Part 10
Sarangnya Shadow
“Hah….kamu…”ucap Andela sangat terkejut.
“yo…ada apa disini ?”ucap seseorang itu yang sedang
membawa koper yang cukup besar.
“Yudi…kenapa kamu bisa ada disini ?”Tanya dengan
yang masih terkejut.
“kenalkan dia Luthfi Wahyudi dari kelas 2-E. Mulai
sekarang dia akan tinggal disini.”ucap kak Raven. Andela dan Zae sangat
terkejut ketika melihat anggota barunya yang ternyata teman sekelas dan
sebangkunya Zae.
“hah….dia akan tinggal disini ?...kak Raven pasti
bercanda kan ?”Tanya Andela dengan nada tinggi.
“Iya ndel, kakak tidak bercanda. Kakak bertemu dia
kemarin malam. Dia juga mempunyai Potential, dan dia juga baru membangkitkannya
akhir-akhir ini. Kakak memberitahu segalanya dan dia setuju untuk membantu
kita.”jelas kak Raven.
“hah…Yud kamu punya Potential…? Tidak bisa
dipercaya”ucap andela kelihatan syok.
“terserah lo aja ndel. Karena Senior menemukan gue
di sebuah toko malam itu, dan gue sedang dikelilingi oleh banyak peti mati
waktu itu. Gue nggak terlalu ingat, soalnya gue pikir itu sangat memalukan.
Benerkan Senior ?”jelas Yudi.
“udah panggil kak Raven aja kenapa !”ucap kak Raven
dengan muka sedikit kecewa karena merasa nggak enak dipanggi senior terus.
Kemudian Yudi menceritakan asal mula kenapa dia bisa
berada disini. Dimulai dari dia pertama kali masuk ke café dan menjadi OB untuk
beberapa jam di café tersebut dan kejadian yang aneh menimpanya sampai kak
Raven datang menolongnya.
“jadi kejadian pertama kamu masuk Dark Hour kayak
gitu hahaha”ucap Andela tertawa terbahak-bahak.
“ya mau gmana lagi, kata kak Raven juga itu udah
biasa untuk orang yang pertama kali masuk Dark Hour. Seperti pusing,
halusinasi, bahkan hilang ingatan. Bukannya elo berdua pernah mengalaminya juga
?”jelas Yudi dengan berbalik bertanya.
Zae hanya menggelengkan kepala. Karena ia tidak
pernah mengalami apa yang pernah Yudi alami ketika masuk pertama kali dalam
Dark Hour.
“hah…Zae elo nggak pernah mengalaminya ? bukannya
semua Persona User mengalaminya ?”tanya Yudi terkejut. Zae hanya menggelekngkan
kepalanya lagi tanda ia tidak pernah mengalaminya.
“Eh..yud kenalin dia senior kita sekaligus pemilik
asrama ini. Namanya kak Melody.”ucap Andela ambil menunjuk pada kak Melody yang
sudah berdiri dari kursi panjangnya.
“Hai..kenalkan aku Melody Nuramdhani. Aku kelas 3-D
di akademi Teitan.”Ucap kak Melody sambil menjulurkan tangannya.
“Wah kakak cantik. Kenalin kak, aku Luthfi WahYudi.
Panggil aku Yudi kak.”ucap Yudi dengan senyum mesumnya sambil membalas tangannya
kak Melody. Mendengar ucapan itu kak Melody hanya membalasnya dengan tersenyum.
“oh iya yud, kenapa kamu memutuskan datang kesini
?”Tanya Zae dengan muka penasaran.
“ya sebenarnya gue masih bingung waktu malam itu,
tapi waktu kak Raven bilang tentang elo berdua, gue sangat terkejut. Ya gue
putusin buat gabung aja.”jawab Yudi
“oh gitu..emangnya yud kamu udah yakin ?”Tanya Zae
“udahlah. Gue kira cuma gue sendirian yang kayak
gini. Tapi pas gue denger hal ini, gue bersyukur, ternyata bukan cuma gue aja
yang mengalami hal ini.”jelas Yudi dengan perasaan lega.
“pastinya elo berdua seneng kan, karena gue gabung
kesini ?”sambung yudi bertanya.
“hah...ya mungkin”jawab Andela dengan muka mengeluh.
“sudah..sudah…sudah cukup perkenalannya. Sekarang
kita harus siap-siap.”ucap kak Raven menghentikan pembicaraan. Setelah beberapa
menit pembicaraan, pak Hilman telah datang kembali keruangan tersebut. Pak
Hilman merasa sangat senang ketika melihat banyak orang disana.
