Hallo sahabat KSJ48. Gue dapet request buat reupload hantu amnesia. Maaf telat yah.
Happy Reading
#AsKriting
Sepulang
dari Rumah Sakit cewek yang curang saat lomba sedang makan malam bersama
keluarganya. Di sana ada kedua kakaknya, ibu dan ayahnya.
“sin,
gimana lombanya ?” tanya kak Mayang.
“Maaf
kak aku kalah lagi” jawab Sinka.
“Aku
denger juga dia curang lho waktu lomba” timpal Naomi.
“Tapi
kan aku udah minta maaf sama Septyan” balas Sinka.
“Tetep
aja curang ya curang. lo itu malu – maluin keluarga” ledek Naomi.
“Sudah
dong mi, kamu jangan ngeledek adik kamu ini. Dia kan udah menyesali perbuatannya”
ucap Ibunya.
“Kalo
nggak bisa nyanyi, mendingan gak usah ikut lomba” ledek Naomi dengan ekspresi
datar.
Sinka
yang biasanya ngotot melawan kakaknya itu, memilih untuk pergi ke kamarnya,
meninggalkan makanan yang masih tersisa. Melihat itu ayah Sinka memarahi Naomi,
dia merasa perkataannya sudah keterlaluan. Kalo sudah di ceramahi ayah, Naomi
langsung diam sambil melahap makanannya.
Hari
terus berganti, Andela senantiasa mendampingi Luthfi yang masih di rawat di
Rumah Sakit. Sore harinya pasti teman – temannya datang untuk melihat keadaan
cowok yang pernah menyelamatkan Shania itu.
Sampai
akhirnya, dokter membolehkan ia pulang ke rumahnya. Dengan perban kepala yang
masih menempel, ia pulang ke rumahnya bersama Andela. Saat membuka pintu kamar,
ia mendengar bunyi dari perutnya, dengan perasaan malas ia pergi ke dapur untuk memasak mie ramen instan. Namun Andela
melarangnya, ia berinisiatif untuk memasak mie itu.
“lo
yakin bisa masak ?”
“Nggak
di coba ya gak akan tau”
“Yaudah
terserah lo. Tapi awas aja kalo ada yang rusak”
“Siap
bos”
Luthfi
menunggu di kamarnya, dan hantu itu berusaha mengendalikan kekuatannya, ia
memegang panci yang biasa dipakai Luthfi untuk memasak mie, pertama – tama ia
mendidihkan air, dan membuka kemasan mie instan itu. Karena sering
memperhatikan saat Luthfi memasak, ia jadi tau bagaimana cara membuat 1 mangkuk
ramen.
“Omatase
shimasta” ucap Andela sambil membawa 2 mangkuk ramen. *Maaf sudah lama menunggu.
Luthfi
mengambil satu mangkuk, dan menikmatinya bersama Andela. Sepertinya mereka
semakin dekat.
*~~~*
Besoknya
Luthfi kembali pergi ke sekolah, sebenarnya Andela sudah menghalanginya karena
kondisinya belum pulih sempurna. Tapi cowok jutek itu tidak menuruti kemauan hantu
yang numpang di rumahnya. Tak seperti biasanya, di depan rumahnya sudah ada
mobil Jazz milik Yupi.
Saat
keluar rumah, ia melihat Yupi sudah melambaikan tangannya sambil tersenyum. Dia
tau maksudnya, Yupi ingin mengajak pergi bersama ke sekolah. Daripada kena
timpuk orang tidak dikenal lagi, ia memutuskan untuk pergi bareng Yupi. Ia
mengunci pintu rumah dan menghampiri mobil yang terparkir itu.
“Selamat
pagi” sapa Yupi dengan muka ceria.
“Pagi”
balas Luthfi dengan malasnya.
“lho
kok nggak semangat gitu. Kamu masih sakit yah ?” tanya Yupi.
“Udah
mendingan kok, ini juga mau berangkat sekolah” jawab Luthfi.
“Jangan
di tekuk gitu donk mukanya. Bareng sama aku yuk” ajak Yupi.
Luthfi
pun tersenyum sambil masuk ke dalam mobil warna biru gelap. Seperti biasa ia
diikuti oleh hantu amnesia.
Di
perjalanan, Yupi menanyakan keadaan Luthfi yang baru keluar dari Rumah Sakit.
Luthfi menjawab dengan nada malas, dia juga menanyakan apa kepala yang masih di
perban itu. Luthfi dengan santai menjawab kepalanya sudah tidak sakit. Yupi
mencoba memegang kepala Luthfi.
“Awww”
“Katanya
udah nggak sakit ?” ledek Yupi.
