Hari kelulusan merupakan hari yang sangat
menyenangkan bagi semua siswa dimulai dari SMP, SMU sampai jenjang yang lebih
tinggi. Dimana mereka bisa melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi
atau mencari pekerjaan. Kebiasaan anak sekolah jaman sekarang bisa siswa SMP
maupun siswa SMU, ketika kelulusan tiba, mereka kebanyakan mencuret-coret
bajunya dengan pilok yang berbagai warna. Sering juga baju mereka dipenuhi
dengan tanda tangan dari teman-temannya. Apa hal tersebut merupakan hal yang
baik ? apakah patut untuk ditiru ? apa sebaiknya baju yang tidak dipakai itu
disumbangkan saja ? hidup itu memang kayak main Rubik, penuh warna tapi sulit
dipahami.
Hari kelulusan telah berlangsung di berbagai sekolah
terutama di SMP 48. Sekolah menengah yang terkenal elit itu, meluluskan sekitar
357 siswa laki-laki termasuk perempuan. Sebelum pengumuman kelulusan
diberitahukan, sudah banyak siswa yang terlebih dahulu mencoret-coret bajunya
dan dipenuhi dengan tanda tangan. Sebagian siswa hanya duduk-duduk saja di
koridor tanpa mengikuti kegiatan seperti yang lainnya.
Sama seperti 3 perempuan ini. Mereka tidak
mencoret-coret bajunya sekalipun. Katanya kalau dicurat-coret juga toh nggak
ada gunanya. Semua siswa di sekolah tersebut sangat senang sekali ketika
pengumuman kelulusan di umumkan. Untungnya tidak ada satu siswa pun yang tidak
lulus. /*untung aja sekolah di Indonesia,
jadinya nggak mungkin ada yang nggak lulus :v */ Mereka bertiga berniat
untuk masuk ke salah satu SMA yang cukup terkenal di daerahnya.
Setelah melalui tahap pendaftaran dan seleksi
akhirnya tahap penerimaan siswa baru pun telah tiba. Banyak siswa yang
tersenyum senang karena bisa diterima di sekolah yang mereka inginkan, tetapi
banyak juga siswa yang bersedih, menundukan kepalanya karena mereka kurang
beruntung tidak bisa masuk ke sekolah impiannya. Salahsatunya perempuan ini,
dia tidak melihat kedua temannya disana. Dia berjalan dengan sangat lambatnya
sambil menundukan kepalanya tanpa memperdulikan sekitarnya setelah ia melihat
hasil seleksi penerimaan siswa baru.
“apa memang mustahil untukku bisa masuk ke sekolah
ini”
Dengan tas yang ia gantung ditangan kirinya, ia
terus berjalan keluar dari sekolah tersebut. Kemudian ia mendengar suara yang
tidak asing didengarnya.
“Dudut…Dudut…”suara itu semakin lama semakin keras.
“Dudut…Dudut…”suara itu terdengar lebih keras dengan
dibarengi suara pintu yang sedang diketuk.
“Dudut…cepet bangun. Kamu bisa terlambat!”suara itu
terdengar seperti teriakan seseorang. Mendengar itu perempuan tersebut langsung
terbangun dari tidurnya. Ia sangat terkejut ketika membuka kedua matanya,
ternyata ia masih berada dikamarnya. Kamarnya
sangat rapih sekali dengan dinding yang berwarna pink dan dihiasi oleh poster
kungfu panda dan doraemon. Terdapat beberapa boneka yang ditata sangat rapih di
atas lemari termasuk boneka panda dan minion juga ada disana. Perempuan itu hanya
melihat sekeliling kamarnya dengan muka yang masih mengantuk.
“Aduh aku mimpi buruk. Apa aku bener nggak bakal lulus
seleksi ?”gumam Sinka sendirian dikamarnya.
“Dudut, ayo bangun! Nanti cici tinggal lo!”terdengar
suara teriakan seseorang dari balik pintu kamarnya.
“aaa…iya cici”jawab Sinka yang masih
menggisik-gisikan matanya. Kemudian sinka bangun dari tempat tidurnya dan
menuju ke kamar mandi. Dia membersihkan tubuhnya dan merias-rias wajahnya
setelahnya. Sinka memakai baju SMP nya karena hari ini adalah hari pengumuman
penerimaan siswa baru. Setelah berlama-lama dikamarnya sinka pergi ruang makan.
