Fantasy Star Chapter 8 : Gazer dalam Bahaya



3 bulan telah berlalu, para STR Gazer telah melakukan latihan yang sangat keras, sehingga kemampuan mereka meningkat. Tetapi selama mereka latihan, mereka sama sekali tidak mendapatkan petunjuk tentang keberadaan Ridwan, hari ini mereka membentuk sebuah kelompok kecil, yang beranggotakan 10 orang. mereka semua antara lain, para STR Gazer dan di temani oleh wakil ketua dari Guild Vengeance yang bernama Yoga dan assistennya yang bernama Rian. mereka mendapatkan sebuah misi, untuk memberantas Guild kegelapan yaitu Guild Blighted Claws yang menguasai sebuah desa. meskipun Guild kegelapan tersebut Guid kecil, tapi kemampuan mereka sangatlah hebat.

Mereka masuk kedalam hutan, karena Untuk sampai ke desa tersebut, mereka harus melewati hutan yang sangat lebat. Hutan tersebut adalah sarangnya monster – monster yang selalu bermunculan. Karena itulah, ketika mereka  masuk, monster-monster langsung menyergap mereka.

“itukan sekelompok Wandering beast, semuanya hati – hati”ucap Yoga.

Pertempuran tak bisa dihindari, mereka berhasil mengalahkan sekelompok wandering beast tersebut. setelah pertempuran tersebut selesai, mereka memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu, karena mereka kelelahan. Mereka beristirahat di bawah pohon yang besar.

“kakak kenapa ?”tanya Sinka

“kakak Cuma ingat aja sama Ridwan”jawab Naomi sedih.

“iya kak, kapan ya Ridwan ketemu”ucap Nabilah.

“kakak juga gak tahu”ucap Naomi.

“kakak tenang aja, Ridwan pasti baik – baik aja”ucap Andela menghibur.

“iya semoga aja”ucap Naomi.

“kalian belum menemukan petunjuk juga, tentang orang yang bernama Ridwan itu ?”ucap Yoga yang mendekati Andela.

“belum, tapi aku yakin dia baik – baik aja”ucap Andela. Ia berdiri dari duduknya dan pergi berjalan – jalan sebentar, karena merasa tidak nyaman dengan Yoga.

“kamu mau kemana ndel ?”tanya Shania.

“jalan – jalan bentar”jawab Andela.

“aku ikut”ucap Shania.

“yuk”balas Andela. Shania pun mengikuti Andela.

Jduarrrrrrrr………………

Saat mereka jalan – jalan, mereka mendengar ledakan yang lumayan keras.

“apa tuh ?”ucap Shania.

“ayo kita lihat”ucap Andela. Lalu mereka berdua menuju ke arah suara ledakan tersebut.

Di sana mereka melihat seseorang yang memakai jubah hitam sedang melawan monster yang sangat besar, seperti minotaur, tapi agak berbeda. monster tersebut, berwarna merah dan senjatanya memakai sebuah pedang besar.

“ndel, kayaknya orang itu gak asing deh”ucap Shania.

Mereka akhirnya melihat pertarungan antara Minotaur merah dan seseorang yang memakai jubbah hitam.

Shrink……

Shrink……

Orang berjubah menyerang ke arah Minotaur, dan Minotaur berhasil menangkis serangan dari orang berjubah tersebut.

“Hya” orang berjubah melompat kebelakang Minotaur.

Whut…

Orang yang memakai jubah hitam itu langsung melompat ke arah pundak Minotaur tersebut.

“mati kau”

Jrett…

Jrett…

Orang berjubah hitam itu menancapkan pedangnya di pundaknya Minotaur. Lalu…

“Groarrrrrrrr” Minotaur tersebut berontak dan berusaha melepaskan orang berjubah hitam itu dari pundaknya.

“rasakan ini”

Shinkkk…..

Dari tubuh Minotaur keluar cahaya berwarna merah. Lama-kelamaan cahaya itu semakin membesar dan keluar dari tubuh Minotaur itu.

Jduar…

Minotaur tersebut langsung meledak, karena api yang sangat panas keluar dari dalam tubuhnya.

Ditempat lain Andela dan Shania masih melihat orang berjubah itu.

