Hallo sahabat KSJ48. Ini bisa dibilang stok terakhir ff hantu amnesia. Soalnya gue belum nulis ff ini lagi. Dan kayaknya hari2 kedepannya bakal jarang update, udah masuk masa kuliah.
Kekhawatiran yang sudah memuncak, membuat Kinal bergegas pergi ke rumah Risman setelah bel pulang berbunyi.
"Nal, pelan-pelan dong jalannya. Gw masih ngantuk tau" ucap Ayana yang tertinggal di belakang.
"Ayo cepetan ay. Gw udah gak sabar pengen tau keadaan Risman" balas Kinal.
"Iya, nyantai aja kali nal" ucap Jeje berusaha menenangkan Kinal.
"Bukan lo doang yang khawatir nal. Kita semua juga khawatir" ucap Dhike sambil menahan pundak Kinal.
Mereka berhenti sejenak di gerbang sekolah.
"Tenang dulu nal, lo jangan keliatan panik dihadapan Risman, nyantaii" ucap Jeje.
Kinal menarik nafas lalu menghembuskannya ke udara, dia melakukannya beberapa kali. Sampai ia bisa menenangkan kekhawatiran yang berlebihan itu.
"Oke, gw udah tenang. Yuk kita ke rumah Risman" ajak Kinal.
Terlihat ada seorang hantu yang berlari mengejar Kinal cs. Rencananya Andela juga ingin menengok Risman.
"Fyuh, untung aja Kinal sama lainnya belum jauh" ucap Andela saat sedang berjalan mengikuti Kinal dari belakang.
Hantu itu terus membututi Kinal, sampai mereka tiba disuatu rumah. Ya. Itu rumah Risman.
"Oh jadi ini rumahnya Risman" ucap Andela sambil mangut-mangut.
Terlihat Kinal cs sudah masuk ke dalam, meninggalkan Andela yang berdiri diluar.
"Sekarang aku mulai rencananya" ucap Andela sambil mengeluarkan sebuah Hp dari saku celananya(?)
"Untung aja Luthfi gak sadar, Hpnya aku ambil. Hehe" ucap Andela sambil memulai mengetik pesan.
Orang-orang yang berlalu lalang disekitar rumah Risman, dibuat ketakutan, mereka melihat sebuah Hp melayang-layang diudara. Tak jarang dari mereka berlari saat melihat kejadian itu.
Andela mengirim pesan kepada Yupi. Dia meminta nomer kak Ve, entah untuk apa. Tanpa pikir panjang, Yupi memberi nomer hp kakaknya itu. Yupi sempat menanyakan untuk apa dia meminta nomer Kak Ve. Namun Andela tak membalas smsnya.
Hai, kak Ve. Ini nomer aku, Luthfi, disimpan yah
Sebuah pesan berhasil terkirim ke nomer kak Ve. Saat itu Ve sedang bersantai dikamarnya, tak mengerjakan hal apapun. Ia mendengar bunyi sms dari Hpnya. Hatinya senang bercampur heran. Senang karena Luthfi mengirimnya sms, dan heran darimana dia dapet nomernya (?)
Iya fi. Kakak simpen
Ve membalas sms dari nomer Luthfi tersebut.
Maaf yah kak, aku udah cuek sama kakak. Aku sadar aku salah.
Apa tujuan hantu ini mengirim sms seperti itu (?) apa dia ingin memanfaatkan Luthfi (?)
Degg
Ve merasa senang, usahanya akhirnya berbuahkan hasil. Tapi dihatinya masih terbesit ketidakpercayaan akan isi pesan itu. Masa iya, Luthfi langsung berubah drastis kayak gitu pikirnya.
Masa sih ? Kak Ve gak percaya
Untuk meyakinkan kak Ve, Andela membalas pesan yang baru saja ia baca.
Kalo gak percaya, kak Ve datang aja ke rumah yang beralamatkan di Jl Melati No.14. Aku udah nyiapin kejutan buat kak Ve
Ve ingin benar memastikan, cowok itu tidak berbohong. Dia bersiap-siap berangkat ke alamat yang ada disms itu, sebelumnya dia sudah membalas sms terakhir dari Luthfi itu.
Oke, tunggu kakak disana
Andela tersenyum puas membaca balasan dari kak Ve. Sebenarnya apa yang ia rencanakan (?)
25 menit kemudian, Ve telah tiba di sebuah rumah, yang sesuai dengan alamat yang diberi Andela.