“wah..wah ternyata semuanya sudah berkumpul. Tolong
perhatiannya. Akan bapak jelaskan semuanya.”ucap pak Hilman. Semua orang telah
kembali duduk pada kursinya masing-masing. Yudi yang membawa barang bawaanya,
meletakan tasnya didekat sebuah lemari yang tak jauh darinya.
“Kalau kita melihat kebelakang, hanya Melody dan
Raven saja Persona User yang kita
punya. Tapi sekarang kita sudah ada lima orang. Mulai malam ini jam 12.00 malam,
bapak mengumumkan untuk mulai menjelajahi Tartarus.”sambung pak Hilman
menjelaskan.
“Tartarus…Apakah itu ? Kayak nama pasta
gigi..haha”ucap Yudi tertawa mendengar kata tersebut.
“Yudi, kamu belum pernah melihatnya kan,?”Tanya
Andela.
“hah..”ucap Yudi kebingungan.
“itu tidak mengejutkan. Karena itu muncul hanya pada
saat Dark Hour.”ucap pak Hilman.
“Dark Hour ?”ucap yudi tambah bingung. Meskipun kak
Raven pernah menjelaskan padanya, ia selalu merasa bingung.
“Tartarus itu juga seperti shadow, hanya muncul
selama Dark Hour. Kayaknya itu akan menjadi tempat yang paling bagus untuk kita
berlatih.. Kelihatan menyenangkan, bukan ? haha”ucap kak Raven tertawa.
“maksudnya gmana kak Raven ?”Tanya Zae penasaran.
“kamu bisa bilang bahwa Tartarus itu adalah
sarangnya Shadow..”jawab kak Raven dengan muka serius.
“Wow..sarangnya shadow..”ucap Yudi terkejut.
Yudi hanya memuji dan mengiyakan saja apa yang mereka bicarakan. Soalnya dia
tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
“Kita harus masuk kesana kak ? Tapi kan, kak Raven
masih cedera.”ucap Andela terlihat ketakutan.
“ya ndel, karena kak Raven masih belum sepenuhnya
sembuh, jadi dia hanya akan menunggu di pintu masuknya saja.”jelas kak Melody
“hah..ya mel terserah kamu aja”keluh kak Raven
“tenang aja Senior, aku pasti akan mewakilimu
juga”ucap Yudi dengan bangganya.
“aku ndak yakin akan hal ini.”ucap andela dengan
muka mengeluh.
“bagaimana menurut anda, pak kepala ?”Tanya kak
Melody
“Bapak akan tinggal disini. Kalian tahukan, bapak
tidak bisa memanggil persona”jawab pak Hilman dengan perasaan lega.
“Baiklah kita mulai operasi penjelajahan
Tartarusnya. Kita akan berkumpul kembali disini jam 11.30”ucap kak Melody pada
semua orang.
*~~~*
Setelah kejadian itu, Yudi akhirnya resmi bergabung
dengan SEES. Dia diberi sebuah Evoker juga oleh kak Melody. Ya, benda yang
mirip dengan pistol yang digunakan untuk memanggil Persona. Setelah diberitahu
apa rencananya, mereka bubar terlebih dahulu, dan kembali ke kamar
masing-masing. Mereka akan berkumpul kembali jam 11.30 malam. 30 menit sebelum
operasi penjelajahan dimulai. Andela, Yudi dan Zae pergi bersama untuk menuju
kamarnya masing-masing. Pada saat di lantai 3, Andela berpisah karena kamarnya
berada dilantai tersebut.
“Jadi kamar kamu disini ya ndel ?” ucap Yudi dengan
muka mesumnya. Andela hanya mengeluh saja, ketika mendengar omongan itu dan
segera meninggalkan mereka berdua. Zae membantu Yudi membawa barang bawaanya ke
lantai dua. Yudi diberi sebuah kunci kamar yang bertepatan disamping kamar Zae
yakni. Kamar 2-07.
“Thanks Zae. “ucap Yudi yang baru sampai didepan
kamarnya.
“ok yud.”jawab Zae singkat. Kemudian mereka berdua
masuk ke kamar masing-masing untuk mempersiapkan apa yang harus mereka bawa.
Dikamar Zae, dia masih bingung apa yang harus
dibawa. Dia hanya melihat sebuah pedang yang pertama kali Andela beri padanya.
Dan dia memutuskan untuk membawa pedang tersebut dan membawa beberapa minuman dengan
alasan takut kehausan. Dia juga membawa sebuah Evoker yang dia gantungkan pada ikat
pinggangnya.
