Hallo Sahabat KSJ48. Masih dalam suasana lebaran. Gue sebelumnya mau mengucapkan minal aidzin wa faidzin mohon maaf lahir dan batin. Sorry kalo gue ada salah-salah kata. Karena liburan lebaran gue belum sempet nulis lagi, jadi ngereupload dulu part yang hilang.
Happy Reading
#AsKriting
“iiihhh, kenapa lengket gini sih” ucap Yona.
“Kayaknya
ada yang ngerjain kita deh” balas Naomi.
Ve
melihat ke kursi yang ia duduki, dia berpendapat ada orang yang melapisi bangku
dengan alteco. Ve langsung marah sambil berkata “Siapa yang berani ngerjain
kitaaa”.
Semua
siswa yang ada di kantin hanya diam sambil melanjutkan kegiatan mereka masing –
masing.
“Mungkin
ini kerjaan cowok yang kemarin” ucap Yona.
“Bisa
jadi” balas Melody.
Melody
cs tampak kesal, yang biasanya mengerjai orang, sekarang malah terbalik, ada
orang yang berani mengerjai mereka. Daripada rok mereka menjadi sobek, Yona
memanggil ayahnya. cewek itu meminta ayahnya untuk mengutus beberapa bawahannya
untuk datang ke kantin.
Beberapa
menit kemudian, bawahan kepala sekolah itu datang ke kantin. Mereka membubarkan
semua siswa yang sedang jajan itu termasuk penjaga warung untuk pergi sejenak.
Akhirnya Melody cs bisa terbebaskan dari kursi yang melekat ke rok mereka
dengan dibantu oleh orang suruhan Yona.
Sesudah
guru terakhir keluar, Melody cs langsung melabrak ke kelas cowok yang
kemungkinan mengerjai mereka. Luthfi yang tengah membereskan alat tulisnya,
kaget. Lagi – lagi dia di kelilingi oleh 4 cewek yang sedang marah. Luthfi yang
sudah cape belajar berjam – jam, tidak menanggapi keempat cewek itu. Suasana di
kelas berangsur sepi, tinggal beberapa murid saja yang masih disana.
“hehhh,
lo yang ngerjain kita kan ?” tanya Naomi sambil menggebrak meja belajar cowok
itu.
“Ngerjain
? maksudnya?” jawab Luthfi.
Luthfi
terus mengelak ketika ditanya atau diancam oleh Melody cs. Memang ia tidak
melakukan apa – apa, waktu jam istirahat dia hanya berdiam diri sambil
menyantap roti yang ia bawa dari rumah.
Yona
terus mengancam, dia akan melaporkan kejadian ini kepada kepala sekolah. Luthfi
yang merasa tidak melakukannya hanya berkata “Laporin aja”.
“Nggak
bisa gitu donk” timpal Sinka, sepertinya teman sebangku Luthfi ini tidak terima
dengan tuduhan Yona. Dia juga tau betul dari jam istirahat, Luthfi tidak pergi
kemana – mana. Ditambah lagi ia kesal dengan kelakukan sombong kakaknya yang
tidak kunjung membaik.
“Emang
kalian punya bukti ? Jangan nuduh orang sembarangan donk” sambung Sinka.
“lo
bisa diem gak sih, gw nggak ada urusan sama lo” balas Yona.
“Urusan
Luthfi, ya urusan gw juga” ucap Sinka dengan nada marah.
Di
kelas hanya tertinggal 3 murid, yaitu Luthfi, Sinka, dan Frieska. Luthfi yang
dituduh mengerjai Melody cs hanya terdiam tanpa menanggapi cemoohan mereka,
malah Sinka yang marah, mungkin dia ingin membalas budi terhadap apa yang telah
di lakukan Luthfi. Cowok yang tinggal sendiri itu hanya memakan roti terakhir
yang ia bawa ke sekolah di hari itu. Sementara Hantu yang senantiasa menemani
Luthfi itu, hanya menyimak sambil sesekali membela Luthfi.
“Lo
suka yah sama cowok pendiam ini ?” tanya Naomi.