Disana sudah ada kakaknya yang menunggu untuk sarapan.
“dut, kamu kenapa, kok mukanya ditekuk gitu ?”Tanya Naomi
yang tak lain adalah kakaknya sinka yang sedang duduk di dekat meja makan
tersebut. Naomi sering memanggil adiknya dengan panggilan dudut, karena pipinya
yang fluffy selalu bikin gemes semua orang dikeluarganya.
“itu cici semalam aku mimpi buruk.”jawab Sinka
dengan muka tanpa ada semangat sedikitpun.
“Kamu mimpi apa dut, sampai-sampai lesu gitu ?”Tanya
Naomi penasaran.
“aku nggak lulus seleksi ci di SMA Blue Rose.”jawab
Sinka dengan menundukan kepalanya.
“hehe..nggak usah ditekuk gitu juga dut, kan itu
cuma mimpi.”ucap Naomi sambil sedikit tertawa.
“emm…kok cici malah tertawa. Tapi aku takut nggak
keterima.”balas Sinka dengan muka cemberut.
“yang semangat dong dut. Katanya pengen satu sekolah
sama cici. Cici yakin kamu pasti keterima. Sudah sekarang kita sarapan dulu
ya”ucap Naomi yang mencoba menyemangati adiknya itu. Mereka berdua sarapan di
ruang makan yang telah disediakan oleh pembantu keluarganya. Terutama sinka,
meskipun tadi kelihatan sedih sekarang sudah terlihat bersemangat. Ia makan
dengan lahapnya tanpa menyisakan makan dipiringnya.
“dut. Kalau makan pelan-pelan. Nggak usah
cepet-cepet kayak gitu nanti tersedak.”ucap Naomi. Berbeda dengan Sinka, Naomi
makan sarapannya dengan sangat anggunnya.
“hehe..habisnya aku lapar ci.”jawab sinka dengan
muka unyunya.
“ih..dasar.”ucap Naomi sambil mencubit pipi adiknya
itu.
“Aww…sakit cici.”ucap Sinka sambil mengusap-usap
pipinya yang tadi dicubit.
“hehe..habisnya kamu gemes dut.”jawab Naomi dengan
senyum cantiknya.
Tak lama kemudian, mereka telah selesai sarapannya.
Sudah seperti biasa bi Inem yang tak lain pembantu di rumahnya membereskan meja
makan.
“bi Inem kita mau berangkat dulu. Tolong jaga rumah
ya bi!”ucap Naomi pada pembantunya.
“Iya non. Hati-hati ya dijalannya.”jawab bi Inem
dengan tersenyum. Bi inem merupakan pembantu keluarganya yang sangat ramah dan
baik hati. Bi Inem telah bekerja dirumah tersebut selama 20 tahun. Selang
beberapa menit Naomi dan Sinka telah selesai memakai sepatu dan siap berangkat
menuju sekolah. Mereka telah berada didepan rumahnya dan bersiap masuk mobil.
“Eh..cici tunggu bentar. Aku lupa belum kasih makan si EL.”ucap Sinka
sambil menggaruk-garu kepalanya yang tidak gatal sama sekali.
“Yaudah dut. Cepetan ya. Nanti cici tinggal!.”jawab
Naomi dengan sedikit mengancam.
“Iya cici tunggu.”Sinka bergegas kembali masuk
kerumahnya. Ia pergi menuju ruang keluarganya. Dan segera menuju akuarium
dimana hewan peliharaan kesukaannya itu berada. Sinka membuka sebuah plastik
yang berisi makanan kura-kura dan menaburkan sedikit demi sedikit pada akuarium
tersebut. Makanan kura-kura itu mengapung di atas permukaan air pada akuarium
tersebut. Tak lama setelah itu, kura-kura yang berada di dasar akuaruim
tersebut naik ke atas permukaan untuk menggigit makanannya sedikit demi
sedikit.
“EL, kamu makan yang banyak ya. Sekarang aku mau
berangkat sekolah dulu.”ucap Sinka dengan muka tersenyum pada hewan
peliharaannya yang tak lain seekor kura-kura.
