Persona48 : Part 2

Hallo sahabat KSJ48, update lagi nih...gimana ceritanya.....semoga kalian suka kelanjutannya.. Happy Reading :V..
Part 2
Nama saya Zen Zaelani


“ini…sebenarnya ini…pistol mainan Zae.”jawab Andela langsung menyimpan benda tersebut disakunya. Andela kelihatan gugup ketika menjawab pertanyaan tadi. Apakah Andela berbohong ? Andela hanya tidak ingin orang lain mengetahui tentang dirinya.
“Zae, ini kamar kamu. Untuk sementara kamu bisa tinggal disini.”ucap Andela sambil memberikan sebuah kunci kamar terebut.
“makasih banyak ndel.”balas Zae dengan membungkukan badannya.
Dilantai tersebut terdapat 16 kamar. Memiliki nomor dari 2-01 hingga 2-16, dengan 8 kamar berada di sebelah kiri dan 8 kamar lagi berada di sebelah kanan dengan saling berhadapan. Kamar Zae merupakan kamar paling ujung yang memiliki nomor 2-08. Dilantai 3 juga memiliki 16 kamar perempuan yang dimulai dari nomor 3-01 sampai 3-16.
“aku sekarang harus pergi Zae. ada yang mau ditanyakan ?”Tanya Andela dengan muka mengantuk.
“iya ndel. Kalau anak kecil yang tadi, tinggal dikamar yang mana ndel ?”tanya Zae penasaran.
“hah…anak kecil yang mana Zae ?”Tanya balik Andela karena kebingungan.
“itu tadi yang didepan, yang nyuruh aku isi kontrak.”jawab Zae mencoba mendeskripsikan tentang anak kecil tersebut.
“….”Andela tidak menjawab pertanyaannya karena ia tidak mengetahui tentang anak kecil tersebut. Andela malah kelihatan ketakutan.
“umm…Zae, apa kamu tidak melihat kejadian aneh diperjalananmu kesini ?”Tanya Andela yang sedikit gugup.
“Maksudnya gmana ndel ? aku nggak ngerti.”jawab Zae dengan muka bingung.
“umm…sebenarnya malam ini…”Andela tidak melanjutkan omongannya karena terlalu gugup.
“hoamz…Zae aku harus segera pergi, aku terlalu ngantuk malam ini.”sambung andela dengan menguap.
“ok ndel. Makasih banyak ya”ucap Zae
“sama-sama Zae. selamat malam”balas Andela yang langsung meninggalkan Zae. setelah itu Zae pergi ke kamarnya. Seperti asrama biasanya, kamar tersebut terdiri dari sebuah kasur, kalender, sebuah lemari, bahkan TV juga ada kamar tersebut dengan kamar mandi di dalam. Zae merasa ada yang aneh sama Andela.
“Sebenarnya Andela kenapa ya ? kayaknya dia nyembunyiin sesuatu.”gumam Zae dalam hatinya. Karena sudah terlalu malam, ia memutuskan untuk langsung tidur.
*~~~*
Sekolah mungkin merupakan hal yang kurang di minati oleh beberapa siswa. Terutama setelah libur panjang. Mereka mungkin merasa sekolah itu menggangu liburan saja. Tetapi tidak untuk siswa dari Akademi Teitan, siswa yang bersekolah disana sangat menyukainya. Hari ini merupakan semester baru di Akademi Teitan. Semua siswa sangat bersemangat karena setiap 2 semester sekali, kelasnya selalu di acak kembali penempatan siswanya. Mereka berpikir dengan adanya reshuffle mereka akan menemukan teman yang baru.
Berbeda dengan laki-laki ini, ia merasa sekolah itu tempat yang membosankan, tidak ada yang menarik sedikitpun. Di semester baru saja dia sudah bangun kesiangan. Siapa lagi kalau bukan dia ? Ya dia Luthfi WahYudi. Yudi seorang yang lahir dari keluarga biasa-biasa. Yudi tinggal sendiri disebuah apartemen yang tidak jauh dari Akademi Teitan karena ia pindah ke daerah ini pada saat kelas 2 SMP. Yudi memang seorang pemalas, tidak heran kalau kamarnya selalu berantakan.
“aduh…sial..sekarang gue harus sekolah lagi.”
“kenapa liburannya cepet banget sih.”ucap Yudi yang baru bangun dari tidurnya. Kemudian ia bergegas ke kamar mandi. Karena ia bangun kesiangan, ia tidak sempat merapikan seragamnya terlebih dahulu. Ia langsung berkemas dan pergi ke sekolah. Seperti biasanya ia pergi ke sekolah dengan berjalan kaki.
