Persona48 : Part 13

Hallo sahabat KSJ48....dipagi yang cerah ini, mimin update lagi kelanjutan dari persona48 nya,..... semoga seru dengan kelanjutan ceritanya....Happy Reading... :v

Part 13
IO !





“Iya kak, dia masih didalam.”jawab Zae, ia memegang punggung dengan kedua tangannya tanda kesakitan.
“Mel segera obati mereka. Aku akan menyusul Andela.”ucap kak Raven.
“Tunggu ven. Biar aku saja yang menyusulnya.”ucap kak Melody.
“Tapi, mel.”belum selesai bicara, kak Melody langsung berteriak.
“Phentesilea!”persona milik kak Melody tiba-tiba keluar.
“Cure!”ucap kak Melody. Tiba-tiba persona milik kak Melody itu, mengarahkan salahsatu tangannya ditubuh Zae dan satu tangannya lagi ditubuh Yudi. Seketika muncul cahya yang menyelimuti mereka berdua. Sehingga luka yang mereka rasakan telah kembali pulih tetapi tidak mengembalikan stamina mereka yang telah terkuras habis.
“Kak mel, kok bisa, aku merasa lebih enak sekarang.”ucap Zae, ia memasang muka terkejut.
“Iya senior, aku juga merasa baikan.”timpal Yudi.
“Karena persona milik kak Melody itu merupakan Persona Berserk Supporter Type.”jawab kak Raven.
“Basrek saputer itu apa senior ?”Tanya Yudi dengan rasa bingungnya, ia tidak bisa mengucapkan apa yang dikatakan kak Raven tadi.
“Hah…Berserk Supporter!”teriak kak Raven dengan nada yang lebih keras.
“Nanti kakak jelasin. Sekarang kakak mau nyusul Andela dulu. ”ucap kak Melody.
“Jaga mereka ven.!”sambung kak melody memerintah.
“Iya..iya”jawab kak Raven, ia hanya memasang muka mengeluh saja. Kak Melody bergegas mendekati alat teleport tersebut. Ia memeriksa alat teleportnya dan mencoba untuk berpindah tempat. Tetapi tidak terjadi apa-apa. Kak Melody masih berdiri disana. Ia terus memeriksa alat teleport tersebut takut ada yang bermasalah.
“Eh..kenapa tidak berfungsi ?”gumam kak Melody, ia kebingungan dengan alat tersebut. Zae, Yudi dan Kak Raven menghampiri kak Melody yang daritadi mondar mandir kaya setrikaan.
“Mel, kenapa kamu masih disini ?”Tanya kak Raven.
“Nggak tahu ven. Alat teleportnya tidak berfungsi.”jawab kak Melody.
“Yaeelah…kalian aktifin dulu nggak, koordinat di teleport yang atas ?”Tanya kak Raven, ia keliahatan lebih seram dari biasanya.
“Eh..nggak tahu senior. Kan kita keluarnya terlempar kak gara-gara diserang sama shadow itu.”jawab Yudi yang hanya memasang muka bingung.
“hah…Ya..iyalah nggak bisa dipakai. Koordinatnya aja belum terdaftar”ucap kak Raven penuh keluhan ketika ia melihat daftar koordinat pada alat teleport tersebut masih kosong.
“jadi bagaimana cara menyelematkan Andela dari sana ?”Tanya Zae, ia tampak lebih khawatir dari biasanya.
“tenang aja Zae. kita akan menyelamatkannya.”jawab kak Melody.
“Tidak. Aku harus menyelamatkannya sekarang!” ucap Zae. Tiba-tiba Zae berlari kearah tangga, dan berniat untuk masuk ke pintu besar yang pernah ia masuki sebelumnya.
“Tunggu Zae. kamu bisa tersesat!”ucap kak Melody, ia menyusul Zae kearah tangga tersebut. Pada saat Zae mau membuka pintu tersebut, tiba-tiba alat teleportasi itu mengeluarkan cahaya dan tanpa diduga seorang perempuan yang terlihat sangat kelelahan keluar dari alat teleportasi tersebut. Yudi yang didekatnya sangat terkejut.
