Fantasy Star Part 11 : Another


Hallo sahabat KSJ48. Sorry nih lama gak update, jadi panitia nyambut mahasiswa baru di kampus. Jadi jarang buka laptop. Untung aja ff temen gue udah beres jadi bisa di update.

Happy Reading :v
#AsKriting



Ridwan dan Yoga sudah masuk ke arena, di sana banyak sekali anggota dari Vengeance yang menonton, dan semuanya meneriakan nama Yoga.

“Yoga Yoga Yoga” teriakan penonton dari bangku.

“pak wakil semangat”teriakan seorang cewek dari bangku penonton.

Di Arena

“lo gak bakalan menangin duel ini”ucap Yoga dengan nada sombong.

Tapi Ridwan hanya diam tanpa berkata apapun.

“ok Duel di mulai”ucap Kak Melody yang menjadi wasit di pertarungan tersebut.

Pertarungan di mulai, dengan kecepatan yang sangat tinggi, Ridwan langsung melakukan serangan terhadap Yoga dengan pedang hitamnya.

Trank...

Trank...

Sraatttt...

Yoga berhasil memblok serangan Ridwan dan melakukan serangan balasan, sehingga Ridwan terluka di sekitar tubuhnya dan mengeluarkan darah.

“menarik”ucap Ridwan, lalu api keluar dari tubuhnya.

“ayo Exerion”lanjutnya. Ridwan pun sudah memegang Divinernya.

“jadi lo mulai serius ya, tapi tetap lo gak bakalan menang”ucap Yoga lantang.

Bsuut

Ridwan langsung melakukan langkah kilat dengan kecepatan tinggi sehingga penonton tidak ada yang bisa melihatnya.

“gila, orang yang pake baju hitam ngilang kemana tuh”ucap salah seorang penonton.

Tanpa di duga, Ridwan sudah berada di belakang Yoga dan melakukan serangan beruntun dengan kedua pedangnya.

Trank...

Trank...

Duar...

“ingat, kalo lo kalah lo bakal jadi anak buah gue, dan Andela, akan jadi pacar gue”ucap Yoga yang sedang beradu pedang dengan Ridwan.

“sialan lo, syarat yang kedua itu gak ada di perjanjian”ucap Ridwan.

“ahhhhhhhhhhh, aku harus menang”lanjutnya.

Duarrrr...

Brugh,,,

Ridwan berhasil mengenai Yoga, dan membuatnya terpental sehingga membentur sisi Arena.

 “sialan lo”ucap Yoga yang langsung berdiri dan berlari ke arah Ridwan dengan kecepatan tinggi, Ridwan pun melakukan hal yang sama.

Trank....

Trank...

Duarr...

Mereka berdua saling balas serangan tetapi, Yoga selalu berhasil memblok serangan Ridwan, dan sebaliknya, Ridwan kadang terkena oleh serangan dari Yoga dan sekarang dia mendapatkan luka yang cukup serius, dari tubuhnya sudah banyak luka tebasan dan kepalanya mengeluarkan darah.

Duarr...

Syut...

Brugh...

semoga saja Ridwan menang”ucap Naomi yang menonton pertarungan tersebut di bangku penonton bersama Andela dan para STR Gazer lainnya.

Saat mereka beradu pedang, Yoga langsung melakukan langkah kilat dan berada di belakang Ridwan, lalu dia menyerangnya dan akhirnya Ridwan terpental dan menabrak tembok sisi Arena.

“rasakan ini, , ThunderBolt”ucap Yoga merapalkan mantra sihir.

Guruguruguruguru

JDAARR

awan berubah menjadi hitam dan petir yang besar tiba – tiba menyambar Ridwan.

DUARR....

“Ridwannnnnnnnnnnn”teriak Naomi dan Andela bersamaan yang melihat Ridwan tersambar petir.

Karena kekuatan petir tersebut, asap dan debu yang tebal menyelimutinya, sehingga dia tidak terlihat.

“sial, apa Yoga akan membunuhnya”ucap Melody.

Petir tersebut terus menerus menyambar kearah Ridwan, tanpa di ketahui Ridwan selamat atau tidaknya.

“sudah cukup”teriak Andela dari bangku penonton sambil menangis.

Saat asap dan debu mulai menghilang, terlihat Ridwan sedang tergeletak di tanah, dengan baju dan jubahnya yang sudah ancur terkena sambaran petir tersebut.

“gue udah bilang, lo gak bakalan menang”ucap Yoga menghampiri Ridwan yang tergeletak.

Suara teriakan yang tadi meneriakan dan memberi semangat kepada Yoga, seketika berhenti, karena semua penonton merasa bahwa Yoga telah kelewatan dan dibilang sadis.

“gila tuh wakil guild sadis banget”ucap salah seorang penonton.

“iya, orang kayak gitu gak layak jadi wakil ketua”ucap seseorang yang ada di sebelahnya.

Back to Arena

“sial, aku gak bisa menggerakan semua anggota tubuhku”ucap Ridwan dalam hati.

“apakah aku akan kalah, dan membiarkan Andela pergi”lanjutnya.

