Majessty119 Chapter 4 : Ras Majessty


Hallo sahabat KSJ48. Yang pengen tau apa aja yang ada di ras majessty yuk baca chapter selanjutnya. Happy Reading :v.
"Kakak gak boong kan. Kalian bener-bener ketemu sama author novel delusination" ujar Melody saat melihat para Imaginate senang karena mendapatkan tanda tangan a Yudi.
"Bener kak. Nda sia-sia aku ikutin kakak" balas Andela lalu memasukan kembali novel yang telah ditanda tangani.
"Ve kamu ajak mereka liat-liat apa aja yang ada di ras majessty yah. Aku sama yang lainnya mau rapat sama a Yudi" perintah Melody.
"Ok, mel" disudahinya dengan senyuman. Belum juga bergerak dari posisinya ada seorang lelaki yang memegang tangan kanannya.
"Yuk kak Ve. Kita mau jalan-jalan kemana ? Ke mall ? Atau mau ke taman ?. Luthfi temenin deh" ucap Luthfi sambil tersenyum kearah Ve.
Pltaaakk
"Aduuh"
"Mesum banget sih. Belum apa-apa udah pegang tangan" ucap Naomi yang tiba-tiba ada disamping Luthfi lalu menjitak kepalanya. Tangan yang Luthfi pakai untuk memegang Ve dilepas dan dialihkan ke kepalanya untuk mengelus lembut, mengurangi rasa sakit.
"Jiaah, kak Naomi cemburu. Bilang aja kak kalo mau dipegang kak" ucap Luthfi, rasa sakit dikepalanya belum sepenuhnya hilang.
Pltaakk
"Aww"
Kedua kalinya, Naomi melesatkan jitakan kedua ke bagian yang sama. Dengan tatapan yang penuh kebencian.
"Mel, aku ikut sama Ve yah. Aku takut dia macam-macam" ucap Naomi.
"Iya-iya. Tapi kamu jangan sering-sering jitak Imaginatenya yah." Melody dan yang lainnya pergi meninggalkan Ve dan Naomi beserta para Imaginate untuk pergi ke gedung pertemuan.
Ve hanya tersenyum simpul saat melihat kelakuan salah satu Imaginate yang entah darimana asalnya. "Yaudah, mending berangkat sekarang." Para Imaginate menganggukan kepalanya dan mengikuti seniornya dari belakang.
Layaknya tour guide, Ve dan Naomi menjelaskan bangunan-bangunan apa yang mereka lihat. Disebelah gedung power room terdapat gedung pelatihan. Ada 4 gedung pelatihan yang cukup besar.
"Nah, ini gedung pelatihan. Kenapa ada 4 gedung ?,  karena pada dasarnya di delusination ada 4 elemen dasar." Jelas Ve saat berhenti didepan gedung pelatihan.
"Kalo gitu aku mau dilatih sama kak Ve ah" ujar Luthfi setelah mendengar penjelasan Ve.
"Yaelah, elemen aja gak punya. Mau dilatih sama Ve" ledek Naomi dingin.
"Gw juga aneh, kok sama cewek pake aku kamu" sambung Adit meledek Luthfi.
"Yee, kan sama cewek harus lembut. Biar dia suka sama kita. Iya kan kak Ve ?" pandangannya mengarah ke sosok perempuan yang memiliki pipi bakpao.
"Kamu ini bisa aja" balas Ve tersenyum malu. "Duuh, kebiasaan deh. Kamu memang lemah kalo udah digoda cowok Ve." Kali ini Naomi meledek rekannya.
"Kak Ve aku mau tanya." ucapan Michele melerai perdebatan yang tidak penting itu. "Mau tanya apa syel ?" jawab Ve.
"Kalo elemen cahaya gimana ?." Ve berfikir sejenak, pandangannya mengarah keatas dengan tangan memegang dagunya. "Kalo gak salah, Melody pernah bilang ada gedung khusus untuk melatih elemen langka kayak kamu" jawab Ve.