“Ndel, elo nggak papa ?”tanya Yudi.
“Hahuhahuhahuh….Aku nggak papa Yud.”jawab Andela. Ia terlihat sangat kecapean sekali. Ia langsung duduk dilantai. Lalu Zae dan kak Melody bergegas kebawah karena telah melihat Andela.
“Ndel. Kamu selamat”ucap Zae, ia terlihat sangat senang sekali.
“Biar kakak nyembuhin kamu ndel.”ucap kak Melody, ia dengan segera mengarahkan Evoker miliknya itu kekepalanya.
“jangan kak”Andela melarangnya, Kemudian Andela memanggil Persona miliknya itu, sebagaimana yang dilakukan kak Melody tadi.
--Duarrr-- terdengar suara Evoker tembakan
Lalu munculah sesosok perempuan yang berambut panjang yang tak lain adalah Persona milik Andela. Persona itu sedang duduk disebuah kursi yang berbentuk seperti kepala sapi dan melayang diudara. Yang dikenal dengan panggilannya IO.
Dalam Mitologi Yunani, IO adalah seorang putri dari Hera. Ia yang selalu mendapat perhatian lebih dari Zeus karena paras nya yang cantik. Karena ia selalu menolak perintah dari ayahnya, ia diusir dari rumah. Sehingga ia jatuh ketangan Zeus. Ketika Hera ingin mencari IO, Zeus mengubah dirinya menjadi awan dan mengubah IO menjadi seekor sapi. sehingga Hera membawa IO dalam keadaan seperti itu. Ketika Zeus dibunuh oleh Hermes, IO kembali menjadi manusia seperti sebelumnya.
“Diarama!”Teriak Andela. Seketika IO menyilangkan kedua tangannya di dadanya seperti orang yang lagi berdoa. Tiba-tiba muncul sebuah cahaya yang berwarna hijau dan menyelimuti Andela. Cahaya tersebut menyembuhkan semua luka Andela tetapi tidak mengembalikan staminanya. Gara-gara kejadian itu, semua orang yang berada disana terkejut.
“Ndel, kamu hebat sekali!”ucap Zae memuji.
“Syukurlah ndel kamu sudah bisa memanggilnya.”ucap kak Melody, ia kelihatan bangga sekali. Andela hanya tersenyum manis.
“Ndel, bagaimana ceritanya kamu bisa terpisah bersama Zae ?”Tanya kak Raven yang sangat penasaran daritadi.
“Gini kak ceritanya…..
--Di Tartarus Lantai 2--
Setelah Zae bersama Yudi terlempar pada alat teleport tersebut. Andela terus berteriak memanggil nama mereka. Tetapi mereka berdua tidak ada yang menjawabnya sekalipun.
“Apa mereka baik-baik saja ?”gumam Andela sendirian.
Shadow tersebut tidak memberi waktu sedikitpun untuk Andela melancarkan serangannya. Shadow itu terus-terusan menyerang Andela tetapi ia bisa menghindarinya. Sesaat ketika ada kesempatan Andela melancarkan serangan yang bertubi-tubi.
“Rasakan ini!”teriak Andela ketika menembakan panahnya pada shadow tersebut. Tetapi shadow tersebut terlalu kuat, sehingga semua panah yang ditembakan Andela berhasil dihadangnya. Shadow tersebut terus berjalan mendekati Andela.
“hahuhahuh…..Apa yang harus aku lakukan sekarang ?”gumam Andela. Ia terlihat sangat kelelahan. Tetapi shadow tersebut tidak memberikan waktu istirahat untuk Andela.
“Andaikan aku bisa memanggil persona miliku. Tidak, ini bukan waktunya untuk berpikir. Aku harus berani memanggilnya.”ucap Andela. Ia mencari sebuah Evoker di sakunya. Tetapi ia tidak menemukannya.
