Hantu Amnesia Part 1


Hallo sahabat KSJ48. Ini bukan apdetan sih. Gw cuman mau ngepos ulang hantu amnesia dari part 1. Mungkin ada readers disini yg belum baca. Happy Reading :v
Sekolah, sebagian orang beranggapan masa–masa sekolah adalah masa terindah dalam hidup. Setelah lulus, kebanyakan dari mereka merindukan masa – masa itu.
Dimana mereka merasakan cinta pertama. Mereka berteman satu dengan yang lainnya tanpa adanya tipu muslihat. Begitulah para pelajar masih begitu polos. Banyak sekali pengalaman–pengalaman yang tak akan terlupakan.
Berbeda dengan perkataan orang. Bagi Andela masa remaja adalah masa terburuk dalam hidupnya. Pengkhianatan, satu kata yang menyakitkan. Masalah terus menerus berdatangan membuat dia begitu frustasi, hidupnya sudah berantakan. Setiap hari dia mengurung diri dikamarnya sambil meneteskan air mata. Kehidupan di sekolah berubah 180 derajat setelah kejadian itu.
Sampai pada suatu hari, bel pulang telah dibunyikan. Para murid berhamburan meninggalkan sekolah. Sore itu terlihat seorang cewek yang berdiri di atas gedung kelas. Disana sering dijadikan para murid untuk memakan bekal bersama, belajar bersama. *euhh, kalian yang suka nonton anime atau dorama jepang. Pasti tau lah tempatnya seperti apa.
Tapi hari itu Andela tidak ingin melakukan kegiatan seperti biasanya, dia sedang berdiri di atas pinggiran gedung. Angin berhembus menusuk tulang Andela.
“Nggak ada gunannya lagi aku hidup”
Dia memejamkan matanya, dan tiba – tiba jatuh ke bawah.
Cratttsss
Darah segar keluar dari tubuhnya, mengotori seragam sekolahnya. Andela mengira dengan bunuh diri semua masalah yang menimpanya berakhir.
Mendengar ada sesuatu yang jatuh seorang satpam memeriksa tempat itu. Dia menemukan jasad Andela sudah tak bernyawa. Satpam tersebut membawa Andela ke rumah sakit dan menghubungi kedua orang tuanya. Ayah dan Ibunya merasa bersalah, sibuk karena pekerjaan membuat mereka tidak begitu memperhatikan anak pertamanya itu.
Kabar bunuh diri Andela begitu cepat berhembus dari terlinga satu ke telinga yang lainnya.
*~~~*
Apakah masalah Andela sudah selesai ?. Tentu tidak. Alih–alih menyelesaikan masalah, dia malah membuat masalah baru. Arwahnya menjadi penasaran.
“eu….Areee…”
“Aku masih hidup ?”
“Perasaan kemarin aku…” Ucapan Andela terhenti ketika dia melihat seorang cowok menembus tubuhnya. Ya sekarang dia adalah seorang hantu.
Dia bergentayangan berjalan dari satu jalan ke jalan lainnya. Ternyata hantu juga butuh makan.
“Duuuuh, laper banget nih” ucap Andela sambil memegang perutnya. Ketika sedang beristirahat di sebuah bangku pinggir jalan. Dia menghirup aroma sedap dari sebuah rumah kecil.
“Eumm, Kayaknya ada yang masak Ramen nih” Andela bergegas menuju ke sebuah rumah itu. Tampak terlihat seorang cowok yang memang sedang memasak Mie Ramen Instant, itu adalah makanan kesukaannya.
Mukanya terlihat pucat mungkin kurang terkena sinar matahari, rambutnya acak – acakan. Dia memakai kaos oblong dan celana boxer. Dari raut mukanya dia seorang pemalas.
Husssh
Tiba – tiba angin berhembus begitu kencang menerpa tubuh cowok itu. Tapi Luthfi nama cowok itu seolah cuek. Dia tidak langsung parno, mengira ada hantu masuk ke dapurnya.
Dengan santainya dia membawa ramen yang telah ia masak ke kamar.
“Ittadakimasu” ucap Luthfi sambil membelah dua sumpitnya.
Disaat mulutnya sudah terbuka, dia mendengar suara aneh yang tidak begitu jelas.
“Wahh, keliatannya enak banget….”
Luthfi merasakan kedatangan orang lain di kamarnya. Pada awalnya dia tidak menanggapi hal itu. Tapi lama kelamaan suara itu semakin jelas.
“Enak banget”
“Minta satu suap donk…”
Luthfi yang notabenenya bisa melihat hantu, sudah tidak aneh dengan suara–suara aneh yang kerap mengganggunya saat dia begadang bermain game.