Ting-tong
Ia menekan bel rumah beberapa kali, sampai ada seseorang yang membukakan pintu.
Orang yang membuka pintu itu adalah, Kinal. "Ngapain lo kesini ?" ucap Kinal kesal. Dia beranggapan kalau Ve lah penyebab Risman sakit.
Ve tampak kebingungan, kok yang keluar Kinal bukan Luthfi (?) Ia mulai kesal, "Sial, berani-beraninya dia mainin gw ?" gumam Ve dalam hatinya.
"Gw kesini disuruh sama Luthfi" balasnya.
Kinal jadi ikut-ikutan bingung, kenapa Luthfi nyuruh Ve kesini ?.
Ditengah kebingungan yang melanda mereka berdua, datanglah sebuah sms.
Ditengah kebingungan yang melanda mereka berdua, datanglah sebuah sms.
Kalo kak Ve pengen deket sama aku, kak Ve harus minta maaf dulu sama Risman. Alamat yang tadi itu, alamat rumah Risman.
"Ouh, jadi ini syaratnya. Gw bener-bener gak salah suka sama cowok kayak Luthfi. Dia beda banget sama yang lain" gumam Ve dalam hati.
"Gw kesini mau cari Risman" ucap Ve.
"Ngapain lo cari Risman ?" tanya Kinal dengan nada tinggi.
"Gw ada urusan bentar sama dia" jawab Ve.
Kinal menimbang-nimbang permintaan Ve. Saat itu Ayah Risman sedang tidak ada di rumah, sedangkan ibunya sedang di dapur.
"Tapi awas, kalo lo macem-macem sama Risman" ucap Kinal, ia lalu membukakan pintu gerbang, dan mempersilahkan Ve masuk.
"Galak banget sih ni cewek. Emang siapanya Risman sih ?" gumam Ve dalam batinnya.
Kinal membimbing Ve masuk ke kamar Risman, saat Ve membukakan pintu kamar, terlihat Risman yang sedang terbaring dikasur, dan ketiga temannya sedang duduk, ada yang duduk dikursi ada juga yang duduk dipinggiran kasur.
"Kak Ve ?" ucap Risman kaget.
"Hai" balas Ve sambil tersenyum terpaksa (?)
Kinal mengisyaratkan, teman-temannya untuk keluar kamar. Kedua temannya mengerti, kecuali Ayana.
"Aduuh, laper banget nih. Kita cari makan yuk je, ay" ajak Dhike sambil memegang perutnya.
"Iya nih. Laper banget. Man kita cari makan dulu yah. Nanti kita balik lagi" sambung Jeje.
"Kalian ini, bukannya disekolah kalian udah makan ?" tanya Ayana begitu polosnya.
Jeje sudah memberikan kode berupa kedipan mata namun Ayana masih belum mengerti. Mereka ingin memberi waktu berduaan untuk Risman dan Ve.
"Apa ? Lo juga laper ay. Kita cari makan bareng yuk" ajak Jeje, kemudian tangannya menarik tubuh Ayana keluar dari kamar.
Alhasil dikamar hanya ada Ve dan Risman.
"Ada apaan sih je. Narik-narik badan gw ?" Ayana masih belum mengerti keadaan.
"Duuh, nih anak lola banget sih. Kita tuh mau ngasih waktu Risman buat ngobrol berdua sama kak Ve" Kinal menjelaskan maksud dan tujuannya.
"Ouuh, gitu" balas Ayana sambil mangut-mangut.
"Sekarang kita intip, mereka lagi ngomongin apaan sih ?" ucap Jeje sambil mendekatkan telinganya ke pintu yang tak tertutup seluruhnya.
Sementara itu didalam kamar, Risman menanyakan maksud kak Ve datang ke rumahnya.
"Ada apa kak Ve dateng ke rumahku ?" tanya Risman, suaranya begitu lemah, mungkin karena kondisi tubuhnya yang sedang sakit.
"Kak Ve mau minta maaf soal kejadian difestival man" ucap Ve lembut, ia menunjukan sisi lembutnya.
"Oh, soal itu, itu bukan salah kak Ve kok. Kak Ve bener, akunya aja yang kegeeran" balasnya.
"Jangan bilang gitu man. Kak Ve nyesel banget, kak Ve minta maaf yah" ucap Ve.
"Sebelum kak Ve minta maaf juga, udah aku maafin kok. Aku juga mau minta maaf, gak bisa jadi temen kencan yang baik buat kak Ve" balas Risman.
