Hantu Amnesia Part 13


Hallo sahabat KSJ48. Lanjut reupload hantu amnesia nih. Happy Reading :v
Luthfi duduk di bangku taman sambil memejamkan matanya. Ia memfokuskan diri mendengarkan lagu favoritnya itu. Saat itu ia sedang memakai jaket hitam polos, dia memakaikan kupluk jaket itu, membuat mukanya agak tidak terlihat.
Selang beberapa menit, tampak ada seorang cewek yang menghampirinya. Dia duduk di samping Luthfi, terlihat dari raut mukanya dia sedang ada masalah. Cowok yang sedang memakai earphone itu tidak menyadari ada seorang cewek yang sedari tadi duduk di bangkunya. Lama kelamaan dia menghirup aroma parfum yang keluar dari tubuh cewek itu.
“Beby ?” sapa Luthfi sambil melepaskan earphonenya.
“Luthfi ? gw kira siapa” sahut Beby.
“Lagi ngapain kamu disini fi ?” tanya Beby.
“gw lagi nenangin diri aja, sambil cari udara seger” jawab Luthfi.
“haha, kok sama ?” tanya Beby.
“Sama ?” Luthfi mengulang kata terakhir yang diucapkan Beby.
“lo lagi ada masalah sama Rangga ?” tanya Luthfi.
“Iya fi” jawab Beby.
Luthfi tidak ingin terlibat dengan masalah mereka berdua. Dia memutuskan untuk pulang, ketika beranjak dari duduknya, Beby memegang tangannya.
“Please fi, kali ini aja. #Temani aku” ucap Beby sambil memasang muka memelas.
Luthfi memang tidak kuat, kalo sudah dipaksa sama cewek. Dia duduk kembali di bangku itu, menemani Beby yang sedang bersedih.
“Rangga berubah” ucap Beby.
“Berubah kenapa ?” tanya Luthfi.
“Dia jadi posesif. Dia jadi gampang cemburuan gitu” jawab Beby.
“Cemburu buta ?” tanya Luthfi.
“Iya”
“Emang dia cemburu sama siapa ?” tanya Luthfi.
“Dia cemburu liat aku deket – deket sama kamu” jawab Beby.
“Kalo Rangga dateng bisa bahaya nih, gw pulang aja yah” ucap Luthfi.
“Jangan fi, gw mau lo temenin gw disini” balas Beby.
“Kenapa lo nggak curhat sama Shania atau nggak Nabilah ?” tanya Luthfi.
“gw ragu curhat sama mereka” jawab Beby.
“Jangan anggep mereka temen lo. Kalo lo aja ragu mau curhat sama mereka” ucap Luthfi.
Mereka terdiam sesaat, tak tau kenapa Beby merasa nyaman banget kalo sedang dekat sama cowok pemdiam itu. Dia berniat untuk mencurahkan semua isi hatinya.
“gw udah 3 bulan lebih pacaran sama Rangga. Gw suka banget sama dia”
“Tapi….”
“Tapi apa ?” tanya Luthfi.
“Dia salah paham tentang perasaan gw ke elo” jawab Beby.
“Peraasan elo ?” Luthfi terheran – heran.
“Iya fi, dia ngira gw suka sama elo. Sebenarnya itu gw cuman kagum sama elo” ucap Beby.
“Houhh, cemburu buta” balas Luthfi.
Tanpa disadari, Beby mulai menitikan air mata, dia mendekatkan dirinya ke tubuh Luthfi. Dia memeluk tangan kirinya itu. Luthfi yang mengetahuinya, lebih memilih untuk membiarkannya. Mungkin itu bisa membuatnya tenang.
Hari ini mungkin hari sial bagi mereka berdua. Seperti kisah di sinetron, mereka kepergok Rangga sedang berduaan di taman. Dia langsung menghampiri Luthfi, mengangkat kerah bajunya dan memukul tepat di pipi kirinya.
“Rangga” ucap Beby kaget.
“Yang gw takutin ternyata terjadi juga. Elo selingkuh sama si Luthfi kampret ini” ucap Rangga dengan nada marah.
“Rangga, semua ini bisa aku jelasin” balas Beby sambil memegang tangan kanan Rangga.
“Sudah, gw gak butuh alasan lo” ucap Rangga sambil membantinkan pegangan tangan Beby.
“Rangga tunggu…”
Luthfi yang tersungkur akibat pukulan Rangga, mencoba bangkit. Dia mengejar Rangga, dan membalas pukulan cowok itu.
