Go Mate Part 1






Hallo sahabat KSJ48. Udah lama gak update nih. Boomingnya Pokemon Go ngasih gue ide buat bikin ff. Ini dia adiknya GoJek yaitu Go Mate. Haha. Ceritanya aplikasi pencari jodoh gitu. Ini bukan cerbung tapi cuman mini series biar gak terlalu banyak partnya, *gue gak mau nambah utang.

#Happy Reading
#AsKriting




Di tengah kerumunan orang yang sedang memenuhi asupan gizinya, ada sepasang kekasih yang baru masuk ke dalam sebuah bangunan yang sering disebut restoran.

“Waaah penuhh banget,” keluh perempuan yang bernama Shani sambil memegang tangan lelaki di sampingnya.

“Iyaa shan, kita telat soalnya. Jam segini, emang suka penuh ini restoran.” Lelaki yang berada di sebelah Shani itu mengengok ke kanan ke kiri berusaha mencari meja yang kosong.

“Maaf,mbak mau tanya, masih ada meja yang kosong tidak?” tanya L saat ada seorang pelayan menghampirinya.

“Ada mas, meja paling ujung sebelah kanan sana, mari saya antar.” Kedua insan ini pun berjalan menuju meja sesuai arahan si pelayan tadi.

“Mbak, aku mau pesen ini, ini, ini, ini, dan ini. Minumnya ini aja,” ucap Shani sambil menunjuk buku menu yang diberikan pelayan.

“Kamu itu kebiasaan, nanti tambah gendut tau.”

“Biarin aku penasaran sama rasanya. Nih lihat badan langsing gini juga.” Shani mencoba memperlihatkan tubuhnya yang memang langsing dan tak ada tumpukan lemak.

Pelayan itu kembali ke belakang dengan memegang pesanan mereka di sebuah buku kecil yang ia pegang.

Shani dan L sudah lama kenal, sudah mengenal satu sama lain. Bagaimana tidak? Mereka sudah menjalin nilai selama 47 bulan 26 hari 13 jam 43 menit 11 detik. Kedua keluarganya pun sudah memberikan lampu hijau kepada mereka untuk meneruskan ke jenjang yang lebih serius.

“Shan, abis ini mau kemana? Atau mau langsung pulang?” tanya L yang tengah memacu kendaraan roda duanya itu.

Sejenak Shani melihat jam tangannya,”Masih jam 7 L, mampir dulu ke rumah kamu yuk,” ajak Shani.

“Ok,pegangan yaa,” L memacu kendaraan lebih cepat dari sebelumnya. Sontak tangan Shani memegang erat tubuh L.

“Kebiasaaan deh kalo udah ngebut,” ujar Shani dalam hati.

Tak butuh waktu lama, mereka berdua sudah tiba di sebuah rumah sederhana dalam suatu komplek. Rumah yang tak terlalu besar namun desain artistiknya sangat indah.

Di dalam ada ibu L sedang mencuci piring sedangkan ayahnya belum pulang dari kantor.

“Maaaah, teriak L.

“Mamah di dapur L,”

Muach

Kecupan hangat di pipi kanan seorang wanita paruh baya menandakan anaknya sudah pulang.

“Kok udah pulang L?”

“Bentar doang kok mah, cuman makan di luar. Abis itu Shani pengen maen ke rumah.”

Setelah itu mamah L dihampiri Shani dan mereka bertegur sapa. Kedua wanita berbeda umur ini tampak sudah sangat akrab.

“Yaudah mah, kita di ruang tamu yah, kalo butuh bantuan bilang aja,” Wanita itu hanya menganggukan kepalanya dan lanjut mencuci piring.

L menyalakan lampu ruang tamu, ia langsung duduk sedangkan Shani malah mengambil sekotak kue kering dan tiduran di paha pacarnya itu.

“Shaniii, tadikan udah makan banyak, jangan ngemil malem-malem ih.” L kembali menegur gadis dengan tinggi 170 cm dan kulitnya yang putih mulus.

“Iyaa-iyaa deeh.” Shani terlihat bête, perempuan ini terlihat penasaran akan rasa dari kue tersebut. Ia kembali meletakan kue kering yang ia bawa.

“Yeee, jangan marah gitu dong.”

“Tau ah.” Untuk mengalihkan perhatian, Shani membuka Hpnya.

Ada sesuatu yang menarik perhatiannya saat melihat-lihat aplikasi android di playstore. “Go-Mate,” ucapnya.

“Cieee yang ngambek,” ucap L sambil mengambil Hp Shani.

“Ihhh, L. Balikin Hp aku.” Shani beranjak dari tidurnya dan mengambil kembali Hpnya.

“Lagi liat apa sih?” tanya L sambil mendekatkan dirinya dan berusaha melihat layar Hp.