“Ckck…mendokusai naaa..” *Gitu sih yang gw denger kalo lagi nonton anime, artinya tuh menyebalkan.
Dia meletakan mangkuk yang berisi ramen itu diatas meja.
“Gw nggak apa–apa kalo lo mau numpang disini. Tapi lo jangan ganggu hidup gw, kalo lo ngeganggu, gw akan menghukum lo” ucap Luthfi.
Suara aneh itu menghilang, mungkin dia menuruti ucapan Luthfi, tapi ketika dia ingin melanjutkan kembali makan malamnya, mangkuk yang berada di atas meja melayang ke udara.
Batas kesabaran Luthfi mulai sirna, dia mengodok sakunya untuk mengambil sesuatu. Dia mengeluarkan tasbih dan mengarahkannya ke mangkuk itu. Seketika mangkuk itu tumpah dan terlihatlah seorang gadis cantik bermuka pucat yang masih mengenakan seragam sekolah.
“awww, panas” ucap hantu itu.
“Gw udah bilang buat nggak ngeganggu gw”
“Tapi aku laper, dari kemaren aku belum makan”
“Emang hantu butuh makan yah ?”
“Kayaknya sih” ucap Andela sambil mengelus perutnya.
“Terus ngapain lo kesini ? mau minta makan ?” tanya Luthfi.
“Minta satu mangkuk donk, aku laper banget….” jawab Andela dengan muka memelas.
Luthfi terbilang cowok yang cuek pada siapa pun, sifatnya tertutup kepada orang lain. Tapi ketika melihat cewek memelas di hadapannya ia tidak bisa melawannya.
“Ckck, shikatanai” *Artinya tidak ada pilihan lain.
Dengan perasaan malas, dia beranjak dari kamarnya menuju dapur kembali. 15 menit kemudian dia kembali ke kamarnya membawa 2 mangkuk ramen.
“Nihh”
“yatta. Arigatou nee” tampak Andela senang melihat Luthfi berbaik hati.
Luthfi menyantap makanannya dengan malas. Dia memakan ramen sambil memperhatikan cewek yang ada di hadapannya itu.
“lo kenapa bisa gentayangan ?” tanya Luthfi.
“Aku juga nggak tau” balas Andela.
“Nama lo siapa ?”
“Andela. Kalo nama kamu ?”
“……” Luthfi menghiraukan pertanyaan Andela itu. Mereka menyantap ramen sampai tak tersisa.
Luthfi seolah tak peduli dengan keberadaan Andela. Sehabis makan dia menghidupkan kembali laptopnya, mencolokan modemnya, dan kembali bermain game online.
“nee..nee….kamu belum jawab pertanyaan aku tadi” ucap Andela sambil menggoyangkan tangan Luthfi.
Dia merasa terganggu, dengan pertanyaan Andela itu. “aaaaaahh, char gw jadi mati. sialan” ucap Luthfi.
Mendengar itu, Andela terdiam. Sepertinya ia telah melakukan kesalahan.
“Ano..na…gw kan udah bilang sama lo buat nggak ngeganggu gw”
“Tapi aku cuman mau tau nama kamu aja”
“Nama gw Luthfi puas lo” Luthfi memang selalu marah ketika ada orang yang mengganggunya saat bermain game.
Dengan perasaan marah dia kembali melanjutkan gamenya sampai larut malam. Andela yang merasa bersalah tidak menganggu Luthfi lagi.
*~~~*
“Kriiiingg” suara alarm mengganggu tidur Luthfi. Dia membuka matanya dan mematikan alarm Hpnya, kemudian ia melanjutkan tidurnya.
Andela yang dari malam tidak pergi dari kamar Luthfi, sedang melihat–lihat sekeliling kamarnya. Disana ada kasur kecil tempat dia tidur,di sebelahnya meja kecil yang biasa ia gunakan untuk makan. Di sebrang kasur ada meja belajar dan rak buku. Meja belajar yang biasanya digunakan untuk belajar, malah digunakan untuk bermain game. dan ada seragam SMA yang tergantung di dinding kamar. Rumahnya memang kecil tapi cukup besar untuk ditinggali seorang diri.
“hey, fi bangun. Kamu nggak sekolah ?” ucap Andela.
”urusai, lagi males sekolah gw” balas Luthfi yang masih berbaring di kasur. *urusai artinya berisik.
Akhir–akhir ini dia sedang malas pergi ke sekolah. Tak tau kenapa sekolah merupakan tempat yang membosankan baginya. “Buat apa sekolah ? di Internet juga banyak ilmu yang bisa gw pelajari” itulah perkataan bodoh Luthfi.
