Hacking Your Heart Chapter 4 : Kekuatan Gadget!

Hallo sahabat KSJ48.. udah lama gak update nih... sorry mingu kemaren mimin lagi sibuk ospek kuliah... tahukan ospek kuliah sibuknya kaya gimana..... lumayanlah bisa ngelanjutin nih cerita... haha tanpa basa basi lagi... Happy Reading :v




“Cici !”ucap sinka kaget. Ia melihat kakaknya sedang menahan pukulan dari L tadi. Kemudian Naomi yang tak lain kakaknya itu mendorong L agar menjauh dari hadapan adiknya. Ia memberikan tatapan tajam kepada ketiga anggota G-T itu. Dan segera menarik tangan sinka keluar dari kantin terebut.

“Cepat kesini dut!.”perintah Naomi. Mukanya terlihat ketakutan sehingga menarik tangan sinka terlalu keras. Mereka berlari keluar kantin yang diikuti dengan Viny dibelakangnya.

Yupi sangat kebingungan, ia tidak tahu apa yang harus dilakukan sekarang. Ia merasa bersalah atas kejadian ini. Tetapi kaki yang gementarannya itu mulai melangkahkannya keluar kantin menyusul mereka.

“Oy, kalian mau lari hah ?”teriak L. Ia mengepalkan tangannya dan mengeraskan otot-ototnya tanda kemarahannya sudah memuncak.

Ia mencoba berlari kearah Sinka. Tetapi V menghentikan langkahnya.

“Tunggu dulu L. Kayaknya dia cewek yang berbahaya. Lebih baik kita cabut dulu.”ujar V, ia merasa terkejut ketika cewek yang bernama Naomi itu menatapnya dengan tajam.

“Kenapa sih V ? kita tinggal suruh minta namanya dan…”belum selesai ngomong ucapan L dipotong oleh Z.

“L elo jangan ngomongin itu disini. Udah kita balik aja dulu apa kata V tadi. Elo udah bikin kantin berantakan kayak gini”ujar Z yang melihat kantin berantakan karena perkelahian kecil tadi.

“Hah,,, iya “balas L kesal, ia nampak masih belum menerima karena dipukul oleh seorang cewek. Ia menendang kursi yang tergeletak dilantai dan menghampiri V dan Z.

Setelah itu mereka bertiga meninggalkan kantin juga. Kejadian tersebut sempat membuat semua orang terkejut, bisu tanpa kata. Tetapi beberapa cewek hanya tersenyum senang melihat kedatangan anggota G-T itu tanpa melihat apa yang telah mereka lakukan.

Di koridor yang jauh dari kantin. Naomi menghentikan langkahnya dan melepaskan tangan adiknya itu. Mereka berempat terlihat sangat kelelahan sekali.

“Dut, kamu nggak papa kan ?”Tanya Naomi kepada sinka. Nafasnya terengah-terengah setelah berlari cukup cepat tadi.

“Nggak cici. Emangnya kenapa kita harus lari. Aku bisa kan mengalahkan dia.”jawab sinka bingung.

“Kamu belum tahu, dut, kekuatan mereka seperti apa.”balas Naomi.

“Kalian juga tidak kenapa-kenapa kan ?” lanjut Naomi dengan bertanya kepada Viny dan Yupi.

“Aku nggak knapa-knapa kak.”jawab Viny dengan yakinnya.

“Kalo kamu Yup ?”Tanya Naomi kembali.

“Iya kak aku juga nggak knapa-knapa. Sebenarnya mereka siapa kak ?”jawab Yupi dengan balik bertanya.

“Seperti yang kakak bilang waktu itu, mereka anggota G-T. Mereka penguasa sekolah ini. Kalian jangan sampai berurusan sama mereka.”ucap Naomi menjelaskan.

“Kenapa kak ?”Tanya Yupi dan Viny bebarengan. Mereka selalu dilanda penasaran mengenai topik pembicaraan G-T.

