Hacking Your Heart Chapter 2 : Glorious Triviel


Hallo sahabat KSJ48, update lagi nih...sory telat update nya, lagi belajar buat one shot ini teh haha *peace...tanba basi lagi... Happy Reading :v



“Dia salah satu anggota G-T, dut.”jawab Naomi.
“G-T itu apaan ci ?”Tanya sinka, ia tampak penasaran sekali.
“G-T kepanjangan dari ‘Glorious Triviel’. Mereka adalah orang-orang kaya yang sangat populer  disekolah ini dut. Mereka sangat sombong dan selalu datang kesekolah seenaknya.”jawab kak Naomi.
“terus kalau dia sebenarnya siapa ?”Tanya Sinka, ia melihat pada laki-laki yang memukul guru tadi terus-menerus.
“Dia namanya Luthfi Wahyudi, panggilannya ‘L’. Dia adalah anak dari inspektur kepolisian, dia sangat suka berkelahi, pokoknya kalian jangan sampai mendekat sama dia”jelas kak Naomi, ia kelihatan serius sekali.
Orang yang memukul guru tadi, merupakan anggota terkuat di G-T, namanya Luthfi Wahyudi, Code Name : L. Dia merupakan anak dari inspektur kepolisian pusat didaerahnya. Dengan badan yang kekar, tubuh tinggi dan seragamnya selalu dikeluarkan, ia menjadi salah satu siswa yang paling ditakuti oleh siswa lainnya.
“tapi kak omi, dia keren sekali ya.”ucap Viny, mukanya terlihat sangat senang sekali.
“ah Vin, kamu kebiasaan deh.”ucap Yupi dengan muka mengeluh.
“aku harap, aku bisa melihat dia dari dekat.”ucap Viny, ia daritadi sunyam-senyum sendiri.
Dikoridor sekolah diwaktu yang bersamaan, dua orang yang melihat kearah lapangan tadi sedang berbincang mengenai sesuatu.
“V apa si L itu nggak berlebihan, didepan siswa baru, berbuat kayak gitu ?”Tanya laki-laki yang tampak serius mengutak-atik laptopnya daritadi.
Orang yang sedang mengutak-atik laptopnya. Namanya Zen Richard, Code Name : Z. Ia merupakan anggota dari G-T yang tidak terlahir dari keluarga kaya. Ia merupakan siswa yang paling pintar se SMA Blue Rose, dengan memakai sebuah kacamata dan sebuah topi yang dibalik kebelakang ia menjadi sorotan para perempuan yang sangat menyukai pelajaran.
“Nggak Z, kita lihat aja nanti apa yang terjadi.”jawab laki-laki yang di panggil V. 
“Ngomong-ngomong Z, elo tahu nggak cewek yang sedang berkumpul dengan siswa baru itu ?”Tanya laki-laki yang sedang duduk dimeja, ia menunjuk pada salahsatu perempuan yang sedang berkumpul dengan adik kelasnya.
Orang yang sedang duduk dimeja itu namanya Raven Ravenna, Code Name : V. Dia merupakan anak dari seorang diplomat yang sangat kaya di Negara tersebut dan sekaligus donatur terbesar di SMA Blue Rose. Dia merupakan pemimpin dari G-T yang sangat sombong. Dengan wajah yang tampan dan memakai seragam yang sangat rapih serta jam tangan mahal di pergelangan lenganya ia sangat populer dikalangan perempuan.
Wkwkwk gue aneh….namanya Raven tapi kode namanya jadi V, haha nggak tahu asalnya darimana. :v
“Iya V, kalau nggak salah dia namanya Naomi kan. Dia salahsatu perempuan yang nggak pernah menyukai G-T kan ?”Tanya balik Z, ia tampak serius sekali memainkan laptopnya, sampai-sampai tak melirik sedikitpun kepada orang yang ditunjuk tadi.
“haha..gue jadi sangat tertarik sama tuh cewek. Gue harus bisa meretas dia.”ucap V, ia memasang muka yang jahat.
