Hallo sahabat KSJ48. Update one-shot lagi nih. Tapi yang ini one-shot lama gw, gara-gara blognya ngilang. Jadi gw post disini, kali aja ada yang belum baca. Happy Reading :v
“Restu Fauzi”
“Hadir bu”
Pagi hari itu kelas baru saja dimulai, Ibu Dewi mengabsen muridnya satu persatu. Restu Fauzi adalah salah satu murid di SMP Jaya Raya. Kini ia duduk di bangku kelas 3.
Ketika bu Dewi sedang menjelaskan materi, Restu hanya menyangga kepalanya dengan tangan kanannya, sambil memasang muka sok mengerti.
“Hoaam, duuh kapan sih guru ini minggat dari kelas” keluh Restu.
“Huss, jangan gitu lo tu , nanti bu Dewi marah lo” balas Rangga.
“Abis nih guru ngoceh mulu, pengen gw tampol deh pake sepatu gw”
“Tampol pake apa tu ?”
Dada Restu serasa di sambar petir, dia begitu kaget mendengar pertanyaan itu dari bu Dewi. Dia menjadi salah tingkah, keringat dingin mulai keluar dari tubuhnya.
Dia celingah – celinguk ke kanan dan ke kiri mencoba mencari alasan. Dia memberi kode kedipan kepada Rangga. Tapi teman sebangkunya itu hanya diam seolah tidak mengetahui apapun.
“Kenapa kamu diam ?”
“Kamu kalo nggak suka pelajaran ibu keluar sana ?” ucap bu Dewi sambil menggebrak meja yang setiap hari dipakai Restu belajar.
“Kamu mau tampol ibu pake apa ?”
“Maaf bu, maksud saya, saya mau nampol mukanya Rangga bu. Soalnya dia dari tadi ngoceh mulu” alasan Restu mungkin tidak masuk akal.
Setelah mengatakan itu dia sudah siap sedia apapun yang terjadi. Kebiasaan Restu tidak berubah ketika dalam keadaan terpojok dia akan melimpahkan kesalahannya kepada orang yang ada di dekatnya.
“Kamu malah nyalahin temen kamu” bu Dewi menjewer kuping Restu, dia tarik keatas membuat Restu terpaksa berdiri.
“Sekarang kamu ke depan !”Bu Dewi menyuruh Restu berdiri di depan sambil satu tangan memegang salah satu kupingnya dan kaki kanan diangkat keatas.
“hahahahah” seluruh temannya mentertawakan Restu.
“Udah jangan ribut. Itu contoh buat kalian. Apabila kalian ngobrol saat ibu sedang menerangkan” ucap bu Dewi.
“Sial banget gw” ucap Restu dalam hatinya.
Restu sebenarnya anaknya pintar. Tapi dia lemah dalam satu pelajaran yaitu kimia. Dia selalu malas ketika pelajaran kimia berlangsung. Restu terus dalam posisi seperti itu sampai bel istirahat berbunyi.
*~~~*
“Baik anak – anak, sampai disini dulu pembelajarannya. Kita lanjutkan minggu depan.”
Sesudah kepergian bu Dewi dari kelas. Restu langsung menjatuhkan kaki kanannya yang selama beberapa menit ia angkat keatas.
“lo itu ya, udah salah masih aja ngeles. Jadi dihukum deh” ledek Rangga yang menghampiri Restu.
“hahaha, dah jangan dibahas. Laper nih gw, kita ke kantin yuk” ajak Restu.
Mereka pun pergi ke kantin untuk mengisi perut yang sudah kosong itu. Di saat sedang memakan satu piring nasi goreng, tampak seorang cewek menghampiri Restu dan Rangga.
“eh, tu kata Sinta kamu duain aku yah ?” tanya cewek itu dengan nada marah.
“Nggak kok. Sinta tuh boong” ucap Restu.
“Boong ?”
“Gini aja deh kamu lebih percaya aku atau Sinta ?” ucap Restu dengan lembutnya, dia mencoba mengalihkan pembicaraan.
“Kamu” marah cewek itu mulai reda.
“Nah gitu dong. Nanti malem kamu ada acara nggak ?”
“Nggak”
“Kita jalan yuk, jam 7 aku jemput yah”
“Oke, aku tunggu yah” cewek itu mencium kening Restu kemudian pergi meninggalkannya.
“Gila lo tu, jago bener nipu cewek” ucap Rangga.
“Nipu ? Siapa yang nipu ?”
“lo kan ngeduain dia” ucap Rangga dengan nada setengah berbisik.
“Ngedua ? ya enggak lah. Gw ngetiga dia”
“Sialan lo tu”
Pembicaraan mereka terhenti disana, setelah selesai makan mereka beranjak kembali ke kelas.