"Satu lagi man, kakak tau kamu suka kan sama kakak ?" tanya Ve. Sontak wajah Risman merah, ia bingung harus menjawab jujur atau berbohong (?)
"I..iya. Aku suka sama kak Ve" jawab Risman.
"Tapi sekali lagi maaf, kakak gak bisa ngebales perasaan suka kamu. Ada cowok lain yang udah ngambil hati kakak"
"Gak apa-apa kok kak. Sekarang aku udah sadar, aku gak pantas buat kak Ve"
"Kamu sakit apa ?"
"Biasa kak, cuman demam doang. Nanti juga sembuh"
"Cepet sembuh yah man" ucap Ve, ia lalu mendekat ke wajah Risman, dan melancarkan sebuah kecupan dikening Risman.
"Itu hadiah dari kak Ve" sambung Ve, ia lalu meninggalkan Risman keluar dari kamarnya.
Saat membuka pintu kamar, Kinal cs ketauan mengintip pembicaraan Risman dengan Ve. Ve sendiri menanggapinya dengan senyuman, sambil menggelengkan kepalanya.
Setelah kepergian Ve, Kinal cs berusaha menghibur Risman, dengan candaan dan tingkah laku kocaknya.
Setelah kepergian Ve, Kinal cs berusaha menghibur Risman, dengan candaan dan tingkah laku kocaknya.
Tak lama kemudian datang ibu Risman yang kembali dari dapur membawa makanan.
"Nih, biar enak ngobrolnya, sambil ngemil kue buatan tante" ucap ibu Risman sambil meletakan nampan yang berisi beberapa piring kue kering.
"Wah, makasih banyak tante. Jadi ngerepotin nih" balas Kinal.
"Enggak kok. Malahan tante seneng, ada yang nemenin Risman. Tante ke belakang dulu yah, mau ambil minuman."
Ibu Risman kembali ke dapur dengan alasan tersebut. Kinal cs mulai memakan kue yang dibawa ibu Risman.
"Gimana nal, enak ?" tanya Risman.
"Enak, banget man. Ibu lo pinter masak juga yah" jawab Kinal.
"Gw mau donk" pinta Risman.
"Sini, gw suapin. Aaaaaaa...eummm" Kinal dengan mesranya menyuapi Risman.
Otomatis ia mendapatkan ledekan dari sahabat-sahabatnya.
"Cieee,wuit...wiiwwww" Jeje bersiul-siul.
"Apaan sih je" balas Kinal, tersipu malu.
Mereka terus bercanda gurau, membuat Risman senang, dia jadi lupa akan sakit hati yang ia derita sepulang dari festival.
*~~~*
Kak Ve udah nurutin apa yang kamu mau
Setelah keluar dari rumah Risman, Ve kembali mengirim sms ke nomer Hp Luthfi.
Makasih kak Ve. Kalo kakak mau main, tinggal ke rumah aku aja, tanya alamatnya ke Yupi. :D
Andela kembali membalas pesan dari Ve.
"Haha, gak perlu nanya ke Yupi juga, gw udah tau alamat kamu" gumam Ve.
Ia bergegas menuju ke rumah Luthfi, menggunakan taksi.
Akhir-akhir ini Andela sudah mengembangkan skill hantunya.
"Wah, aku harus balik ke rumah nih kalo kayak gini" ucap Andela setelah membaca sms dari Ve.
Oke sekarang kak Ve datang ke rumah kamu.
Ia memejamkan matanya sejenak, lalu membukakannya kembali. Dan.
SYUUUUUT
Andela terbang ke rumah Luthfi, layaknya hantu difilm-film.
Sementara itu, Luthfi masih belum menyadari kalau Hpnya diambil Andela. Saat itu ia baru saja selesai menghabiskan satu mangkuk ramen.
Sementara itu, Luthfi masih belum menyadari kalau Hpnya diambil Andela. Saat itu ia baru saja selesai menghabiskan satu mangkuk ramen.
Ia berniatan untuk memainkan game COC diHpnya. Yang ia ingat, Hpnya masih berada disaku celana seragam sekolahnya.
"Hp gw kemana yah ?" Luthfi kebingungan mencari dimana Hpnya, ia sudah memeriksa setiap saku, namun tak kunjung ditemukan.
"Doumo" sapa Andela, Luthfi hanya melihat kepala dan satu tangannya menembus pintu kamar, tangannya sedang melambai kearahnya.
