Hallo sahabat KSJ48. Cukup galau mikirin grad Andela. Mending kita baca Hantu Amnesia. Yang pengen tau update-tan fanfict di blog gue, yuk follow twitter gue @lueth119. Gue foolback kok asal mention aja. Happy Reading :v
Naomi kembali ke tempat semula setelah menerima uang jajan dari Sinka. Ia duduk di samping Yona sedangkan Ve dan Melody berada didepannya. Terdengar mereka sedang membicarakan pameran yang digelar di alun – alun kota itu. Ve dengan antusias mengajak teman – temannya untuk pergi kesana.
“Nanti malem minggu kalian ada acara gak ?”
“ah, sorry Ve malem minggu sekarang gw gak bisa, gw mau belajar bentar lagi kan UAS”
Seperti yang diharapkan dari Melody, ia menolak ajakan Ve dengan alasan seperti itu.
Temannya yang satu lagi juga menolak ajakan Ve sambil merapatkan kedua tangannya didepan wajahnya, “Maaf banget Ve, tapi gw udah ada janji sama cowok gw” ucap Yona.
Ve sudah memasang wajah kecewa, harapannya tinggal satu yaitu Naomi, ia melihat kearah Naomi, Cewek yang mempunyai wajah dan tubuh seksi ini membalas tatapan Ve dengan menggelengkan kepalanya, lalu ia berkata “Gw juga mau nge-date sama cowok gw”.
Kekecewaan Ve sempurna sudah, niatannya ia ingin pergi ke pameran karena ingin mendekati Luthfi. Tapi masa dia harus gabung sama mereka, kan gengsi. Dia menyadari kalau langsung mendekati Luthfi ia akan diabaikan seperti waktu di perpustakaan.
Tampak Ve sangat kecewa karena tak ada satu pun sahabatnya yang mau ikut dengannya.
“Kenapa nggak ngajak gebetan lo aja ?” tanya Naomi heran.
A~haa, terbesit satu nama cowok di pikirannya. Ve menjadi teringat kembali kepada cowok yang waktu itu pernah menolongnya. Ia menjawab pertanyaan Naomi dengan semangat yang penuh kembali, “Oh iya, gw lupa. Gw ajak dia aja”
“Kayaknya cowok itu bermanfaat juga” ucap Ve dalam hatinya.
Ve dan kawan – kawannya menjalani pembelajaran dengan lancar tanpa hambatan. Bel pulang akhirnya berbunyi, Ve berencana akan mengajak Risman untuk pergi ke pameran tersebut. Ia sudah menunggu Risman di bangku yang berada diluar kelasnya. Hari itu Jadwal kelas Ve tidak begitu padat, membuat ia pulang lebih awal daripada adik kelasnya.
Satu persatu anak kelas XI IPS 2 keluar, tampak dari wajah mereka terpampang ekspresi heran melihat kak Ve berada di bangku itu sedang duduk sendirian. Semua murid keluar termasuk Luthfi, cowok itu hanya berjalan melewatinya tanpa melihat kearahnya sama sekali. Ve semakin tertantang untuk bisa mempermainkan hati cowok tertutup itu.
Sampai terlihat Risman dan Kinal keluar secara bersamaan dari kelas. Risman tampak heran bercampur senang melihat kak Ve, sedangkan Kinal sudah menatapnya dengan tatapan sinis.
“man gw, duluan yah” ucap Kinal sambil setengah berlari meninggalkan Risman.
Kinal menyadari bahwa ketuanya ini ingin mendekati kak Ve, dia tidak ingin menganggunya. Risman hanya menganggukan kepalanya mendengar perkataan Kinal itu.
Suasana saat itu sudah sepi, setelah mengumpulkan keberanian Risman berjalan kearah Ve, lalu duduk disampingnya. Ve sama sekali tidak merespon, untuk mengalihkan perhatian ia memainkan Hpnya.
“Kak Ve sedang apa disini ?” tanya Risman sedikit gugup.
Ia melihat wajah kak Ve yang menawan. Kak Ve kemudian menatap Risman, ia lalu berkata, “lo itu cowok yang ngebantu gw ke UKS yah ?” kak Ve memastikan bahwa Risman adalah cowok yang waktu itu.