“Ini ada aplikasi baru L,”

Go-Mate adalah aplikasi pencari jodoh. Kamu jomblo? Belum punya pacar? Segera temukan pasangan hidupmu menggunakan aplikasi Go-Mate ini. Aplikasi ini memanfaatkan teknologi GPS yang digabungkan dengan database pengguna google dan teknologi terbaru yang masih dirahasiakan. Pengen cepet-cepet nikah? Pake Go-Mate ajaa.

Begitulah kurang lebih detil aplikasi dari Go-Mate. Aplikasi pencari jodoh yang baru saja keluar beberapa jam yang lalu.

“Bohong itu shan. Itu yang bikinnya pengen cari sensasi doang. Masa iya ada aplikasi pencari jodoh?” ujar L kesal kepada orang yang membuat aplikasi tersebut.

“Iya gitu?” ucap Shani ragu.

“Coba aja liar komentarnya di bawah,”

Aplikasi apaan ini? mau cari sensasi? Gak gini juga kali.

Dasar orang gila, jodoh tuh Tuhan yang ngatur, bukan aplikasi.

Gak mikir emang nih orang, dah jangan dikasih rate, jangan didownload aplikasinya.

Dan masih banyak komentar-komentar jelek yang menghina aplikasi tersebut.

“Tuh kan kata aku juga,” ucap L sambil beranjak dari duduknya.

“Mau kemana?”

“Ambil minum dulu bentar.” Dikarenakan di rumahnya tidak ada pembantu, L dan keluarganya terlatih untuk mandiri dan tidak manja dilayani oleh seseorang.

Shani yang masih penasaran terus membaca komentar aplikasi Go-Mate. Sampai matanya teralihkan oleh sebuah komentar yang berbeda dengan yang lainnya.

Makasih Go-Mate, akhirnya aku punya pacar

Entah kenapa komentar tersebut membuatnya ingin sekali mencoba aplikasi Go-Mate tersebut. “Mending coba dulu  aah,” ujarnya dalam hati.

Jempol kanannya menyentuh tombol download. Tak lama kemudian aplikasi pun terpasang.

Welcome to Go-Mate. Let’s find your mate

Shani yang ditengah badai penasaran langsung mencoba aplikasi tersebut.  Shani diharuskan mengisi biodata diri, dari mulai nama, foto, tempat tanggal lahir dan lain sebagainya. Lalu setelah menekan tombol next  ia juga diharuskan mengisi form tipe cowok seperti apa yang ia inginkan, dari mulai tampilan fisik, kepribadian, sifat, latar belakang dan lain-lain. Sesudah itu tampak tulisan Finding mate tampak jelas di layar monitornya.

Suasana semakin serius, mata Shani seolah tak ingin hengkang dari layar Hpnya.

“Serius amat shan,” ledek L dengan dua gelas minuman di tangan kiri dan kanannya.

“Eh, enggak kok.” Shani langsung meletakan Hpnya di meja setelah mematikan layar monitornya.

Rasa penasarannya hilang seketika karena lamanya loading. “Dasar emang aplikasi kurang ajar,” keluhnya dalam hati.

Malam indah itu, dimana banyak pasangan yang sedang memandu kasih dan para jomblo yang sedang berdoa agar turun hujan, L dan Shani tengah bermesraan sambil membicarakan apa yang mereka lakukan di Anniversary mereka yang ke-4.

“4 hari lagi,” ujar Shani.

“Iyaa, 4 hari lagi, ngerayain di mana yah?”

“Di mana aja L, asal harus beda sama yang tahun kemaren. Kalo bisa ke tempat yang bisa bikin aku penasaran.”

“Hmm, iya-iyaa. Tunggu tanggal maennya aja.” Kedua insan ini saling tatap dan tersenyum  satu sama lain.

Tak terasa langit semakin gelap dan mamah L sudah menuruh Shani untuk pulang. Sebagai pacar pada umumnya ia mengantarkan Shani sampai dengan selamat ke rumahnya.

*~~~*

Ddrrrtt….dddrrrtt

Hp Shani bergetar, “Mungkin line dari L,” ujar Shani.

Mate was founded. Please turn on GPS

Mata Shani terbelalak, ia kaget dan baru sadar kalau aplikasi Go-Mate yang ia coba tadi belum dikeluarkan.

Rasa penasarannya kembali muncul, ia menghidupkan GPSnya dan kembali membuka aplikasi tersebut.  Tampilan aplikasi itu menyerupai google-map, bedanya ada sebuah foto Shani dan tertera namanya di pojok kanan atas layar.

Shani fokus kepada garis biru yang menghubungkan dua buah titik. Ada sebuah keterangan di atas titik berwarna merah tersebut, ‘Your Position’ dan di titik yang agak jauh jaraknya ‘Your Mate’

Tanpa disadari jarinya menekan titik merah yang bertuliskan ‘Your Mate’. Muncul sebuah kotak berwarna putih.yang menampilkan sebuah foto lelaki besera profil singkatnya.

“eh?”

#ToBeContinued
Previous
Next Post »