Hallo sahabat KSJ48. Akhirnya nemu juga waktu luang buat update fanfict. Fyuh. Cape juga ternyata ospek kuliah itu. Yaudah, yang udah nunggu2 monggo dibaca. Happy Reading :v
“Butuh lebih dari itu bung, buat ngebunuh gw…!” Ucap Adit kali ini dengan tatapan tajam.
“Bajingan lo…!” Ucap Yosep.
Yosep pun mulai mengepalkan tangannya kembali kali ini. Ia sekarang benar – benar terlihat seperti ingin membunuhnya. Ketika hendak melayangkan pukulannya tiba – tiba…
BUGH
Adit terlebih dahulu mendaratkan pukulannya. Kali ini ia benar – benar mendaratkan pukulannya ke perut Yosep yang membuatnya juga memuntahkan darahnya dari mulutnya.
“Akhirnya lo serius juga.” Ucap Yosep yang langkahnya sedikit mundur.
“Hah? Lo kata gw serius? Hahaha…”
“Kenapa lo ketawa?”
“Lucu ajah lo bilang gw serius…! Gw kira lo daritadi main – main.”
“Apa lo bilang?” Ucap Yosep dengan nada keras menyentak.
“Gw cuma bosen nunggu lo dari tadi buat ngebunuh gw... ternyata cuma segini kemampuan lo?”
“Baiklah kalo gitu sekarang GILIRAN GW…” Teriak Adit.
Adit mengepalkan tangannya. Yosep pun mengepalkan tangannya. Mereka berdua melayangkan pukulannya ke muka masing – masing. Adit yang mendapatkan pukulan terlihat masih bisa berdiri sedangkan Yosep terjatuh ke lantai karena pukulan Adit.
“Cuma segitu? Mana sikap arogan lo sekarang?” Ucap Adit.
“Diam lo…!” Ketus Yosep sambil meludahkan darah yang bercampur dengan lendirnya.
“Masih bisa sombong lo ya…!”
Ketika Yosep hendak bangun, Adit terlebih dahulu menendang perutnya yang membuatnya mengerang kesakitan.
Ketika Yosep hendak bangun, Adit terlebih dahulu menendang perutnya yang membuatnya mengerang kesakitan.
“Ini balasan gw karna lo udah nyakitin teman Adit…” Ucap Adit.
“A..apa maksud lo?” Tanya Yosep yang kebingungan dengan pernyataan aneh dari Adit.
“Gw rasa lo bodoh. Nggak mungkin Adit punya kekuatan seperti ini kan?”
“Karna gw BUKAN ADIT” Tegas Adit.
Rizki dan Elaine yang mendengar hal itu sungguh sangat kebingungan dengan sikap dan ucapan Adit yang aneh tersebut.
Rizki dan Elaine yang mendengar hal itu sungguh sangat kebingungan dengan sikap dan ucapan Adit yang aneh tersebut.
“Apa maksud lo Dit?” Lirih Rizki dengan pelan yang masih terdengar oleh Adit.
“ki…ki, lo masih belum sadar? Gw bukan lagi Adit yang lo kenal. Adit yang lo kenal udah mampus.” Ucap Adit berbalik ke belakang menatap Rizki.
“Lalu, lo ini siapa?”
“Gw nggak punya nama… dan satu lagi yang perlu lo ingat, gw bukan teman lo…!”
“lalu untuk apa lo lakuin semua ini?”
“Just for Fun…” Tegas Adit.
“jadi lo dari tadi bukan bertujuan untuk nyelamatin Elaine?”
“oh, jangan salah sangka dulu…!gw disini emang buat nyelamatin Elaine, karena Adit terlalu lemah…! Sebagai imbalanya gw boleh bunuh siapapun.”
“Hoi…! Jangan mengabaikan gw…” Ucap Yosep tiba - tiba yang sudah berdiri.
“Hah? Lo ternyata masih hidup…!gw akuin lo punya nyali…!” Ucap Adit.
“gw nggak butuh pujian dari lo.”
Keduanya pun salin bertarung kembali. Pukulan demi pukulan dilayangkan oleh mereka. Darah berlumuran darah. Namun pertarungan masih unggul di pihak Adit. Yosep yang sudah terlihat tak berdaya masih memaksakan tubuhnya untuk berdiri. Yosep terlihat kelelahan.
“Hanya segini saja kekuatan lo?”
“Baiklah kalo gitu kita selesaikan sekarang juga” Sambung Adit.
Adit berjalan menuju Yosep. Ketika hendak menghampirinya Yosep masih dapat melayangkan pukulannya yang dengan mudah ditepis oleh Adit. Yosep sudah benar – benar tak berdaya sekarang.
“Jadi lo masih punya tenaga yah?” Ucap Adit yang tidak mendapatkan respon apapun dari Yosep.
“Sekarang waktunya gw bales hadiah dari lo.”
