“Cici
!”ucap sinka kaget. Ia melihat kakaknya sedang menahan pukulan dari L tadi.
Kemudian Naomi yang tak lain kakaknya itu mendorong L agar menjauh dari hadapan
adiknya. Ia memberikan tatapan tajam kepada ketiga anggota G-T itu. Dan segera
menarik tangan sinka keluar dari kantin terebut.
“Cepat
kesini dut!.”perintah Naomi. Mukanya terlihat ketakutan sehingga menarik tangan
sinka terlalu keras. Mereka berlari keluar kantin yang diikuti dengan Viny
dibelakangnya.
Yupi
sangat kebingungan, ia tidak tahu apa yang harus dilakukan sekarang. Ia merasa
bersalah atas kejadian ini. Tetapi kaki yang gementarannya itu mulai
melangkahkannya keluar kantin menyusul mereka.
“Oy,
kalian mau lari hah ?”teriak L. Ia mengepalkan tangannya dan mengeraskan
otot-ototnya tanda kemarahannya sudah memuncak.
Ia
mencoba berlari kearah Sinka. Tetapi V menghentikan langkahnya.
“Tunggu
dulu L. Kayaknya dia cewek yang berbahaya. Lebih baik kita cabut dulu.”ujar V,
ia merasa terkejut ketika cewek yang bernama Naomi itu menatapnya dengan tajam.
“Kenapa
sih V ? kita tinggal suruh minta namanya dan…”belum selesai ngomong ucapan L
dipotong oleh Z.
“L
elo jangan ngomongin itu disini. Udah kita balik aja dulu apa kata V tadi. Elo
udah bikin kantin berantakan kayak gini”ujar Z yang melihat kantin berantakan
karena perkelahian kecil tadi.
“Hah,,,
iya “balas L kesal, ia nampak masih belum menerima karena dipukul oleh seorang
cewek. Ia menendang kursi yang tergeletak dilantai dan menghampiri V dan Z.
Setelah
itu mereka bertiga meninggalkan kantin juga. Kejadian tersebut sempat membuat
semua orang terkejut, bisu tanpa kata. Tetapi beberapa cewek hanya tersenyum
senang melihat kedatangan anggota G-T itu tanpa melihat apa yang telah mereka
lakukan.
Di
koridor yang jauh dari kantin. Naomi menghentikan langkahnya dan melepaskan
tangan adiknya itu. Mereka berempat terlihat sangat kelelahan sekali.
“Dut,
kamu nggak papa kan ?”Tanya Naomi kepada sinka. Nafasnya terengah-terengah
setelah berlari cukup cepat tadi.
“Nggak
cici. Emangnya kenapa kita harus lari. Aku bisa kan mengalahkan dia.”jawab
sinka bingung.
“Kamu
belum tahu, dut, kekuatan mereka seperti apa.”balas Naomi.
“Kalian
juga tidak kenapa-kenapa kan ?” lanjut Naomi dengan bertanya kepada Viny dan
Yupi.
“Aku
nggak knapa-knapa kak.”jawab Viny dengan yakinnya.
“Kalo
kamu Yup ?”Tanya Naomi kembali.
“Iya
kak aku juga nggak knapa-knapa. Sebenarnya mereka siapa kak ?”jawab Yupi dengan
balik bertanya.
“Seperti
yang kakak bilang waktu itu, mereka anggota G-T. Mereka penguasa sekolah ini.
Kalian jangan sampai berurusan sama mereka.”ucap Naomi menjelaskan.
“Kenapa
kak ?”Tanya Yupi dan Viny bebarengan. Mereka selalu dilanda penasaran mengenai
topik pembicaraan G-T.
“Mereka
punya gadget yang bisa mengendalikan sifat kalian. Pokoknya kalian jangan sampai
memberikan nama, sama tanggal lahir kalian ya.”jawab Naomi dengan muka serius.
“Mengendalikan
sifat ? Emangnya bisa kak ?”Tanya Yupi, ia masih tidak percaya saja.
“iya
Yup, mereka bisa. Teman kakak saja sudah banyak yang menjadi korban mereka.”jawab
Naomi.