*~~~*
Berbeda sekali dengan di asrama. jam 5.30 pagi Andela sudah bangun dari tidurnya. Dia segera membersihkan diri dan menyiapkan perlengkapan sekolah. Tak lama setelah itu, Andela keluar dari kamarnya dan menuruni tangga untuk pergi ke sekolah. Ketika ia berada di tangga yang menuju ke lantai satu, ia melihat seseorang yang mondar mandir diruang utama.
“kak melody, kenapa ?”Tanya Andela yang baru saja turun dari tangga.
“itu ndel.. kertas tugas kakak belum ketemu.”jawab kak Melody dengan muka sangat gelisah.
“yaudah kak, aku bantu mencarinya juga ya.”ucap Andela langsung pergi mencari kertas tersebut keruangan yang lain. Kak Melody mencari diruang utama, sedangkan Andela mencari di sekitar kamar kak Melody dan di lantai 4. Setelah setengah jam berlalu Andela kembali ke ruang utama.
“gmana ndel ketemu nggak ?”Tanya kak Melody yang masih gelisah.
“nggak ketemu kak,”ucap Andela dengan muka kecewa.
“aduh..gmana ya…itu tugas akhir semester kakak”ucap kak melody menjadi panik. Tak lama setelah itu datang seorang laki-laki dari lantai 2. Ia terlihat rapi memakai baju sekolahnya. Laki-laki itu membawa tas di punggung kirinya, dan sebuah kertas ditangan kanannya.
“Mel, makasih banyak ya…aku semalam minjem kertas tugas semestermu”ucap laki-laki itu dengan ekspresi datar sambil menyerahkan sebuah kertas kepada kak Melody.
“RAVEN….KENAPA KAMU TIDAK BILANG SAMA AKU DULU”
“AKU UDAH CAPE MENCARINYA SEMALEMAN”ucap kak Melody sangat marah.
“iya kak Raven, kak Melody udah dari tadi pagi juga, mencari kertas itu.”ucap Andela yang kelihatan kecewa.
“iya maaf mel. Aku lupa nggak bilang sama kamu. Soalnya aku lihat kertas tugas milikmu itu dimeja, pas aku lihat, udah selesai ternyata. Yaudah aku bawa aja ke kamarku.”ucap kak Raven mencoba menjelaskan kepada kak Melody.
“Ven, awas kalau kamu ulangi lagi. Aku nggak bakal kasih kamu salinan tugas lagi”ucap kak Melody yang emosinya sudah mereda.
“iya iya mel. Jangan gitu juga mel. Kita kan teman dari kecil”balas kak Raven berusaha membujuk.
“Mel aku duluan ya berangkat ke sekolah”sambung kak Raven dengan wajah tanpa dosa dan langsung meningglkan mereka berdua.
“hah...dasar”ucap kak Melody mengeluh ketika kak Raven meniggalkannya.
Laki-laki yang meninggalkan asrama tadi namanya Raven Ravenna. Ia merupakan teman masa kecil sekaligus teman dekat kak Melody. Ia juga tinggal di asrama tersebut karena kedua orangtuanya bekerja diluar negeri. Ia mempunyai hobi berkelahi. Karena itu ia masuk kedalam sebuah ekskul tinju. Dia telah menjadi bintang sekolahnya, karena telah beberapa kali menjuarai tournament tinju tingkat nasional. Banyak sekali wanita yang ngefans padanya, tapi kak Raven mempunyai sifat sebaliknya, dia selalu bersifat dingin pada fansnya. Back to Story..
“o..iya ndel hari kamu berangkat sama Zae ya, kasihan dia belum tahu jalan kesekolah!”ucap kak Melody.
“iya kak mel.”jawab Andela dengan tersenyum.
“kakak berangkat duluan ya. tolong susul dia keatas, takutnya dia belum bangun”ucap kak Melody ketika mengambil tasnya.
“iya kak mel”ucap Andela yang langsung pergi menuju lantai ke 2.
*~~~*
Kriiing…Kriiing….Di sebuah kamar terlihat seorang laki-laki yang terbangun oleh suara alarm. Dia adalah Zae. sudah seperti biasanya di dibangunkan dengan sebuah alarm. Setelah ia selesai membersihkan diri dan menyiapkan semua peralatan sekolahnya. Tiba tiba ia mendengar suara ketukan pintu. Tok tok tok…kemudian Zae membuka pintu kamar itu.