Adit pun mencengkram wajah pria tersebut dengan tangan kanannya. Ia mengangkat kepala Yosep setinggi mungkin hingga ia hanya dapat berdiri dengan ujung kakinya saja. Yosep berusaha melepaskan cengkraman tersebut. Namun percuma karena Adit memukuli perutnya dengan tangan kirinya bertubi – tubi dan diakhiri dengan menghempaskan tubuh Yosep ke lantai dengan kepala terlebih dahulu mendarat di tanah.
Ia kemudian menduduki perut Yosep. Yosep yang pasrah hanya bisa melihat ke para anak buahnya yang mengisyaratkan untuk membantunya. Ketika hendak memukul wajah tampan pria tersebut ia dikagetkan dengan datangnya kayu dari depan wajahnya. Untung saja ia dapat menangkisnya dengan kedua tangannya dan membuat tangannya belumuran darah.
Adit yang mendapatkan serangan itu terpental ke belakang. Dan terlihat seorang preman yang membantu Yosep berdiri. Dan terlihat dua preman lainnya mulai mengepung Adit yang masih seorang diridari samping.
“Bos, nggak papa bos?” Ucap preman yang membantu Yosep berdiri tersebut.
“Nggak papa gimana? Cepet hajar dia…!” Tegas Yosep kepada anak buahnya.
Seorang preman berlari ke arah Adit dan siap menghajarnya, namun dengan mudah Adit menghindarinya dan dengan sekejap ia melayangkan pukulannya tepat di tenggorokannya yang membuat preman itu susah bernafas dan terjatuh kesakitan.
“Berani –beraninya lo yah, manggil anak buah lo buat ngebantu lo. Dasar pengecut.” Ucap Adit melirik kearah Yosep.
“Tapi, peduli amat yang penting gw bisa lebih bersenang – senang…!” Ucap kembali Adit melihat kepada para preman yang berada dihadapannya.
Adit masih berdiri menunggu serangan selanjutnya datang. Ketika preman melayangkan tendangan dengan memutar tubuhnya, Adit dengan mudah menirunya dan mengikuti tendangan tersebut sehingga sama sekali tidak mengenainya malah orang yang pertama melayangkan serangan tersebutlah yang terkena serangan dari Adit yang membuatnya terjatuh.
Sedangkan preman satunya lagi masih diam ketakutan dengan Adit yang mungkin cukup menyeramkan kali ini. Keduanya masih berdiri dengan mata saling menatap. Satunya menatap dengan ketakutan dan Adit menatap dengan tatapan datar seperti tidak terjadi apapun yang menimpanya.
Ketika preman tersebut sedikit menggerakan tubuhnya, Adit dengan cepat berlari menuju dirinya dan seketika melompat dengan paha sang preman sebagai pijakannya dan dengan sekejap mata ia sudah melayangkan serangan telak menggunakan lututnya ke bagian samping mukanya.
Adit yang telah menghabisi mereka bertiga kembali berjalan menuju Yosep yang sudah tak berdaya. Tak sempat ia berjalan menuju hadapan Yosep, punggunya diserang oleh seorang preman yang tadi masih memegangi Rizki. Ia menyerang dengan sebuah tongkat kayu yang sudah terlihat patah menjadi dua karena mengenai tubuh Adit.
Adit pun berbalik, dan mengambil potongan kayu tersebut yang tergeletak di tanah. Adit berjalan dengan pelan dihadapan preman tersebut. Ketika telah melihat reaksi Adit, preman tersebut berjalan mundur mungkin karena ketakutan atau yang lainnya.
Namun Adit masih mengikuti langkahnya tersebut. Telihat sorotan mata Adit sekarang berubah menjadi menyeramkan sekaligus dengan ekspresi marah. Dengan cepat Adit menghempaskan kayu tersebut ke samping kepalanya lawan sehingga membuat kepalanya berdarah dan terlihat merintih kesakitan.
Sedangkan kawannya yang melihat kejadian tersebut hanya berdiri ketakutan. Ketika Adit hendak menghampirinya ia sudah lari terbirit-birit disusul dengan kawan-kawannya. Ketika Adit berbalik dan hendak menghampiri Yosep. Terlihat sebuah tangan membawa pisau melingkari leher satu-satunya gadis yang berada di situ.
Rizki yang sudah terbebas dari siksaan tersebut hanya bisa melihat Yosep mengancam Adit. Ia takut bila ia melakukan sesuatu untuk menyelamatkan Elaine malah menjadi petaka untuk Elaine.
#ToBeContinued
Sorry kalo ada yg typo atau yang lainnya. Lagi males ngedit soalnya
min partnya kok banyak yang ilang min
BalasHapusIlang bagian mnanya?
HapusKlo part 4-37 blum direupload
Terusin thor udah sebulan lebih masa gk di update" padahal keren" fanfictnya apalagi magic love ama hantu amnesia favorit dah (y)
BalasHapusSip. Sabar yh. Minggu ini insyaallah diupdate
Hapus