Hantu Amnesia Part 30


Hantu Amnesia Part 30
Hallo minna. Omataseshimashita. Ketemu lagi sama aku, si hantu amnesia yang makin kesini makin imut. Aku sangat berterima kasih buat para reader yang selalu setia nunggu ff ini diupdate. Dan aku juga berterima kasih buat Luthfi-san yang mendahulukan menulis ff ini daripada ff yang lain. Baca sampai tamat yh.... Happy reading :v
Perlakuan keenam lelaki itu sudah melewati batas norma. Jeritan-jeritan kenikmatan terus bersahutan.
Keenam lelaki ini semakin asyik memperdaya gadis-gadis remaja ini layaknya sebuah mainan.
BLEUP
Lampu gudang tiba-tiba mati, reflek semua lelaki itu menghentikan aktivitasnya. Kejadian itu menyelamatkan keperawanan keenam teman sesekolah Luthfi itu.
"Ada apaan nih? Kok lampu tiba-tiba mati?" tanya Fauzan. Keenam lelaki ini membungkus kembali kemaluannya dengan celana yang tadi mereka kenakan.
"Duuh, kenapa mati lampu sih? Mau klimaks nih," ucap Farhan.
Beberapa detik setelah mati lampu, terdengar suara wanita tengah tertawa.
"Hiiihihihi... Hiiihihihi..... Hiiihihihi.... Hiiiiiiiiihihihi."
Suara tawa perempuan itu semakin lama semakin keras, suara itu mirip sekali dengan suara kuntilanak.
Bulukuduk para lelaki sontak berdiri, mereka mencoba mencari sumber suara tersebut.
"Siapa itu? Jangan main-main sama kita yah," ancam seorang lelaki yang sedari tadi sedang berjaga.
"Hiiihihihi... Hiiihihihi..... Hiiihihihi.... Hiiiiiiiiihihihi."
Suara itu semakin keras terdengar, ditambah bayang-bayang putih yang samar-samar terlihat berterbangan.
"Aku adalah penunggu ruangan ini. Sedang apa kalian di daerah kekuasaanku," ucap hantu itu, suaranya begitu berat dan menakutkan.
Semua lelaki itu mulai dilanda rasa ketakutan, mereka bingung harus berbuat apa? Ditambah pandangan mereka yang terbatas.
12 lelaki mesum itu mencoba berkumpul dan keluar dari ruangan itu.
BUGH
Satu lelaki pingsan karena dipukul tengkuk lehernya.
"Siapa itu?" tanya Farhan setelah mendengar suara pukulan.
BUGH..BUGH...BUGH
Satu persatu lelaki yang menyekap Melody cs pingsan.
BUGH..BUGH
Sampai tersisa keenam lelaki yang tadi hampir merenggut keperawanan Melody cs.
"Wooi. Hantu, sekarang lo bisa nyalain lagi lampunya, gue pengen kasih pelajaran buat keenam hentai yaro ini," ucap seseorang yang tadi melumpuhkan teman-teman Farhan.
CREEK
Terlihat Luthfi berdiri gagah bersama Yupi, Tyas, Septyan, Shania, Beby, Nabilah, Rangga, dan Ivan.
"Si..siapa kalian?" tanya Farhan yang mulai terpojok.
"Jadi ini muka-muka yang harus gue bikin bonyok," ucap Luthfi sambil mengepalkan kedua lengannya.
"Shania, Beby, Nabilah, Yupi, kalian bantu kak Ve sama temen-temennya, yang lain lakukan apa yang harus kalian lakukan," perintah Luthfi. Ia lalu berlari kearah musuh.
"Yaelah. Jelaslah bantuin lo lah," balas Tyas. Mereka lalu mengikuti Luthfi, sementara yang lain membantu Melody cs.
"Ayo gengs. Kita masih menang jumlah, jangan takut." Farhan berusaha membangkitkan semangat teman-temannya.
Dan pertarungan pun terjadi, Luthfi dipaksa harus berhadapan dengan dua orang lelaki yaitu: Farhan dan Fauzan.
"Jadi lo, dalang dari semua ini?" tanya Luthfi.
"Iya, emang kenapa?" jawab Farhan.
"Ayo zan kita hajar cowok kurang ajar ini," ajak Farhan.