Seketika
Sinka terdiam dengan wajah yang mulai memerah. Ada apa gerangan ?. Sinka tidak
tau harus menjawab apa, sama seperti Beby jauh di dalam hatinya ia mempunyai rasa
kagum pada Luthfi yang mungkin bisa menjadi cinta.
“Dari
tadi kalian ngomong apa sih ?” tanya Luthfi.
“Kurang
ajar, dari tadi lo nggak ngedengerin kita ?” jawab Melody.
Perdebatan
terus berlanjut, kali ini Sinka di bantu Luthfi. Hari itu Frieska pulang agak
telat karena tengah mengerjakan sesuatu, dari tadi ia menyadari kakaknya itu
sedang marah – marah kepada teman sekelasnya. Setelah selesai dengan
kegiatannya, adik Melody itu mencoba untuk melerai perdebatan yang tidak ada
gunanya itu.
“Udah
donk kak, ngapain sih marah – marah terus” ucap Frieska sambil memegang pundak
Melody.
“lo
jangan ikut campur urusan orang lain” balas Melody sambil membantingkan
pegangan tangan Frieska yang membuat cewek lugu itu terjatuh ke lantai.
Melihat
itu Luthfi beranjak dari duduknya, sesudah menghabiskan sebungkus roti dan
telah memasukan alat tulisnya ke dalam tas. Ia menghampiri Frieska, melewati
Melody cs yang sedari tadi berdiri di hadapan mereka.
Luthfi
membantu Frieska berdiri, sambil menahan rasa sakit di lengannya, ia bangun
kemudian duduk di sebuah bangku. Untung saja Frieska tidak terluka sama sekali,
mengetahui keadaan teman sekelasnya itu baik – baik saja, cowok penyuka roti
itu keluar dari kelas, menghiraukan cemoohan Melody cs.
“Liat
tuh, masa orang baik kayak dia, ada niatan buat ngerjain kalian ?” tanya Sinka
sambil menyusul Luthfi keluar kelas.
“Arrrghhh,
ayo girls kita cabut” ucap Melody mengisyaratkan teman – temannya untuk pergi
dari kelas.
Frieska
di tinggalkan seorang diri, karena waktu sudah menunjukan pukul tiga sore, ia
lebih baik pulang ke rumah.
*~~~*
Disaat
menyusuri koridor sekolah yang saat itu sudah sepi, Melody cs masih
membicarakan masah di kantin tadi. Karena tidak ada bukti yang kuat, Yona tidak
melaporkan Luthfi kepada ayahnya. Mereka penasaran kalo benar bukan Luthfi
pelakunya lalu siapa?
“duuuhhh,
kesel gw sama adek gw” ucap Naomi.
“sama
mi, gw juga kesel sama si Frieska” balas Melody.
Yona
merasa ada yang aneh akhir – akhir ini, semenjak mereka bertemu dengan cowok
ngeselin itu, Ve jadi pendiam.
“eh
Ve, gw perhatiin kok lo jadi pendiem sih ?” tanya Yona.
“ah
masa ? enggak kok” jawab Ve.
“Iya
bener yon, pas tadi di kelas juga lo cuman diem Ve” ucap Melody.
“lo
kenapa Ve ? lagi sakit ?” tanya Naomi.
“Nggak
kok, gw gak apa – apa” jawab Ve berusaha meyakinkan teman – temannya bahwa
keadaan baik – baik saja.
“Nggak
biasanya lo cuman diem aja” ucap Yona.
“hehe,
perasaan kalian aja kali” balas Ve.
Mereka
terpisah setelah sampai di parkiran, masuk ke dalam mobil pribadi masing –
masing dan pulang ke rumah.
Berbeda
dengan Melody cs, Luthfi senantiasa memakai jasa bus kota. Bukan berarti dia
tidak bisa membeli sebuah mobil, toh ayahnya juga pengusaha sukses, kalo mau
dia tinggal meminta ke ayahnya kalo ia mau. Dalam pikirannya kesederhanaan akan
membawa kita kepada kenyamanan. Dia lebih suka hidup sederhana daripada hidup
glamor penuh dengan harta dan kekayaan.
Mukanya
tampak malas ketika membuka pintu rumah dan melihat Yupi melambaikan tangan
kearahnya. Mungkin sekitar 3 kali dalam seminggu ia sering berkunjung ke rumah
Luthfi. Mungkin Luthfi malas menanggapi teman sekelasnya ini, tapi Andela ? ia
begitu antusias dan senang ketika melihat Yupi berada di depan rumah Luthfi.