Restu terkenal dengan julukan playboy cap gayung. Setiap bulan dia bisa gonta – ganti cewek sebanyak 4 kali.
Tak tau kenapa dia mempunyai karisma yang khas. Mukanya yang kuning langsat, dengan wajah khas melayu. Rambutnya lurus dan mengkilap. Tubuhnya tidak terlalu besar dan tidak tinggi. Tapi disitulah kharismanya, dengan tubuh yang mungil membuat para cewek gemes pada Restu. Seakan tubuh yang mungil itu menjadi daya tarik yang amat dahsyat. Dan mata Restu yang kata mantannya itu punya daya pikat yang kuat.
*~~~*
Waktu terus berlalu, hari demi hari, bulan demi bulan terus berganti. Sudah hampir satu tahun berlalu semenjak….*lho kok malah lirik RKJ ?...abaikan. Restu dan Rangga makan di kantin. Baju yang mereka kenakan berubah warna, yang awalnya putih biru menjadi putih abu – abu.
Sayangnya Restu dan Rangga tidak satu SMA. Restu di SMK 48 Jakarta *Sebenernya gw udah bosen nama sekolah 48 mulu…tapi ah sudahlah. dan Rangga bersekolah di SMA 46 Jakarta.
Perbedaan sekolah tak membatasi pertemanan mereka, mereka masih sering bertukar pikiran, berbagi cerita yang mereka alami di SMA.
Ketika sudah berumur 15 tahun, Restu sadar bahwa dia tidak boleh mempermainkan hati cewek lagi. Dia bertekad untuk berubah 180 derajat. Dia akan menyayangi seorang cewek dengan sepenuh hati.
Di SMA dia bertemu dengan teman baru yaitu Luthfi. Luthfi sangat berbeda dengan Restu. Dia mempunyai tinggi diatas rata – rata anak SMA. Rambutnya pun galling. Kulitnya sawo matang tapi matanya agak sipit.
Pada saat itu dia tengah berwisata kuliner di kantin bersama Luthfi.
“Oy fi lo laper atau suka ? Makan kayak gajah nggak dikasih makan tiga bulan” ledek Restu yang melihat Luthfi memakan nasi goreng dengan lahap.
“Berisik lo tu”
Berbeda dengan Luthfi, ia menyantap makanan dengan santai. Dengan mata yang terus berkeliling mencari seseorang yang bisa meluluhkan hatinya.
“Hmm, apes dah masuk SMK. Ceweknya dikit terus mukanya menyedihkan pula” ucap Restu dalam hatinya.
Sebenarnya orang tuanya sudah menganjurkan Restu untuk masuk ke SMA yang sama dengan Rangga. Tapi ia menolaknya, dia lebih suka mendalami ilmu komputer. Jadi dia masuk ke SMK ini.
Dan tanpa diduga – duga, terlihat seorang cewek yang menabrak tubuhnya yang sedang duduk itu.
“awww” erang Restu.
“Maaf – maaf aku nggak sengaja” ucap cewek itu.
Restu beranjak dari duduknya “kalo jalan liat-liat dong…” ucapan Restu menurun dari nada tinggi ke nada rendah. Di saat ingin memarahi cewek itu. Dia terpesona dengan kecantikannya, amarahnya tiba – tiba hilang tak tau kemana.
“Maafin aku, kamu nggak apa apa ?” cewek itu kembali meminta maaf.
“Nggak kok, nyantai aja” ucap Restu.
“Kamu mau kemana ?”
“Itu aku mau pesen bakso, tapi antriannya penuh”
“Tenang, kamu duduk aja dulu disini, biar aku yang pesenin” ucap Restu sambil mempersilahkan cewek itu duduk.
Restu pun menerobos antrian itu, sedangkan cewek itu duduk bersama Luthfi.
“Nama kamu siapa ?” tanya Luthfi.
“Desi Silviani” jawab Desi.
“Aku Luthfi”
Mereka pun berkenalan, menceritakan diri mereka satu sama lain. Sampai Restu kembali membawa semangkuk bakso.
“Sialan nih, si Luthfi udah akrab aja ama nih cewek” ucap Restu dalam hatinya.
“Maaf menunggu, ini pesenanmu”
Restu kayak pelayan kafe yang sedang melayani Desi.
“Makasih ya Restu” ucap Desi.
“lho, kok kamu tau nama aku ?” tanya Restu.
“Tuh, dari Luthfi” jawab Desi.“Kalo nama aku Desi” sambung Desi.
Disitulah awal mula Restu kembali jatuh cinta. Desi telah mencuri perhatian Restu saat pertama kali bertemu. Setelah obrolan yang cukup panjang dikantin. Restu menjadi tau, nomer Hp, kelasnya, alamat rumah, dan lain – lain.