Dibawah pohon cheryy, Sinka Cs telah berbincang-bincang cukup lama. Sampai pembicaraan mereka mengarah pada pembicaraan yang serius.
“Kakak harap, kalian jangan sampai berurusan sama mereka ya. Mereka bisa saja mengendalikan kalian.”ucap Naomi.
“Mengendalikan bagaimana kak ?”Tanya sinka, ia tampak penasaran sekali.
“Mereka sebenarnya bisa…..”pembicaraan Naomi terhenti karena ia merasakan ada orang yang sedang memperhatikannya.
“Mereka bisa apa kak ?”Tanya Yupi dan Viny bersamaan. Mereka menjadi ikut penasaran karena Naomi menghentikan pembicaraannya.
“Nanti lain waktu kakak jelaskan, sekarang kita lebih baik pulang aja ya.”jawab Naomi, ia tampak khawatir. Ia celingak-celinguk melihat kearah koridor sekolah.
“Cici Naomi kenapa ya ? ia tampak aneh setelah kejadian tadi.”gumam Sinka dalam hatinya.
“Yaudah yuk kita pulang.”ajak Sinka.
“Ayo dudut ku.”ucap Naomi, ia menarik tangan adiknya itu menuju parkiran sekolah. Sinka bersama Naomi pergi membawa mobilnya sedangkan Yupi bersama Viny pergi ke gerbang sekolah. Saat ketika sinka melewati gerbang, ia bertemu dengan mereka berdua.
“Yup, Vin, kita duluan ya.”ucap sinka, ia melambaikan tangannya dari jendela mobil yang terbuka.
“Iya sin, hati-hati ya.”ucap Yupi
“Sampai jupa minggu depan ya sin.”timpal Viny, mereka membalas lambaian tangan dari sinka. Setelah itu mobil sinka telah pergi menjauh dari mereka berdua. Beberapa menit berlalu sebuah mobil Toyota Lexus jemputan Viny telah berada didepan gerbang sekolah. Mobil tersebut dilengkapi dengan turbo. Tiba-tiba keluar seorang pria dari mobil tersebut.
“Ayo, non mau pulang sekarang ?”Tanya pak Dede yang tak lain supirnya Viny.
“Iya pak.”jawab Viny singkat.
“Ayo pi masuk”sambung Viny dengan mengajak Yupi pulang bareng. Kemudian mereka berdua masuk pada mobil tersebut. Pak Dede mulai memacu mobilnya dengan cukup kencang melalui jalan yang biasa dilewatinya. Viny tidak terkejut dengan kecepatan mobil yang begitu cepat, ia malahan telah terbiasa karena sering diajak jalan-jalan oleh pak Dede.
Selang beberapa menit, mobil Viny disebuah gang yang cukup besar, yang kira-kira ukurannya hanya bisa masuk dua sepeda motor saja. Kemudian Yupi turun dari mobil Viny.
“Vin, makasih ya udah nganterin aku.”ucap Yupi ia sangat senang, tetapi dalam hatinya ia merasa nggak enak aja, karena selalu dibantu oleh Viny.
“Iya sama-sama Yup. Sampai ketemu dikelas ya.”balas Viny, ia melambaikan tangan dari mobilnya. Setelah itu mobil Viny cepat berlalu.
Malamnya diruamah sinka, Naomi dan Sinka sedang duduk disebuah meja makan yang telah dipenuhi oleh banyak makanan. Suasana diruang makan tersebut terasa sepi. Mereka belum sama sekali menyentuh makanannya.
“Cici mamah sama papah mana ya ? kok belum pulang ?”tanya sinka, ia nampak lesu sekali.
“Mereka pasti segera pulang dut. Sebaiknya kita makan duluan aja ya, nanti makanannya keburu dingin.”jawab Naomi, ia khawatir dengan adiknya yang daritadi memasang muka lesu.
“Iya cici.”balas Sinka, ia mulai mengambil nasi dan menyuap makanannya. Pada saat suapan pertama, tiba-tiba terdengar suara.
