Hacking Your Heart Chapter 1 : Hari Penerimaan Siswa Baru

Hallo sahabat KSJ48. update lagi nih series terbaru disini...bagi yang suka sama cerita-cerita hacker, silahkan disimak....Happy Reading :v



Hari kelulusan merupakan hari yang sangat menyenangkan bagi semua siswa dimulai dari SMP, SMU sampai jenjang yang lebih tinggi. Dimana mereka bisa melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi atau mencari pekerjaan. Kebiasaan anak sekolah jaman sekarang bisa siswa SMP maupun siswa SMU, ketika kelulusan tiba, mereka kebanyakan mencuret-coret bajunya dengan pilok yang berbagai warna. Sering juga baju mereka dipenuhi dengan tanda tangan dari teman-temannya. Apa hal tersebut merupakan hal yang baik ? apakah patut untuk ditiru ? apa sebaiknya baju yang tidak dipakai itu disumbangkan saja ? hidup itu memang kayak main Rubik, penuh warna tapi sulit dipahami.
Hari kelulusan telah berlangsung di berbagai sekolah terutama di SMP 48. Sekolah menengah yang terkenal elit itu, meluluskan sekitar 357 siswa laki-laki termasuk perempuan. Sebelum pengumuman kelulusan diberitahukan, sudah banyak siswa yang terlebih dahulu mencoret-coret bajunya dan dipenuhi dengan tanda tangan. Sebagian siswa hanya duduk-duduk saja di koridor tanpa mengikuti kegiatan seperti yang lainnya.
Sama seperti 3 perempuan ini. Mereka tidak mencoret-coret bajunya sekalipun. Katanya kalau dicurat-coret juga toh nggak ada gunanya. Semua siswa di sekolah tersebut sangat senang sekali ketika pengumuman kelulusan di umumkan. Untungnya tidak ada satu siswa pun yang tidak lulus. /*untung aja sekolah di Indonesia, jadinya nggak mungkin ada yang nggak lulus :v */ Mereka bertiga berniat untuk masuk ke salah satu SMA yang cukup terkenal di daerahnya.
Setelah melalui tahap pendaftaran dan seleksi akhirnya tahap penerimaan siswa baru pun telah tiba. Banyak siswa yang tersenyum senang karena bisa diterima di sekolah yang mereka inginkan, tetapi banyak juga siswa yang bersedih, menundukan kepalanya karena mereka kurang beruntung tidak bisa masuk ke sekolah impiannya. Salahsatunya perempuan ini, dia tidak melihat kedua temannya disana. Dia berjalan dengan sangat lambatnya sambil menundukan kepalanya tanpa memperdulikan sekitarnya setelah ia melihat hasil seleksi penerimaan siswa baru.
“apa memang mustahil untukku bisa masuk ke sekolah ini”
Dengan tas yang ia gantung ditangan kirinya, ia terus berjalan keluar dari sekolah tersebut. Kemudian ia mendengar suara yang tidak asing didengarnya.
“Dudut…Dudut…”suara itu semakin lama semakin keras.
“Dudut…Dudut…”suara itu terdengar lebih keras dengan dibarengi suara pintu yang sedang diketuk.
“Dudut…cepet bangun. Kamu bisa terlambat!”suara itu terdengar seperti teriakan seseorang. Mendengar itu perempuan tersebut langsung terbangun dari tidurnya. Ia sangat terkejut ketika membuka kedua matanya, ternyata ia masih berada dikamarnya.  Kamarnya sangat rapih sekali dengan dinding yang berwarna pink dan dihiasi oleh poster kungfu panda dan doraemon. Terdapat beberapa boneka yang ditata sangat rapih di atas lemari termasuk boneka panda dan minion juga ada disana. Perempuan itu hanya melihat sekeliling kamarnya dengan muka yang masih mengantuk.
“Aduh aku mimpi buruk. Apa aku bener nggak bakal lulus seleksi ?”gumam Sinka sendirian dikamarnya.
“Dudut, ayo bangun! Nanti cici tinggal lo!”terdengar suara teriakan seseorang dari balik pintu kamarnya.
“aaa…iya cici”jawab Sinka yang masih menggisik-gisikan matanya. Kemudian sinka bangun dari tempat tidurnya dan menuju ke kamar mandi. Dia membersihkan tubuhnya dan merias-rias wajahnya setelahnya. Sinka memakai baju SMP nya karena hari ini adalah hari pengumuman penerimaan siswa baru. Setelah berlama-lama dikamarnya sinka pergi ruang makan. Disana sudah ada kakaknya yang menunggu untuk sarapan.
“dut, kamu kenapa, kok mukanya ditekuk gitu ?”Tanya Naomi yang tak lain adalah kakaknya sinka yang sedang duduk di dekat meja makan tersebut. Naomi sering memanggil adiknya dengan panggilan dudut, karena pipinya yang fluffy selalu bikin gemes semua orang dikeluarganya.
“itu cici semalam aku mimpi buruk.”jawab Sinka dengan muka tanpa ada semangat sedikitpun.
“Kamu mimpi apa dut, sampai-sampai lesu gitu ?”Tanya Naomi penasaran.