“eh Shan, itu Ridwan ?”ucap Andela.
“heh ?”Shania langsung melihat kearah Andela.
“Ridwa….”Andela memanggil orang itu. Tapi orang berjubah itu sudah menghilang tanpa jejak.

“dia udah pergi lagi”keluh Andela.

“iya, tapi sekarang kita yakin, Ridwan itu baik – baik aja”ucap Shania.

“iya, kita harus kasih tahu kak Naomi”ucap Andela.

Lalu mereka berdua pergi dari tempat tersebut dan bergabung dengan teman – temannya lainnya.

“kalian habis dari mana ?”tanya Naomi.

“begini kak, tadi kami lihat seseorang, tapi orang itu mirip banget Ridwan kak”ucap Shania.

“kamu gak bohong kan ?”ucap Naomi.

“iya kak, tadi aku sama Shania lihat tapi gak terlalu jelas sih, soalnya kita lihat dari kejauhan dan orang itu pake jubah hitam, tapi aku yakin, kalo itu Ridwan kak”ucap Andela.

“terus sekarang dia di mana ?”tanya Naomi.

“nah itu kak, saat aku mau manggil dia, dianya udah menghilang kak”jawab Andela.

“Ridwan, kamu kemana aja sih, kakak khawatir”ucap Naomi dalam hati.

Di sisi lain di sebuah hutan di pinggir sungai, Ridwan sedang beristirahat dari latihannya, lalu dia menyenderkan tubuhnya di sebuah pohon yang cukup besar.

“udah 3 bulan ini, tapi aku belum ketemu kakak, sama teman – teman aku”ucap Ridwan dalam hati.

“besok, aku harus mencari mereka”ucap Ridwan.

Sruk

Tiba – tiba dia di kagetkan dengan kemunculan Michele dan teman – temannya.

“eh kalian, ngapain kalian kesini ?”tanya Ridwan.

“cepat kamu ikut, kita harus mencari penawar racun untuk kak Ve”ucap Yupi. mereka semua berlari tanpa memberitahu Ridwan apa yang terjadi.

“emang kak Ve kenapa ?”ucap Ridwan kebingungan dan ikut berlari mengikuti mereka.

“kak Ve terkena racun Poison Gargoyle”ucap Michele.

“lalu cari penawarnya di mana ?”tanya Ridwan.

“Ereshkigal Cave”jawab Ervan.

Mereka semua berlari dengan sangat cepat menuju Ereshkigal Cave, yang telah Ervan sebutkan tadi. Karena takut racun sudah menyebar.

Di sisi lain, party dari STR Gazer telah sampai di desa tersebut, desa tersebut tampak sepi dan jarang terlihat orang, di sana mereka menyamar dan mencari informasi tentang Guild Blighted Claws.

Karena informasi yang sedikit, mereka memasuki sebuah Bar, di sana terlihat beberapa orang yang sedang minum. Lalu salah seorang dari party STR Gazer yaitu Yoga, menghampiri mereka dan menanyakan sesuatu yang tentang Guild Blighted Claws yang ada di desa tersebut.

“maaf pak, apa bapak tahu sesuatu tentang Guild Blighted Claws ?”bisik Yoga kepada seseorang yang sedang minum di sana.

“apa ? Blighted Claws ?”ucap orang yang sedang minum.

Brukk

Orang itu langsung jatuh dari kursi yang didudukinya.

“ka.ka..kalian siapa ?”tanya orang itu.

“kami dari Vengeance, kamu di sini untuk menangkap Blighted Claws, dan memasukannya kedalam penjara”ucap Yoga Pelan.

“bagus kalo gitu, mereka ada di ujung desa ini, kalo dari sini belok kanan, terus lurus, kalian akan menemukan mereka di sana, tapi jangan kasih tahu, kalo aku yang memberikan informasi kepada kalian”ucap orang itu.

Lalu para STR Gazer, pergi ke tempat yang di sebutkan orang tersebut.

Diperjalanan. mereka tidak melihat seorangpun yang keluar dari rumahnya.

“desa ini sepi amat”ucap Andela.

“iya ndel, mereka pada kemana ya ?”ucap Naomi.

“iya lah, mereka pada takut sama, Blighted Claws”ucap Yoga.