Risman menganggukan kepalanya, ia senang kak Ve masih ingat tentang hal itu. Tak ingin kehilangan kesempatan kedua, Risman langsung mengeluarkan Hpnya
“eu…mm.eumm…kak boleh minta nomer Hpnya gak ?” dengan keringat yang mulai membasahi kepalanya.
“Nomer ?” kak Ve mengulang kembali satu kata yang di ucapkan Risman.
Ketua kelas ini semakin gugup, mungkin kak Ve tidak akan memberikan nomer Hpnya cuma-Cuma, ya tapi ia sudah berusaha dan memberanikan diri.
Kak Ve kemudian menatap kembali layar Hpnya, di dalam hati Risman terus berkata, “bego, bego banget gw, kenapa gak basa–basi dulu kek, ahh, kalo gini gw gak bakalan dapet nomer kak Ve”
Tanpa diduga, kak Ve memperlihatkan layar Hpnya kepada Risman, terlihat nama Ve dan beberapa angka dibawahnya. Yap kak Ve memberikan nomer Hpnya, Risman terdiam sesaat, ia diantara percaya tidak percaya, ternyata semudah ini meminta nomer kak Ve.
Kesal dirinya dicuekin, kak Ve berucap, “woii, lo mau nomer Hp gw nggak ?” tanya kak Ve dengan nada sedikit membentak.
Risman kaget, hampir saja Handphone yang ia pegang jatuh ke lantai. Tanpa basa – basi ia menyalin nomer kak Ve itu sambil berkata “eh, iya maaf-maaf”.
Sesudah menyalin nomor, Risman mengucapkan terima kasih, sebagai imbalannya dia menawarkan kak Ve untuk diantar pulang. Alangkah senangnya Risman ketika kak Ve menjawab “Yaudah, ayo” sambil beranjak dari duduknya.
Alhasil, hari ini adalah hari berbahagia bagi Risman, ia mendapatkan nomer Hp kak Ve + bisa mengantar cewek pujaan hatinya ke rumah. Sikapnya memang masih jutek, terlihat dari ucapan yang keluar dari kak Ve saat diajak ngobrol oleh Risman ketika mereka menyusuri koridor.
Tapi ia beranggapan, meskipun sifatnya seperti itu, ia akan menerimanya apa adanya.Ve memang tidak basa-basi dalam mendekati cowok. Kalo cowok itu menarik atau bisa ia manfaatkan, ia akan langsung menghampiri mereka.
*~~~*
“lalala..lalala..lalala” Andela tampak sedang menari – nari di kamar Luthfi.
Cowok itu sendiri sedang memainkan game Clash of Clans di Hpnya. Suara Andela lama kelamaan semakin tinggi, awalnya Luthfi menghiraukan tingkah laku aneh hantu amnesia itu, ia mulai terganggu ketika suara Andela semakin berbisik.
“Omae, nani shitenda ?” tanya Luthfi dengan nada marah membuat hantu itu menghentikan aktivitasnya. *lo lagi ngapain
“Nari-nari kayak orang gila” sambung Luthfi.
“Abisnya aku seneng banget fi, kan besok kita mau ke pameran” balas Andela dengan muka ditunduk lesu.
“hahh, seneng juga gak gitu juga kali, berisik tau gak” bentak Luthfi sambil meninggalkan kamarnya. Ia merasakan perutnya sudah kosong, dia beranjak ke dapur untuk memasak ramen kesukaannya.
“Ckck, Chikisou, wasureteta” Luthfi melihat stock ramennya sudah habis, ia menggaruk kepalanya lalu keluar dari dapur.*Ckck, Sialan, gw lupa.
Luthfi lupa mengisi kembali stok ramen yang sedari kemarin sudah habis. Ia kembali ke kamarnya untuk mengambil dompet dan Hpnya, Andela sempat menanyakan kenapa cowok itu tidak jadi memasak ramen ?
Dengan malas ia menjawab “Gw lupa ngisi stock mienya, gw mau beli dulu ke minimarket”.
“Mau ikut” dengan manjanya Andela mengucapkan itu, lalu memanyunkan bibirnya.
Luthfi merasa aneh melihat tingkah laku Andela yang akhir – akhir ini agak manja, mungkin dia belum terbiasa serumah dengan cewek yang ngomongnya kadang manja – manja gitu.
“Ikut ya ikut aja, asalkan lo gak nyusahin gw” ucap Luthfi sembari mengambil jaket hitam polosnya.
