Hallo sahabat KSJ48. Sorry nih lama gak update, jadi panitia nyambut mahasiswa baru di kampus. Jadi jarang buka laptop. Untung aja ff temen gue udah beres jadi bisa di update.
Happy Reading :v
#AsKriting
Ridwan
dan Yoga sudah masuk ke arena, di sana banyak sekali anggota dari Vengeance
yang menonton, dan semuanya meneriakan nama Yoga.
“Yoga
Yoga Yoga” teriakan penonton dari bangku.
“pak
wakil semangat”teriakan seorang cewek dari bangku penonton.
Di
Arena
“lo
gak bakalan menangin duel ini”ucap Yoga dengan nada sombong.
Tapi
Ridwan hanya diam tanpa berkata apapun.
“ok
Duel di mulai”ucap Kak Melody yang menjadi wasit di pertarungan tersebut.
Pertarungan
di mulai, dengan kecepatan yang sangat tinggi, Ridwan langsung melakukan
serangan terhadap Yoga dengan pedang hitamnya.
Trank...
Trank...
Sraatttt...
Yoga
berhasil memblok serangan Ridwan dan melakukan serangan balasan, sehingga
Ridwan terluka di sekitar tubuhnya dan mengeluarkan darah.
“menarik”ucap
Ridwan, lalu api keluar dari tubuhnya.
“ayo
Exerion”lanjutnya. Ridwan pun sudah memegang Divinernya.
“jadi
lo mulai serius ya, tapi tetap lo gak bakalan menang”ucap Yoga lantang.
Bsuut
Ridwan
langsung melakukan langkah kilat dengan kecepatan tinggi sehingga penonton
tidak ada yang bisa melihatnya.
“gila,
orang yang pake baju hitam ngilang kemana tuh”ucap salah seorang penonton.
Tanpa
di duga, Ridwan sudah berada di belakang Yoga dan melakukan serangan beruntun
dengan kedua pedangnya.
Trank...
Trank...
Duar...
“ingat,
kalo lo kalah lo bakal jadi anak buah gue, dan Andela, akan jadi pacar gue”ucap
Yoga yang sedang beradu pedang dengan Ridwan.
“sialan
lo, syarat yang kedua itu gak ada di perjanjian”ucap Ridwan.
“ahhhhhhhhhhh,
aku harus menang”lanjutnya.
Duarrrr...
Brugh,,,
Ridwan
berhasil mengenai Yoga, dan membuatnya terpental sehingga membentur sisi Arena.
“sialan lo”ucap Yoga yang langsung berdiri dan
berlari ke arah Ridwan dengan kecepatan tinggi, Ridwan pun melakukan hal yang
sama.
Trank....
Trank...
Duarr...
Mereka
berdua saling balas serangan tetapi, Yoga selalu berhasil memblok serangan
Ridwan, dan sebaliknya, Ridwan kadang terkena oleh serangan dari Yoga dan
sekarang dia mendapatkan luka yang cukup serius, dari tubuhnya sudah banyak
luka tebasan dan kepalanya mengeluarkan darah.
Duarr...
Syut...
Brugh...
“semoga
saja Ridwan menang”ucap Naomi yang
menonton pertarungan tersebut di bangku penonton bersama Andela dan para ST★R Gazer
lainnya.
Saat
mereka beradu pedang, Yoga langsung melakukan langkah kilat dan berada di
belakang Ridwan, lalu dia menyerangnya dan akhirnya Ridwan terpental dan
menabrak tembok sisi Arena.
“rasakan
ini,
, ThunderBolt”ucap Yoga merapalkan mantra
sihir.
Guruguruguruguru
JDAARR
awan
berubah menjadi hitam dan petir yang besar tiba – tiba menyambar Ridwan.
DUARR....
“Ridwannnnnnnnnnnn”teriak
Naomi dan Andela bersamaan yang melihat Ridwan tersambar petir.
Karena
kekuatan petir tersebut, asap dan debu yang tebal menyelimutinya, sehingga dia
tidak terlihat.