“Kalian
jangan sampai tertipu oleh mereka.”lanjut Naomi.
“Iya
kak”ucap Viny dan Yupi bebarengan.
Disalahsatu
ruangan yang sangat megah di SMA Blue Rose. Ketiga anggota G-T ini sedang
bersantai diruangan tersebut. Mereka tampak sedang membicarakan sesuatu.
“V
elo bisa lihat kan, tatapan cewek yang tadi di kantin.”ujar Z yang tampak
sedang terfokus pada laptopnya.
“iya
Z, cewek yang kita lihat pas penerimaan siswa baru itu kan ? kayaknya dia sudah
tahu tentang kekuatan kita.”balas V, ia nampak sedang membaca sebuah majalah
sambil bersandar pada sebuah bantal yang ada dikursi tersebut.
“Terus
apa kita harus menjalankan rencana itu ?”Tanya Z.
“Tidak
perlu Z, kita lihat aja dulu apa yang bisa dilakukan cewek itu.”jawab V, ia nampak
santai sekali sambil membolak balikan halaman majalah tersebut.
“V,
berikan gue wewenang buat ngebalas cewek yang tadi pagi.”ucap L, ia menghampiri
V dan berdiri didepannya.
“Emangnya
elo mau ngapain L ?”Tanya V.
“Gue
mau bikin hidup tuh cewek sengsara.”jawab L, yang nampak serius sekali. Ia
memegang kepalan tangan kanannya dengan tangan kirinya.
“Haha..
ok terserah lo aja.”balas V, ia tertawa sejadi-jadinya mendengar perkataan dari
L tadi sampai-sampai majalah yang tadi i abaca terjatuh kelantai.
“Haha
ok V.”jawab L. ia meninggalkan ruangan tersebut dan mulai memainkan sebuah
gadget yang tak lain HP nya.
Beberapa
jam berlalu, bel sekolah telah dibunyikan tanda pembelajaran hari ini telah
selesai. Banyak sekali siswa yang berhamburan keluar dari SMA Blue Rose.
Terlihat sinka dan kawan-kawannya telah keluar dari kelasnya.
“Kalian
duluan aja ya.”ujar Sinka.
“Kamu
mau kemana dulu sin ?”Tanya Viny.
“aku
mau nunggu cici aku dulu.”jawab sinka.
“Mau
kita temenin ?.”ucap Yupi menawari.
“hehe
nggak Yup, nggak papa. Kalian duluan aja.”balas sinka dengan muka unyunya.
“Hehe
yaudah kita duluan ya.”balas Viny.
“dah.”timpal
Yupi.
“Dah,
kalian hati-hati ya.”balas Sinka. Mereka berdua meninggalkan sinka di
persimpangan koridor sekolah.
Selang
beberapa menit, seorang perempuan telah menghampiri sinka dikoridor.
“Udah
nunggu lama dut.”ucap Naomi.
“Ya
iyalah ci, udah 11 menit nih nunggunya.”balas Sinka, ia memasang muka cemberut.
“Lah,
baru aja 11 menit udah ngeluh. Apalagi kalo disuruh nunggu sejam.”ujar Naomi.
“Kan
baru hari pertama sekolah cici. Jadi aku masih merasa bosan.”balas sinka yang
mengembungkan pipinya tanda masih cemberut.
“Udah
ah nanti lucunya ilang kalau kamu terus cemberut.”ucap Naomi yang langsung
mencubit pipi adiknya.
“Aww..
iya.. cici.”teriak sinka kesakitan karena pipinya selalu dicubit oleh kakaknya
itu.
“Haha..yuk
pulang”balas Naomi sedikit ketawa kepada adiknya yang masih mengelus-ngelus
pipinya.
Malam
harinya dirumah Yupi, tepatnya didepan pintu depan rumahnya, ibunya sedang
menunggu anaknya pulang yang tak kunjung datang. Ibunya mondar-mandir didepan
rumah cukup lama.