Ia kemudian meninggalkan rumahnya yang diikuti hantu itu.
Luthfi dan Andela pergi ke minimarket yang tak terlalu jauh dari rumahnya, ia selalu membeli stok ramen dan roti favoritnya di minimarket ini. Ia membuka pintu, dan langsung ke tempat dimana biasanya ramen kesukaannya diletakan oleh penjaga toko.
Mukanya tampak kesal, ketika melihat hanya ada mie biasa yang berjajar rapih.
“yaah, ramennya abissss” Andela berkomentar dengan muka kecewa. Luthfi bergegas ke kasir untuk menanyakan apakah masih ada stok ramen. Dan kasir itu menjawab “Maaf dik, stok ramennya sudah habis, mungkin adik bisa kembali lagi besok”.
Kekecewaannya bertambah ketika roti kesukaannya juga habis, kebetulan yang begitu aneh. Keanehan ini mengingatkannya kepada seorang teman lamanya, dia juga penyuka makanan yang sama dengan Luthfi.
Dengan perasaan kecewa, Luthfi keluar dari minimarket itu, mau tak mau ia harus pergi ke mall untuk membeli persediaan mie ramen dan roti kesukaannya. Proses pembelajaran yang melelahkan ditambah harus pergi ke mall yang lokasinya agak jauh dari rumahnya membuat Luthfi merasa hari ini adalah hari paling melelahkan.
Andela tak kalah kecewa saat mendengar ramen yang juga kesukaannya habis. Kekecewaannya bercampur senang ketika Luthfi mengajaknya untuk pergi ke mall. Dengan menggunakan jasa bus kota, pukul 6 sore Luthfi sudah sampai di sebuah Mall.
Sudah lama Luthfi tidak pergi ke mall, setelah sekian bulan lamanya akhirnya ia menginjakan kembali kakinya di gedung bertingkat ini. Andela pernah mendengar kata mall, saat Yupi main ke rumah Luthfi. Dari cerita Yupi, mall adalah sebuah tempat yang sangat mengasikan, tampak dari gaya berjalan dan raut mukanya, ia begitu senang, ini pertama kalinya ia pergi ke mall setelah menjadi hantu.
Luthfi mulai geram melihat tingkah laku Andela, ia loncat - loncat sambil berkata
”nanana…nanana…nanana”, merasa terganggu Luthfi menatap tajam hantu amnesia itu sampai Andela menghentikan aktivitasnya dan berjalan seperti biasa.
“Inget kita kesini cuman beli persediaan makanan aja, bukan mau main” ucap Luthfi dengan nada pelan agar tdak menarik perhatian.
Luthfi akhirnya mendapatkan apa yang ia inginkan, ia beranjak pulang sambil membawa 2 kantung kresek di tangan kiri dan kanannya. Belum keluar dari mall, Luthfi mendengar suara perut Andela, ia lalu menatap hantu itu, tampak dari raut mukanya ia tengah menahan lapar, wajahnya lebih pucat daripada biasanya.
“lo laper ?”Andela menganggukan kepalanya dengan muka memelas.
“hehhhh,” tak sengaja mata Luthfi melihat sebuah restoran Jepang di mall tersebut. Tak kuasa melihat hantu itu menahan lapar, Luthfi mengajak Andela pergi makan disana. Masalah bagaimana Andela memakannya ? itu masalah nanti.
Restoran Jepang itu tampak sangat sepi, mungkin baru di buka beberapa hari yang lalu, tapi keadaan ini sangat menguntungkan Luthfi.
“Irasshaimase” ucapan itu terdengar dari seorang cewek memakai baju pink, ya dia adalah maid di restoran itu. *Selamat Datang.
Setelah menemukan tempat duduk, Luthfi memesan 2 buah okonomiyaki versi jumbo, dan 2 ice tea kepada pelayan restoran.
“2 Okonomiyaki, dan minumnya 2 ice tea” ucap pelayan itu sambil menulis pesanan Luthfi.
“Okyakusan, chotto matte kudasai nee” sambung maid itu lalu membungkukan kepalanya. Ia kemudian pergi kembali ke belakang. Luthfi hanya menganggukan kepala saat mendengar ucapan maid itu.*Tuan, tunggu sebentar yah.
Beberapa menit kemudian, maid yang tadi muncul dengan membawa pesanan Luthfi. Ia menghidangkan okonomiyaki pesanan Luthfi di atas meja.