Luthfi
tidak menjawab pertanyaan terakhir itu, ia mengeluarkan earphone dari tasnya,
ia lebih suka mendengarkan lagu daripada mendengarkan pertanyaan yang
menurutnya tidak penting itu. 15 menit berlalu, mereka sudah tiba di sekolah.
Mereka berjalan bersama menuju kelas, saat melangkah terkadang Yupi ngobrol
dengan Andela.
Luthfi
yang selalu datang pagi ke sekolah, melihat kelasnya masih kosong. Hanya ada
mereka berdua. Satu persatu teman sekelasnya datang ke kelas. Sampai teman
dekatnya datang secara bersamaan.
“wah
pahlawan kita udah masuk lagi nih” ucap Tyas sambil merangkul temannya yang
sudah beberapa hari ini tidak masuk.
“Keadaan
kamu udah baikan fi ?” tanya Beby.
“Itu
kepala kamu masih sakit ?” tanya Shania.
“Kok
gak ngabarin kita sih kalo kamu keluar dari Rumah Sakit ?” tanya Nabilah.
Luthfi
dihujani sejuta pertanyaan, kepalanya langsung pusing mendengarnya. Beberapa
detik diam, akhirnya ia menjawab semua pertanyaan itu.
“Gw
udah baikan, sorry kalo nggak ngabarin kalian”
Luthfi
seperti seorang maling yang di introgasi oleh beberapa polisi. Ada pertanyaan
yang dijawab, ada juga yang tidak. Andela merasa lega, banyak orang yang
mencemaskan keadaan Luthfi selain dirinya. Di tengah obrolan, ada seorang cewek
menghampiri mereka.
“fi
aku boleh sebangku sama kamu gak ?” tanya Sinka.
“eh,
nande ?” jawab Luthfi.
“Maksudnya
?” tanya Sinka.
“Artinya
itu kenapa ?. Itu bahasa Jepang” ucap Tyas.
“wes,
lo bisa bahasa Jepang fi ?” tanya Shania.
“Hai,
ore no otosan wa Nihon kara kimashita” jawab Luthfi. *Iya, ayah saya berasal dari Jepang.
“Itu
lagi apa artinya ?” tanya Shania.
Tyas
kembali menjelaskan apa yang dikatakan Luthfi dalam bahasa Indonesia.
“Gw
udah gak dianggap sama Rona dan Hanna” timpal Sinka.
“Kenapa
mereka kan temen lo ?” tanya Septyan.
“Semenjak
kejadian itu, mereka udah nggak anggep lagi gw temen” jawab Sinka.
“Hahhh,
yare – yare. Yaudah lo duduk aja” ucap Luthfi.
“Thanks
fi” balas Sinka.
“Tenang
aja sin, kalo lo butuh apa – apa bilang aja sama gw” ucap Septyan.
“Iya,
makasih yan” balas Sinka.
“Jangan
sin, dia cuman modusin kamu aja” ledek Tyas.
Setelah
kejadian itu, Sinka bergabung bersama Luthfi cs. Mereka ngumpul, ngobrol, canda
bersama sampai guru datang ke kelas.
*~~~*
“kak
ve” sapa seorang cowok.
“Ve
tuh, ada cowok” ucap Melody.
Ve
melirik ke arah cowok yang memegang secarik surat di tangan kanannya. Ia lalu
berdiri dari duduknya.
“I…iii…niii…a..ku…a…dda…su..su..rat…uuuun…tuk….kaaakk….vee”
ucap cowok itu dengan keringat yang bercucuran.
Ve
menanggapi adik kelasnya dengan senyuman. Ia mengambil surat yang disodorkan
cowok itu. Ve kemudian menyobek surat itu dihadapannya.
“Maaf
ya, gw nggak suka tipikal cowok kayak lo” ledek Ve.
“hahahahaha”
Saat
itu Melody cs sedang ada di kantin, cowok itu datang ketika mereka sedang makan
siang. Mereka sering menghina, meledek, dan mempermalukan cowok yang naksir ke
salah satu dari mereka.
Jessica
Veranda atau biasa di panggil Ve adalah cewek paling banyak di taksir dari ketiga
temannya. Setiap hari selalu saja ada cowok yang ingin dekat dengannya. Entah
itu memberi surat, kado, coklat. Ada juga yang berani meminta nomernya, yang
jelas – jelas akan di tolak mentah – mentah olehnya. Tubuhnya yang seksi, dan
pipinya yang super chubby, menjadi daya pikat yang kuat, dia juga dijuluki Miss
Badai.
Cowok
yang suratnya di tolak Ve pergi dari kantin sembari menutup mukanya dengan
tangan. Ve kembali duduk, teman – temannya sudah selesai mentertawakan cowok
itu, mereka melanjutkan melahap makananya.
“Seperti
biasa, lo selalu gitu kalo ada cowok yang ngedeketin lo” ucap Naomi.