“Elo bisa nggak dengerin penjelasan pacar lo ?” tanya Luthfi dengan nada marah.
“Dia tadi bilang ke gw, kalo dia itu suka banget sama elo. Dia gak mau lo jadi posesif kayak gini. Gw sama Beby nggak ada hubungan apa – apa. Lo jadi cowok cemburuan amat sih”
Rangga kemudian berdiri dan berkata “itu cuman akal busuk lo aja, biar nggak ketauan ambil pacar orang.”
Luthfi mulai panas, dia kembali memukul wajah Rangga.
“Luthfi cukup….” ucap Beby yang tengah menangis.
“Liat pacar elo aja nangis. waktu gw mukul elo. Itu tandanya dia masih sayang sama elo. Dia juga bilang ke gw, lo itu salah soal perasaan Beby ke gw. Dia cuman kagum sama gw nggak lebih.”
“Lo seharusnya bersyukur, punya pacar kayak Beby.”
Rangga yang tidak menerima perkataan Luthfi, memilih meninggalkan mereka berdua. Sekarang Luthfi tidak menghentikannya, ia sudah mengatakan semua yang ingin Beby katakan. Ia mencoba menenangkan Beby yang sedari tadi menangis. Selang beberapa menit, Beby mulai baikan.
“Mending sekarang lo pulang deh” Beby menganggukan kepalanya. Luthfi pun mengantarkan Beby ke halte bus terdekat.
Setelah menunggu beberapa menit bus pun datang. Mereka berpisah disana. Luthfi yang niatnya ingin menyendiri di taman, malah terlibat ke masalah Beby. Dengan perasaan kesal dia berjalan pulang ke rumahnya.
*~~~*
Hari minggu adalah hari dimana lomba dimulai. Pagi itu Luthfi masih terlelap di kamarnya. Sedangkan Andela, sudah siap – siap untuk menyaksikan lomba di SMA 11 itu. Ia berusaha membangunkan Luthfi, dengan segenap upaya akhirnya cowok gamers itu bangun juga.
“Duhhh, apaan sih. masih pagi juga. Ini kan hari minggu” ucap Luthfi yang masih menutup matanya.
“Ayo fi, kita nonton Septyan nyanyi lagi” ajak Andela.
“Duuh, males ah. Kenapa nggak berangkat sendiri aja ?” tanya Luthfi.
“Ayo donk fi….” Luthfi berusaha terlelap kembali namun Andela terus membujuknya. Ia membuka matanya ketika ada suara ketukan pintu dari luar rumah. Ia bergegas ke kamar mandi, membasuk mukanya. Dan membukakan pintu rumah.
“Doumoo” ucap Tyas. *Hallo
“Hahh, omae koko ni nani shitenda ?” *lo ngapain disini?
"Jangan gitu donk fi. Gw cuman mau ngajak lo ke lomba aja kok” ucap Tyas.
“Tuhhh, fi Tyas udah ngajakin kamu. Cepet mandi sana” Suruh Andela.
“Hahh,…..” ketika ingin menolak kembali ajakan Tyas. Mereka mendengar suara klakson mobil.
Tiit….tiiit
Tampak seseorang membuka kaca jendela, yang kemudian berkata “fi kita berangkat bareng yuk” ajak Shania.
“Duuuh, ini lagi….” ucap Luthfi dalam hatinya.
“Ayo donk fi, Shania udah ngajakin bareng tuh” ucap Andela.
“fi gimana lo jadi ikut gk ?” tanya Tyas.
Shania cs keluar dari mobil pribadi Shania itu, kemudian ia menghampiri Tyas dan Luthfi.
“fi lo ikut nonton kan ?” tanya Shania.
“Ckck, iya-iya gw ikut, lo masuk dulu deh. Gw mau mandi dulu” jawab Luthfi.
Mereka berempat masuk ke rumah Luthfi. Terlihat Beby malu – malu masuk kedalam, mungkin ia ingin berterima kasih atas kejadian kemarin, tapi masih malu. Shania cs dan Tyas menunggu Luthfi mandi di ruang tamu. Disana mereka mengisi waktu dengan mengobrol.
"Oh iya yas, kenapa lo gak ngajak Septyan ?” tanya Shania.
“gw sms, katanya dia udah berangkat duluan” jawab Tyas.
“Ouhh, wajar aja sih. Kan dia peserta lomba” ucap Nabilah.
“Menurut lo yang menang siapa ? Sinka ato Septyan ?” tanya Shania.
