Part 13
IO !
“Iya kak, dia masih didalam.”jawab Zae, ia memegang
punggung dengan kedua tangannya tanda kesakitan.
“Mel segera obati mereka. Aku akan menyusul
Andela.”ucap kak Raven.
“Tunggu ven. Biar aku saja yang menyusulnya.”ucap
kak Melody.
“Tapi, mel.”belum selesai bicara, kak Melody
langsung berteriak.
“Phentesilea!”persona milik kak Melody tiba-tiba
keluar.
“Cure!”ucap kak Melody. Tiba-tiba persona milik kak
Melody itu, mengarahkan salahsatu tangannya ditubuh Zae dan satu tangannya lagi
ditubuh Yudi. Seketika muncul cahya yang menyelimuti mereka berdua. Sehingga
luka yang mereka rasakan telah kembali pulih tetapi tidak mengembalikan stamina
mereka yang telah terkuras habis.
“Kak mel, kok bisa, aku merasa lebih enak
sekarang.”ucap Zae, ia memasang muka terkejut.
“Iya senior, aku juga merasa baikan.”timpal Yudi.
“Karena persona milik kak Melody itu merupakan
Persona Berserk Supporter Type.”jawab kak Raven.
“Basrek saputer itu apa senior ?”Tanya Yudi dengan
rasa bingungnya, ia tidak bisa mengucapkan apa yang dikatakan kak Raven tadi.
“Hah…Berserk Supporter!”teriak kak Raven dengan nada
yang lebih keras.
“Nanti kakak jelasin. Sekarang kakak mau nyusul
Andela dulu. ”ucap kak Melody.
“Jaga mereka ven.!”sambung kak melody memerintah.
“Iya..iya”jawab kak Raven, ia hanya memasang muka
mengeluh saja. Kak Melody bergegas mendekati alat teleport tersebut. Ia
memeriksa alat teleportnya dan mencoba untuk berpindah tempat. Tetapi tidak
terjadi apa-apa. Kak Melody masih berdiri disana. Ia terus memeriksa alat
teleport tersebut takut ada yang bermasalah.
“Eh..kenapa tidak berfungsi ?”gumam kak Melody, ia
kebingungan dengan alat tersebut. Zae, Yudi dan Kak Raven menghampiri kak
Melody yang daritadi mondar mandir kaya setrikaan.
“Mel, kenapa kamu masih disini ?”Tanya kak Raven.
“Nggak tahu ven. Alat teleportnya tidak berfungsi.”jawab
kak Melody.
“Yaeelah…kalian aktifin dulu nggak, koordinat di
teleport yang atas ?”Tanya kak Raven, ia keliahatan lebih seram dari biasanya.
“Eh..nggak tahu senior. Kan kita keluarnya terlempar
kak gara-gara diserang sama shadow itu.”jawab Yudi yang hanya memasang muka
bingung.
“hah…Ya..iyalah nggak bisa dipakai. Koordinatnya aja
belum terdaftar”ucap kak Raven penuh keluhan ketika ia melihat daftar koordinat
pada alat teleport tersebut masih kosong.
“jadi bagaimana cara menyelematkan Andela dari sana
?”Tanya Zae, ia tampak lebih khawatir dari biasanya.
“tenang aja Zae. kita akan menyelamatkannya.”jawab
kak Melody.
“Tidak. Aku harus menyelamatkannya sekarang!” ucap
Zae. Tiba-tiba Zae berlari kearah tangga, dan berniat untuk masuk ke pintu
besar yang pernah ia masuki sebelumnya.
“Tunggu Zae. kamu bisa tersesat!”ucap kak Melody, ia
menyusul Zae kearah tangga tersebut. Pada saat Zae mau membuka pintu tersebut,
tiba-tiba alat teleportasi itu mengeluarkan cahaya dan tanpa diduga seorang
perempuan yang terlihat sangat kelelahan keluar dari alat teleportasi tersebut.
Yudi yang didekatnya sangat terkejut.
“Ndel, elo nggak papa ?”tanya Yudi.