Dikamar Andela, dia membawa sebuah busur dan
beberapa panah yang sering ia bawa ketika masuk ekskul pemanah. Dia sering
memodifikasi busur dan panah tersebut sendirian dikamarnya. Andela membawa
Evoker juga yang ia letakan pada sakunya. Andela juga membawa beberapa minuman
pada tas yang ukurannya cukup kecil.
Dikamar Yudi, ia merasa terkejut ternyata keadaan
kamar diasrama sangat jauh berbeda dibanding dengan apartemen yang pernah ia
tinggali. Yudi mulai meletakan semua pakaiannya pada lemari dan barang-barang
lainnya di rak barang. Ia tidak tahu apa yang sebenarnya akan dilakukan pada
penjelajahan ini. Dia membawa tas yang cukup besar, seperti orang yang mau
piknik saja. Karena kata kak Melody untuk pertahanan diri, harus membawa benda
yang cukup tajam. Kebetulan dia pernah berlatih di dojo milik ayahnya sewaktu
kecil walaupun cuma sebentar ia sudah tahu cara mengayunkan pedang bagaimana.
Sehingga dia mempunyai sebuah katana peninggalan kakek moyangnya yang
diturunkan dari generasi ke generasi selanjutnya. Dia juga membawa minuman dan
makanan dan dimasukan kedalam tasnya. /*Katana
itu sebuah pedang panjang yang berasal dari jepang */
Berbeda dengan mereka bertiga, kak Melody dan kak
Raven tidak membawa senjata apapun. Kak Melody hanya membawa sebuah Evoker dan
transmitter saja. Transmitter adalah sebuah alat komunikasi jarak jauh. Setelah
beberapa menit, Andela, Zae dan Yudi telah selesai menyiapkan perlengkapannya.
Mereka bertiga telah sampai di ruangan meeting sesuai waktu yang telah
dijanjikan.
“Yud kenapa kamu membawa tas yang besar ?”Tanya
Andela heran. Karena Zae dan Andela hanya membawa tas kecil yang digantung
disamping pinggangnya.
“Kita mau penjelajahan bukan ? ya kita harus bawa
perlengkapan yang banyak”jawab Zae dengan santainya.
“hah…”Andela hanya mengeluh saja sambil memejamkan
kedua matanya.
“hehe..iya Yudi sebenarnya kita bukan mau
penjelajahan kayak gitu. Tapi kita mau menyelidiki Tartarus.”jawab kak Melody
dengan tersenyum manis.
“ah..bukan gitu ya ?”balas Yudi dengan muka kecewa.
Karena ia tidak tahu penjelajahan seperti apa Tartarus itu. Dia juga tidak sempat
untuk memilih kembali apa yang harus dibawa ke Tartarus, akhirnya Yudi membawa
tas besarnya.
“Baiklah sekarang kita kan berangkat menuju
Tartarus. Sebelum itu kakak bagikan dulu ini.”ucap kak Melody yang membagi
transmitter kepada mereka bertiga. Mereka menerima transmitter tersebut dan
mulai memakainya di telinga mereka.
Kemudian setelah persiapan yang cukup lama, akhirnya
mereka berangkat ke tempat tersebut. Mereka akan menaiki sebuah mobil Van yang
cukup besar kira-kira cukup untuk 12 orang di dalam mobil tersebut. Mereka
telah masuk kedalam mobil tersebut yang disusul oleh kak Melody yang naiknya
terakhir.
“Hah, kak Melody bisa nyetir mobil ? bukannya tiap
hari suka pakai supir ?”Tanya Andela terkejut ketika melihat kak Melody duduk
di tempat supir.
“Ya ndel. Kakak bisa. Ya mau bagaimana lagi. Soalnya
nggak ada supir yang bisa betahan selama Dark Hour.”jawab kak Melody dengan
tersenyum.
Setelah itu kak Melody menjalankan mobilnya dan
mulai melaju dengan kecepatan yang cukup kencang. Mobil itu melewati beberapa gedung
dan tempat-tempat biasa. Andela, Yudi dan Zae merasa tidak asing melihat jalan
yang dilewati oleh mobil ini menuju lokasi tersebut.
“Beneran
kesini jalannya kak ?” Tanya Yudi dengan muka bingung.
“ya bentar lagi sampai.”jawab kak Melody yang
mengemudikan mobil Van tersebut.
Setelah berlama-lama diperjalanan, mereka sudah
sampai ditempat tersebut. Akhirnya mereka keluar dari mobil Van tersebut dan
melihat pada suatu bangunan yang besar. Mereka sangat terkejut ketika melihat
bangunan besar itu.
“hah…benarkah ini tempatnya? Kenapa disini..? ini
kan….”
(To Be Continued)