“Doozo go yukkuri” sambil membungkuk maid itu mengucapkan selamat makan kepada pelanggannya.
Luthfi mulai menyantap makanannya, sesudah maid itu pergi kembali ke belakang.
Luthfi memilih meja yang paling pojok, dengan posisi tubuh membelakangi para maid yang berada agak jauh darinya. Andela sudah memposisikan dirinya berada di samping Luthfi. Cowok itu mulai menyuapi hantu amnesia ini, dengan menghalangi pandangan orang lain menggunakan badannya, Andela memakan okonomiyaki itu dengan perlahan, menikmati setiap kunyahan.
“fi, kamu gak makan ? ada 2 lho okonomiyakinya ?” tanya Andela setelah menelan okonomiyaki.
“Udah, lo aja dulu kenyangin tuh perut, keburu ada pelanggan lain kan ribet” balas Luthfi sambil memberikan suapan kedua.
Wajah Luthfi dan Andela hanya berjarak beberapa cm. Tampak raut muka Andela yang begitu menikmati setiap makanan yang masuk ke dalam mulutnya, terlihat juga senyumnya yang begitu manis.
Ia jadi teringat kembali kepada sosok wanita yang dulu pernah ia sukai, yaa wanita yang pernah mewarnai hidupnya.Andela sadar daritadi, tatapan Luthfi berbeda dari tatapan yang biasanya.
Ia jadi teringat kembali kepada sosok wanita yang dulu pernah ia sukai, yaa wanita yang pernah mewarnai hidupnya.Andela sadar daritadi, tatapan Luthfi berbeda dari tatapan yang biasanya.
“Luthfi-sama doushta no ?” tanya Andela dengan nada yang begitu lembut. Membuat cowok ini salah tingkah dan mukanya agak memerah, ini adalah kali pertama Andela melihat Luthfi seperti itu. *Luthfi kamu kenapa?
“Ie, nandemonai” balas Luthfi sambil menggelengkan kepalanya. *tidak, bukan apa-apa.
Luthfi melanjutkan suapan demi suapan, hantu itu menerimanya dengan senang hati.
”Oishi ?” cowok tertutup ini melihat Andela begitu menikmati hidangan yang ada. *Enak ?
“Hai, oshi deshu”Akhirnya, satu okonomiyaki jumbo ludes tak tersisa, setelah meminum segelas ice tea, giliran Luthfi yang mengisi perutnya.
Sekarang giliran Andela yang melihat Luthfi makan.
Sama seperti Andela, Luthfi memakan okonomiyaki dengan lahapnya, ini adalah makanan favoritnya setelah mie ramen dan roti. Dulu ia sering memakannya dengan seseorang yang spesial di hidupnya.
“ne….Luthfi”
“Hmm” balas Luthfi sambil terus melahap makanannya.
“Gomen ne, atashi wa anata no osewani narimashita” dengan nada selembut – lembutnya Andela meminta maaf karena telah menyusahkan Luthfi.
Luthfi menatap heran, ada apa gerangan hantu itu meminta maaf. Tapi ia menghargai ucapan Andela itu “Ki ni shinakute mo ii yo” sambil mengusap kepala Andela secara lembut ditambah dengan senyuman yang sangat tulus. *Jangan terlalu difikirkan.
Terlihat mata Andela sudah tergengang air, ia membalas senyuman Luthfi dengan senyuman semanis mungkin. Luthfi baru menyadari, wajah Andela sangat mirip dengan wanita yang dulu pernah ia sukai apalagi saat tersenyum manis seperti itu.
“E`hem” terdengar suara seseorang. Luthfi reflek menghentikan aktivitasnya dan menatap kearah suara itu.
“eh, elo yup.”
“hallo, jarang – jarang kamu makan di restoran fi ?” tanya Yupi sambil duduk di bangku yang masih kosong.
“Iyaa, kebetulan aja lagi beli ramen, pengen makan okonomiyaki” jawab Luthfi sambil melanjutkan makannya.
“ndel kamu gak makan ?”
“Udah kok yup”
“lo kesini sama siapa ?” tanya Luthfi.
“Aku kesini sama kak Ve, bentar lagi dia kesini kok” jawab Yupi.
Setelah itu Yupi memanggil maid untuk memesan makanan.