Ding-dong
“wah udah masuk nih. Aku duluan ke kelas yah” ucap Desi pamit.
Desi beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan Restu dan Luthfi sambil melambaikan tangan. Kedua cowok ini juga pergi ke kelasnya.
Di kelas Luthfi langsung mengeluarkan Hp dan earphonenya. Seperti biasa saat menunggu guru datang ke kelas, dia selalu mendengarkan lagu. Sedangkan Restu selalu berselancar di sosial media, mencari cewek yang kiranya memenuhi standar.
“Oi….oi….oi…..oi..oi”
“aaaaaaa…..oi…oi….oi”
“Tiger….fire….cyber….fiber…..diver….Jya…jyaaa”
“Tora….hi….jinsou…sen-i…..ama…shindou….kasen tobijokyou”
Ternyata Luthfi adalah seorang VVOTA, sebutan fans untuk JKT48.
Restu yang melihat Luthfi komat – kamit yang nggak tau apa arti dari setiap kata yang keluar dari mulutnya, hanya tersenyum geli melihat teman sebangkunya itu.
“Duuh, nih anak, nggak dirumah, nggak disekolah, pasti puter lagu JKT” ledek Restu.
Luthfi yang mendengar ledekan itu langsung melepas earphonenya.
“Problem ?”
“Iya, kuping gw sakit kalo denger lo ngechant atau apalah”
“hahah, sukurin, biar gw ngechant terus biar kuping lo berdarah” Luthfi meledek balik Restu.
“Sialan lo. Oh iya fi, gw pikir – pikir Desi cantik juga yah”
“Hmm, iya sih tapi cantikan Jessica Veranda”
“Siapa tuh ?”
“Member JKT”
“Aaah, lo fi. Member JKT mana ada yang bisa kita pacarin”
“haha bener sih, tapi tetep cantikan dia”
Guru Matematika pun masuk kedalam kelas. Luthfi dan Restu menghentikan obrolan mereka, dan fokus kepada guru yang berada di depan.
Hari terus berganti, kedekatan Restu dengan Desi semakin dekat. Restu yang dari SMP jago memikat hati cewek, bukan hal yang susah untuk mendapatkan hati Desi.
Dalam beberapa hari PDKT, Restu sudah berancang – ancang untuk menembak Desi.Pada hari itu, Restu mengantar Desi pulang. 15 menit diperjalanan, akhirnya rumah Desi pun terlihat.
“Makasih ya. Udah nganterin aku” ucap Desi.
“Iya sama – sama”
Ketika berjalan menuju rumahnya…
“des, tunggu dulu” ucap Restu menghentikan langkahnya.
“Ada apa lagi tu ?” balas Desi.
“Semenjak kita pertama bertemu, kamu sudah meluluhkan hati aku” ucap Restu sambil memegang kedua tangan Desi.
“Aku nggak tau harus gimana lagi. Aku suka sama kamu. Kamu mau jadi pacar aku ?”
“Iya aku mau” balas Desi dengan wajah yang mulai memerah.
“Yesss”
Restu sedang berbahagia saat itu, setelah beberapa saat berpelukan. Desi melanjutkan langkahnya untuk pergi ke rumah.
“Yess, aku sayang kamu des” ucap Restu yang belum menjalankan kembali motornya.
“Iya eikeu juga sayang sama situ”
“haaaaahhh”
Restu berteriak, ternyata ada seorang banci yang memeluknya dari belakang.
“Minggir lo” ucap Restu sambil mendorong banci itu sampai terjatuh.
“Woii, nyari ribut lo ?” ucap banci itu dengan nada cowok yang sedang marah.
“Kaburrrrrr” ucap Restu sambil menggas motornya.
Dihari yang bahagia itu, Restu dikacaukan oleh seorang banci kaleng yang mengganggu moment bahagianya.
*~~~*
Setelah itu Restu dan Desi resmi berpacaran. hari demi hari mereka lalui bersama.
Pada suatu hari, tepatnya di malam minggu. Mereka sedang duduk di bangku yang berada di sebuah taman.
“Sayang” sapa Desi.
“Hmmm, ada apa ?” balas Restu.
“Minggu depan aku ulang tahun” ucap Desi dengan manja sambil memegang tangan Restu.
“Iya, aku inget kok”
“Kamu mau ngasih apa yang ?”
“Rahasia donk, nanti kamu tunggu aja yah” ucap Restu sambil mengelus – elus kepala Desi.
*~~~*
Setelah hari itu, Restu meminta bantuan kepada Luthfi untuk memilih kado yang tepat untuk Desi. Dia tidak mau kado yang biasa – biasa, yang ia beri ke mantan – mantanya. Pada hari senin sepulang sekolah Restu pergi ke rumah Luthfi.