“lo
itu cantik Ve, tapi masa sih masih jomblo ?” sambung Yona.
“gw
itu pilih – pilih kalo soal cowok. Nggak kayak lo mi, gonta – ganti pacar tiap
minggu” ledek Ve.
“haha,
biarin. Gw cuman cari untung aja, kalo udah rugi yang gw putusin” balas Naomi.
“Mending
elo mi, gw malah cuman manfaatin mereka” ucap Melody.
“haha,
gw donk setia sama Riki” balas Yona.
“Yakin
nih setia ?” ledek Naomi.
“hehe,
nggak tau juga sih” balas Yona.
Perkara
cowok memang sangat mudah untuk di dapatkan. Shinta Naomi, dia adalah kakak
Sinka, sifatnya ada yang sama dengan Luthfi. Dia judes, jutek, dingin sama
cowok. Tapi kalo ada cowok ganteng atau kaya, dia dengan mudah meluluhkan
hatinya.
Sedangkan
Melody, ketua genk tersebut, tidak pernah pacaran. Dengan parasnya yang cantik
dan latar belakangnya yang mapan memang akan sangat mudah untuk memikat hati
cowok. Dia pernah di tembak sama cowok, perawakannya juga ideal. Melody
menjawab tidak sambil berkata “Jangan terburu – buru. Kita jalanin aja dulu”.
Yap dia memang seperti itu, ketika dekat dengan cowok dia tidak ingin cowok itu
jadi pacarnya. Cowok itu cuman barang, kalo udah rusak atau udah bosan, ya
tinggal di ganti.
*~~~*
“ay
bangun, bu Nita udah dateng tuh” ucap Kinal membangunkan teman sebangkunya itu.
“Hmm,
apaan sih nal, gw kan masih ngantuk” balas Ayana.
“Selamat
Siang anak – anak” sapa bu Nita.
Ayana
terbangun mendengar suara guru kimia. Ia dan teman – temannya membalas salam
guru itu. dan pelajaran pun di mulai. Kimia salah satu pelajaran paling tidak
di sukai para murid SMA zaman sekarang. Luthfi, murid yang termasuk pintar pun
cuman mengikuti jalannya pelajaran, tanpa mengerti satu bab pun. Kimia adalah
salah satu kelemahannya dalam belajar.
Sambil
memegang pulpen di tangan kanannya, ia melihat sosok cewek yang sebangku dengan
Beby. Dia merasa asing, belum pernah sekali pun ia bertegur sapa dengan cewek
itu. Pertanyaan diajukan ke Sinka. Cewek yang kini sebangku dengannya itu
menjawab.
“Itu
Frieska fi, masa lo nggak tau ?”.
“Tapi
gw belum pernah liat mukanya”
“Itu
karena kamu sibuk maen game fi” ledek Andela.
“Iya
emang, si Frieska ini cewek pemalu. Dia juga kayak lo yang dulu nggak punya
temen” ucap Sinka.
“Pokoknya
dia beda banget deh sama kakaknya” sambung Sinka.
“Dia
punya kakak ?” tanya Luthfi.
“Astagfirullah,
lo nggak tau Melody ?” jawab Sinka.
Luthfi
memberi isyarat tidak tau. Karena suara Sinka yang agak tinggi membuat mereka
menarik perhatian guru kimia yang sedang menjelaskan materi. Luthfi dan Sinka
langsung bungkam seribu bahasa.
Berbeda
dengan Luthfi, Kinal cs merupakan murid yang teladan, meskipun sikap Jeje yang
kadang suka gesrek, dan Ayana yang suka tidur dimana saja. Dalam hal pelajaran
mereka termasuk murid terdepan dalam segala mata pelajaran. Kinal cs mengikuti
semua pelajaran dengan cermat.
Bel
pulang dibunyikan, semua murid memasukan alat tulis mereka ke dalam tas. Kinal
cs selalu pulang bareng, karena rumah mereka satu komplek.
“duuh
gw masih ngantuk niiih” ucap Ayana dengan mata yang merem melek.
“tuh,
lo tidur di wc, masih kosong kok” ledek Jeje.
“haha,
tapi awas kalo di usir petugas pembersih” sambung Kinal.
“Nggak
mau ah, ngapain tidur di wc. Disana kan bau” balas Ayana.
“Siapa
juga yang mau tidur di wc ay” ucap Dhike.
Mereka
berjalan menyusuri koridor yang biasa mereka lewati saat pulang sekolah.
Perjalanan menjadi enjoy dengan diselingi obrolan dan candaan diantara mereka.
Jeje juga kadang bertingkah laku aneh demi menghibur teman – temannya itu.
“bugh”
“Aduuuh,
sakiiit” ucap Ayana dengan manja.
#ToBeContinued