Michele hanya ber-oohhh saat mendengar jawaban Ve. Kedua Imaginary ini meneruskan perjalanan keliling-keliling ras Majessty.
Tepat dibelakang gedung power room dan gedung pelatihan, berjejer rapih gedung asrama perempuan dan lelaki berdampingan.
"Nah, ini gedung asrama. Nanti kalian bakalan tinggal disini" ucap Ve saat berada didepan gedung asrama.  "Gede banget kak, emang banyak yah yang tinggal disini ?" tanya Tyas, melihat megahnya gedung asrama.
"Gini deh gw jelasin. Di novel yang kalian baca itu ras majessty mengirim pasukan ke turnamen. Nama pasukannya itu Majessty117. Nah, 117 itu nama angkatan. Setiap angkatan yang menang akan mengikuti turnamen selanjutnya. Tapi kalo kalah akan ada angkatan selanjutnya yang menggantikannya." Jelas Naomi.
"Berarti ras majessty punya 117 angkatan ?" tanya Elaine dengan raut muka tidak percaya.
"Betul sekali len. 117 itu angkatannya a Yudi. Nah kalo kak Ve sama yang lainnya itu angkatan 118." Jawab Ve, membuat Elaine yakin.
"Berarti kalian pas turnamen kalah donk ?" tanya Adit. Muka kecewa timbul dikedua muka senior Adit. "Bener dit, di tahun kedua kami ikut turnamen Imagination, kami dikalahkan ras Andromeda" jawab Naomi.
"Tenang aja kak Naomi. Aku bakalan balas kekalahan kalian" ucap Luthfi sambil mengelus-elus pundak Naomi.
Plaak
"Awww"
Tamparan Naomi mendarat tepat di pipi kanan Luthfi. "Kakak hobi banget sih nyiksa aku." Ucap Luthfi sambil mengelus pipinya yang mulai memerah membentuk sebuah tangan.
"Heuh, biarin. Elemen dasar aja gak punya, belagaan mau ngebalas dendam." Balas Naomi dingin sambil menyilangkan kedua tangannya.
"Omi, tadi Melody bilang apa ?" tanya Ve. "Iya-iya, itu yang terakhir Ve" jawab Naomi, ia lalu melanjutkan perjalanannya. "Yaudah yuk, kita lanjut ke gedung selanjutnya" ajak Ve.
"Kak Omi, disini galak banget yah dut" ucap Zae saat berjalan mengikuti langkah Naomi dan Ve. "Iya zen, padahal dirumah lembut banget. Palingan cuman ngeledek doang" balas Sinka.
Gedung power room, pelatihan, dan asrama terdapat dibagian belakang. Ve menggiring juniornya ke sisi kiri kota. Disana terdapat beberapa gedung pertemuan yang digunakan para petinggi untuk membahas sesuatu yang hal yang penting.
"Gedung ini digunakan para master untuk rapat. Kayaknya Melody dan yang lainnya juga ada disana" ucap Ve.
"Master ?" tanya Andela.
"Yap, penghuni asli dunia ini hanya 16 orang. Mereka terbagi menjadi 8 kelompok. Setiap 2 orang dari mereka membentuk satu ras dan menjadi master di ras mereka masing-masing." Jawab Ve.
"Jadi yang lainnya itu semua berasal dari Bumi ?" tanya Andela sesudah mendengar penjelasan dari Ve.
"Yap, kedua master ini selalu membawa anak-anak dari Bumi yang mempunyai bakat. Umur mereka sudah beratus-ratus tahun lamanya. Nama mereka adalah Akimoto-sensei dan Togasaki-sensei." Kali ini Naomi yang menjawab pertanyaan Andela.
"Oohh, gitu. Tapi mereka kayak manusia kan ? Bukan monster ?" tanya Andela sambil membayangkan bentuk tubuh dari kedua masternya.