“Tepat di depan matamu ada sungai mengalir. Luas sebuah sungai yang besar. Walaupun gelap dan dalam walaupun arusnya deras”
Tampaknya Luthfi sedang mendengarkan lagu River JKT48.
“fi…fi….itu ada temen di ruang tamu” ucap mamah Luthfi.
“Iya mah bentar” balas Luthfi.
Luthfi pun mematikan musik, dan pergi ke ruang tamu.
“wesss, ternyata lo tu” sapa Luthfi sambil berjabat tangan anak jaman sekarang.
“hehe, iya fi. Gw mau minta bantuan lo”
“Bantuan apa ?”
“Jadi ulang taun Desi tuh, tinggal 5 hari lagi. Gw bingung mau kasih kado apa ?”
“Jyaah lo kok malah tanya gw. Kan lo yang lebih paham kalo soal cewek ?”
“Nah itu dia fi. Gw mau kasih yang beda sama Desi. Soalnya gw suka banget sama dia”
“Hmm, kalo saran gw sih. Mending lo buat kado itu dengan tangan lo sendiri”
“Contohnya ?”
“Iya buat boneka kek. Gw bantuin deh”
“lo bisa buat boneka ?”
“Bisa yuk ke kamar gw” Ajak Luthfi.
Mereka berdua pun pergi menuju kamar Luthfi.
Kamar Luthfi tidak terlalu besar, di dinding kamar terlihat foster beberapa member JKT48.
Di meja belajarnya terdapat sebuah laci. Apabila dibuka terdapat Single, album dan Setlist lagu lengkap. Di kamarnya penuh dengan souvenir dari JKT48.
“Duuh, nih maniak JKT” ledek Restu ketika masuk ke kamar Luthfi.
“lo mau gw bantuin nggak ? malah ngeledek gw” balas Luthfi.
“hehe, iya maaf”
Luthfi memang terampil dalam membuat boneka. Waktu itu saja saat oshinya ulang tahun, dia buat boneka sendiri kemudian di berikannya pada saat ke theater.
“lo mau buat boneka apa ?” tanya Luthfi.
“Hmm, gimana kalo panda aja” jawab Restu.
Luthfi mengajarkan Restu bagaimana cara membuat boneka yang baik dan benar.
Setelah 5 jam berlalu. Akhirnya boneka buatan Restu yang dibantu Luthfi, selesai juga. Ya boneka panda yang sangat lucu.
“Thanks ya fi. nanti lo ikut yah, sekalian temenin gw” ucap Restu.
“Siiip, asalkan ada…”
“Iya gw tau, tenang aja”
*~~~*
5 hari berlalu dengan cepat. Sampai tiba saatnya ulang taun Desi. Saat itu Luthfi sudah berada di rumah Restu untuk berangkat ke rumah Desi. Dia mengambil motornya dan kemudian menghidupkan mesinnya, setelah Luthfi naik, Restu memacu motornya ke rumah pacar tersayangnya itu.
Mungkin ini hari sial bagi Restu, di perjalanan turun hujan, membuatnya harus mencari tempat teduh. Dia berteduh di suatu rumah yang ternyata rumah temannya.
“Kalian abis darimana ? sampe ujan – ujanan “ tanya Deri.
“Ini kita mau ke rumah pacar gw der, tapi hujan” jawab Restu.
“houuh”
“Emang rumah pacar lo dimana ?” tanya Deri.
“Di pondok indah” jawab Restu.
“lo naek angkot aja” ucap Deri.
“Ide bagus tuh” ucap Luthfi.
“Hmm bener juga sih. Yaudah der gw titip motor disini” balas Restu.
Itulah perjuangan Restu untuk pergi ke rumah Desi. Di angkot dia kedinginan, dia menjaga kado untuk pacarnya itu agar tidak rusak.
Setelah tiba di rumah Desi, hujan mulai reda. Restu langsung memencet bel rumah. Terdengar suara langkah kaki seseorang.
“hey, lama banget sih” sapa Desi.
“Sorry – sorry, tadi kecegat hujan” balas Restu.
“eh, ada Luthfi juga” ucap Desi.
Luthfi hanya tersenyum dan melambaikan tangan.
“Yuk masuk” ajak Desi.
Mereka masuk ke rumah Desi. Restu yang sudah membawa sebuah kue ulang taun dan sebuah kado, meletakannya di sebuah meja yang berada di ruang tamu.
“Selamat ulang taun sayang” ucap Restu.
“Makasih yang” balas Desi.
Seperti acara ulang taun pada umumnya, mereka bertiga menyanyikan lagu Happy Birthday, dan meniup lilin. Sesudah itu Desi membuka kado dari Restu.