Setelah lama berjalan, mereka sampai di sebuah bangunan yang tak lain markas dari Guild Blighted Claws.
Sampainya di sana, mereka langsung di serang oleh orang – orang dari Blighted Claws yang menjaga pintu. Untungnya, mereka bisa menghindari serangan tersebut dan melakukan serangan balasan, sehingga orang – orang Blighted Claws yang menjaga pintu, berhasil di kalahkan dengan mudahnya.

“kita lihat – lihat dulu sekitar, jangan langsung masuk”ucap Fikar.

“iya, gue setuju sama lo, mending kita lihat dulu situasi”ucap Kamal.

“udah, biar cepet, kita masuk aja, lagian jumlah mereka dikit”ucap Yoga.

“iya, tapi gimana kalo info itu salah”ucap Shania.

“di sini, gue ketuanya, jadi kalo kata gue masuk, ya masuk, kalian semua gak usah takut, kan ada gue”ucap Yoga.

“gue udah pengalaman”lanjut Yoga.

“cih, gue gak suka orang itu”gumam Kamal.

“iya gue juga”balas Fikar.

Setelah mereka berunding, akhirnya mereka masuk ke dalam Markas Guild Bilghted Claws. Akan tetapi, jumlah anggota yang berada di Guild tidak sama dengan apa yang di informasikan. Di dalam sana terdapat 50 orang lebih anggota Guild Blighted Claws.

“apa yang terjadi ? informasi yang kita terima, sangat berbeda jauh dengan yang sekarang.”ucap Yoga kaget.

“kenapa ini ? menurut informasikan, mereka hanyalah Guild kecil yang berjumlah kurang dari 20 orang tapi, ini lebih dari 50 orang”ucap Kamal.

“kita mundur, cepat keluar”ucap Yoga.

Para STR Gazer dan party nya langsungberlari kearah pintu untuk pergi keluar. Tapi, pintu segera tertutup dan tidak bisa di hancurkan, karena ketua dari Guild Blighted Claws sudah datang, dan melakukan Sihir hitam untuk memasang penghalang di pintunya.

“kalian ada apa datang kemari ?”tanya salah satu anggota Blighted Claws.

“cepat, serang aja”ucap anggota lainnya.

Mereka mulai menyerang anggota party Guild Vengeance yang dipimpin oleh Yoga dan terjadilah pertarungan yang tidak seimbang.

Pertarungan berlangsung lama. Party dari Guild Vengeance melakukan perlawanan dan dapat mengalahkan seperempat dari jumlah anggota Guild Blighted Claws, tetapi, mereka mulai kelelahan dan akhirnya salah satu dari  mereka di tangkap oleh Guild Blighted Claws.

“kalian semua turunkan senjata, jika tidak cewek ini akan mati”ucap Ketua Guild Blighted yang menurut informasi bernama Hayden.

“Andela..”ucap Naomi.

“maaf, tadi aku terlalu focus untuk menyerang”ucap Andela yang di tangkap oleh Hayden.

“ok, semuanya hilangkan semua Diviner kalian”ucap Yoga.

Lalu semua anggota dari mereka di tangkap oleh Blighted Claws dan di masukan kedalam penjara bawah tanah.

>>Di Penjara<<

...Brankk...

Kamal memukul sel penjara.

“sialan, kita di tipu  oleh mereka”ucap Kamal.

“iya, kita ketipu sama mereka”ucap Shania.

“semua ini gara – gara lo”ucap Kamal yang marah, dan langsung mengangkat kerah baju Yoga.

“lah kenapa lo nyalahin gue ?”ucap Yoga. Ia langsung melepaskan tangan Kamal dari kerah bajunya.

“udah – udah, kalian jangan berantem, kalo seperti ini tidak akan menyelesaikan masalah”ucap Naomi.

“lalu, sekarang kita harus bagaimana ?”ucap Elaine.

untuk saat ini, tenangkan pikiran kalian terlebih dahulu”ucap Sinka.

>< >< >< ><

Di waktu yang bersamaan Ridwan yang bergabung dengan Party Michele untuk mencari penawar racun, sudah sampai di Ereskhigal Cave. Mereka memutuskan untuk melihat – lihat di sekeliling luar Cave tersebut sebelum masuk.

“oke aman”ucap Michele.