“sial,
apa Yoga akan membunuhnya”ucap Melody.
Petir
tersebut terus menerus menyambar kearah Ridwan, tanpa di ketahui Ridwan selamat
atau tidaknya.
“sudah
cukup”teriak Andela dari bangku penonton sambil menangis.
Saat
asap dan debu mulai menghilang, terlihat Ridwan sedang tergeletak di tanah,
dengan baju dan jubahnya yang sudah ancur terkena sambaran petir
tersebut.
“gue
udah bilang, lo gak bakalan menang”ucap Yoga menghampiri Ridwan yang tergeletak.
Suara
teriakan yang tadi meneriakan dan memberi semangat kepada Yoga, seketika
berhenti, karena semua penonton merasa bahwa Yoga telah kelewatan dan dibilang
sadis.
“gila
tuh wakil guild sadis banget”ucap salah seorang penonton.
“iya,
orang kayak gitu gak layak jadi wakil ketua”ucap seseorang yang ada di
sebelahnya.
Back
to Arena
“sial,
aku gak bisa menggerakan semua anggota tubuhku”ucap Ridwan dalam hati.
“apakah
aku akan kalah, dan membiarkan Andela pergi”lanjutnya.
“aku
tidak ingin kalah, aku harus menang”ucap Ridwan.
“sial sial sial, aku tidak bisa bergerak”batinnya. Ia
sangat marah kepada dirinya sendiri dan mulai menangis.
“apa ini semua memang salah ku ? aku yang selalu
berharap menjadi tokoh protagonis hebat dalam suatu cerita dan malah menjadi
seperti ini jadinya dikarenakan sikapku”lanjutnya.
Tiba
– tiba Ridwan berada di sebuah dimensi lain. disana
tidak ada apa-apa hanya sebuah ruangan hampa yang berwarna putih dan disana terlihat
seseorang yang memakai pakaian serba putih sedang berdiri
memunggungi Ridwan. Lalu orang itu berbalik dan wajahnya mirip seperti Ridwan,
tetapi kulit dan rambutnya berwarna putih dan matanya berwarna hitam pekat.
“hahaha...
lo kalah ya”ucap orang itu sambil tertawa.
“iya
iyalah, mana mungkin aku bisa menang, dia itu wakil ketua
Guild, pasti pengalaman dan kekuatannya tinggi, sedangkan aku apa ?
aku hanya lah seseorang yang baru masuk ke ST★R World
dan berpikir bahwa aku ini kuat, dan bisa melindungi semua teman – teman dan
keluargaku”ucap Ridwan masih tergeletak tanpa mengangkat kepalanya.
“oke, sekarang giliran gue”balas
orang yang mirip seperti Ridwan.
“Ridwan,
bangun bangun”teriak Andela dan Naomi.
“oy
Ridwan, lo gak boleh kalah”teriak Fikar dan ST★R Gazer
lainnya.
Di
Arena Yoga sedang bersiap-siap
untuk
menyerang Ridwan yang masih tak sadarkan diri.
“ini
sudah berakhir”ucapnya.
“cukup
Yoga”ucap Melody.
“cih,
oke gue udah selesai, cepat umumin siapa yang menang”ucap Yoga.
“ok
pemenangnya sudah di tentukan dia adalah Yo....”kak melody menggantungkan
ucapannya, karena dia melihat suatu yang aneh menurutnya di Arena.
WOARR
WOARR
Tiba
– tiba api hitam keluar dari tubuh Ridwan dan mengelilinginya lalu dia berdiri.
Yoga pun agak menjauh darinya agar tidak terkena
kobaran api tersebut.
“hahaha....lucu
sekali”ucap Ridwan yang mulai berdiri.
“Ridwan”ucap
Naomi yang melihat Ridwan sedikit aneh.
“jadi
lo masih idup ya”ucap Yoga.