“wah, boneka panda. Aku suka banget, makasih ya sayang” ucap Desi sambil memeluk pacarnya itu.
“Iya sama – sama” balas Restu.
Sementara Luthfi hanya menyibukan dirinya dengan memakan kue ulang taun. *Kasian hahaha.
Setelah itu mereka bercanda guaru, foto bareng, sambil menikmati makanan yang tersedia di meja.
“Yang sekarang jam berapa yah ?” tanya Restu.
“liat aja di HP aku” jawab Desi.
Restu mengambil Hp Desi yang diletakannya diatas meja.Ketika melihat layar Hp dia melihat ada sms dari seorang lelaki yang bernama Rangga.
“Rangga, Rangga Agung ?” ucap Restu dalam hatinya.
Ya, Rangga Agung adalah teman SMPnya. Dan alangkah terkejutnya dia, hatinya seperti disayat perlahan oleh pisau tumpul, ketika membaca sms dari cowok yang bernama Rangga itu.
From : Rangga
Iya aku juga sayang sama kamu
Restu membaca sms dari Rangga itu satu persatu.
From : Rangga
Selamat ulang taun sayang
To : Rangga
Iya makasih ya sayang, Desi sayang kamu
From : Rangga
Iya aku juga sayang sama kamu
Dan dilihat dari inbox, masih banyak sms yang datang dari cowok itu.
Saat itu juga serasa ia ingin sekali langsung melabrak pacarnya itu, tapi Restu tidak seceroboh itu.
“Yang kamu tau Rangga ?”
“Tau Rangga Agung kan ?” Dada Desi seolah dikejutkan oleh listrik berkekuatan tinggi. Dia malah keceplosan menyebutkan nama selingkuhannya itu.
“Oh, terus ini apa ?” ucap Restu sambil menunjukan layar Hp Desi.
“eeu…eumm.. aku bisa jelasin” balas Desi dengan gelagapan.
“Udah mulai dari sekarang kita putus aja” ucap Restu.
“Tapi, please yang dengerin aku dulu” balas Desi dengan muka memelas.
Restu hanya melihat Luthfi yang tengah duduk diam. Dia tau bagaimana perasaan yang dirasakan Restu.
Dengan mata yang hampir menjatuhkan air mata. Restu meninggalkan Desi dan Luthfi.
“Oii tu, mau kemana lo” ucap Luthfi sambil mengikuti Restu dari belakang.
Restu lari dengan sangat cepat, Luthfi sampai kewalahan mengejarnya. Sampai di suatu persimpangan Luthfi bisa menghentikan laju Restu.
“Tenang dulu tu, gw ngerti perasaan lo” ucap Luthfi sambil memegang pundak Restu.
Terlihat Restu hanya menangis sambil menundukan kepalanya.
Mereka pun duduk di sebuah bangku tepi jalan. Restu terus menangis di paha Luthfi. Untung saja keadaan jalan saat itu sudah sepi, jarang ada kendaraan yang lewat apalagi orang. *Kalo nggak disangka maho.
“tu, udah dong. Masa lo nangis gara–gara cewek sih ?" tanya Luthfi berusaha menenangkan Restu.
Tapi Restu terus menangis. Sesudah beberapa saat Restu mulai bisa menenangkan dirinya.
“Restu”
“Apaan fi ?” ucap Restu sambil mengusap air matanya.
“Gw izinin lo nangis di pangkuan gw. Tapi…”
“Tapi kenapa ?”
“Air mata lo membanjiri celana gw. liat nih” ucap Luthfi sambil memperlihatkan celananya yang basah karena tangisan Restu.
“hehe sorry – sorry”
“Sampai tembus kedalam lagi”
“Maksudnya ?”
“Celana dalem gw jadi basah bego”
Mendengar perkataan itu Restu bisa tertawa sejenak. Setelah itu dia memasang muka sedih kembali.
“Kita pulang yuk” ajak Luthfi.
“ayo”
“woi, lo mau jalan kaki ?” ucap Luthfi melihat Restu kembali berjalan menuju rumah Deri.
“Gw masih sakit”
Luthfi menyadari, mungkin Restu ingin melampiaskan kekesalannya dengan berjalan kaki. Satu meter demi satu meter ditempuh mereka berdua. Sampai di kejauhan Luthfi melihat sebuah angkot. Ya mungkin itu adalah angkot terakhir di hari itu.
“tu, lo yakin nggak mau naek angkot”
“Nggak”
“Emang kenapa sih ?”
“Gw lupa bawa duit”
“aaah, sialan lo. Yaudah gw ongkosin lo” ucap Luthfi kesal dengan temannya yang satu ini.