“ayo masuk”lanjutnya

Lalu mereka semua masuk kedalam Ereshkigal Cave, di dalam sana, sangat gelap karena sedikit cahaya yang masuk dan di sana sedikit lembab.

“waduh, gelap banget sih”ucap Yupi.

“iya nih, gak ada yang jual lampu kali ya”ucap Ridwan.

“gila lo, di goa kayak gini, mana ada yang jual lampu”ucap Roni.

“udah ah, malah bercanda, cepat masuk, kasihan kak Ve”ucap Haruka.

“iya bu”ucap Ridwan.

Mereka pun masuk semakin kedalam dan makin dalam lagi, hingga mereka bertemu dengan 3 Poison Gargoyle.

 “waduh, baru juga sedikit masuk, udah ketemu aja sama si penyebab masalah”ucap Ervan.

Byur…

 Para Poison Gargoyle menyemburkan racun dari mulutnya.

Wuuaaarr….

 Ridwan segera mengeluarkan Flame Barrier, sehingga mereka semua tidak terkena oleh semburan racun tersebut. Karena racun-racun yang disemburkan habis terbakar.

Whust..

Jret..

 Michele dan Haruka segera menyerang ketiga poison Gargoyle tersebut dan berhasil mengalahkannya dengan satu serangan kombinasi.

“hebat.., aku baru kali ini, lihat Bu Haruka berantem”ucap Ridwan sambil tepuk tangan.

“terserah kamu aja deh Rid”ucap Haruka.

Setelah mengalahkan 3 Poison Gargoyle. Mereka semua melanjutkan perjalanan dan masuk lebih dalam lagi ke dalam Ereshkigal Cave tersebut.

Di dalam sana, mereka sudah berjalan cukup lama, tetapi tanaman penawar racun untuk kak Ve yang tak lain adalah sejenis bunga Moondrop  berwarna ungu belum mereka temukan. Mereka semakin dalam masuk ke Ereshkigal Cave, dan masih belum juga menemukan tumbuhan tersebut.

“hah, emang ada bunga yang tumbuh di goa kayak gini”ucap Ridwan mengeluh.

“kamu ini ngeluh mulu sih, ada lah, makanya kita nyari”ucap Yupi.

Mereka semakin kebingungan karena belum menemukan tanaman tersebut, hingga mereka tertuju pada sebuah batu besar yang di jaga oleh sekelompok Poison Gargoyle.

“lah, itu mereka jaga batu itu ya ? aneh ?”ucap Roni.

“kita lihat aja deh”ucap Haruka.

Mereka mendekati batu tersebut. Dan langsung menghabisi para Poison Gargoyle yang menjaga.

“lah, kayaknya ada ruangan lagi deh, di balik batu ini”ucap Ridwan. Ia merasakan adanya hawa angin yang keluar dari celah batu tersebut.

“iya nih, kita geser aja batunya, kuat gak ?”ucap Michele.

“kuatlah”ucap semua.

Lalu mereka mencoba untuk menggeser batu tersebut.

“gila berat banget ini batu”ucap Roni.

Guar...

mereka berhasil menggeser batu tersebut. Dan di balik batu besar tadi, terlihat banyak sekali tanaman bunga Moondrop ungu.

“tuh kan, aku bilang juga apa, ada kan tanaman yang tumbuh di goa”ucap Yupi.

“iya deh, iya”ucap Ridwan.

“yuk, kita petik bunga itu”ucap Michele.

Lalu mereka semua mendekati bunga tersebut.

Grrrgrgrgrgrgrggrgrgrggrgrrr……..

Sebelum mereka sampai, Tiba – tiba saja Ereshkigal Cave bergetar, sepeti terjadi gempa.

“ada apa nih”gumam Haruka.

Tiba – tiba sesosok monster yang memiliki tubuh yang besar, berwarna abu – abu, bertanduk dan memiliki sayap yang berwarna hitam pekat. Muncul dan menghalangi mereka untuk mendekati Moondrop ungu tersebut.

“gawat, itu kan Bahamut”ucap Roni.

“apa, kenapa ada Bahamut di Ereshkigal Cave”ucap Haruka.

“kalian semua hati – hati”ucap Yupi.

Lalu mereka semua bersiap – siap untuk bertarung dengan monster Bahamut tersebut.