“Selamat Pagi. Gimana tidurnya nyenyak ?”ucap Andela dengan penuh senyuman.
“Selamat pagi Andela. Aku tidurnya nyenyak banget ndel.”balas Zae dengan tersenyum juga.
 “kak Melody bilang. Kamu berangkatnya bareng sama aku aja. Apa udah siap berangkat ?” ajak Andela.
“udah kok ndel, yuk kita berangkat”timpal Zae bersemangat.
“emangnya kita naik apa ndel ke sekolahnya ?”Tanya Zae penasran.
“udah…kamu ikut aku aja deh”jawab Andela dengan muka senang.
*~~~*
Akademi Teitan merupakan sekolah yang terkenal didaerah tersebut. Sekolah itu dibangun oleh keluarga Melody. Banyak sekali ekskul ekskul yang terdapat disana. Dimulai dari bidang olah raga. Seperti basket, bola voli, futsal dan lainnya. Di bidang yang lain ada ekskul tata busana, tata boga, photograpy, termasuk musik, masih banyak ekskul-ekskul yang tedapat disana. OSIS dan Pramuka juga terdapat disekolah tersebut. Kak Raven telah sampai disekolah tersebut disusul dengan kak Melody di belakangnya.
Keadaan sekolah tersebut sangat ramai walaupun, masih pagi. Sudah seperti biasanya ketika kak Raven melewati gerbang sekolah. Banyak sekali perempuan yang histeris memanggil nama kak Raven tetapi kak Raven tidak pernah menanggapinya. Berbeda sekali dengan kak Melody, walaupun dia populer dikalangan laki-laki, tidak ada laki-laki yang memanggil namanya.
“ven tunggu, kenapa kamu buru-buru kesekolahnnya”ucap kak Melody yang menghampiri kak Raven dari belakang.
“aku nggak mau terlambat aja mel, disemester baru ini”jawab kak Raven sambil terus berjalan menuju koridor sekolah. Disana ada seorang perempuan yang sedang mengobrol dengan gurunya. Lalu kak Melody menghampiri perempuan tersebut.
“pagi omi.”ucap kak Melody sambil menepuk pundak perempuan tersebut.
“eh..pagi juga mel.” Ucap kak Naomi terkejut.
“Tumben banget bareng sama Raven mel ?”Tanya kak Naomi dengan senyum menggodanya.
“nggak kok mi, aku cuma nyusul dia aja didepan gerbang. Habisnya dia ninggalin aku sih dari asrama”jawab kak Melody.
“aku mau cari kelas duluan mel”ucap kak Raven meninggalkan mereka berdua.
“ehh..dasar”ucap kak Melody kecewa.
“haha..seperti biasanya ya mel..dia dingin banget..”ucap kak Naomi dengan muka unyu memuji kak Raven.
“hah..omi nggak usah gitu juga kali”ucap kak Melody dengan perasaan yang ngak enak.
“hahaha…kamu cemburu ya mel”balas kak Naomi dengan menggodanya.
“udah ah..yuk kita ke ruang auditorium”ajak kak Melody sambil meninggalkan kak Naomi.
“eh..eh tunggu mel”ucap kak Naomi yang menyusulnya dari belakang. Perempuan itu namanya Shinta Naomi, dia teman dekat kak Melody di sekolah. Selain itu ia juga seorang manajer ekskul basket. Karena mereka sangat popular dikalangan laki-laki, mereka mempunyai julukan ‘Duo Badai’.
*~~~*
Distasiun kereta Zae bersama Andela sudah sampai disana. Mereka segera masuk kereta tersebut. Biasanya kereta-kereta yang lain menggunakan sistem tiket. Tetapi kereta ini berbeda, ketika penumpang masuk kereta tersebut, mereka langsung membayarnya dengan memasukan uangnya pada kotak didekat masinis kereta tersebut seperti pada bus jepang pada umumnya.
“Tadaa…kita berangkat naik ini Zae..”ucap Andela yang menunjukan kereta dengan kedua tanganya.
“wah ndel..ini pertama kalinya aku berangkat ke sekolah naik kereta.”balas Zae dengan muka senang.
“menyenangkan, kan “ucap Andela yang ikutan senang.
Setelah beberapa menit diperjalanan, mereka sampai di sebuah stasiun dan mulai berjalan kaki menuju sekolah. Zae melihat sebuah gedung yang besar dan juga tinggi.