*~~~*
Sesudah hari itu, Restu tidak pernah ke rumah Rangga lagi. Dia tidak pernah lagi bertukar pikiran. Dan Rangga pun sudah tau alasannya. Persahabatan kedua cowok ini berakhir setelah kejadian itu.
Keesokan harinya di sekolah, Restu tampak tidak seperti biasanya. Restu terlihat murung, dan tertunduk lesu.
“Sudahlah tu, jangan lo pikirin” ucap Luthfi.
“Iya fi, tapi bayang – bayang muka Desi selalu aja terlintas dipikiran gw” balas Restu.
“Nih coba lo denger lagu ini” ucap Luthfi sambil menyodorkan earphone yang biasa ia pakai.
Restu begitu menikmati intro lagu itu. Seperti apa hari ini yang telah di lewati.Pasti terfikir saat dijalan pulang.
Meski ada hal sedih ataupun hal yang memberatkanTak apa kalau yang bahagia lebih banyak.
Mendengar lantunan lagu itu membuat hati Restu menjadi nyaman sekali.
“fi lagu siapa nih ?” tanya Restu.
“JKT48” balas Luthfi dengan santai.
Hatinya menjadi lebih tenang, apalagi saat bait – bait diatas terdengar. Member yang menyanyikan lagu itu mungkin yang menengankan hati Restu.
Setelah lagu itu selesai, Restu memutar ulang lagu itu terus menerus. Luthfi hanya tersenyum melihat teman sebangkunya itu.
“Mungkin si Restu udah suka nih sama JKT48” ucap Luthfi dalam hatinya.
Sesudah mendengar lagu itu, hari demi hari diisi Restu dengan bermain ke rumah Luthfi, sekedar melihat single atau setlist JKT48. Dia jadi tau banyak tentang idol grup dari Jakarta itu.
“fi cewek ini siapa namanya ?” tanya Restu yang sedang menonton PV Yuuhi wo Miteiruka ?.
“Itu Jessica Veranda, salah satu oshi gw” jawab Luthfi.
“Emang oshi lo siapa aja ?”
“Hmm, oshi gw dari tim J Veranda, kalo dari tim K3 Yupi, dan kalo dari tim T Andela”
“Sialan lo banyak bener”
“kalo lo tu. Jangan bilang lo ngeoshiin Veranda ?”
“hehe, iya soalnya pipinya chubby bener”
“hehe, gw juga sepemikiran sama lo”
“eh, gimana kalo malam minggu ntar kita ke theater” ajak Luthfi.
“Hmm, ayo kayaknya seru tuh”
*~~~*
Tak terasa hari sabtu pun tiba. Luthfi dan Restu sudah siap untuk menonton theter JKT48 tim J. Mungkin bagi Luthfi sudah biasa. Tapi bagi Restu, ini adalah pengalaman pertama.
Setelah mendapatkan bingo, mereka berdua menunggu di luar theater.
“Semoga aja, kita duduk di depan” ucap Luthfi.
“Iya nih, pengalaman pertama harus berkesan dong” balas Restu.
Dan benar saja, saat bingo mereka di panggil. Mereka berdua mendapatkan bangku paling depan.
“Yesss” ucap Luthfi.
Tak lama kemudian show pun dimulai. Saat itu tim J membawakan setlist Dareka No Tameni. Satu demi satu lagu mereka nyanyikan. Di bangku penonton Restu hanya melihat fokus pada satu member, yaitu Ve.
2 jam berlalu dengan cepat. Semua penonton mengantri untuk melakukan Hi touch.
“Wah, deg – degan nih fi” ucap Restu ketika sedang mengantri.
“haha, santai aja bro” balas Luthfi.
Giliran mereka pun tiba, sambil berjalan Restu dan Luthfi melakukan Hi touch kepada semua member yang hadir saat itu.
Dan alangkah bahagianya dia, saat tangannya menyentuh tangan Ve.
Di perjalanan menuju parkiran, dia terus mengoceh tentang apa yang telah ia lalui bersama Luthfi.
“Waahh, fi keren banget. Gw bisa nyentuh tangan idola gw” ucap Restu.
“hehe, itu belum seberapa. lo mau ngobrol sama Ve ?” tanya Luthfi.
“Mau lah. Gimana caranya ?” “Nanti gw ajak lo ke event handshake”
“sip daah”
*~~~*
Kebiasaan Luthfi sudah menular kepada Restu. Dia sekarang resmi menjadi VVOTA. Bahkan dia punya id card resmi OFC sama seperti Luthfi.
“Jou zetsu kawaii Verandaa” *Sorry kalo gw salah nulis chant atau istilah dalam JKT48.
Terdengar suara chant di suatu kelas. Ya itu adalah Luthfi dan Restu. Mereka sedang mendengarkan lagu JKT48.