Blooaarr

Blooaarr

 Monster tersebut langsung menyemburkan api dari mulutnya.

“awas”teriak Michele.

Whust

Jduar

Mereka semua melompat dan berhasil menghindari semburan api tersebut.

“aku akan maju duluan”ucap Ridwan.

Tap tap tap tap

Ridwan berlari ke arah Bahamut.

“Death Intersection”ucap Ridwan.

Srinkkk

Gooaaarrrr

Divinernya mengeluarkan api berwarna merah kehitam-hitaman.

Whust

Jret..

Jduar..

 Ia langsung melompat dan menyerang sayap kiri Bahamut.

“bagus”ucap Haruka.

Whust..

Whust..

monster tersebut marah dan mengepakkan sayapnya, sehingga mereka semua terpental tertiup angin yang sangat kencang.

“sayapnya mulai lemah, cepat serang sayapnya dengan Magic”ucap Michele.

“baik”ucap Yupi.

Crinkk…

Gwooaarrr

Description: E:\Obet Data\Obet Document\SS spell FS ch 8 Yupi.png , Fire Blizard”ucap Yupi.

Woooaaarrrrr…….

sihir api melesat dengan sangat kencang.

Jduar

Magic yang di keluarkan Yupi, berhasil mengenai sayap mosnter itu, sehingga monster itu mengalami luka yang parah.

“cepat semuanya, serang secara bersamaan”ucap Michele.

Shrink..

Shrinkk

Jduar..

Jrett

Shrink

Jduar

Mereka semua menyerang secara bersamaan dengan kecepatan dan kemampuan mereka secara maksimal, sehingga Author pun  kesulitan untuk menjelaskannya.

groar.....groar.....”monster tersebut kesakitan.

Guuuuuaaaarrrrrrrr……………….

monster tersebut terjatuh dan mengakibatkan guncangan yang lumayan besar.

“yeay, kita berhasil”ucap Yupi.

“ayo cepat, kita ambil bunga itu, lalu pulang”ucap Michele.

Mereka pun mendekati bunga tersebut, dan memetiknya secukupnya.

“monster tadi, monster apa ya, kok kekuatannya kayak monster yang tadi aku lawan di hutan. tapi agak sedikit kuat sih”bisik Ridwan dalam hati.

“kamu kenapa ?”tanya Michele.

“nggak, aku Cuma heran aja, monster tadi kuat banget”ucap Ridwan.

“iya lah, itukan Boss Monster”ucap Haruka.

“oh gitu”balas Ridwan.

“ternyata dunia ini udah kayak Game, ada Boss monster pula lagi”ucap Ridwan dalam hati.

Setelah mereka memetik bunga tersebut, mereka bergegas kembali ke Markas Guild mereka. Tanpa waktu yang lama, mereka telah sampai di markas Guild, di sana mereka langsung memberikan bunga tersebut  kepada para Apoteker di Guild Excalibur.

Akhirnya Kak Ve berhasil diselamatkan dan tidak ada racun di tubuhnya lagi.

“terima kasih ya, kalian sudah menyelamatkan kakak”ucap Ve.

“iya kak, sama – sama, lagian itu udah tugas kita”ucap Michele.

“oh iya, kalian istirahat dulu, deh, soalnya kakak, masih ada misi buat kalian”ucap Kak Ve.

“misi apa kak ?”tanya Ridwan.

“begini, anggota dari aliansi Guild kita, Guild Vengeance, telah melakukan misi untuk menangkap Guild kegelapan yang bernama Blighted Claws”ucap kak Ve.

“terus, misi buat kita apa kak ?”tanya Michele.

“makanya denger dulu nyampe beres, cerita kakak kan belum beres”ucap kak Ve.

“oh iya, maaf kak..hehehe…”ucap Michele cengengesan.

“nah, anggota Guild tersebut, belum kembali ke Guildnya, makanya, mereka meminta bantuan kita untuk mencari mereka, dan jika mereka tertangkap, kalian harus menyelamatkan mereka”ucap kak Ve.

“ok deh kak, kami siap sekarang, kalo soal misi penyelamatan, itu gak bisa di tunda”ucap Michele.

“iya kak, aku juga setuju”ucap Ridwan.

#ToBeContinued.