“Jelas Septyan lah. Gw tau betul suara dia” jawab Tyas.
Ketika mengobrol, Nabilah merasa ada yang aneh. Dia menyadari bahwa Beby dari tadi cuman diam tak tau sedang memikirkan apa.
“beb, kok lo diem aja ? lagi mikirin apa sih ?” tanya Nabilah.
“eh, nggak mikirin apa – apa kok bil” jawab Beby kaget.
“Lo lagi ada masalah sama Rangga yah ?” tanya Shania sambil menyipitkan matanya.
“Nggak kok, gw sama dia baik – baik aja” jawab Beby.
“Cerita lah beb, kita kan temen, kalo lo ada masalah cerita donk” ucap Shania.
Beby pun menceritakan kejadian kemarin. Dia menceritakan setiap detil kejadian yang terjadi, dari mulai dia berduaan sama Luthfi, terus dateng Rangga, kedua cowok itu berkelahi, dan blablabla. Andela yang mendengar cerita Beby merasa terharu, mungkin dia punya sikap dingin, cuek, jutek dll. Tapi jauh di dalam hatinya sebenarnya dia sangat peduli dengan orang yang ada di sekitarnya.
“Luthfi sampe mukul Rangga dua kali….” ucapan Beby terhenti ketika melihat kedatangan Luthfi.
“Luthfi-sama kakoiiii” ucap Andela *Keren
Luthfi kemudian tersenyum tipis mendengar perkatan Andela. Shania pun mengajak mereka untuk segera berangkat. Mereka berlima masuk ke dalam mobil BMW milik Shania itu. Cewek yang pernah ditolong Luthfi itu menginjak gas mobil. Andela yang dari tadi memaksa Luthfi ikut, sudah menyelinap masuk ke dalam mobil Shania.
Di SMA 11 sudah banyak orang berkeliaran, ada yang sibuk mondar – mandir ngatur acara. Ada yang sedang duduk di bangku penonton dan lain – lain. Luthfi dan kawan – kawannya turun dari mobil Shania, mereka menuju ke sebuah aula, dimana lomba itu berlangsung.
Disana sudah banyak penonton yang tengah menunggu acara dimulai.
“wah, banyak banget yang datang” ucap Andela setibanya di aula.
“lo bisa diem gak sih ?” bisik Luthfi.
“kita duduk disana yuk” ajak Shania sambil melihat bangku penonton yang masih kosong.
Acara dimulai 15 menit lagi, mereka menunggu di bangku penonton, ada yang sedang bercerita, ada yang lagi maen game, chattingan dll. Tampak seseorang menghampiri mereka.
“wess, bro lo dateng juga” ucap Septyan sambil berjabat tangan Tyas.
“Iyaiyalah bro, moga lo menang yah” balas Tyas.
“Wess, kalian dateng juga” ucap Septyan melihat Shania cs dan Luthfi sedang duduk di samping Tyas.
“hehe, iya yan. Gw lagi bosen di rumah aja” balas Shania.
“Yaudah, gw mau balik ke backstage yah. Mau persiapan perform” ucap Septyan pamit. Shania cs dan Tyas melambaikan tangan ke arah Septyan, kecuali Luthfi yang sedang asyik maen game.
“fi kamu kok diem aja ?” tanya Andela.
“Serah gw donk” jawab Luthfi yang duduk di sebelah kiri Tyas.
Alangkah senangnya Andela ketika melihat sosok Yupi yang datang juga ke acara itu. Dia melambaikan tangan, Yupi yang melihat itu hanya tersenyum, ia kemudian duduk di samping kiri Luthfi.
“Kamu dateng juga fi ?” tanya Yupi.
“Gw dipaksa” jawab Luthfi yang tidak memalingkan pandangannya dari Hpnya.
“Di paksa siapa ?” tanya Yupi.
“Tuh, dipaksa sama hantu yang ada disisi lo” jawab Luthfi.
Yupi melihat Andela, kemudian mereka berdua tersenyum.
“Kamu itu kalo dipaksa cewek paling nggak bisa nolak yah ? apalagi kalo sama Andela” ucap Yupi.
“Ya gitu lah” balas Luthfi.
Beby yang duduk di antara Shania dan Nabilah melihat kedekatan mereka. Tak tau kenapa ada dia tidak suka melihat Luthfi dekat – dekat dengan Yupi. Mungkinkah perasaan kagum itu berubah menjadi perasaan cinta ?
#ToBeContinued