“hah…aku lupa, tadi kan aku kasih pinjam sama Yudi. Ahh bagaimana sekarang ?”Andela terus-terusan bergumam sendirian. Ia tampak terkejut sekali. Tanpa ia sadari shadow tersebut melancarkan sebuah serangan dengan menembakan sebuah bola Vorpal dari mulutnya
BUISS….
DUARR… Serangan itu tepat mengenai tubuh Andela dan meledak cukup keras. /* Bola Vorpal itu sebuah kekuatan yang bulat seperti bola, tetapi akan meledak jika kita menyentuhnya */
“Agh…”Andela menjerit kesakitan, ia terus-menerus memegang perutnya. Ia terbaring dilantai dan mencoba untuk berdiri. Tanpa disengaja Andela menemukan sebuah evoker yang tergeletak disampingnya.
“Ini siapa yang punya ? oh iya ini milik Zae.”ucap Andela. Ia mengingat bahwa Zae diserang oleh shadow itu ketika mengarahkan Evoker dikepalanya. Tanpa ragu-ragu Andela langsung menodongkan Evoker tersebut kekepalanya, berbeda dengan orang lain yang menembakan evoker dari pelipis kiri kepalanya. Andela menodongkan Evoker ke kening nya dan menggunakan kedua tangannya untuk menarik pelatuknya.
“Aku mohon…Aku mohon…Keluarlah”ucap Andela terlihat ketakutan, tangannya gemetaran ketika ia mengarahkan evoker tersebut kekepalanya.
--Duarr--- Andela menarik pelatuknya. Tiba-tiba keluarlah IO yang tak lain adalah persona milik Andela. Ia sangat terkejut ketika ia berhasil memanggil persona miliknya itu ia merasa belum percaya saja. Kemudian pada saat shadow tersebut mau menyerang kembali, IO berhasil menggagalkannya. IO memberikan serangan balasan dengan memunculkan sebuah Angin puyuh yang besar sehingga shadow tersebut berhasil dikalahkan. Andela berjalan sempoyongan menuju alat teleportasi tersebut, karena pengalaman pertama memanggil persona itu membuatnya pusing 7 keliling. Hehe lebay… Sampai akhirnya bisa mengaktifkan koordinat teleport tersebut dan berhasil keluar.
*~~~*
“Kamu memang hebat ndel”ucap kak Melody memuji, ia sangat bangga sekali sama Andela.
“hehe..kak Mel bisa aja. Tapi aku lelah sekali kak Mel.”ucap Andela, terlihat dari wajahnya banyak sekali keringat yang keluar.
“tidak apa-apa ndel. Nanti kamu akan terbiasa.”jawab kak Melody.
“gue nggak percaya bisa ngalahin beberapa shadow tadi. tapi jujur gue juga merasa lemas banget nih”ucap Yudi, ia terlihat mengeluh sambil memgang keningnya.
“Ya…iyalah yud, kamu itu kebanyakan main-main disana. Ngayunin pedang aja kayak anak kecil”timpal Andela dengan muka menyindir.
“kenapa sih ndel, kok elo jadi sewot banget sama gue.”ucap Yudi, ia kelihatan marah.
“aku cuma bercanda kok Yud. Nggak usah emosi juga.”balas Andela
“sebenarnya itu adalah gejala dari Dark Hour. Jika kalian beraktivitas saat Dark Hour berlangsung, kalian akan mudah kelelahan. Tapi jangan khawatir kalian akan terbiasa nanti.”ucap kak Melody.
“Ok, kak melody. Aku udah gak sabar pengen segera kembali kesini.”ucap Yudi, ia merasa dirinya yang terkuat diantara yang lainnya.
“hehe…Kalian juga membuat kakak terkejut, kalian lebih baik daripada yang kakak kira. Sepertinya mereka akan bisa melampaui mu dengan cepat Raven ”ucap kak Melody yang terlihat senang sekali.