“Mereka punya gadget yang bisa mengendalikan sifat kalian. Pokoknya kalian jangan sampai memberikan nama, sama tanggal lahir kalian ya.”jawab Naomi dengan muka serius.

“Mengendalikan sifat ? Emangnya bisa kak ?”Tanya Yupi, ia masih tidak percaya saja.

“iya Yup, mereka bisa. Teman kakak saja sudah banyak yang menjadi korban mereka.”jawab Naomi.

“Kalian jangan sampai tertipu oleh mereka.”lanjut Naomi.

“Iya kak”ucap Viny dan Yupi bebarengan.

Disalahsatu ruangan yang sangat megah di SMA Blue Rose. Ketiga anggota G-T ini sedang bersantai diruangan tersebut. Mereka tampak sedang membicarakan sesuatu.

“V elo bisa lihat kan, tatapan cewek yang tadi di kantin.”ujar Z yang tampak sedang terfokus pada laptopnya.

“iya Z, cewek yang kita lihat pas penerimaan siswa baru itu kan ? kayaknya dia sudah tahu tentang kekuatan kita.”balas V, ia nampak sedang membaca sebuah majalah sambil bersandar pada sebuah bantal yang ada dikursi tersebut.

“Terus apa kita harus menjalankan rencana itu ?”Tanya Z.

“Tidak perlu Z, kita lihat aja dulu apa yang bisa dilakukan cewek itu.”jawab V, ia nampak santai sekali sambil membolak balikan halaman majalah tersebut.

“V, berikan gue wewenang buat ngebalas cewek yang tadi pagi.”ucap L, ia menghampiri V dan berdiri didepannya.

“Emangnya elo mau ngapain L ?”Tanya V.

“Gue mau bikin hidup tuh cewek sengsara.”jawab L, yang nampak serius sekali. Ia memegang kepalan tangan kanannya dengan tangan kirinya.

“Haha.. ok terserah lo aja.”balas V, ia tertawa sejadi-jadinya mendengar perkataan dari L tadi sampai-sampai majalah yang tadi i abaca terjatuh kelantai.

“Haha ok V.”jawab L. ia meninggalkan ruangan tersebut dan mulai memainkan sebuah gadget yang tak lain HP nya.

Beberapa jam berlalu, bel sekolah telah dibunyikan tanda pembelajaran hari ini telah selesai. Banyak sekali siswa yang berhamburan keluar dari SMA Blue Rose. Terlihat sinka dan kawan-kawannya telah keluar dari kelasnya.

“Kalian duluan aja ya.”ujar Sinka.

“Kamu mau kemana dulu sin ?”Tanya Viny.

“aku mau nunggu cici aku dulu.”jawab sinka.

“Mau kita temenin ?.”ucap Yupi menawari.

“hehe nggak Yup, nggak papa. Kalian duluan aja.”balas sinka dengan muka unyunya.

“Hehe yaudah kita duluan ya.”balas Viny.

“dah.”timpal Yupi.

“Dah, kalian hati-hati ya.”balas Sinka. Mereka berdua meninggalkan sinka di persimpangan koridor sekolah.

Selang beberapa menit, seorang perempuan telah menghampiri sinka dikoridor.

“Udah nunggu lama dut.”ucap Naomi.

“Ya iyalah ci, udah 11 menit nih nunggunya.”balas Sinka, ia memasang muka cemberut.

“Lah, baru aja 11 menit udah ngeluh. Apalagi kalo disuruh nunggu sejam.”ujar Naomi.

“Kan baru hari pertama sekolah cici. Jadi aku masih merasa bosan.”balas sinka yang mengembungkan pipinya tanda masih cemberut.

“Udah ah nanti lucunya ilang kalau kamu terus cemberut.”ucap Naomi yang langsung mencubit pipi adiknya.

“Aww.. iya.. cici.”teriak sinka kesakitan karena pipinya selalu dicubit oleh kakaknya itu.

“Haha..yuk pulang”balas Naomi sedikit ketawa kepada adiknya yang masih mengelus-ngelus pipinya.