KREKK BRUKK terdengar suara pintu yang dibuka dan ditutup cukup keras.
“Mamah pulang!”
“Papah pulang!”terdengar suara dari pintu depan rumahnya. Terlihat seorang pria yang sedang memegang tas belajaan di tangan kanan dan seorang wanita yang sedang membawa tas wanita  ditangan kirinya, mereka tak lain adalah orang tua sinka.
“Mah, Pah!”teriak sinka dari ruang makan, ia dengan segera pergi kedepan pintu.
“Selamat ya sinka atas keberhasilannya.”ucap ibunya sinka, ia langsung memeluk anaknya yang tiba-tiba menghampirinya.
“Iya selamat ya, papah bangga sama kamu.”ucap ayahnya. Ia juga langsung memeluk sinka.
“Makasih pah, mah.”balas sinka, ia terlihat sangat senang sekali sampai loncat-loncat layaknya anak kecil.
“Udah, dut kamu jangan manja, kamu udah gede.”ucap Naomi yang sedang berdiri dan menyender pada pintu ruang makan.
“cici cemburu ya..wleee”balas sinka sambil menjulurkan lidahnya. Kehangatan sangat terasa pada keluarga tersebut, berbeda sekali dengan keluarga Viny.
Diwaktu yang bersamaan dirumah Viny, ia sedang makan malam bersama ayahnya disebuah meja makan yang sangat panjang dan cukup besar. Meja makan tersebut hanya terdapat dua buah kursi ditiap ujungnya saja.
Mereka makan malam berjauhan ditiap ujung meja makan tersebut. Mereka juga ditemani oleh masing-masing dua pelayan yang berpakaian sangat rapih dibelakang mereka berdua.
“Ayah dengar kamu sudah diterima di SMA Blue Rose ?”tanya Ayah Viny, ia sedang memotong steak dipiringnya dengan pisau ditangan kiri dan garpu ditangan kanannya.
“Iya ayah. Aku sudah diterima.”jawab Viny datar, ia hanya focus menyantap makanannya saja, tanpa melirik sedikitpun pada ayahnya.
Suasana diruang makan tersebut sangat serius tanpa ada candaan sama sekali, seakan-akan Viny dan ayahnya memiliki masalah yang membuat mereka terlihat jauh.
“Ayah harap kamu terus meningkatkan prestasi belajarmu. Jangan membawa nama buruk pada keluarga Fitrilya”ucap ayahnya Viny, ia telah melesaikan makan malamnya.
“Baik Ayah.”balas Viny singkat, ia masih terfokus menyantap makanannya.
“Tuan, ini tisunya.”ucap pelayan perempuan yang berada disebelah kirinya. Ayahnya Viny menerima tisu tersebut dan lalu membersihkan mulutnya.
“Tuan Anda mempunyai meeting darurat hari ini.”ucap pelayan laki-laki yang berada disebelah kanannya, ia memberikan sebuah gadget pada ayahnya Viny.
“Baiklah kita akan berangkat sekarang.”jawab Ayahnya Viny. Kemudian ia keluar dari ruang makan berserta salahsatu pelayannya. Dia berjalan tanpa mengatakan sepatah katapun kepada anaknya itu. Viny hanya memasang muka cemberut setelah ia menyelesaikan makannya.
Setelah itu dirumah sinka, mereka sekeluarga sedang makan bersama. Sudah seperti biasanya sinka makan dengan lahapnya. Walaupun suka makan, sinka bisa menjaga tubuhnya tetap fit. Sehabis menyelesaikan makan malamnya ibunya mengambil sesuatu dari bawah meja.
“Sinka, ini ada hadiah dari mamah.”ucap ibunya, ia memberikan sebuah kado yang cukup besar yang di ikat dengan pita.
“Wah..mah isinya apa ?”Tanya sinka, ia nampak penasaran sekali.
“Coba kamu buka.”jawab ibunya sinka. Kemudian sinka membuka kado tersebut dengan cepatnya, ekspresi mukanya langsung berubah drastis ketika melihat apa yang ada didalamnya.