Kedua lelaki ini melakukan serangan secara bersamaan, namun dengan mudah Luthfi menghindari semua serangan itu.
"Haha, apa cuma segini kemampuan kalian?" Luthfi terus menghindar sampai beberapa menit, ia lalu berkata, " Mungkin sekarang giliran gue."
Pertama Luthfi memukul Farhan ditengah serangan bertubi-tubinya, lalu ia menendang kaki Fauzan yang membuatnya terjatuh.
Emosi Luthfi perlahan mulai keluar, "Lo pada tuh cowok pengecut yang cuman berani sama cewek doang."
Luthfi memposisikan diri diatas tubuh Fauzan, dan ia mulai melancarkan pukulan demi pukulan yang membuat wajah Fauzan bengkak, darah segar keluar dari hidungnya. Nampak Fauzan hampir tak sadarkan diri.
Brak
Tengah asyik-asyiknya memukul wajah Fauzan, Luthfi mendapatkan serangan dari belakang. Kepalanya ditimpuk batu oleh Farhan membuat pendarahan di kepalanya.
"Luthfi~" teriak teman-temannya.
Farhan hanya tertawa mendengar jeritan itu, "Lo lupa kalo musuh lo gak cuman 1."
"Aaahh," erang Luthfi sambil memegang kepalanya yang sudah berlinang darah segar.
Farhan melakukan hal yang sama, ia memukul wajah Luthfi seolah ingin membalaskan apa yang Luthfi lakukan kepada Fauzan.
Sementara itu, pertarungan sengit terjadi antara Ivan dan lelaki yang memperkosa Naomi. Jual beli serangan terjadi.
"Gue denger lo tuh cowok yang diputusin Naomi kemaren kan?" tanya Teddy, cowok yang sedang berkelahi dengan Ivan.
"Terus kenapa kalo itu gue?" tanya Ivan.
Bugh
"Kenapa lo masih mau nyelametin cewek sialan itu? Padahal dia udah mutusin lo?" ledek Teddy.
Mereka mengobrol sambil bertukar pukulan.
"APAPUN YANG NAOMI LAKUIN KE GUE, GUE BAKALAN TETEP CINTA SAMA DIA," teriak Ivan, sambil melayangkan pukulan ke wajah Teddy. Pukulan itu menghantam keras wajah Teddy. Dan setelah itu, serangan terus menerus dilancarkan Ivan. Wajah Teddy kini sudah bengkak tak berupa.
"Heh cowok brengsek, berani-beraninya lo nyentuh tubuh Sinka," ledek Septyan, amarah tengah memenuhi kepalanya.
"Emang kenapa? Lo siapanya dia?" Mendengar perkataan itu, Septyan langsung melancarkan serangan bertubi-tubi tanpa ampun.
Lelaki itu tak diberi kesempatan untuk melawan, bahkan menangkis serangan Septyan pun dia sangat kewalahan.
BUGH...BUGH...BUGH
Dia terus memukul wajah lelaki itu, tak kuat menahan rasa sakit, lelaki itu pun pingsan.
"Yan, udah yan," ucap Sinka dari kejauhan.
Suara Sinka itu menghentikan serangan Septyan, dia melihat musuhnya sudah tergeletak tak sadarkan diri.
Di saat yang bersamaan, Tyas harus berhadapan dengan lelaki yang tadi mencoba merenggut keperawanan Ve.
"Lo itu cowok yang waktu itu kan? Cowok yang ngasih surat cinta sama kak Ve di kantin?" tanya Tyas.
"Iya itu gue, mau apa lo? Hah?" tanya cowok yang bernama Rey itu.
"Haha, kasian banget lo," ledek Tyas.
Rey terus menyerang Tyas namun dengan mudah teman Luthfi ini terus menghindar sambil melontarkan ejekan-ejekan yang membuat marah Rey.
"Lo itu kalo emang cowok gak bakalan ngelakuin hal yang kayak gini," ucap Tyas sambil memukul wajahnya. Rey langsung tepar dalam sekali pukulan.
Di sisi lain, Farhan tampak asyik memukul wajah Luthfi, namun saat ia melayangkan pukulan ke 10, tangan Luthfi berhasil menangkisnya dan memukulnya balik.