“Hahuhahuhahuh….Aku nggak papa Yud.”jawab Andela. Ia
terlihat sangat kecapean sekali. Ia langsung duduk dilantai. Lalu Zae dan kak
Melody bergegas kebawah karena telah melihat Andela.
“Ndel. Kamu selamat”ucap Zae, ia terlihat sangat
senang sekali.
“Biar kakak nyembuhin kamu ndel.”ucap kak Melody, ia
dengan segera mengarahkan Evoker miliknya itu kekepalanya.
“jangan kak”Andela melarangnya, Kemudian Andela
memanggil Persona miliknya itu, sebagaimana yang dilakukan kak Melody tadi.
--Duarrr--
terdengar suara Evoker tembakan
Lalu munculah sesosok perempuan yang berambut
panjang yang tak lain adalah Persona milik Andela. Persona itu sedang duduk
disebuah kursi yang berbentuk seperti kepala sapi dan melayang diudara. Yang
dikenal dengan panggilannya IO.
Dalam Mitologi Yunani, IO adalah seorang putri dari
Hera. Ia yang selalu mendapat perhatian lebih dari Zeus karena paras nya yang
cantik. Karena ia selalu menolak perintah dari ayahnya, ia diusir dari rumah.
Sehingga ia jatuh ketangan Zeus. Ketika Hera ingin mencari IO, Zeus mengubah
dirinya menjadi awan dan mengubah IO menjadi seekor sapi. sehingga Hera membawa
IO dalam keadaan seperti itu. Ketika Zeus dibunuh oleh Hermes, IO kembali
menjadi manusia seperti sebelumnya.
“Diarama!”Teriak Andela. Seketika IO menyilangkan
kedua tangannya di dadanya seperti orang yang lagi berdoa. Tiba-tiba muncul
sebuah cahaya yang berwarna hijau dan menyelimuti Andela. Cahaya tersebut
menyembuhkan semua luka Andela tetapi tidak mengembalikan staminanya. Gara-gara
kejadian itu, semua orang yang berada disana terkejut.
“Ndel, kamu hebat sekali!”ucap Zae memuji.
“Syukurlah ndel kamu sudah bisa memanggilnya.”ucap
kak Melody, ia kelihatan bangga sekali. Andela hanya tersenyum manis.
“Ndel, bagaimana ceritanya kamu bisa terpisah
bersama Zae ?”Tanya kak Raven yang sangat penasaran daritadi.
“Gini kak ceritanya…..
--Di Tartarus Lantai 2--
Setelah Zae bersama Yudi terlempar pada alat
teleport tersebut. Andela terus berteriak memanggil nama mereka. Tetapi mereka
berdua tidak ada yang menjawabnya sekalipun.
“Apa mereka baik-baik saja ?”gumam Andela sendirian.
Shadow tersebut tidak memberi waktu sedikitpun untuk
Andela melancarkan serangannya. Shadow itu terus-terusan menyerang Andela
tetapi ia bisa menghindarinya. Sesaat ketika ada kesempatan Andela melancarkan
serangan yang bertubi-tubi.
“Rasakan ini!”teriak Andela ketika menembakan
panahnya pada shadow tersebut. Tetapi shadow tersebut terlalu kuat, sehingga
semua panah yang ditembakan Andela berhasil dihadangnya. Shadow tersebut terus
berjalan mendekati Andela.
“hahuhahuh…..Apa yang harus aku lakukan sekarang
?”gumam Andela. Ia terlihat sangat kelelahan. Tetapi shadow tersebut tidak
memberikan waktu istirahat untuk Andela.
“Andaikan aku bisa memanggil persona miliku. Tidak,
ini bukan waktunya untuk berpikir. Aku harus berani memanggilnya.”ucap Andela.
Ia mencari sebuah Evoker di sakunya. Tetapi ia tidak menemukannya.
“hah…aku lupa, tadi kan aku kasih pinjam sama Yudi.