"Lo liat Hp gw gak ?" tanya Luthfi, tatapannya masih ke seragam sekolah yang menggantung didinding.
"Maaf fi, sebenarnya tadi Hp kamu aku pinjam" ucap Andela menyesal.
Luthfi berbalik menatap Andela, ia membukakan pintu kamarnya, dan memang benar apa yang dikatakan Andela, hantu itu memegang Hp miliknya.
Luthfi berbalik menatap Andela, ia membukakan pintu kamarnya, dan memang benar apa yang dikatakan Andela, hantu itu memegang Hp miliknya.
"Lo itu yah, gak berhenti-berhentinya bikin gw kesel" ucap Luthfi sambil merebut Hpnya.
"Abisnya, kamu sih. Gak mau nolongin Risman" balas Andela.
Luthfi memeriksa Hpnya, takut-takut Andela berbuat yang aneh-aneh. Dan benar saja, ia melihat daftar pesan yang ia kirim kepada kak Ve (?)
Luthfi memeriksa Hpnya, takut-takut Andela berbuat yang aneh-aneh. Dan benar saja, ia melihat daftar pesan yang ia kirim kepada kak Ve (?)
Ekspresinya tambah kesal, makin kesal, semakin kesal, saat membaca satu demi satu sms tersebut. Dia gak habis fikir, hantu itu bisa memanfaatkannya.
"Lo itu yah. Errrrrrggghhhh."
Sebenarnya Luthfi ingin sekali menamparnya, tapi dia urungkan, karena tangannya tak mungkin bisa menyentuhnya.
"Maaf fi. Aku janji deh, abis ini aku gak bakalan paksa-paksa kamu lagi" ucap Andela dengan wajah yang penuh penyesalan.
Luthfi berusaha meredam amarahnya, "jadi sekarang kak Ve mau kesini ?" tanya Luthfi, Andela menganggukan kelapanya.
"Haaaaaaaaaaaahhhhh" Luthfi berteriak, menurutnya itu bisa mengurangi kekesalannya.
"Oke, sekarang gw maafin lo" ucap Luthfi, wajah Andela kembali tersenyum.
"Tapi, seminggu lo gak bakalan gw kasih makan" sambung Luthfi. Wajah Andela kembali manyun.
"Yaudah, gak apa-apa deh. Yang penting aku dimaafin" ucap Andela sambil duduk lesu (?)
Tok...tok...tok
Dengan situasi hati yang sedang marah dan kesal. Ia menuju pintu rumah, untuk memeriksa apakah benar itu kak Ve ?
"Hai fi. Andelanya ada ?" sapa Yupi, yang siang itu kembali bertami ke rumah Luthfi.
"Eh, elo yup. Ada didalem, masuk" balas Luthfi. Mereka berdua kembali ke kamar Luthfi.
"Yupi ? Aku kira tadi kak Ve yang datang" ucap Andela terkejut.
"Hai ndel" sapa Yupi. Seperti biasa mereka berkumpul bertiga dikamar Luthfi.
"Aku kesini mau nanyain ini fi. Kamu minta nomer kakakku buat apa ?" tanya Yupi membuka obrolan.
Sambil memasang muka males Luthfi menjawab "tuh, ulahnya hantu amnesia."
Reflek Yupi menoleh kearah Andela, yang sedari tadi tertunduk diam tak seperti biasanya.
Andela kemudian menceritakan kejadian yang baru saja terjadi. Setelah mendengar penjelasan Andela, Yupi malah tertawa.
"Aku gak habis pikir. Kamu bisa manfaatin Luthfi" ucap Yupi sambil berusaha menyudahi tawanya.
"Tau tuh" balas Luthfi, mukanya masih kesal dengan perlakuan Andela.
"Untung aja lo dateng yup" sambung Luthfi.
"Emang kenapa ?"
"Ya. Gw gak biasa aja ngobrol berduaan sama cewek"
"Gak biasa apa gak biasa ?" ledek Andela.
"Urusai"
Tok....tok....tok
"Tuh kayaknya kak Ve udah nyampe" ucap Yupi.
Luthfi pun beranjak dari duduknya dan menghampiri tamu yang sepertinya tamu itu adalah kak Ve.
Srrreeet
"Haii" sapa kak Ve dengan raut muka yang teramat bahagia.
#ToBeContinued
Kelanjutannya kapan fi -____-
BalasHapus=D
BalasHapuslama nih lanjutinnya ,untung gua setia nungguin -_-
BalasHapus