“aku tidak ingin kalah, aku harus menang”ucap Ridwan.

“sial sial sial, aku tidak bisa bergerak”batinnya. Ia sangat marah kepada dirinya sendiri dan mulai menangis.

“apa ini semua memang salah ku ? aku yang selalu berharap menjadi tokoh protagonis hebat dalam suatu cerita dan malah menjadi seperti ini jadinya dikarenakan sikapku”lanjutnya.

Tiba – tiba Ridwan berada di sebuah dimensi lain. disana tidak ada apa-apa hanya sebuah ruangan hampa yang berwarna putih dan disana terlihat seseorang yang memakai pakaian serba putih sedang berdiri memunggungi Ridwan. Lalu orang itu berbalik dan wajahnya mirip seperti Ridwan, tetapi kulit dan rambutnya berwarna putih dan matanya berwarna hitam pekat.

“hahaha... lo kalah ya”ucap orang itu sambil tertawa.

“iya iyalah, mana mungkin aku bisa menang, dia itu wakil ketua Guild, pasti pengalaman dan kekuatannya tinggi, sedangkan aku apa ? aku hanya lah seseorang yang baru masuk ke STR World dan berpikir bahwa aku ini kuat, dan bisa melindungi semua teman – teman dan keluargaku”ucap Ridwan masih tergeletak tanpa mengangkat kepalanya.

 “oke, sekarang giliran gue”balas orang yang mirip seperti Ridwan.

“Ridwan, bangun bangun”teriak Andela dan Naomi.

“oy Ridwan, lo gak boleh kalah”teriak Fikar dan STR Gazer lainnya.

Di Arena Yoga sedang bersiap-siap untuk menyerang Ridwan yang masih tak sadarkan diri.

“ini sudah berakhir”ucapnya.

“cukup Yoga”ucap Melody.

“cih, oke gue udah selesai, cepat umumin siapa yang menang”ucap Yoga.

“ok pemenangnya sudah di tentukan dia adalah Yo....”kak melody menggantungkan ucapannya, karena dia melihat suatu yang aneh menurutnya di Arena.

WOARR

WOARR

Tiba – tiba api hitam keluar dari tubuh Ridwan dan mengelilinginya lalu dia berdiri. Yoga pun agak menjauh darinya agar tidak terkena kobaran api tersebut.

“hahaha....lucu sekali”ucap Ridwan yang mulai berdiri.

“Ridwan”ucap Naomi yang melihat Ridwan sedikit aneh.

“jadi lo masih idup ya”ucap Yoga.

“hahahahaha..... orang ini bego, gak bisa gunain senjata, biar gue lanjutin pertarungannya”ucap Ridwan yang mengangkat kepalanya.

ketika Yoga melihatnya, dia kaget karena tiba-tiba, Ridwan sudah memakai topeng berwarna putih dengan garis-garis berwarna merah pada wajah bagian kirinya akan  tetapi sebelah kananya tidak. warna matanya juga berubah menjadi hitam pekat dan angin seakan bertiup sangat kencang disekelilingnya.

“lo udah siap kan”ucap Ridwan.

Bsuut

dia melakukan langkah kilat dan sudah berada di belakang Yoga. Yoga yang sadar langsung bersiap untuk memblok terhadap serangan Ridwan.

Duarr...

Srakkk.....

Meskipun Yoga berhasil memblok serangan dari Ridwan, Yoga masih terpental.

“lo takut ?”tanya Ridwan sambil tersenyum lebar.

“apa yang terjadi dengan Ridwan ?”tanya Sinka.

“kakak gak tahu, tapi itu seperti bukan Ridwan saja”ucap Naomi.

“iya kak, kapan juga dia pake topeng ?”ucap Nabilah.

“iya, topengnya serem lagi”timpal Shania.

Di Arena

“sialan lo”ucap Yoga, lalu dia berlari kearah Ridwan dan melakukan serangan, tapi Ridwan selalu berhasil menangkis serangan tersebut, tanpa menggerakan tubuhnya yang lain, selain tangannya.

“ini sudah berkahir”ucap Ridwan, lalu api hitam yang mengelilinginya semakin membesar sehingga Yoga memilih untuk mundur mengambil jarak terlebih dahulu agar tidak terkena api hitam tersebut.

“hahaha....beginilah cara menggunakan pedang”ucap Ridwan tertawa, sambil memutar – mutar kedua pedangnya. Lalu dia mengayunkan Divinernya, dan keluarlah api hitam yang berbentuk seperti bulan sabit kearah Yoga, tapi Yoga berhasil menghindarinya, dan api hitam tersebut mengenai tembok sisi Arena sehingga tembok itu terbakar.

Melihat itu, para penonton yang berada di kursi bawah depan, memutuskan untuk pindah ke atas, takut terkena api hitam tersebut.

“cepat padamkan apinya, gunakan sihir air, untuk membuat hujan”ucap kak Melody yang berlari menghampiri para STR Gazer.

