Hantu Amnesia Part 9


Hallo sahabat KSJ48. Lanjut part 9. Cape juga ngerupload ternyata. Tapi gw bakalan ngelengkapin  HA dari part awal sampe akhir. Happy Reading :v
Luthfi pergi ke kelas yang berada di lantai dua itu bersama Yupi. Yupi sempat melemparkan beberapa pertanyaan namun Luthfi hanya memberi jawaban dingin seolah dia tidak peduli. Justru Andela yang antusias berbicara dengan Yupi. Tapi Yupi harus berhati – hati, salah – salah dia bisa dikira orang gila.
“wess, makin lengket aja nih” ledek Tyas yang melihat kedatangan Luthfi bersama Yupi.
“apaan sih lo” balas Luthfi sambil berjalan menuju bangkunya.
Yupi hanya tersenyum mendengar ledekan Tyas itu. Mungkinkah Yupi menyukai Luthfi ? atau hanya tertarik pada Andela?
Kebiasaannya kini diganggu oleh Tyas. Ya Luthfi yang dulu hanya bisa berdiam sambil sesekali melihat pemandangan di luar jendela. Sekarang sudah mempunyai beberapa teman.
“Ohayou” sapa Tyas.
Luthfi hanya diam.
“Jawab donk” sambung Tyas.
“Ohayou” jawab Luthfi dengan malas.
“Nah gitu donk” ucap Tyas.
“Ganggu aja lo” balas Luthfi.
“Wess, jangan gitu donk. Kan kita udah jadi sahabat” ucap Tyas.
“Terserah lo” balas Luthfi.
Tyas yang biasanya langsung duduk di bangku paling depan barisan kedua, kali ini dia mendatangi Luthfi untuk sekedar bertegur sapa.
Septyan teman sebangkunya jadi terbawa – bawa. Dia menghampiri kedua teman sekelasnya itu. Andela senang, kini Luthfi sudah mempunyai beberapa teman. Shania cs juga sering menegur dan menyapa cowok pendiam itu.
*~~~*
“shan mau ke kantin nggak ?” ajak Nabilah.
“Ayo gw juga laper nih” balas Shania.
Tiba – tiba Tyas menghampiri mereka dan berkata “Sini uangnya, biar aku aja yang beliin.”
“Nggak usah yas, gw bisa sendiri kok” balas Shania.
“Nggak apa – apa kok. Aku ikhlas” ucap Tyas.
Karena dipaksa Tyas, Shania cs pun menitipkan makanan yang ingin mereka beli di kantin. Tyas juga menawarkan diri kepada Luthfi dan Septyan tapi mereka menolak. Luthfi sudah membawa beberapa roti dari rumah sedangkan Septyan sudah membawa bekal nasi uduk.Shania cs menunggu kepulangan Tyas sambil mengobrol dengan Luthfi dan Septyan. Tampaknya mereka makin akrab, Yupi juga tidak mau kalah dia yang sebangku dengan Viny, merapat ke bangku dekat Luthfi.
10 menit kemudian, Tyas datang membawa sekantong kresek makanan pesanan Shania cs.
Luthfi yang belum terbiasa di kelilingi oleh beberapa orang yang bisa disebut teman itu, merasa risih.
“Yokata wa neee. Ima wa tomodachi iru’n darou” ucap Andela. *Syukurlah, sekarang kau mempunyai teman.
Luthfi hanya tersenyum terpaksa sambil mengigit roti yang ada ditangannya. Luthfi cs kali ini memakan bekal mereka bersama – sama.
“eh iya, kalian tau nggak katanya ada lomba nyanyi gitu ?” tanya Septyan.
“oh iya gw tau, yang di SMA 11 kan ?” jawab Beby.
“iya, kok lo tau beb ?” tanya Septyan.
“Sepupu gw sekolah disana” jawab Beby.
“lo punya formulir pendaftarannya gak ?” Septyan terus bertanya.
“Nanti gw minta ke Gaby deh” jawab Beby.
“Siip deh”
“fi kamu nggak mau ikutan ?” tanya Andela.
Luthfi hanya menggelengkan kepalanya.
“Ada lagi yang mau ikutan, biar sekalian ?” tanya Beby.
“fi ikut donk, aku mau liat kamu nyanyi” bujuk Andela.
“Ckck, gw tuh nggak bisa nyanyi” ucap Luthfi.
“ehh”
Semua teman – teman Luthfi heran kecuali Tyas dan Yupi.
“eumm …maksud gw, gw nggak mau ikutan” Luthfi meralat ucapannya.