Ahh bagaimana sekarang ?”Andela terus-terusan bergumam sendirian. Ia tampak
terkejut sekali. Tanpa ia sadari shadow tersebut melancarkan sebuah serangan
dengan menembakan sebuah bola Vorpal dari mulutnya
BUISS….
DUARR…
Serangan
itu tepat mengenai tubuh Andela dan meledak cukup keras. /* Bola Vorpal itu sebuah kekuatan yang bulat seperti bola, tetapi akan
meledak jika kita menyentuhnya */
“Agh…”Andela menjerit kesakitan, ia terus-menerus
memegang perutnya. Ia terbaring dilantai dan mencoba untuk berdiri. Tanpa
disengaja Andela menemukan sebuah evoker yang tergeletak disampingnya.
“Ini siapa yang punya ? oh iya ini milik Zae.”ucap
Andela. Ia mengingat bahwa Zae diserang oleh shadow itu ketika mengarahkan
Evoker dikepalanya. Tanpa ragu-ragu Andela langsung menodongkan Evoker tersebut
kekepalanya, berbeda dengan orang lain yang menembakan evoker dari pelipis kiri
kepalanya. Andela menodongkan Evoker ke kening nya dan menggunakan kedua
tangannya untuk menarik pelatuknya.
“Aku mohon…Aku mohon…Keluarlah”ucap Andela terlihat
ketakutan, tangannya gemetaran ketika ia mengarahkan evoker tersebut
kekepalanya.
--Duarr---
Andela
menarik pelatuknya. Tiba-tiba keluarlah IO yang tak lain adalah persona milik
Andela. Ia sangat terkejut ketika ia berhasil memanggil persona miliknya itu ia
merasa belum percaya saja. Kemudian pada saat shadow tersebut mau menyerang
kembali, IO berhasil menggagalkannya. IO memberikan serangan balasan dengan
memunculkan sebuah Angin puyuh yang besar sehingga shadow tersebut berhasil
dikalahkan. Andela berjalan sempoyongan menuju alat teleportasi tersebut,
karena pengalaman pertama memanggil persona itu membuatnya pusing 7 keliling. Hehe lebay… Sampai akhirnya bisa
mengaktifkan koordinat teleport tersebut dan berhasil keluar.
*~~~*
“Kamu memang hebat ndel”ucap kak Melody memuji, ia
sangat bangga sekali sama Andela.
“hehe..kak Mel bisa aja. Tapi aku lelah sekali kak
Mel.”ucap Andela, terlihat dari wajahnya banyak sekali keringat yang keluar.
“tidak apa-apa ndel. Nanti kamu akan terbiasa.”jawab
kak Melody.
“gue nggak percaya bisa ngalahin beberapa shadow
tadi. tapi jujur gue juga merasa lemas banget nih”ucap Yudi, ia terlihat
mengeluh sambil memgang keningnya.
“Ya…iyalah yud, kamu itu kebanyakan main-main
disana. Ngayunin pedang aja kayak anak kecil”timpal Andela dengan muka
menyindir.
“kenapa sih ndel, kok elo jadi sewot banget sama
gue.”ucap Yudi, ia kelihatan marah.
“aku cuma bercanda kok Yud. Nggak usah emosi
juga.”balas Andela
“sebenarnya itu adalah gejala dari Dark Hour. Jika
kalian beraktivitas saat Dark Hour berlangsung, kalian akan mudah kelelahan.
Tapi jangan khawatir kalian akan terbiasa nanti.”ucap kak Melody.
“Ok, kak melody. Aku udah gak sabar pengen segera
kembali kesini.”ucap Yudi, ia merasa dirinya yang terkuat diantara yang
lainnya.
“hehe…Kalian juga membuat kakak terkejut, kalian
lebih baik daripada yang kakak kira. Sepertinya mereka akan bisa melampaui mu
dengan cepat Raven ”ucap kak Melody yang terlihat senang sekali.
“Haha…kita lihat aja nanti.”balas kak Raven dengan
muka sombong, ia meremehkan mereka bertiga. Tanpa berlama-lama kak Melody
mengakhiri penelusurannya hari ini. Mereka dengan segera kembali ke asrama
untuk beristirahat.