“hahahahaha.....
orang ini bego, gak bisa gunain senjata, biar gue lanjutin pertarungannya”ucap
Ridwan yang mengangkat kepalanya.
ketika
Yoga melihatnya, dia kaget karena tiba-tiba, Ridwan sudah
memakai topeng berwarna putih dengan garis-garis berwarna merah pada wajah bagian kirinya akan tetapi sebelah kananya tidak. warna matanya juga berubah menjadi hitam
pekat dan angin seakan bertiup sangat kencang
disekelilingnya.
“lo
udah siap kan”ucap Ridwan.
Bsuut
dia
melakukan langkah kilat dan sudah berada di belakang Yoga. Yoga yang sadar langsung bersiap untuk memblok terhadap serangan Ridwan.
Duarr...
Srakkk.....
Meskipun
Yoga berhasil memblok serangan dari Ridwan, Yoga masih terpental.
“lo
takut ?”tanya Ridwan sambil tersenyum lebar.
“apa
yang terjadi dengan Ridwan ?”tanya Sinka.
“kakak
gak tahu, tapi itu seperti bukan Ridwan saja”ucap Naomi.
“iya
kak, kapan juga dia pake topeng ?”ucap Nabilah.
“iya,
topengnya serem lagi”timpal Shania.
Di
Arena
“sialan
lo”ucap Yoga, lalu dia berlari kearah Ridwan dan melakukan serangan, tapi
Ridwan selalu berhasil menangkis serangan tersebut, tanpa menggerakan tubuhnya
yang lain, selain tangannya.
“ini
sudah berkahir”ucap Ridwan, lalu api hitam yang mengelilinginya semakin
membesar sehingga Yoga memilih untuk mundur mengambil jarak terlebih dahulu
agar tidak terkena api hitam tersebut.
“hahaha....beginilah
cara menggunakan pedang”ucap Ridwan tertawa, sambil memutar – mutar kedua
pedangnya. Lalu dia mengayunkan Divinernya, dan keluarlah api hitam yang
berbentuk seperti bulan sabit kearah Yoga, tapi Yoga berhasil menghindarinya,
dan api hitam tersebut mengenai tembok sisi Arena sehingga tembok itu terbakar.
Melihat
itu, para penonton yang berada di kursi bawah depan, memutuskan untuk pindah ke
atas, takut terkena api hitam tersebut.
“cepat
padamkan apinya, gunakan sihir air, untuk membuat
hujan”ucap kak Melody yang berlari menghampiri para ST★R Gazer.
“baik
kak”ucap Nabilah, lalu dia berdiri dan mengangkat tangannya ke atas, serta
memejamkan mata dan merapal mantra sihir “
Mirrage Rain”
tiba
– tiba hujan pun turun dan menghujani
Arena.
Tapi api hitam tersebut, tidak mau padam.
“kenapa
api nya tidak padam ?”ucap Melody yang melihat api hitam tersebut terkena air
hujan, tapi api tersebut tidak padam sedikitpun.
Back
to Arena
Setelah
Yoga menghindari serangan tersebut. Ridwan
lalu melakukan langkah kilat dan sudah berada di depan Yoga, dan langsung
menyerangnya secara beruntun.
Duar...
Duar...
Duarrr.....
Dengan
api hitam yang membara, di tubuh dan Divinernya, akhirnya Ridwan berhasil
menyerang Yoga, dan membuat perisai serta dirinya terpental.
Yoga pun membentur tembok sisi Arena lagi.
Bsuut
Tiba-tiba Ridwan sudah berada
di depan Yoga dan bersiap untuk menyerang.
“hahaha.....ini
berakhir”ucap Ridwan dengan di barengi tawa jahatnya.
“Ridwannnnn
Cukuppppp...”teriak Andela yang langsung berlari ke sisi Arena.
“Andela…aaaaaaaaaaaaaaaa……” Tiba-tiba
Ridwan memegang kepalanya dan seperti kesakitan.
“ini
cukup”ucap Ridwan. Ia berusaha melepaskan topeng di wajah sebelah
kirinya dengan tangan kanannya.