Berlama-lama
kemudian, datang seorang perempuan yang memakai sebuah kaos dan tas sekolah
yang diselendangkan. Ia terlihat begitu kelelahan.
“Yupi,
kamu tahu ini jam berapa ? kemana aja kamu ?”teriak ibunya Yupi yang sedari
tadi berada di depan pintu rumah.
“itu…anu
mah…Yupi, kerja kelompok dulu dirumah temen.”jawab Yupi dengan gerogi.
“Kerja
kelompok nyampe jam 11 malam ? Ngapain aja kamu ? kamu sudah jadi anak nggak
bener sekarang ?”Tanya ibunya terus menerus dengan nada yang cukup keras.
“Beneran
mah, Yupi cuma kerja kelompok.”jawab Yupi begitu resah.
“Awas
kalau kamu bohong sama mamah. Cepat sekarang masuk kerumah!”perintah ibunya, ia
nampak marah sekali. Ia berteriak dengan keras sambil menunjukan jari
telunjuknya ke pintu rumah.
“Iya
mah.”jawab Yupi singkat. Ia dengan segera berlari kedalam rumah dan langsung
menuju kekamarnya.
Sesampainya
dikamar, Yupi langsung menjatuhkan badannya dikasur dengan badan terlentang.
Tanpa mengganti baju dan melepas kaos kakinya terlebih dahulu ia merebahkan
tubuhnya diatas kasur. Ia menguap sejadi-jadinya, tanda ia benar-benar
kelelahan seharian.
“Maafin
Yupi ya mah. Yupi harus bisa hidup mandiri. Yupi tidak ingin menyusahkan mamah
lagi.”gumamnya dalam hati.
Ditempat
yang lain, 4 jam sebelum Yupi datang kerumahnya, sinka bersama keluarganya
sedang bergembira ria. Tampak mereka sedang makan malam bersama. Suara aduan
sendok dan piring yang menghiasi ramainya makan malam.
“Sinka,
bagaimana sekolah barunya ?”Tanya ibunya, sembari menyuapkan sesendok nasi ke
mulutnya.
“mmlmmyan
mnynmuankan mwah”jawab sinka yang tak begitu jelas karena sambil mengunyah
makanan.
“Eh…kalau
bicara telan dulu makanannya.”ujar ibunya sinka.
“Iyma
mmuah.”balas sinka tak begitu jelas. Ia langsung mengambil segelas air dan
langsung meminumnya sampai habis.
“Ahh..menyenangkan
mah disekolah barunya.”lanjutnya setelah menelan makananya yang dibantu dengan
air putih.
“sungguh
? kamu harus bisa kayak cici kamu ya.”ucap ibunya terkejut.
“iya
mah sinka bakal lebih baik dari pada cici.”balasnya dengan nada tegas.
“Yee
emang bisa gitu ngalahin cici disekolah ?”ucap Naomi menggoda adiknya yang mau
melanjutkan makannya kembali.
“Hehe
bisa lah. Kan sinka, dudut yang paling cici sayang.”jawabnya dengan senyuman
unyunya.
“Hehe
iya cici percaya sama dudutku.”balas Naomi dengan mencubit pipi adiknya itu.
“Aww..cici
kebiasaan ah main cubit pipi.”ucap sinka kesakitan. Ia memasang muka cemberut
dan menyilangkan kedua tangannya.
“Hehe
maafin cici. Habisnya kamu gemes sih.”balas Naomi tersenyum.
Tawa
ria gembira yang selalu mengakhiri makam malam mereka dirumah. Sampai
berjam-jam berlalu sinka sudah berada di kamarnya dan tidur sangat nyenyak.
Pagi
harinya di depan gerbang sekolah SMA Blue Rose, Viny dan Yupi sedang turun dari
sebuah mobil yang sangat mewah. Mobil silver yang dilengkapi turbo yang selalu
mengantarkan pulang pergi Viny ke sekolah.
“Tuh
kan kamu nggak kesiangan.”ucap Viny.
“iya
Vin, makasih ya, kamu udah mau menungguku tadi.”balas Yupi begitu senang.