*~~~*
Kebersamaan diasrama tersebut memang tidak terlalu
menonjol. Masih ada sifat-sifat individualisme walaupun hanya dalam beberapa
orang. Seperti kak Melody dan kak Raven. Mereka telah berangkat ke sekolah
masing-masing dari jam setengah tujuh pagi.
Hari ini merupakan hari yang tidak disukai oleh
banyak siswa yaitu hari senin. Hari dimana mereka harus melaksanakan upacara
bendera. Berbeda dari hari-hari biasanya, hari ini Andela, Yudi dan Zae
serempak bangun kesiangan.
Dikamar Andela, ia membuka matanya dan melihat
sebuah jam yang berada disampingnya. Terlihat jam tersebut menunjukan pukul
6.45 pagi.
“hah…aku kesiangan. Kenapa alarmnya tidak
berbunyi.”ucap Andela, ia tampak terkejut sekali. Kemudian ia dengan segera
pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.
Dikamar Zae, ia juga bangun kesiangan tetapi, dia
telah selesai merapikan semua kamarnya dan tinggal menyiapkan peralatan
sekolahnya. Berbeda dengan Yudi, ia tampak tertidur pulas sekali. Dengan suasana
kamar yang berantakan, tidak ada suara yang bisa membangunkan dia dari tidurnya.
Beberapa menit berlalu, Andela telah selesai
membereskan kamarnya dan menyiapkan segalanya. Ia dengan segera berangkat ke
sekolahnya. Pada saat di lantai 2, dia bertemu dengan Zae yang sudah berpakaian
sangat rapih.
“Zae, kamu bangun kesiangan juga ?”Tanya Andela.
“iya ndel. Kok kamu juga kesiangan ?“Tanya balik
Zae.
“hehe..iya Zae soalnya semalam aku capek
sekali.”jawab Andela, tampak ia sedikit tertawa.
“Yaudah ndel, kita berangkat bareng yuk.”ajak Zae.
“Yuk”balas Andela singkat.
Mereka berangkat kesekolah dengan berjalan kaki
menuju stasiun kereta terdekat. Mereka berjalan dengan diringi obrolan seputar
penelusuran kemarin malam di Tartarus. Ada juga candaan disela-sela pembicaraan
mereka. Sehingga tak lama mereka telah smpai di stasiun kereta dan berangkat
menuju sekolahnya.
Dikamar Yudi, ia tertidur sangat nyenyak sekali.
Disela-sela tidurnya ia mengigau, mungkin karena mengalami mimpi yang aneh.
“Awwwas kau. A..kan ku kalahkan semuanya.”Yudi
mengigau terus-menerus seperti itu walau tidak begitu jelas kedengarannya,
sampai sesaat ia berguling-guling dikasurnya. Dan tanpa ia sadari, ia jatuh
kelantai.
BRUUK
“Aduuh…!”teriak Yudi, badannya terbaring dilantai
walaupun ia masih memejamkan matanya. Seketika ia sadar dari bangun tidurnya,
dan melihat dirinya berada dilantai bukannya dikasur.
“Eh…kenapa gue tidur disini.”ucap Yudi, tampak ia
terkejut sekali.
“HAH…gue juga kesiangan lagi.”ucap Yudi, ia dengan
segera pergi kemar mandi. Membasuh mukanya, memakai seragamnya, dan segera
berangkat kesekolah tanpa menyisir rambutnya dan merapikan pakaiannya.
“KENAPA TIDAK ADA YANG MEMBANGUNKANKU!”ia berteriak
sekencang-kencangnya, karena kecewa tidak ada seorang pun yang berada disarama
pagi itu. Wkwkwwk lebay….
(To be Continued)
Untuk cerita yang lebih menarik lainnnya, anda bisa lihat disini.
Silahkan Berkomentar!
Terima kasih.
Silahkan Berkomentar!
Terima kasih.