“Hallo
fi,” sapa Yupi sambil celingak – celinguk mencari sosok hantu yang mendiami
rumah Luthfi.
“hahhh,
lo cari hantu itu kan ? dia ada tuh lagi makan” balas Luthfi.
“Aku
masuk ya fi” ucap Yupi sambil nyelonong masuk ke rumah Luthfi dan mendatangi
Andela.
“Hallo
ndel” sapa Yupi ketika melihat Andela.
“eeh,
ada Yupi” balas Andela.
Layaknya
cewek yang sedang ngerumpi mereka bercanda gurau membicarakan semua yang mereka
tau. Sesudah menutup kembali pintu rumah, ia kembali ke ruang tamu dimana
Andela dan Yupi berada. Dia kembali melanjutkan memakan roti yang di temani
dengan secangkir tea.
Rumahnya
semakin ramai karena seringnya Yupi bermain ke rumahnya. Ia hanya menyimak
obrolan mereka tanpa menanggapi apapun, menurutnya lebih asyik maen COC
daripada ngobrol sama orang.
“fi,
kamu nggak mau buatin Yupi minum ?” tanya Andela.
“Tangan
sama kakinya juga masih utuh, bisa bikin sendiri kaliii” jawab Luthfi sambil
meneguk tea-nya.
“iiihh,
sama tamu kok gitu sih” ucap Andela.
“Udah
– udah ndel, aku bisa buat sendiri, toh aku juga tau cara bikinnya, kamu mau
nemenin aku gak ?” ajak Yupi.
“Ayo,
sekalian bikinin buat aku yah.”
Yupi
menganggukan kepalanya.
“Ini
hantu, kerjaannya nyuruh mulu” ledek Luthfi dengan penekanan di kata nyuruh.
“Biarin,
wlueee”
Mereka
berdua beranjak menuju dapur. Dan Luthfi masih duduk di ruang tamu sambil
memainkan game kesukaannya itu. Hari – harinya lebih berwarna karena kedatangan
Andela, ditambah lagi Yupi yang sering main ke rumahnya. Dia tidak lagi hanya
di temani oleh Laptop dan Hpnya, tapi juga ada teman dan hantu amnesia yang mengisi
harinya.
Beberapa
menit kemudian, terdengan langkah kaki dari dapur. Itu adalah Yupi sambil
memegang nampan yang diatasnya ada 2 cangkir tea. Ia meletakan tea itu diatas
meja dan melanjutkan lagi mengobrol dengan Andela.
Disela
obrolan, Luthfi memotong pembicaraan mereka “orang tua lo lagi gak ada di rumah
yah ?”
Yupi
menanggukan menandakan iya.
Orang
tua Yupi hampir sama dengan orang tua Shania, mereka orang super sibuk yang bekerja
dari pagi hingga larut malam. Bedanya kesibukan orang tuanya tidak mengubaj
sifat Yupi seperti Shania. Ia lebih memilih pergi ke rumah Luthfi ketika orang
tuanya sedang lembur di kantor, atau tengah berada di luar kota.
“Gw
suka aneh sama mereka, lebih mementingkan pekerjaan ketimbang anaknya sendiri”
ucap Luthfi.
“Dengan
alasan, semua ini demi kalian. Papah kerja larut malam demi membahagiakan kamu.
Tapi kenyataaannya malah sebaliknya. Gw kasian sama lo yup, sering kesepian”
sambung Luthfi.
“Lah,
kamu kan sama fi ? orang tua kamu di Jepang, terus kamu juga tiap hari
sendirian, apalagi kalo nggak ada aku, kamu udah mati kesepian kalii” ledek
Andela.
Yupi
tertawa lepas mendengar perkataan Andela itu, sedangkan Luthfi mulai salah
tingkah ia berkata “Urusai” kemudian ia meneguk teanya kembali.
“haha,
kamu lucu fi” ucap Yupi.