“ohh”
Bel masuk berbunyi, teman – teman Luthfi kembali ke bangkunya. Di tengah jam pelajaran, Sinka yang sebangku Hanna, terus melihat tajam ke arah Septyan. Bangku mereka memang bersebelahan, Sinka di barisan satu, sedangkan Septyan dan Tyas di barisan 2.
“Gw nggak mau kalah terus sama lo yan” ucap Sinka dalam hatinya.Andela yang merasakan aura kebencian dari Sinka mulai khawatir. Mungkin akan ada masalah yang datang.
“fi…fi”
“Kayaknya Sinka nggak suka deh sama Septyan” ucap Andela.
“Sotoy banget sih lo” balas Luthfi yang sedang memperhatikan guru di depan.Untungnya Luthfi duduk sendirian di bangku paling belakang. Dia satu barisan dengan Sinka.
Pembelajaran berjalan lancar tanpa kendala. Pulang sekolah Luthfi langsung berjalan menuju halte bus.
“cie..ciee yang udah punya temen” ledek Andela.
“Berisik lo. Lagian mereka bukan temen gw” balas Luthfi.
“Jangan gitu fi” ucap Andela.
“Mereka aja yang deket – deket sama gw” balas Luthfi.
Kalau saja tidak dipaksa – paksa Andela, mungkin Luthfi tidak akan menyelamatkan Shania, tidak akan pergi ke rumah Shania dan sebagainya. Dia seperti makhluk individual yang tidak ingin berinteraksi dengan orang lain. Akankah Andela merubah sifat buruk Luthfi ini ?.
Di tengah perjalanan mereka melihat Beby sendirian. Dia terlihat sedang menunggu seseorang di pinggir jalan.
“fi bukannya itu Beby yah ?” tanya Andela.
“emang iya” jawab Luthfi.
“eh, liat deh kayaknya dia digangguin sama cowok” ucap Andela.
Yap, tiba – tiba saja ada 2 orang lelaki yang menganggu Beby. Mungkin dia ingin berkenalan dengannya, tapi dengan cara yang salah. Membuat gadis berlesung pipi itu terganggu.
“wah ada cewek cantik sendirian nih” ucap cowok itu.
“Iya nih, nama kamu siapa manis ?” tanya cowok dengan tubuh yang lebih tinggi.
Beby hanya diam tidak menjawab pertanyaan dari cowok itu. Dia ketakutan saat itu keadaan jalan sedang sepi, jarang ada orang yang berlalu lalang.
“fi kamu harus nolong Beby” bujuk Andela.
“Ckck, gini nih kalo punya temen. Banyak masalah yang berdatangan” balas Luthfi.
Luthfi berjalan kearah Beby, tapi dari gelagatnya dia tidak ada niat untuk menolong Beby. Sedangkan Andela terus membujuk Luthfi agar mau menolong temannya itu.
“Kita karokean yuk” ajak cowok itu.
“Iya, kita senang – senang disana” ucap cowok yang satunya lagi.Tangannya mulai nakal, ketika ingin menyentuh Beby, Luthfi langsung memegang tangan cowok itu kemudian mendorongnya ke belakang.
“wah-wah ada pahlawan kesiangan nih”
“Luthfi” ucap Beby kaget.
“Siapa juga yang mau jadi pahlawan” balas Luthfi.
Cowok itu kembali berdiri. Kedua cowok itu bersiap menyerang Luthfi. Namun dengan mudah dihindarinya dan lelaki pendiam itu melancarkan serangan balik. Dalam sekejap cowok itu berlarian sambil berkata
“awas lo yah. Urusan kita belum selesai.”
“Sasuga Luthfi-sama” ucap Andela. *Seperti yang diharapkan.
“Makasih ya fi, udah nolong aku” ucap Beby.
Luthfi hanya tersenyum sambil merapihkan pakaiannya yang kusut akibat dari perkelahian tadi. Terlihat dari sebrang sana, seorang cowok berlari kearah Beby.
“Beby, kamu nggak apa – apa ? Tadi aku liat dari jauh kamu diganggu cowok” ucap Rangga.
“Nggak apa kok. Untung aja tadi ada Luthfi lewat” balas Beby.
“Wah thanks banget fi. lo udah nyelametin pacar gw” ucap Rangga.
“Oh iya nama gw Rangga” sambung Rangga memperkenalkan dirinya.
Luthfi tersenyum kembali sambil menyebut namanya. lalu ia meninggalkan mereka berdua. Di dalam hatinya dia berkata “ternyata Beby udah punya pacar yah ?.”
*~~~~*
Di rumah seperti biasa Luthfi sedang maen game. Tugas sekolah sudah selesai ia kerjakan. Sambil memakan cemilan dia begitu asyik memaenkan game online di Hpnya. Dan Andela selalu melihat setiap gerak – gerik yang ditimbulkan Luthfi.