Didepan rumah, Naomi telah masuk pada sebuah mobil
jazz berwarna silver. Dia telah menunggu Sinka cukup lama. 7 menit berlalu
sinka baru keluar dari rumah dan langsung naik mobil tersebut.
“dut, kenapa kamu lama sekali ?”Tanya Naomi yang
berada disampingnya.
“hehe..maaf cici. Yuk kita berangkat.”jawab Sinka
dengan senyuman gemesnya. Tanpa berlama-lama Naomi langsung memacu mobilnya.
Mereka menuju ke SMA Blue Rose. Sekolah tersebut merupakan sekolah yang cukup
elit didaerah tersebut. Setelah beberapa menit kemudian, mereka telah sampai di
tempat. Naomi langsung masuk ke sekolah tersebut dan membawa mobilnya ketempat
parkir. Ketika mereka berdua turun dari mobil, sinka melihat dua orang temannya
yang tak lain adalah Yupi dan Viny sedang berjalan masuk ke gerbang SMA Blue
Rose.
“Yupi..Viny...!”teriak Sinka sambil melambaikan
tangannya dari parkiran sekolah.
“Vin, lihat itu sinka.”ucap Yupi sambil menunjuk
seseorang diparkiran.
“iya, Yup, yuk kita kesana.”balas Viny. Mereka menuju
kepada Sinka dan Naomi yang berada diparkiran.
“Sinka, kamu daftar kesini juga. ?”Tanya Viny yang
tengah menghampirinya.
“Iya, Vin. Kok kebetulan ya kita daftar ke SMA yang
sama”jawab Sinka.
“hehe..sin. semoga aja kita semua keterima
disini.”ucap Yupi dengan tersenyum.
“Aku harap begitu.”jawab Sinka.
“eh..ngomong-ngomong dia siapa sin, kok mirip banget
sama kamu ?”Tanya Viny dengan penasarannya.
“hehe…dia..”
--Brugg--
“Awww”belum selesai
bicara seseorang laki-laki tengah berlari kearah Sinka dan tanpa sengaja
menabraknya. Sehingga sinka terjatuh ke tanah. Tetapi laki-laki itu langsung
lari ke belakang gymnasium sekolah.
“Dut, kamu nggak papa ?”Tanya Naomi khawatir yang
menjulurkan tangannya untuk membantu adiknya berdiri.
“nggak cici. Aku cuma kaget aja tadi. Tiba-tiba ada
yang menabrakku.”jawab Sinka yang menerima uluran tangan dari kakaknya.
Tak lama setelah itu seorang guru yang tinggi datang
kearah sinka cs dengan muka yang kelihatan emosi.
“Kalian lihat seorang laki-laki yang datang kesini
?”Tanya guru tersebut.
“iya pak. Dia pergi kearah sana.”ucap Yupi dan Viny
bebarengan sambil menunjuk kearah jalan yang dilewati laki-laki tadi.
“Terimakasih banyak”ucap guru tersebut yang langsung
meninggalkan sinka cs.
“laki-laki tadi siapa ya ? main nabrak aja. Nggak
punya mata apa.”ucap Viny dengan muka kesal.
“udah vin. Aku nggak papa kok. oh iya, kenalin ini
cici aku.”ucap Sinka dengan tersenyum.
“Aku Naomi ”ucap kakaknya sambil menjulurkan
tangannya.
“Aku Viny kak”
“Aku Yupi”mereka membalas dengan berjabat tangan.
“yaudah yuk, bukannya kalian mau lihat hasil seleksinya
?”Tanya Naomi.
“iya kak”jawab Yupi dan Viny bebarengan. Mereka
berjalan ke depan SMA Blue Rose. Di lapangan upacara tersebut terdapat sebuah
mading yang cukup bersar. Mading tersebut sudah dipenuhi oleh siswa-siswa yang
berseragam putih biru. Banyak siswa yang terlihat sangat senang dan gembira.
Ada juga yang terlihat murung setelah melihat mading tersebut.
“Wah..ci udah banyak orang. Aku keterima nggak ya
?”ucap Sinka dengan muka penasarannya. Dia merasa gerogi untuk melihat mading
tersebut.
“Kalian coba keluarin kartu peserta ujiannya
kemarin. Terus lihat nomornya ada di mading atau tidak !”ucap Naomi kepada
mereka bertiga. Mereka bertiga melakukan apa yang Naomi bilang. Kemudian mereka
melihat-lihat mading tersebut.