“Saya pesan 1 dorayaki dan takoyaki yah, kalo minumnya 2 jus strawberry”
Selang beberapa menit, kak Ve tiba di restoran itu, ia celingak-celinguk mencari adiknya itu.
“Itu anak pake mojok segala” ucap kak Ve sambil berjalan menghampirinya.
“hey yup, makanan kakak udah di pesenin belum” ucap kak Ve sambil menempuk pundak Yupi.
Yupi menoleh kearah kak Ve ia tersenyum lalu berkata “udah kok, duduk dulu aja kak”.
Ve kemudian duduk disebelah Yupi, keadaan menjadi canggung, tak ada satu pun obrolan yang keluar ketika mereka berempat duduk bersama. Yupi mau bicara sama Andela, pasti dikira gila sama kak Ve, ditambah lagi sifat Luthfi yang pendiam.
15 menit kemudian, pesanan telah tiba, tanpa menunggu lagi, adik kakak ini melahap makanan yang ada di meja secara perlahan. Luthfi sampai di suapan terakhir, ia kemudian meneguk ice tea yang telah ia pesan.
“Yup, gw duluan yah, udah malam nih” ucapnya sambil mengelap mulutnya dengan tissue.
“Oh gitu, yaudah hati-hati di jalan yah” balas Yupi sambil melemparkan senyuman kearahnya.
Sesudah membayar makanan yang sudah ia makan, Luthfi keluar dari mall tersebut, dan menghentikan sebuah taksi.
Sesudah membayar makanan yang sudah ia makan, Luthfi keluar dari mall tersebut, dan menghentikan sebuah taksi.
“Kayaknya kamu akrab banget sama cowok itu” ucap kak Ve dengan nada sinis.
Yupi tersenyum menanggapi kakaknya itu “Kan kalo mamah sama papah gak ada, terus kakak lagi maen atau nginep di rumah kak Yona, aku suka main ke rumahnya”
“Kamu udah kenal deket donk sama dia ?” dengan ekspersi penasaran kak Ve melemparkan sebuah pertanyaan.
Yupi menggelengkan kepalanya lalu berkata “Gak juga sih, dia itu orangnya pendiem + tertutup lagi”.
Kak Ve menaikan satu alisnya, “kok lo bisa nyaman sama dia ?”
“Yaa, gitu deh” balas Yupi sambil menganggkat kedua tangannya menandakan tidak tau.
*~~~*
Tibalah hari dimana Luthfi dan teman – temannya akan pergi ke pameran kota. Pagi harinya Luthfi sedang mendengarkan lagu melalui earphone yang terpasang ditelinganya. Dia datang kepagian, membuat dia sendirian di kelas, tapi menurutnya keadaan ini adalah keadaan yang ia sukai.
Ada seorang cewek melihat keadaan kelas, ia langsung masuk ke dalam dan menghampiri Luthfi.
“fi, malam nanti kita jadi kan ke pameran ?” tanya Yupi sambil menepuk pundaknya.
Luthfi melepaskan earphonenya lalu menegok ke arahnya. Mukanya yang marah karena dikagetkan perlahan meredam amarahnya saat melihat wajah Yupi yang tersenyum kepadanya.
“hahh, iya-iya jadi” balasnya dengan nada lesu.
“Kamu juga ikut kan ndel ?”tanya Yupi sambil memalingkan tatapannya kearah Andela.
“Iya donk” jawabnya dengan bangga.
“wah makin seru nih, nanti kalian bareng sama aku yah” ajak Yupi.
“Ayo-ayo, kita bareng Yupi kan fi ?” tanya Andela dengan antusias.
“Iya-iya, kita bareng Yupi” jawab Luthfi sambil memakai kembali earphonenya. Dia lalu tiduran di meja yang ada didepannya dengan tangan sebagai bantal.
“yee, baru juga jam tujuh kurang lima belas menit, udah tidur aja” ledek Yupi yang sudah duduk di bangku depan Luthfi.
“hehe, dia tadi malem abis belajar yup, sampe begadang ” Andela menjelaskan kenapa Luthfi tidur.
“haha, dasar. Makanya kalo belajar atau maen game itu harus tau waktu” ucap Yupi sambil mencubit pipi Luthfi yang tengah tertidur. Ia lalu kembali ke bangkunya yang biasa ia gunakan.
#ToBeContinued