“Ndel…inikah sekolahnya ? gede banget..”ucap Zae yang melihat sebuah gedung tanpa berkedip.
“haha..iya Zae.. Selamat datang di Akademi Teitan”balas Andela sambil menunjuk pada papan nama sekolah tersebut.
“ndel beneran kamu sekolah disini ?”Tanya Zae sangat penasaran.
“beneran Zae..yuk kita masuk”jawab Andela sambil berjalan menuju gerbang sekolah tersebut. Setelah sampai di aula sekolah, Andela mengantar Zae terlebih dahulu ke ruang guru yang berada di lantai 1 F.
“Zae ini ruang guru…sebaiknya kamu cari dulu wali kelas kamu.”ucap Andela yang menunjuk sebuah pada sebuah ruangan.
“iya ndel…emangnya kamu kelas apa ndel ?”Tanya Zae.
“aku kelas 2-E.”jawab Andela singkat.
“oh..semoga kita sekelas ya ndel.”ucap Zae dengan penuh harapan.
“haha..iya iya..aku ke kelas duluan ya ”balas Andela dengan muka senang. Kemudian Zae masuk ke ruang guru, sedangkan Andela pergi duluan ke kelas,
*~~~*
Keadaan ruang guru di Akademi Teitan sangat ramai sekali. Terdapat berbagai aktivitas yang sedang berlangsung pagi itu. Ada guru yang sedang mengobrol, sedang membereskan berkas-berkas, ada juga yang sedang memasukan data pada sebuah komputer. Bangku guru tersebut sangat dekat sekali dengan pintu masuk. Tiba-tiba datang seorang siswa dari pintu masuk.
“ibu belum pernah lihat kamu, kamu siapa ?”Tanya guru yang berada di bangku yang pertama.
“aku murid pindahan bu. Saya sedang mencari wali kelas saya bu”jawab siswa tersebut.
“baik..sebutkan nama kamu”ucap guru itu langsung menghadap kembali ke komputernya.
“Nama saya Zen Zaelani bu.”kemudian guru itu mencari data siswa pada database sekolah. Setelah beberapa menit, guru itu menemukannya.
“umm..Zen Zaelani..kamu berada dikelas 2-E, kebetulan wali kelasnya ibu.”ucap guru tersebut
“wah kelas 2-E, aku sekelas sama Andela.”gumam Zae dalam hatinya.
“kenapa melamun Zae ?...perkenalkan nama ibu Haruka Nakagawa. Ibu mengajar bahasa inggris di kelas, so you must call me with Miss Haruka, Ok ?”ucap guru itu sambil mengedipkan matanya sebelah. /*Sosoan pake bahasa inggris wkwkwk…ini artinya/*jadi kamu harus panggil ibu dengan miss Haruka, OK ?*/
“ok..miss”ucap Zae dengan muka gak enak.
“karena hari ini merupakan semester baru, kita ada upacara pembukaan terlebih dahulu. Ayo Zae ikut ibu ke ruang auditorium.”ucap Miss Haruka.
*~~~*
Ruang auditorium merupakan ruangan tempat melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu. Seperti lomba pidato, loba menyanyi, pengumuman bulanan, upacara kelulusan, bahkan sampai upacara pembukaan semester baru. Diruangan tersebut terdapat banyak sekali kursi, yang disusun seperti tangga, dari yang tinggi sampai rendah. Ketika Miss Haruka dan Zae sampai diruangan tersebut, ruangan tersebut sudah dipenuhi oleh beberapa siswa. Kemudian miss Haruka menyuruh Zae untuk duduk. Terlihat seorang Direktur sekolah tersebut telah memulai sambutannya.
“Selamat pagi. Salam sejahtera………”direktur tersebut bericara banyak hal didepan podium tersebut.
“Sebagai pembuka pembelajaran di semester baru ini, bapak mengingatkan kembali salahsatu semboyan untuk kalian. Jika sebuah pekerjaan itu layak untuk kita lakukan, maka pekerjaan itu layak untuk kita perjuangkan dengan sebaik-baiknya. Kalau kita mengaplikasikannya dalam kehidupan pembelajaran maka ini dapat berarti….”ketika direktur itu sedang melanjutkan sambutanya, tiba-tiba salah satu murid mencolek Zae dari belakang.
“Pssst…hei……..

(To be Continued)

Untuk cerita yang lebih menarik lainnnya, anda bisa lihat disini.
Silahkan Berkomentar!
Terima kasih.