Dia tinggal sendiri karena kedua orang tuanya harus mengurus perusahaan di Jepang. Ayahnya sudah mengajak Luthfi untuk ikut. Tapi dia menolaknya dengan alasan dia lebih suka tinggal di Indonesia. Orang tuanya terpaksa menyetujuinya, mereka mengirim uang jajan tiap bulan.
*~~~*
2 hari sudah Luthfi bolos sekolah, dan 2 hari sudah hantu itu tinggal di rumah Luthfi. Dia memang tidak keberatan berbagi ruang bersama seorang hantu. Namun terkadang dia merasa kesal ketika sedang tidur Andela selalu berbisik…
“fi, bangun, hari ini kamu sekolah kan ?”
Dia pernah mencoba mengusir hantu itu karena selalu menganggunya ketika jam 6 pagi. Tapi melihat wajahnya yang memelas dan tanpa dosa itu, membuat ia mengurungkan niatnya itu. Andela berusaha mendekatkan diri, mengingat dia sudah meninggal dan hanya Luthfi yang bisa melihatnya.
“nee.. kamu kenapa tinggal sendiri disini ?” tanya Andela, dia sedang melihat Luthfi tiduran di kasurnya.
“Bokap sama nyokap gw ke Jepang”
“Kenapa kamu nggak ikut ?”
“Kepo banget sih lo. Gw mau tanya, kenapa lo nggak pergi dari rumah gw sih ?”
“Takut”
“Takut” Luthfi mengulang ucapan Andela.
“Iyaa, takut kelaperan lagi” balas Andela dengan polosnya.
“Asem dah, emang lo nggak punya rumah apa ? Kenapa lo nggak gentayangan dirumah lo ?”
“Semenjak aku jadi hantu, yang aku inget cuman nama aja, yang lainnya aku lupa”
“lo amnesia ?” tanya Luthfi.
“Kayaknya sih” jawab Andela sambil menganggukan kepalanya.
Mendengar perkataan itu Luthfi langsung tertawa terbahak – bahak. Dia baru pertama kalinya melihat hantu amnesia. Andela juga baru pertama kali sejak pertemuan pertamanya dengan Luthfi melihat cowok itu tersenyum.
“Terus, lo nggak tau kenapa lo gentayangan ?” Andela hanya mengelengkan kepalanya.
“hahaha, yaudah lo boleh tinggal disini sementara waktu. Mungkin lo bisa ngehibur gw”
“yatta”
“Tapi jangan seneng dulu, kalo lo terus ngeganggu gw….” ucap Luthfi sambil mengeluarkan tasbih.
“Iya–iya aku nggak bakalan ganggu kamu lagi”
Setelah obrolan itu perut Luthfi mulai terasa lapar, dia mengambil 2 cup ramen instan. Dia pergi ke dapur untuk memasaknya.
“lo bunuh diri di sekolah ya ?” tanya Luthfi yang sedang memakan ramen miliknya.
“Kayaknya sih, soalnya aku masih pake seragam”
“Oh, iya fi. kamu kapan pergi ke sekolah lagi”
“Shiranai, kepo banget sih” *Tidak tau.
*~~~*
Mirip dengan malam–malam sebelumnya setelah makan ramen, Luthfi langsung bermain game online sampai pagi. Setiap pagi Andela selalu berusaha membujuk Luthfi untuk pergi ke sekolah.
Satu kali dua kali dia tidak bergeming, sampai pada suatu hari.
“fi bangun udah jam 6. Hari ini kamu sekolah donk” ucap Andela.
“aaaaaa…iya..iya..hari ini gw sekolah” balas Luthfi.
“Andela ada benarnya juga, lebih baik gw ke sekolah biar suasana nggak tambah buruk” ucap Luthfi dalam hatinya.
Daripada stress menghadapi hantu yang ada di rumahnya, Luthfi memutuskan untuk berangkat sekolah. 25 menit kemudian dia sudah siap berangkat.
“Ittenasai” ucap Andela sambil melambaikan tangannya. *ittenasai artinya selamat jalan.
Luthfi tidak menjawabnya dan pergi ke halte bus terdekat. Sudah 5 hari dia membolos, pada hari sabtu ini dia berangkat kembali ke sekolah. Luthfi sudah berada di gerbang sekolah.
“haahh, yare–yare” ucap Luthfi sambil melangkah masuk ke dalam sekolah.
Tidak ada yang aneh di sekolahnya, Luthfi melangkah masuk ke kelasnya. Tidak ada yang menyapanya sama sekali, bahkan tidak ada yang mau tau kenapa dia bolos. Tapi Luthfi tidak mengambil pusing dia seolah cuek.
#ToBeContinued