Malam harinya dirumah Yupi, tepatnya didepan pintu depan rumahnya, ibunya sedang menunggu anaknya pulang yang tak kunjung datang. Ibunya mondar-mandir didepan rumah cukup lama.

Berlama-lama kemudian, datang seorang perempuan yang memakai sebuah kaos dan tas sekolah yang diselendangkan. Ia terlihat begitu kelelahan.

“Yupi, kamu tahu ini jam berapa ? kemana aja kamu ?”teriak ibunya Yupi yang sedari tadi berada di depan pintu rumah.

“itu…anu mah…Yupi, kerja kelompok dulu dirumah temen.”jawab Yupi dengan gerogi.

“Kerja kelompok nyampe jam 11 malam ? Ngapain aja kamu ? kamu sudah jadi anak nggak bener sekarang ?”Tanya ibunya terus menerus dengan nada yang cukup keras.

“Beneran mah, Yupi cuma kerja kelompok.”jawab Yupi begitu resah.

“Awas kalau kamu bohong sama mamah. Cepat sekarang masuk kerumah!”perintah ibunya, ia nampak marah sekali. Ia berteriak dengan keras sambil menunjukan jari telunjuknya ke pintu rumah.

“Iya mah.”jawab Yupi singkat. Ia dengan segera berlari kedalam rumah dan langsung menuju kekamarnya.

Sesampainya dikamar, Yupi langsung menjatuhkan badannya dikasur dengan badan terlentang. Tanpa mengganti baju dan melepas kaos kakinya terlebih dahulu ia merebahkan tubuhnya diatas kasur. Ia menguap sejadi-jadinya, tanda ia benar-benar kelelahan seharian.

“Maafin Yupi ya mah. Yupi harus bisa hidup mandiri. Yupi tidak ingin menyusahkan mamah lagi.”gumamnya dalam hati.

Ditempat yang lain, 4 jam sebelum Yupi datang kerumahnya, sinka bersama keluarganya sedang bergembira ria. Tampak mereka sedang makan malam bersama. Suara aduan sendok dan piring yang menghiasi ramainya makan malam.

“Sinka, bagaimana sekolah barunya ?”Tanya ibunya, sembari menyuapkan sesendok nasi ke mulutnya.

“mmlmmyan mnynmuankan mwah”jawab sinka yang tak begitu jelas karena sambil mengunyah makanan.

“Eh…kalau bicara telan dulu makanannya.”ujar ibunya sinka.

“Iyma mmuah.”balas sinka tak begitu jelas. Ia langsung mengambil segelas air dan langsung meminumnya sampai habis.

“Ahh..menyenangkan mah disekolah barunya.”lanjutnya setelah menelan makananya yang dibantu dengan air putih.

“sungguh ? kamu harus bisa kayak cici kamu ya.”ucap ibunya terkejut.

“iya mah sinka bakal lebih baik dari pada cici.”balasnya dengan nada tegas.

“Yee emang bisa gitu ngalahin cici disekolah ?”ucap Naomi menggoda adiknya yang mau melanjutkan makannya kembali.

“Hehe bisa lah. Kan sinka, dudut yang paling cici sayang.”jawabnya dengan senyuman unyunya.

“Hehe iya cici percaya sama dudutku.”balas Naomi dengan mencubit pipi adiknya itu.

“Aww..cici kebiasaan ah main cubit pipi.”ucap sinka kesakitan. Ia memasang muka cemberut dan menyilangkan kedua tangannya.

“Hehe maafin cici. Habisnya kamu gemes sih.”balas Naomi tersenyum.

Tawa ria gembira yang selalu mengakhiri makam malam mereka dirumah. Sampai berjam-jam berlalu sinka sudah berada di kamarnya dan tidur sangat nyenyak.

Pagi harinya di depan gerbang sekolah SMA Blue Rose, Viny dan Yupi sedang turun dari sebuah mobil yang sangat mewah. Mobil silver yang dilengkapi turbo yang selalu mengantarkan pulang pergi Viny ke sekolah.