“fi, gw denger besok ada Direct Selling yah ?” tanya Restu.
“Emang, lo mau ikut kan ?” jawab Luthfi.
“Ikut lah” ucap Restu.
Setiap JKT48 mengadakan sebuah event, mereka pasti tidak mau ketinggalan. Bahkan pada suatu ketika, Restu tengah mengikuti Handshake Event. Dia sudah berada di bilik Ve.
“Halo, terimakasih sudah datang hari ini” ucap Ve sambil menjabat tangan Restu.
“I..ya kak sama – sama” karena pengalaman pertama, Restu tidak tau mau ngomong apa.
“Terus semangat yah. Jangan mikirin masa lalu” ucap Ve.
Restu hanya tediam mendengar ucapan Ve itu. Dia berjanji pada dirinya untuk tidak memikirkan lagi cewek yang sudah menyakiti perasaannya.
Waktu satu menit pun berakhir. “Ini stikernya” ucap Ve.
“Makasih” balas Restu seraya meninggalkan bilik Ve.
“Makasih Ve, kamu adalah #Inspiration ku” ucap Restu dalam hatinya.
Baginya JKT48 adalah idol grup yang berbeda dengan yang lain. Mereka berbeda dengan girlband, semua member memberikan motivasi bagi fansnya agar bisa meraih mimpinya. Dan JKT48 mampu mengubah sedikit demi sedikit sifat buruh Restu, dia lebih menghargai cewek.
Mungkin sekarang Restu sudah menjadi VVOTA, tapi naluri lelaki untuk berpacaran kembali tidak hilang. *Nii anak nggak ada kapoknya.
Akhir – akhir ini dia sedang di gebet sama seorang cewek yang bernama Salma. Dia cewek yang cantik, mungkin dia tertarik pada Restu dengan alasan yang sama seperti mantan – mantan terdahulunya.
*~~~*
Hari terus menerus berganti, kedekatan Salma saat ini sudah lengket kayak perangko. Restu sekarang punya prinsip baru. Dia tidak akan menyayangi seorang cewek, jika cewek itu belum menunjukan sayangnya dahulu.
Singkat cerita Restu sudah berpacaran dengan Salma. Beda dengan Desi, kali ini Salma yang memberi isyarat ingin ditembak oleh Restu. Sebagai lelaki jantan dia langsung menembak Samla di tempat.
Harinya sekarang diwarnai oleh Salma, ditambah dengan member JKT48, tapi Salma tidak terlalu suka dengan idol grup itu. Satu bulan berpacaran Restu masih merasa nyaman dengan Salma. Mungkin dia cewek yang paling beda dengan yang lainnya. Mungkin dia adalah wanita kedua yang meluluhkan hatinya.
Tapi rasa nyaman itu perlahan terganggu ketika Salma menunjukan sifat egoisnya kepada Restu. Di suatu hari Restu tengah berpacaran di rumah Salma lebih tepatnya lagi dikamarnya.
Salma sedang tiduran di pangkuan Restu, sedangkan dia sendiri sedang melihat tweet member kesukaannya.
Baru selesai #tewoteran nih. Makasih yang udah dateng
Begitulah isi tweet Ve JKT48.
Restu hanya senyam – senyum sendiri sambil melihat foto – foto yang diupload Ve.
“Kamu lagi apa sih beb ?” tanya Salma sambil beranjak dari tidurnya.
“Ini lagi liat tweet member” jawab Restu.
“Mana coba liat” ucap Salma.
“Nih”
“Cantikan aku lagi”
“hehe iya deh cantikan kamu”
“Kamu jangan perhatiin oshi kamu terus dong. Kan aku jadi kesepian” ucap Salma dengan manja.
“Iya beb, maafin aku yah” balas Restu sambil mengelus kepala Salma.
*~~~*
Semenjak hari itu, ketika Restu sering dilarang Salma berhubungan dengan JKT48.
“Kamu tuh beb, lebih perhatian sama Ve daripada sama aku” ucap Salma ketika sedang nge-date di sebuah restoran.
“Nggak kok” balas Restu mengeles.
“Pokoknya kamu jangan melakukan aktivitas yang berkaitan sama mereka, jika kamu lagi jalan sama aku” ucap Salma dengan ketusnya.
“Iya beb” ucap Restu.
Restu mencoba sabar dan mengerti apa yang dirasakan pacarnya itu. Tapi lama kelamaan Salma seolah memberi jarak antara Luthfi dan Restu yang notabenenya sesama fans JKT48. Dan suatu ketika dia sedang jalan di mall, dan Salma melihat cowok keren.
“liat tuh beb. Kamu itu harus seperti dia. Bukannya ngidol mulu” ledek Salma.