“Mah, makasih banyak, sinka suka sekali.”ucap sinka, ia mengeluarkan sebuah buku gambar dan pensil yang dikhususkan untuk menggambar dari kado tersebut. Karena hobinya menggambar anime dan kartun ia sangat senang menerima hadiah dari mamahnya itu.
“Papah juga mau kasih sesuatu sama kamu.”ucap ayahnya, ia pergi ke ruang tamu dan mengambil sebuah tas belanjaan.
“Apa pah ?”Tanya sinka.
“Ini pasti cocok sama kamu.”ucap ayahnya, ia mengeluarkan sebuah baju yang bergambar kungfu panda.
“Wah..pah makasih banyak.”ucap sinka, ia dengan segera melihat baju tersebut dan mengarahkan kepada badannya seperti ingin mencobanya.
“Pah, sinka pakai buat tidur aja ya.”sambung sinka, mukanya tersenyum manis, padahal ia sedang bercanda kepada ayahnya itu.
“Segitu jelekkah baju pemberian papah ?”Tanya ayahnya, ia nampak terkejut sekali.
“Hehe..nggak pah sinka bercanda kok.”jawab sinka tersenyum.
“Eh..”ayahnya hanya kembali terkejut.
“hahaha”semua anggota keluarganya tertawa terbahak-bahak kecuali ayahnya yang masih bingung dengan apa yang terjadi.
“Shinta, kalau kamu mau kasih hadiah apa sama adik kamu ?”Tanya ibunya kepada Naomi, ia sering dipanggil shinta kalau dalam keluarganya.
“hehe…dudutku, maafin cici ya. Cici belum sempat beli hadiahnya.”jawab Naomi dengan muka setengah minta maaf, ia merapatkan kedua tangannya seperti orang yang sedang amin.
“Tapi janji ya ?”Tanya sinka meyakinkan.
“Iya iya.”jawab Naomi singkat, ia memaksa untuk tersenyum padahal dalam hatinya ia bingung karena lupa untuk membeli hadiah untuk adiknya itu.
Sementara itu, disebuah mansion atau rumah yang sangat besar terlihat dua buah meja untuk bermain billiard. Dindingnya juga dipenuhi dengan dekorasi-dekorasi stik biliard yang dipenuhi dengan permata di bagian pegangannya. Terlihat tiga orang laki-laki sedang duduk disebuah kursi panjang. Ada yang sedang memainkan gadgetnya dan ada juga yang sedang duduk saja sambil menguap.
“V kayaknya tahun ini bakalan ada yang seru nih disekolah.”ucap Z, ia sedang focus mengutak-atik laptopnya.
“iya gue udah bosen tiap tahun begini terus.”ucap L, ia daritadi menguap dan memasang muka mengantuk.
“tenang aja Z, elo terus aja kembangin tuh software, biar kita bisa lebih berkuasa.”ucap V, terlihat muka jahatnya ketika ia bericara.
“Tapi V, kayak bakalan ada…”V langsung memotong pembicaraan dari Z.
“Hahaha…kita lihat saja nanti.”balas V. Ia berdiri dari kursi panjang dan mengambil sebuah stik billiard. Kemudian ia mendekati pada salahsatu meja billiard.
“ditahun ketiga ini gue akan menguasai semuanya.”sambung V, ia menyodok bola pada meja billiard tersebut. Dan pada pada satu sodokan semua bola dalam meja tersebut masuk sesuai urutan dari angka 1 hingga 9. Ia tertawa sejadi-jadinya ketika berhasil memasukan semua bola tersebut.
“Elo emang paling jahat V.”puji Z dengan senyum jahatnya juga.
“nggak ada yang bisa ngalahin keberuntungan gue..haha!”teriak V, ia tertawa sangat kerasnya layaknya iblis yang paling jahat.

(To be Continued)

Untuk cerita yang lebih menarik lainnnya, anda bisa lihat disini
Silahkan Berkomentar!
Terima kasih.