“Haha…kita lihat aja nanti.”balas kak Raven dengan muka sombong, ia meremehkan mereka bertiga. Tanpa berlama-lama kak Melody mengakhiri penelusurannya hari ini. Mereka dengan segera kembali ke asrama untuk beristirahat.
 *~~~*
Kebersamaan diasrama tersebut memang tidak terlalu menonjol. Masih ada sifat-sifat individualisme walaupun hanya dalam beberapa orang. Seperti kak Melody dan kak Raven. Mereka telah berangkat ke sekolah masing-masing dari jam setengah tujuh pagi.
Hari ini merupakan hari yang tidak disukai oleh banyak siswa yaitu hari senin. Hari dimana mereka harus melaksanakan upacara bendera. Berbeda dari hari-hari biasanya, hari ini Andela, Yudi dan Zae serempak bangun kesiangan.
Dikamar Andela, ia membuka matanya dan melihat sebuah jam yang berada disampingnya. Terlihat jam tersebut menunjukan pukul 6.45 pagi.
“hah…aku kesiangan. Kenapa alarmnya tidak berbunyi.”ucap Andela, ia tampak terkejut sekali. Kemudian ia dengan segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.
Dikamar Zae, ia juga bangun kesiangan tetapi, dia telah selesai merapikan semua kamarnya dan tinggal menyiapkan peralatan sekolahnya. Berbeda dengan Yudi, ia tampak tertidur pulas sekali. Dengan suasana kamar yang berantakan, tidak ada suara yang bisa membangunkan dia dari tidurnya.
Beberapa menit berlalu, Andela telah selesai membereskan kamarnya dan menyiapkan segalanya. Ia dengan segera berangkat ke sekolahnya. Pada saat di lantai 2, dia bertemu dengan Zae yang sudah berpakaian sangat rapih.
“Zae, kamu bangun kesiangan juga ?”Tanya Andela.
“iya ndel. Kok kamu juga kesiangan ?“Tanya balik Zae.
“hehe..iya Zae soalnya semalam aku capek sekali.”jawab Andela, tampak ia sedikit tertawa.
“Yaudah ndel, kita berangkat bareng yuk.”ajak Zae.
“Yuk”balas Andela singkat.
Mereka berangkat kesekolah dengan berjalan kaki menuju stasiun kereta terdekat. Mereka berjalan dengan diringi obrolan seputar penelusuran kemarin malam di Tartarus. Ada juga candaan disela-sela pembicaraan mereka. Sehingga tak lama mereka telah smpai di stasiun kereta dan berangkat menuju sekolahnya.
Dikamar Yudi, ia tertidur sangat nyenyak sekali. Disela-sela tidurnya ia mengigau, mungkin karena mengalami mimpi yang aneh.
“Awwwas kau. A..kan ku kalahkan semuanya.”Yudi mengigau terus-menerus seperti itu walau tidak begitu jelas kedengarannya, sampai sesaat ia berguling-guling dikasurnya. Dan tanpa ia sadari, ia jatuh kelantai.
BRUUK
“Aduuh…!”teriak Yudi, badannya terbaring dilantai walaupun ia masih memejamkan matanya. Seketika ia sadar dari bangun tidurnya, dan melihat dirinya berada dilantai bukannya dikasur.
“Eh…kenapa gue tidur disini.”ucap Yudi, tampak ia terkejut sekali.
“HAH…gue juga kesiangan lagi.”ucap Yudi, ia dengan segera pergi kemar mandi. Membasuh mukanya, memakai seragamnya, dan segera berangkat kesekolah tanpa menyisir rambutnya dan merapikan pakaiannya.
“KENAPA TIDAK ADA YANG MEMBANGUNKANKU!”ia berteriak sekencang-kencangnya, karena kecewa tidak ada seorang pun yang berada disarama pagi itu. Wkwkwwk lebay….

(To be Continued)

Untuk cerita yang lebih menarik lainnnya, anda bisa lihat disini
Silahkan Berkomentar!
Terima kasih.