Yupi
merasa ia mulai nyaman berada di dekat Luthfi. Memang sifatnya terkesan cuek
dan dingin dalam menganggapi perempuan, namun jauh di lubuk hatinya ia sangat
peduli dengan perasaan orang lain. Malam itu suasana hangat menyelimuti rumah
Luthfi yang dulu sangat sepi.
*~~~*
Disaat
berkumpul bersama keluarga, selalu saja Melody mendapatkan pujian dari kedua
orang tuanya. Entah itu prestasi akademiknya atau hal – hal yang lainnya. Meskipun
sikap angkuh dan sering ngebully orang, tersimpan otak yang cerdas. Frieska
yang belajar setiap hari berusaha untuk menjadi seperti kakaknya. Sering kali
ia mendapatkan teguran dari orang tuanya. Mereka berpendapat putri keduanya ini
tidak akan bisa menandingin kakaknya.
Malam
itu, keluarga kecil itu tengah berkumpul di ruang keluarga sambil menonton
acara tv yang sedang berlangsung.
“mel
gimana hasil ulangan Matematika kemarin ?” tanya Ibu.
“Ya
jelas lah mah, aku dapet seratus”
“Memang
hebat anak papah satu ini” ucap ayah.
“Tapi
kenapa muka kamu kok di tekuk gitu ?”
“Aku
kesel mah, tadi di sekolah ada yang ngerjain aku.”
“Siapa
yang berani ngerjain kamu ?” tanya ibu.
“Kok
bisa ada orang yang ngerjain kamu ?” tanya ayah
Melody
menjelaskan semua yang terjadi di kantin. Kedua orang tuanya mulai kesal dengan
orang yang mengerjai putri kesayangannya. Ayahnya sampai ingin melaporkan
kejadian sepele ini kepada polisi. Tapi Melody mencegahnya, ia merasa bisa
menyelesaikan masalah ini sendiri.
Berbeda
dengan keluarga Melody, di rumah Naomi sedang sepi – sepinya. Orang tuanya
sudah tertidur pulas karena baru pulang dari luar kota, sementara kakak
tertuanya kak Mayang sedang mengerjakan tugas di kamarnya. Alhasil di ruang
keluarga hanya ada Sinka dan Naomi yang sedang menonton tv.
“lagi
iklan noh, pindahin channelnya donk, sinetronnya udah mulai nih” ucap Naomi.
“gak
mau, gimana kalo nanti filmnya udah mulai pas di pindahin channelnya ?” tanya
Sinka.
“Sini
remote tvnya” ucap Naomi sambil berusaha merebut remote control yang sedang di
pegang Sinka.
“Nggak
mauu, lo jadi kakak ngalah kenapa sih” balas Sinka sambil memegang erat remote
tv.
Suara
gaduh terus bergema, sampai terdengar ke kamar kak Mayang yang saat itu tidak
di tutup. Konsentrasinya menjadi buyar saat mendengar kedua adiknya itu
berantem memperebutkan sesuatu. Karena tidak bisa melanjutkan mengerjakan
tugasnya, ia berinisiatif untuk mendatangi mereka dan melerainya.
“Aduuuh,
kalian ini nggak liat waktu kalo lagi berantem, ini tuh udah malam. Mamah papah
udah tidur, kakak lagi ngerjain tugas, kalian bisa diem nggak sih ?” ucap kak
Mayang dengan nada marah.
“Abis
ini kak, masa sama adek nggak mau ngalah” balas Sinka sambil menunjuk kearah
Naomi.
“lo
nya aja jadi adek serakah banget. Masa lagi iklan channelnya gak boleh di
pindahin” ledek Naomi.
“Terserah
gw donk, lagian sinetron itu gak ada seru – serunya buat di tonton” balas Sinka
dengan nada tinggi.
“kok
lo jadi bawa – bawa sinetron sih ? mending gw lah, daripada lo suka sama Drama Korea
yang bahasanya juga buat gw pusing tujuh keliling” ucap Naomi.
“SINKAAAA…..NAOMI….”
Teriak kak Mayang.
Seketika
mereka berdua terdiam, kak mayang memerintahkan mereka untuk pergi ke kamar
masing – masing. Akhirnya suasana kembali sunyi dia bisa melanjutkan
mengerjakan tugas kulaihnya.
#ToBeContinued
EmoticonEmoticon