“apa
yang sedang terjadi ?”ucap Michele, Ve, dan teman – temannya yang tiba –
tiba berada di samping Melody.
“kenapa
kalian ada di sini ?”tanya Melody.
“tadi
waktu kami di jalan, kami mendenagr berita
kalo ada pertarungan antara Black Swordsman dan wakil ketua
dari Vengeance, makanya kami kembali kesini lagi, untuk melihat pertarungan
tersebut”jawab Ve.
“apakah
itu benar – benar Ridwan ?”tanda Tanya
tersirat di benak Michelle.
Back
to Arena
“apa
yang lo lakukan”ucap Ridwan.
“cukup,
aku gak butuh bantuanmu”ucap Ridwan yang berusaha melepaskan topeng tersebut.
Ia berbicara sendiri, seolah Ia memiliki dua
kepribadian.
Dengan tenaga seadanya, akhirnya Ridwan
berhasil melepaskan topeng tersebut lalu tiba – tiba keperibadiannya kembali seperti
semula.
”maaf,
pertarungan kita lanjutkan lagi”ucap Ridwan.
Tapi
Yoga tidak berbicara sedikitpun, dia hanya menatap Ridwan dengan penuh keanehan
lalu dia berdiri kembali, dan langsung menyerang Ridwan, tapi Ridwan berhasil
menakis serangannya dan malahan membuat pedang yang di pegangnya terpental.
Lalu
Ridwan mengarahkan pedang hitamnya kearah leher Yoga
yang sudah tidak memiliki senjata. Dengan jarak pedang 1 cm di leher, Yoga mulai merasakan takut.
“apa
lo menyerah ?”tanya Ridwan.
Tapi
Yoga tidak menjawab perkataan Ridwan dan malah pingsan, sehingga Melody
mengumunkan hasil dari pertarungan tersebut.
“baiklah,
Duel ini dimenangkan oleh Ridwan”ucap kak Melody.
“yeah...”ucap
salah seorang penonton.
“selamat
ya...”ucap penonton lain.
Sorak
penonton berubah yang tadinya meneriaki Yoga, sekarang mereka meneriaki dan
memberi selamat kepada Ridwan, pertarungan berakhir, lalu Ridwa memutuskan
pergi ke ruang tunggu yang tadi.
Lalu
semmua teman – temannya pergi ke sana dan menghampiri Ridwan.
“dek,
kamu tidak apa-apa kan ?”tanya Naomi.
“enggak
kak, aku baik-baik aja kok”jawab Ridwan sambil tersenyum.
“syukurlah,
kalo kamu gak papa”ucap Naomi.
“tapi
kok kalian ada di sini sih ?”tanya Ridwan kepada Ve, Michele dan teman – teman
lainnya. Lalu mereka menjelaskan alasan kenapa mereka kembali.
Tiba
– tiba, Andela berlari dan langsung memeluk Ridwan sambil menangis.
“eh
ndel, kamu kenapa ?”ucap Ridwan kaget.
“nggak kok, aku gak papa”ucap Andela yang
masih memeluk Ridwan.
“lepasin
dulu dong pelukannya, entar kalo kamu kekencengan aku gak bisa
nafas lagi”ucap Ridwan.
“eh
iya maaf”ucap Andela, lalu dia melepaskan pelukannya.
“Ciee....suami
istri deket banget”ledek Nabilah.
“apaan
sih bil, orang kita Cuma berteman”ucap Andela.
“iya
nih, lagi kayak gini, masih sempet aja bercanda”ucap Ridwan.
Saat
mereka sedang mengobrol, tiba-tiba Ridwan pingsan.
Bruk..
“Ridwan.....”
“Ridwan.....”
“Ridwan
sadar”ucap kak Naomi.
Karena
Ridwan tak kunjung sadar, akhirnya mereka membawanya ke ruang perawatan di
Guild dan membaringkannya di kasur.
...........TBC...............
1 komentar:
Write komentarhantu amnesia kapan up? dah lama gk up hehehe :D
ReplyEmoticonEmoticon