“Tuh kan kamu nggak kesiangan.”ucap Viny.

“iya Vin, makasih ya, kamu udah mau menungguku tadi.”balas Yupi begitu senang.

“hehe iya Yup, sama-sam…”

Buggh

“Aww…!”teriak Yupi.

Seorang laki-laki yang berlari cukup kencang menabrak Yupi yang sedang berjalan kaki disamping Viny. Yupi terjatuh di tanah dan beberapa barangnya keluar dari tas serta berhamburan dilantai.

“Yupi kamu nggak papa ?”Tanya Viny khawatir.

“Nggak Vin. Aku baik-baik aja kok.”jawab Yupi.

“Maaf ya. Aku tidak sengaja.”ucap laki-laki yang menabraknya tadi. Ia membantu membereskan barang-barang Yupi yang berhamburan ditanah. Ia memasukan satu persatu ke tas nya.

“Makasih ya.”ucap Yupi.

Laki-laki itu tidak menjawabnya melainkan langsung pergi menjauh dari mereka berdua.

“Hah..cowok itu kenapa ya, main pergi aja.”ucap Viny, ia terlihat kesal melihat kelakuan laki-laki tadi.

“Udah lah Vin, aku nggak papa kan. Mending kita kekelas aja yuk”balas Yupi, ia mencoba berdiri dan membersihkan sebagian bajunya yang kotor.

“Yaudah yuk.”balas Viny.

Diruangan kelas nampak sinka sedang bercanda gurau dengan teman yang lainnnya. Mereka terlihat sedang sibuk mempelihatkan sebuah iklan kepada teman yang lainnya. Viny dan Yupi menyusul masuk kekelas tersebut.

“Kalian sedang ngapain ?”Tanya Viny yang baru saja masuk kekelas pada teman sekelasnya.

“Ini Vin nanti siang bakal ada bazaar buku murah. Kalian bisa daftar dan lihat bukunya sekarang.”jawab seorang perempuan yang bangkunya paling depan sambil memperlihatkan sebuah kertas.

“Wah beneran ? Yupi kamu mau beli cari buku baru nggak ?”Tanya Viny.

Tetapi Yupi tidak menjawabnya. Ia sedang terfokus mencari sesuatu didalam tasnya.

“Yupi kamu kenapa ?”Tanya kembali Viny karena penasaran.

“Dompetku hilang Vin.”jawab Yupi, ia nampak gelisah sekali.

“Emangnya kamu simpan dimana Yup ?”Tanya Viny.

“Aku simpan di tas Vin.”jawab Yupi, ia terus menerus mengobrak-abrik tasnya.

“Aduuh gimana nih. Semua uang dan kartu pelajarku ada disana.”lanjutnya tambah gelisah karena ia tidak menemukannya setelah mengeluarkan semua barang-barang dari tasnya.

“Kamu tadi kemana aja Yup ? mungkin terjatuh dijalan.”teriak Sinka dari bangku belakang.

“oh iya sin. Aku tadi jatuh di halaman depan.”balas Yupi, tanpa pikir panjang ia segera pergi meninggalkan kelas dan membawa tas yang kosong.

Ditempat lain diwaktu yang bersamaan. Seorang laki-laki sedang bertemu dengan salahsatu anggota G-T. Laki-laki itu tampak sedang membawa sesuatu dalam sakunya.

“Ini L. dompet miliknya itu.”ucap seorang laki-laki sembari memberikan sebuah dompet.

“Kerja bagus. Sekarang elo bisa pergi.”perintah L. ia menerima dompet tersebut dan langsung membukannya. Ia mengambil kartu pelajar dari dompet tersebut dan melihatnya dengan seksama.

“Haha..Cindy Yuvia. Kamu akan menjadi budakku mulai saat ini.”lanjutnya sambil tertawa sekeras-kerasnya.

(To be Continued)

Untuk cerita yang lebih menarik lainnnya, anda bisa lihat --disini---
Silahkan Berkomentar!
Terima kasih. 

2 Comments