"Mereka seperti manusia kok. Cuman beda dikit" jawab Ve. Perasaa Andela lega, setidaknya mereka tidak jauh berbeda dengan manusia pada umumnya.
Perjalanan dilanjutkan ke sisi tengah, dimana taman terhampar luas, telat dibelakang gerbang utama yang tadi dilalui Tyas dan yang lainnya.
"Wah, indah banget zen. Kita bisa pacaran disini" ucap Sinka saat melihat taman yang begitu indah. Rumput hijau terlihat jelas, dengan beberapa bangku taman ditiap sisinya. Taman itu semakin indah karena adanya danau kecil ditengahnya. Ditengah danau tersebut terdapat semburan air yang menyembur keatas. "Haha, iya dut. Bakalan betah nih kita tinggal disini." Jawab Zae.
"Mending kalian berdua pulang deh. Taman kayak gini banyak kali di bumi juga." Ledek Adit, ia kesal mendengar perkataan sepasang kekasih tersebut. Tak ada respon yang keluar dari Sinka maupun Zae.
"Udah-udah. Kalian laper gak ?. Kita ke kantin yuk" ajak Ve. "Wah, jadi malu nih, diajak dinner sama bidadadi cantik" balas Luthfi, wajahnya menunjukan ekspresi malu dengan tangan mengelus bagian belakang kepalanya.
Kembali Naomi ingin menjitak kepala Luthfi. Namun dia teringat perkataan Melody. Luthfi sudah ketakutan saat itu. "Ayo, kita berangkat" ucap Naomi jutek.
Ve pun membawa para Imaginate masuk kesisi kanan kota ras Majessty. Disana terdapat kantin yang berjajar menjajakan dagangannya.
"Oh iya, untuk para Imaginate, para petinggi memberikan kemudahan. Kalian bisa makan disini. Gratis" jelas Ve.
Luthfi, Tyas, dan Septyan. Ketiga lelaki ini adalah tiga otang pertama yang berlari ke kantin yang saat itu cukup ramai pengunjung.
Mendengar kata 'gratis' mereka langsung berburu makanan yang mereka suka sebanyak-banyaknya. Para Imaginate dan kedua seniornya mengikuti ketiga lelaki ini. Mereka memesan makanan secukupnya.
Setelah mendapatkan apa yang mereka inginkan. Para Imaginate berkumpul disatu meja beserta Ve dan Naomi.
"Oh, iyya kka. Kyenyapa myakanyan disinyi samya kayyak dibumyi ?" tanya Luthfi. Ucapannya tidak begitu jelas apa maksudnya karena mulutnya masih mengunyah makanan.
"Telen dulu baru ngomong" ledek Naomi, setelah menelan makanannya.
Luthfi menuruti perkataan Naomi, lalu meneguk segelas air putih. "Kenapa makanan disini sama kayak dibumi kak ?" Luthfi kembali mengulang pertanyaan, kali ini lebih jelas terdengar.
"Oh, soal itu. Ya, karena makanan ini dibawa para Imaginary yang sudah pensiun dari bumi. Mereka memulai bisnis di dunia ini" jawab Ve ditengah kesibukannya memenuhi kebutuhan kalori.
"Terus bayarnya sama dong pake uang ?" tanya Luthfi.
"Iyaiyalah, masa pake kertas" jawab Naomi jutek.
Daripada ujung-ujungnya dijitak kembali. Luthfi memilih memfokuskan diri menghabiskan sepiring nasi goreng, mie goreng, ayam goreng, dan semangkuk bakso yang telah ia pesan. Mumpung gratis pikirnya.
Selang beberapa menit, mereka sudah selesai mengisi perut. Meskipun Luthfi, Tyas, dan Septyan memesan makanan lebih banyak dari yang lainnya. Tapi ketiga lelaki ini sanggup mengimbangi yang lainnya.
Mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak di kantin. Kan bahaya kalo udah makan langsung jalan, kalau kata orang sunda bisa 'kalikibeun'.
Naomi merasakan ada hal yang tidak beres. Kenapa Imaginate yang selalu membuatnya kesal, kali ini tak berulah kembali. Ia melihat ke arah Luthfi dan mendapatinya sedang tidur dengan posisi kepalanya diletakan diatas meja, tangannya ia gunakan sebagai bantal. Berbeda dengan Imaginate yang lainnya. Mereka malah sedang mengobrol satu sama lain.
"Gw kerjain lo" gumam Naomi didalam hati, terlihat senyum jahil diwajahnya.
Naomi melakukan hal yang sama saat Ve membuat bola angin. Ia menggerakan jari tangannya, namun ia tidak mengendalikan angin.
BRRSSSHHH
Ia mengendalikan air yang tersisa didalam gelas dan menghantamkannya ke wajah Luthfi yang sedang bobo-bobo mesum (?).
"Uwaaa" seketika ia terbangun dari tidurnya. Luthfi membuka matanya, menggelengkan kepalanya sejenak. "Siapa nih yang nyiram gw ?."
"Gw, kenapa ? Mau marah ?" tanya Naomi. Muka takut terpancar dari wajah Luthfi. "Eh kak Naomi. Enggak kok aku gak marah." jawab Luthfi sambil tersenyum takut. Haha. Dasar, mungkin Luthfi dapat dijinakan dengan mudah oleh Naomi.
"Omi, kasian Luthfi kan jadi basah" ucap Ve sambil mengeluarkan saputanganya dan memberikannya ke cowok yang disiram Naomi.
"Duuh, kak Ve. Udah baik cantik bener. Beda sama..." Luthfi tidak melanjutkan ucapannya, ia melihat Naomi melihatnya begitu tajam. Ia lebih memilih mengelap wajahnya dengan saputangan yang diberikan Ve.
"Mending sekarang kita ke asrama. Kasian Luthfi juga udah ngantuk banget keliatannya" ujar Ve. Mereka pun kembali ke gedung asrama.
Diwaktu yang bersamaan saat Ve dan Naomi membawa para Imaginate jalan-jalan, a Yudi beserta Melody dkk sedang melaksanakan rapat bersama kedua master.
"Sepertinya pada turnamen kali ini kita akan mengalami kesulitan" ucap Akimoto-sensei setelah mendengar penjelasan dari a Yudi.
"Saya berharap kepadamu Melody, kamu sebagai kapten dari Majessty118 harus bisa melatih para Imaginate" sambung Togasaki-sensei.
"Saya akan mengusahakannya sensei. Saya beserta rekan-rekan akan melatih mereka sampai mereka bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya" balas Melody.
"Tapi tenang sensei. Tahun ini kita punya elemen langka" ucap  a Yudi. "Elemen apa itu ?" tanya Akimoto-sensei.
"Cahaya."
"Hmm, mungkin itu dapat menolong kita untuk merebut kembali white crystal dari tangan Andromeda" ucap Togasaki-sensei.
"Baiklah, itu saja yang ingin kami dengarkan. Kalian bisa kembali ke asrama" ucap Akimoto-sensei.
"Kalau begitu kami pamit dulu" ucap a Yudi. Mereka membungkukan kepala dan meninggalkan ruang rapat.
"Kita liat, apa yang bisa dilakukan anak yang tak mempunyai elemen dasar sama sekali." ucap Akimoto-sensei.
GLUBGLUB
Ia membuat sebuah gelembung air. Dan dengan kekuatan delusinya, didalam bola air tersebut terlihat Luthfi beserta yang lainnya sedang berjalan menuju asrama.
#ToBeContinued
Untuk cerita yang lebih menarik lainnya, anda bisa lihat disini
Silahkan Berkomentar!
Terima kasih
Previous
Next Post »