Luthfi lalu berdiri, ia menendang perut Farhan yang tengah tergeletak di atas tanah. Luthfi terus menyerang Farhan, tendangan dan pukulan yang diterima Farhan tanpa ada perlawanan.
Di beberapa menit, sebuah pukulan keras mengakhiri serangannya.
Pertarungan terjadi begitu cepat, tak ada perlawanan berarti dari lelaki hidung belang ini, hanya sebuah pukulan memakai batu yang membuat kepala Luthfi berdarah.
"Luthfi-sama. Kepalamu berdarah lagi," ucap Andela cemas, ia takut cowok pecinta roti ini jatuh pingsan, dan berujung kembali di rumah sakit
"Gak, gue gak apa-apa. Santai aja. Luka kayak gini gak bakalan bikin gue ke rumah sakit lagi," balas Luthfi.
Memang luka yang ditimbulkan tak separah luka waktu itu, dan pendarahannya pun tak separah saat itu.
Teman-teman Luthfi yang lain menghampiri lelaki penyendiri ini, dan dengan konteks kalimat yang hampir sama, mereka menanyakan keadaan Luthfi. Termasuk Melody cs yang kini sudah mengenakan pakaian mereka kembali.
Tak lama setelah itu, pihak berwenang datang ke tempat kejadian, dan meringkus 12 lelaki yang telah mencoba aksi pemerkosaan kepada 6 gadis remaja. Bersamaan dengan itu, Luthfi mendapatkan pertolongan pertama, yang berhasil menghentikan pendarahan di kepalanya.
Luthfi cs menyerahkan semua urusan kepada polisi, dan mereka keluar gudang bersamaan.
"Fi, sebaiknya kita bawa ke rumah sakit, aku khawatir lukamu infeksi," ucap Melody saat mereka telah berada di gerbang sekolah.
"Gak usah. Gue langsung pulang aja," ucap Luthfi, ia mempercepat langkahnya dan meninggalkan teman-temannya di belakang.
"Luthfi," ucap Ve.
Reflek Luthfi menengok ke belakang, "Makasih yah," ucap Ve.
Luthfi hanya tersenyum kecil dan kembali berbalik ke depan.
"Fi, mau gue temenin?" tanya Tyas. Dia hanya memberi isyarat menolak.
Semua temannya terdiam sesaat melihat cowok keras kepala itu berjalan tergopoh-gopoh berjalan ke rumahnya.
"Yup, kenapa kamu gak nganterin Luthfi?" tanya Ve.
"Susah kak, kalo Luthfi udah bilang gak, ya, enggak. Mau dipaksa kayak gimana juga," jawab Yupi.
"Dia memang cowok langka, kita harus berterima kasih sama Luthfi guys," ucap Melody.
"Iya mel, kalo gak ada dia sama temen-temennya. Kita gak tau apa yang bakalan terjadi sama kita selanjutnya," timpal Yona.
"Ivan, maaf yah. Aku udah mutusin kamu, aku udah mainin hati kamu. Maaf juga aku..."
"Syuuuut."
"Udah mi, aku kan udah bilang cintaku ini selalu buat kamu. Kamu gak perlu minta maaf mi. Ganti kata itu dengan..."
"Makasih van. Makasiiiiih banget. Aku gak tau kalo kamu saat itu gak ada, mungkin aku udah..." Naomi memotong ucapan Ivan sambil memeluknya. Air mata keluar begitu saja saat berterima kasih kepada pria yang menyelamatkannya.
"Udah kamu jangan nangis. Yang terpenting buat aku, kamu baik-baik aja mi," balas Ivan.
Yap, mungkin kisah cinta Naomi dan Ivan akan berlanjut kembali.
"Yan, aku gak tau kamu bisa berantem," ucap Sinka.
"Emang aku gak bisa berantem dut," balas Septyan.
"Tapi tadi kamu kok bisa ngalahin mereka?" tanya Sinja heran.
"Gak tau. Mungkin itu luapan marah aku karena mereka udah berani nyentuh kamu sin," jawab Septyan.
Dan entah kenapa, Sinka tiba-tiba menggandeng tangan kanan Septyan erat sekali. "Makasih yah, udah nolongin aku yan," ucapnya lembut.
"Kak Ve juga mau berterima kasih sama kamu yas. Makasih yah," ucap Ve.