“hehe
iya Yup, sama-sam…”
Buggh
“Aww…!”teriak
Yupi.
Seorang
laki-laki yang berlari cukup kencang menabrak Yupi yang sedang berjalan kaki
disamping Viny. Yupi terjatuh di tanah dan beberapa barangnya keluar dari tas
serta berhamburan dilantai.
“Yupi
kamu nggak papa ?”Tanya Viny khawatir.
“Nggak
Vin. Aku baik-baik aja kok.”jawab Yupi.
“Maaf
ya. Aku tidak sengaja.”ucap laki-laki yang menabraknya tadi. Ia membantu
membereskan barang-barang Yupi yang berhamburan ditanah. Ia memasukan satu
persatu ke tas nya.
“Makasih
ya.”ucap Yupi.
Laki-laki
itu tidak menjawabnya melainkan langsung pergi menjauh dari mereka berdua.
“Hah..cowok
itu kenapa ya, main pergi aja.”ucap Viny, ia terlihat kesal melihat kelakuan
laki-laki tadi.
“Udah
lah Vin, aku nggak papa kan. Mending kita kekelas aja yuk”balas Yupi, ia
mencoba berdiri dan membersihkan sebagian bajunya yang kotor.
“Yaudah
yuk.”balas Viny.
Diruangan
kelas nampak sinka sedang bercanda gurau dengan teman yang lainnnya. Mereka
terlihat sedang sibuk mempelihatkan sebuah iklan kepada teman yang lainnya.
Viny dan Yupi menyusul masuk kekelas tersebut.
“Kalian
sedang ngapain ?”Tanya Viny yang baru saja masuk kekelas pada teman sekelasnya.
“Ini
Vin nanti siang bakal ada bazaar buku murah. Kalian bisa daftar dan lihat
bukunya sekarang.”jawab seorang perempuan yang bangkunya paling depan sambil
memperlihatkan sebuah kertas.
“Wah
beneran ? Yupi kamu mau beli cari buku baru nggak ?”Tanya Viny.
Tetapi
Yupi tidak menjawabnya. Ia sedang terfokus mencari sesuatu didalam tasnya.
“Yupi
kamu kenapa ?”Tanya kembali Viny karena penasaran.
“Dompetku
hilang Vin.”jawab Yupi, ia nampak gelisah sekali.
“Emangnya
kamu simpan dimana Yup ?”Tanya Viny.
“Aku
simpan di tas Vin.”jawab Yupi, ia terus menerus mengobrak-abrik tasnya.
“Aduuh
gimana nih. Semua uang dan kartu pelajarku ada disana.”lanjutnya tambah gelisah
karena ia tidak menemukannya setelah mengeluarkan semua barang-barang dari
tasnya.
“Kamu
tadi kemana aja Yup ? mungkin terjatuh dijalan.”teriak Sinka dari bangku
belakang.
“oh
iya sin. Aku tadi jatuh di halaman depan.”balas Yupi, tanpa pikir panjang ia
segera pergi meninggalkan kelas dan membawa tas yang kosong.
Ditempat
lain diwaktu yang bersamaan. Seorang laki-laki sedang bertemu dengan salahsatu
anggota G-T. Laki-laki itu tampak sedang membawa sesuatu dalam sakunya.
“Ini
L. dompet miliknya itu.”ucap seorang laki-laki sembari memberikan sebuah
dompet.
“Kerja
bagus. Sekarang elo bisa pergi.”perintah L. ia menerima dompet tersebut dan
langsung membukannya. Ia mengambil kartu pelajar dari dompet tersebut dan
melihatnya dengan seksama.
“Haha..Cindy
Yuvia. Kamu akan menjadi budakku mulai saat ini.”lanjutnya sambil tertawa
sekeras-kerasnya.
(To
be Continued)
Untuk cerita yang lebih menarik lainnnya, anda bisa lihat --disini---.
Silahkan Berkomentar!
Terima kasih.
Silahkan Berkomentar!
Terima kasih.
Lanjutt... Suka sama ff ini
BalasHapusSip. Pantengin terus blog ini ya :))
BalasHapus