“fi aku mau nanya donk. kok kamu bisa bahasa Jepang ?” tanya Andela yang baru menyadari selama ini Luthfi suka bicara bahasa Jepang.
“bokap gw keturunan orang Jepang. wajar aja donk ? lo juga gw denger – denger suka ngomong bahasa jepang” jawab Luthfi.
“Aku juga nggak tau kenapa” ucap Andela.
Ayah Luthfi memang orang Jepang yang menikah dengan orang Indonesia. Ayah dan Ibunya bertemu saat ayahnya sedang berlibur ke Bali. Mereka bertemu ketika sedang melihat matahari terbenam.
Di sebuah restoran ada sepasang kekasih yang sedang menikmati makanannya. Mereka adalah Beby dan Rangga. Beby memang sudah mempunyai pacar. Sudah tiga bulan lamanya mereka menjalin hubungan. Teringat saat Rangga menembaknya di restoran yang mereka kunjungi saat ini.Tiga bulan yang lalu, Rangga yang dibantu temannya sudah menyewa sebuah restoran khusus untuk malam itu. Dia sudah menghiasi dengan beberapa pernak – pernik. Dia dibantu Shania dan Nabilah dalam misi penembakan Beby. Nabilah dan Shania bertugas membawa Beby ke restoran itu. Di perjalanan Beby sudah ditutup matanya dengan sehelai kain. di dalam mobil Shania ia bertanya – tanya “gw mau dibawa kemana nih ?”
Namun Shania hanya menjawab “Rahasia donk beb, biar surprise.”
Sesampainya di restoran Beby langsung digiring masuk. Di sana sudah ada Rangga dan satu orang temannya yang telah menunggu. Dia tengah memegang satu buah backet bunga mawar di tangannya. Penutup mata Beby dibuka. Dengan perasaan gugup Rangga berlutut di hadapan Beby sambil berkata” Will you be my girl ?”
Beby kemudian menangis dan membawa bunga mawar yang ada di tangan Rangga. Gelagat Beby menunjukan ia menerima Rangga menjadi pacarnya. Suasana malam itu dipenuhi dengan kegembiraan. Mereka merayakan jadiannya dengan makan – makan sepuasnya.Kenangan yang begitu indah. Dan hubungan mereka saat ini belum ada masalah satu pun.
“oh iya beb. kamu udah denger SMA 11 ngadain lomba ?” tanya Rangga.
“udah, emang kenapa ?” jawab Beby.
“Nggak kenapa – kenapa. aku cuman ngajakin kamu nonton lomba itu aja”
“ayo-ayo, emang aku niatnya mau nonton. Soalnya temen aku ada yang mau ikut”
“Siapa namanya ?”
“Septyan”
“Ouhh, kalo yang tadi itu…..” ucap Rangga mengingat teman Beby yang menyelamatkan pacarnya itu.
“Luthfi ?”
“Iya-iya Luthfi. Dia ikut nggak ?”
“Nggak. Dia bilang nggak bisa nyanyi”
“Ouhh, dia orangnya baik yah”“Iya sih baik, tapi….”
“Tapi kenapa ?”
“Dia agak aneh”
“Aneh kenapa ?”
“Kata temennya sih dia suka ngomong sendiri”
“haha, ada juga yah orang kayak gitu”
Lagi – lagi cowok yang tidak ingin punya teman itu dibicarakan. Di rumah, telinga Luthfi sudah memerah dan terasa panas.
*~~~*
Keesokan harinya, kebiasaan itu berlanjut. Saat jam istirahat berlangsung, Shania cs, Septyan, Yupi,  dan Tyas berkumpul bersama Luthfi dan hantu yang selalu mengikutinya.
“fi sekali lagi makasih yah, kemarin lo udah nolongin gw” ucap Beby.
Luthfi menganggukan kepalanya sambil menikmati roti favoritnya. teman – temannya langsung bertanya – tanya tentang kejadian sore itu. Beby pun menjelaskan setiap menit yang terjadi.Luthfi yang belum terbiasa mengobrol, berkumpul bersama orang yang disebut teman, memilih keluar kelas. Dia beralasan ke wc, padahal niatnya mau nenangin diri di lantai paling atas.
Sedangkan Andela, tidak diketahui keberadaannya. Hantu itu menghilang entah kemana.Lantai atas gedung memang sengaja di cor.
Pihak sekolah juga menyediakan beberapa meja dan kursi yang dilengkapi payung untuk menghindari dari sinar matahari. Sisinya di beri pagar pembatas.
#ToBeContinued