"Iya kak, sama-sama. Lagian aku cuma bantu doang, selebihnya semua idenya Luthfi" balas Tyas.
"Oh idenya dia. Tapi aku penasaran tadi siapa yang ketawa kayak kuntilanak?" tanya Melody.
"Aku kak, itu sebagian rencana kami," jawab Yupi.
"Ih, seram banget suara adek kakak ini. Kayak kuntilanak beneran tau gak?" ucap Ve.
"Haha. Siapa dulu dong. Yupi gituloh."
Tak lama setelah itu, satu persatu mobil datang dan menjemput mereka pulang ke rumah masing-masing.
*~~~*
Berita menyebar begitu cepat, sampai seantero sekolah tau kejadian keji di gudang sekolah itu.
Akibat perbuatannya, 12 lelaki itu langsung di drop out dari sekolahnya dan terancam dipenjara.
Setelah kembali menjadi pahlawan, Luthfi kembali ke sekolah dengan biasanya. Duduk di bangku paling belakang dan memakan roti kesukaannya.
Belum satu menit, ia langsung dikerubuti oleh satu kelas dan dihujani beberapa pertanyaan.
"Fi, bener yang mau memperkosa Melody itu pacarnya yh?"
"Gue denger juga para mantan pacar mereka pada balas dendam, itu bener gak sih?"
"Kok, lo mau nyelametin mereka fi? Kan mereka pernah fitnah lo?"
Masih banyak pertanyaan lain yang terlontar dari mulut teman sekelasnya. Akibat kejadian kemarin, dia jadi sorotan teman-temannya.
Tetap saja ia memasang muka dingin, dan hanya mengangkat pundaknya pertanda tidak tau.
Namun para temannya terus memaksa supaya Luthfi mau membagikan apa yang ia tahu.
Kejadian itu menjadi berita panas dan mereka ingin tau dari narasumber yang ada di TKP.
"Wey...wey...wey, ada apa nih?" tanya Tyas.
"Jarang-jarang kalian ngedeket ke si Luthfi," ucap Septyan.
"Yaelah yas, kita mau tau kejadian sebenarnya tentang kejadian semalem," ucap salah seorang teman kelas Luthfi.
"Ok, ok. Tenang, biar gue yang cerita kejadian semalem," ucap Tyas.
Mereka pun duduk di sekitar Tyas dan siap mendengarkan ceritanya.
"Untung aja ada si Tyas," gumam Luthfi.
"Haha, aikawarazu," ucap Andela.
Tyas mulai menceritakan kronologi kejadian malam itu. Teman-temannya hanya mangut-mangut tanda mengerti, dan Luthfi hanya diam memikirkan hal yang lain.
"Hmmm, kenapa gue jadi inget lagi sama dia yah?" Gumam Luthfi dalam hati.
#ToBeContinued
Sorry banget guys, udah dua bulan lebih gue gak update. Lagi banyak masalah yang bikin mumet kepala, niatnya gue gak bakalan nulis lagi. Sorry kalo part ini mengecewakan kalian yang udah nunggu lamaaaa banget. Moga masih bisa mengobati rindu kalian sama ff ini. Tetap tungguin part selanjutnya yah, kalo gak update2, pc aja gue. OK?
Sankyu~
Previous
Next Post »

6 komentar

Write komentar
Dendhi Yoanda
AUTHOR
18 Februari 2016 pukul 05.29 delete

Akhirnya update lagiiii 😂😂😂

Reply
avatar
Dendhi Yoanda
AUTHOR
18 Februari 2016 pukul 05.29 delete Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
avatar
Unknown
AUTHOR
18 Februari 2016 pukul 09.17 delete

Akhirnya setelah negara api padam update lagi, ditunggu bang updatenya tetep jadi fict fav anti mainstream

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
18 Februari 2016 pukul 17.02 delete

Ya, gitulah. Semoga bisa memuaskan lo semua :))

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
18 April 2016 pukul 00.56 delete

Udah hampir 3 bulan nih bang, si hantu kapan di update?? 😀 😀 😀

Reply
avatar