“Iya beb” balas Restu.Restu mencoba terus bersabar, sampai pada suatu hari. Luthfi mengajak Restu pergi ke theater.
“tu, kebetulan nih gw dapet email konfirmasi tiket buat dua orang” ucap Luthfi ketika sedang makan di kantin.
“Emang hari apa ?” tanya Restu.
“Hari Sabtu” jawab Luthfi.
“Wah gw nggak bisa. Salma ngajakin gw jalan”
“lo kenapa sih tu ? sifat lo seolah – olah balik ke semula tau nggak. Lo jadi jarang ada di event JKT48.” ucap Luthfi kesal.
“Sebenernya gw juga kesel sama Salma fi. Dia ngelarang gw buat ngidol” balas Restu.
“lo lebih pilih mana Ve atau Salma ?”
“Kalo itu, gw masih bingung”
“Gini aja, kalo malam minggu ntar, lo pilih ke theater sama gw. Berarti lo pilih JKT48. Gw tunggu lo jam 5 sore di rumah gw” ucap Luthfi sambil meninggalkan Restu yang sedang memakan bakso
.*~~~*
Restu sedang tiduran di kamarnya. Dia memikirkan perkataan Luthfi.
“Gw milih JKT atau Salma yah ?” Perasaannya sedang dilanda kebingungan.
Apa dia lebih memilih Salma yang notabenenya adalah pacarnya ?. Atau malah sebaliknya ?. Demi JKT48 Pacar Ditinggal ?. Pertanyaan itu terus berputar – putar di dalam otaknya. Dia berinisiatif untuk menelpon Salma.
tuuut…tuuut
Suara itu berbunyi sampai Salma mengangkat teleponnya.
“Hallo beb” ucap Restu.
“Iya ada apa beb ?” balas Salma.
“Maaf yah, malam minggu nanti aku nggak bisa jalan sama kamu”
“Kenapa ?”
“eeuu…emmm….soalnya…”
“Kamu mau pergi ke theater sama Luthfi ?” ucap Salma dengan nada marah.
“Iya”
“Oh, jadi kamu pilih JKT dari pada aku ?”
“Bukan itu maksud aku beb”
“Aaah, udah. Gini aja, aku tunggu di rumah aku jam 5 sore. Kalo kamu nggak datang berarti kita putus” ucap Salma dengan nada tinggi. Ia kemudian menutup telponnya.
*~~~*
Hari Sabtu penentun pun tiba. Restu sudah memikirkan matang–matang apa pilihannya. Ketika jam 5 sore Luthfi tengah menunggu seseorang di teras rumahnya.
“Hmm, si Restu dateng nggak yah ?”
“aah, nggak dateng juga nggak apa – apa , gw berangkat aja sendiri”
Setelah menunggu Restu yang tak kunjung datang Luthfi kembali ke kamarnya untuk mengambil tas. Setelah itu dia berjalan menuju pagar rumah. Ketika membukakan pintu pagar. Dia melihat sosok cowok yang tidak asing baginya.
“haii fi, siap berangkat ?” Sapa Restu yang telah membuka helmnya.
Luthfi kaget ternyata temannya ini lebih memilih pergi ke theater bersamanya.
“Wah lo dateng juga. Gw kirain lo jalan sama Salma” ucap Luthfi samba menaiki motor Restu.
“hehe” Restu hanya tersenyum, kemudian iya memacu motornya menuju mall FX Sudirman.
Ya, pilihan Restu adalah pergi ke theater bersama Luthfi. Dia memilih bertemu Ve dibandingkan Salma. Baginya cewek kayak Salma banyak di pasaran juga. Restu paling tidak suka dengan cewek yang egois, yang ingin menang sendiri. Dia lebih menyukai cewek yang selalu memberi motivasi dan selalu bisa tersenyum untuknya. Demi JKT48 Restu rela meninggalkan Salma.
Kalo kalian lebih pilih mana ketemu oshi ? atau malam mingguan sama pacar ?
The End~
malem mingguan sama pacar, pacar ane kan Andela wkwkw peace Fi xD..
BalasHapusbtw Ve kaga Tewoteran deh.. itukan setlist Team T, selebihnya keren deh ^^
Wkwkwk.
HapusThanks bro....
Baca ff gw yg lain yh
Cerita yang kayak gini nih yang bikin gw makin berpikir-pikir, kalo entar udah punya cewek tapi cewek gw gak toleransi sama gw yg notabene fans JKT48 kan susah jadinya, kalo sesama fans nah itu yang masih mudah
BalasHapusCerita yang kayak gini nih yang bikin gw makin berpikir-pikir, kalo entar udah punya cewek tapi cewek gw gak toleransi sama gw yg notabene fans JKT48 kan susah jadinya, kalo sesama fans nah itu yang masih mudah
BalasHapus