“Yeaa…aku keterima.!”teriak Viny bersama Yupi
bebarengan. Sinka hanya memasang muka tegang, karena dia belum menemukan nomor
persertanya pada mading tersebut. Dia terus menerus melihat nomor pada mading
tersebut secara berurutan.
“Cici aku lulus seleksi!”teriak sinka yang langsung
memeluk kakaknya itu dengan muka yang mengembirakan.
“Selamat ya dudut. Akhirnya kita satu sekolah
juga.”ucap Naomi, ia mencium pipi adiknya itu karena merasa sangat senang. SMA
tersebut meupakan sekolah yang sangat dinginkan oleh sinka karena kakaknya yang
tak lain Naomi itu merupakan siswa tahun ke-3 d SMA tersebut.
Sinka cs bergembira ria, karena semua teman dekat
sinka keterima di SMA tersebut. Ketika sedang asik-asiknya, tiba-tiba laki-laki
yang menabrak sinka tadi, sedang berlari dilapangan sambil dikejar oleh seorang
guru yang tadi bertanya. Laki-laki tersebut terus main kejar-kejaran dengan
guru tersebut. Tiba-tiba salah seorang siswa yang cukup tinggi mendekati guru
tersebut dari koridor sekolah dan langsung melancarkan satu pukulan yang tepat
di muka guru tersebut. Guru tersebut langsung tersungkur dan jatuh ketanah.
“Aaaaaaaaaaaaa!”sontak semua siswa baru yang berada
dilapangan tersebut panik dan berlari menuju koridor.
“dut, cepat kesini!”perintah Naomi. Mereka bertiga
segera menuju kak Naomi yang berada didekat pohon cherry.
Siswa yang memukul tadi merupakan senior dari laki-laki
yang dikejar tadi.
“Kamu berani melawan guru. Bapak akan laporkan
kepada kepala sekolah agar kamu dikeluarkan.!”ancam guru tersebut.
“haha..coba aja kalau bisa.”balas senior itu, ia
mengepalkan tangannya dengan muka yang sangat sombong.
Dikoridor sekolah ada dua orang laki-laki yang
berpakaian sangat rapih, sedang melihat kejadian di lapangan sekolah tersebut. Laki-laki
yang pertama itu sedang duduk pada sebuah meja yang mereka bawa dari kelasnya. Dan
satu orang lagi sedang mengutak-atik laptopnya dengan cepatnya.
“Ah…dia cuma main-main kerjanya.”ucap laki-laki yang
sedang duduk dimeja.
“haha..dia kan kayak gitu orangnya.”balas laki-laki
yang sedang terfokus sama laptopnya.
Dilapangan upacara, guru yang tadi dipukul tadi,
berusaha berdiri dan akan membalas pukulan dari senior yang tinggi tadi. Tetapi
siswa itu hanya menjentikan jarinya. Tiba-tiba guru tersebut langsung bersujud
dan minta maaf pada laki-laki tinggi itu. Kejadian itu sempat menjadi pusat
perhatian semua siswa yang berada disana.
“Maafkan bapak ya. Bapak yang salah”ucap guru
tersebut.
“hahahaha…sana elo pergi”ucap senior itu, ia
menendang punggung guru yang bersujud tadi. ia juga tertawa dengan keras
sekali. Kemudian guru itu langsung kabur dari tempat kejadian. Laki-laki yang
dikejar tadi hanya bengong melihat kejadian itu.
“Terima Kasih Senior.”ucap laki-laki yang dikejar
tadi dengan membungkukan badannya.
“Awas kalau elo cari gara-gara lagi.”ancam seniornya
itu.
“Iya senior.”jawab laki-laki itu kemudian langsung
berlari meninggalkan seniornya.
Melihat kejadian itu, Sinka hanya merasa aneh.
Karena melihat ada seorang guru yang dipermalukan oleh siswa nya sendiri.
“Cici..sebenarnya dia siapa ?”Tanya Sinka dengan
muka penasaran.
(To be Continued)
Untuk cerita yang lebih menarik lainnnya, anda bisa lihat disini.
Silahkan Berkomentar!
Terima kasih.