“baik kak”ucap Nabilah, lalu dia berdiri dan mengangkat tangannya ke atas, serta memejamkan mata dan merapal mantra sihir “ Mirrage Rain”

tiba – tiba hujan pun turun dan menghujani Arena.
Tapi api hitam tersebut, tidak mau padam.
“kenapa api nya tidak padam ?”ucap Melody yang melihat api hitam tersebut terkena air hujan, tapi api tersebut tidak padam sedikitpun.

Back to Arena

Setelah Yoga menghindari serangan tersebut. Ridwan lalu melakukan langkah kilat dan sudah berada di depan Yoga, dan langsung menyerangnya secara beruntun.

Duar...

Duar...

Duarrr.....

Dengan api hitam yang membara, di tubuh dan Divinernya, akhirnya Ridwan berhasil menyerang Yoga, dan membuat perisai serta dirinya terpental. Yoga pun membentur tembok sisi Arena lagi.
Bsuut
Tiba-tiba Ridwan sudah berada di depan Yoga dan bersiap untuk menyerang.

“hahaha.....ini berakhir”ucap Ridwan dengan di barengi tawa jahatnya.

“Ridwannnnn Cukuppppp...”teriak Andela yang langsung berlari ke sisi Arena.

“Andela…aaaaaaaaaaaaaaaa…… Tiba-tiba Ridwan memegang kepalanya dan seperti kesakitan.

“ini cukup”ucap Ridwan. Ia berusaha melepaskan topeng di wajah sebelah kirinya dengan tangan kanannya.

“apa yang sedang terjadi ?”ucap Michele, Ve, dan teman – temannya yang tiba – tiba berada di samping Melody.

“kenapa kalian ada di sini ?”tanya Melody.

“tadi waktu kami di jalan, kami mendenagr berita kalo ada pertarungan antara Black Swordsman dan wakil ketua dari Vengeance, makanya kami kembali kesini lagi, untuk melihat pertarungan tersebut”jawab Ve.

“apakah itu benar – benar Ridwan ?tanda Tanya tersirat di benak Michelle.

Back to Arena

“apa yang lo lakukan”ucap Ridwan.

“cukup, aku gak butuh bantuanmu”ucap Ridwan yang berusaha melepaskan topeng tersebut.

Ia berbicara sendiri, seolah Ia memiliki dua kepribadian.

Dengan tenaga seadanya, akhirnya Ridwan berhasil melepaskan topeng tersebut lalu tiba – tiba keperibadiannya kembali seperti semula.

”maaf, pertarungan kita lanjutkan lagi”ucap Ridwan.

Tapi Yoga tidak berbicara sedikitpun, dia hanya menatap Ridwan dengan penuh keanehan lalu dia berdiri kembali, dan langsung menyerang Ridwan, tapi Ridwan berhasil menakis serangannya dan malahan membuat pedang yang di pegangnya terpental.

Lalu Ridwan mengarahkan pedang hitamnya kearah leher Yoga yang sudah tidak memiliki senjata. Dengan jarak pedang 1 cm di leher, Yoga mulai merasakan takut.

“apa lo menyerah ?”tanya Ridwan.

Tapi Yoga tidak menjawab perkataan Ridwan dan malah pingsan, sehingga Melody mengumunkan hasil dari pertarungan tersebut.

“baiklah, Duel ini dimenangkan oleh Ridwan”ucap kak Melody.

“yeah...”ucap salah seorang penonton.

“selamat ya...”ucap penonton lain.

Sorak penonton berubah yang tadinya meneriaki Yoga, sekarang mereka meneriaki dan memberi selamat kepada Ridwan, pertarungan berakhir, lalu Ridwa memutuskan pergi ke ruang tunggu yang tadi.

Lalu semmua teman – temannya pergi ke sana dan menghampiri Ridwan.

“dek, kamu tidak apa-apa kan ?”tanya Naomi.

enggak kak, aku baik-baik aja kok”jawab Ridwan sambil tersenyum.

“syukurlah, kalo kamu gak papa”ucap Naomi.

“tapi kok kalian ada di sini sih ?”tanya Ridwan kepada Ve, Michele dan teman – teman lainnya. Lalu mereka menjelaskan alasan kenapa mereka kembali.

Tiba – tiba, Andela berlari dan langsung memeluk Ridwan sambil menangis.

“eh ndel, kamu kenapa ?”ucap Ridwan kaget.

 “nggak kok, aku gak papa”ucap Andela yang masih memeluk Ridwan.

“lepasin dulu dong pelukannya, entar kalo kamu kekencengan aku gak bisa nafas lagi”ucap Ridwan.

“eh iya maaf”ucap Andela, lalu dia melepaskan pelukannya.

“Ciee....suami istri deket banget”ledek Nabilah.

“apaan sih bil, orang kita Cuma berteman”ucap Andela.

“iya nih, lagi kayak gini, masih sempet aja bercanda”ucap Ridwan.

Saat mereka sedang mengobrol, tiba-tiba Ridwan pingsan.

Bruk..

“Ridwan.....”

“Ridwan.....”

“Ridwan sadar”ucap kak Naomi.

Karena Ridwan tak kunjung sadar, akhirnya mereka membawanya ke ruang perawatan di Guild dan membaringkannya di kasur.

...........TBC...............
 



1 Response to "Fantasy Star Part 11 : Another"