“aku nggak lulus seleksi ci di SMA Blue Rose.”jawab Sinka dengan menundukan kepalanya.
“hehe..nggak usah ditekuk gitu juga dut, kan itu cuma mimpi.”ucap Naomi sambil sedikit tertawa.
“emm…kok cici malah tertawa. Tapi aku takut nggak keterima.”balas Sinka dengan muka cemberut.
“yang semangat dong dut. Katanya pengen satu sekolah sama cici. Cici yakin kamu pasti keterima. Sudah sekarang kita sarapan dulu ya”ucap Naomi yang mencoba menyemangati adiknya itu. Mereka berdua sarapan di ruang makan yang telah disediakan oleh pembantu keluarganya. Terutama sinka, meskipun tadi kelihatan sedih sekarang sudah terlihat bersemangat. Ia makan dengan lahapnya tanpa menyisakan makan dipiringnya.
“dut. Kalau makan pelan-pelan. Nggak usah cepet-cepet kayak gitu nanti tersedak.”ucap Naomi. Berbeda dengan Sinka, Naomi makan sarapannya dengan sangat anggunnya.
“hehe..habisnya aku lapar ci.”jawab sinka dengan muka unyunya.
“ih..dasar.”ucap Naomi sambil mencubit pipi adiknya itu.
“Aww…sakit cici.”ucap Sinka sambil mengusap-usap pipinya yang tadi dicubit.
“hehe..habisnya kamu gemes dut.”jawab Naomi dengan senyum cantiknya.
Tak lama kemudian, mereka telah selesai sarapannya. Sudah seperti biasa bi Inem yang tak lain pembantu di rumahnya membereskan meja makan.
“bi Inem kita mau berangkat dulu. Tolong jaga rumah ya bi!”ucap Naomi pada pembantunya.
“Iya non. Hati-hati ya dijalannya.”jawab bi Inem dengan tersenyum. Bi inem merupakan pembantu keluarganya yang sangat ramah dan baik hati. Bi Inem telah bekerja dirumah tersebut selama 20 tahun. Selang beberapa menit Naomi dan Sinka telah selesai memakai sepatu dan siap berangkat menuju sekolah. Mereka telah berada didepan rumahnya dan bersiap masuk mobil.
“Eh..cici tunggu bentar.  Aku lupa belum kasih makan si EL.”ucap Sinka sambil menggaruk-garu kepalanya yang tidak gatal sama sekali.
“Yaudah dut. Cepetan ya. Nanti cici tinggal!.”jawab Naomi dengan sedikit mengancam.
“Iya cici tunggu.”Sinka bergegas kembali masuk kerumahnya. Ia pergi menuju ruang keluarganya. Dan segera menuju akuarium dimana hewan peliharaan kesukaannya itu berada. Sinka membuka sebuah plastik yang berisi makanan kura-kura dan menaburkan sedikit demi sedikit pada akuarium tersebut. Makanan kura-kura itu mengapung di atas permukaan air pada akuarium tersebut. Tak lama setelah itu, kura-kura yang berada di dasar akuaruim tersebut naik ke atas permukaan untuk menggigit makanannya sedikit demi sedikit.
“EL, kamu makan yang banyak ya. Sekarang aku mau berangkat sekolah dulu.”ucap Sinka dengan muka tersenyum pada hewan peliharaannya yang tak lain seekor kura-kura.
Didepan rumah, Naomi telah masuk pada sebuah mobil jazz berwarna silver. Dia telah menunggu Sinka cukup lama. 7 menit berlalu sinka baru keluar dari rumah dan langsung naik mobil tersebut.
“dut, kenapa kamu lama sekali ?”Tanya Naomi yang berada disampingnya.
“hehe..maaf cici. Yuk kita berangkat.”jawab Sinka dengan senyuman gemesnya. Tanpa berlama-lama Naomi langsung memacu mobilnya. Mereka menuju ke SMA Blue Rose. Sekolah tersebut merupakan sekolah yang cukup elit didaerah tersebut. Setelah beberapa menit kemudian, mereka telah sampai di tempat. Naomi langsung masuk ke sekolah tersebut dan membawa mobilnya ketempat parkir. Ketika mereka berdua turun dari mobil, sinka melihat dua orang temannya yang tak lain adalah Yupi dan Viny sedang berjalan masuk ke gerbang SMA Blue Rose.
“Yupi..Viny...!”teriak Sinka sambil melambaikan tangannya dari parkiran sekolah.
“Vin, lihat itu sinka.”ucap Yupi sambil menunjuk seseorang diparkiran.
“iya, Yup, yuk kita kesana.”balas Viny. Mereka menuju kepada Sinka dan Naomi yang berada diparkiran.
“Sinka, kamu daftar kesini juga. ?”Tanya Viny yang tengah menghampirinya.
“Iya, Vin. Kok kebetulan ya kita daftar ke SMA yang sama”jawab Sinka.
“hehe..sin. semoga aja kita semua keterima disini.”ucap Yupi dengan tersenyum.
“Aku harap begitu.”jawab Sinka.
“eh..ngomong-ngomong dia siapa sin, kok mirip banget sama kamu ?”Tanya Viny dengan penasarannya.
“hehe…dia..”
--Brugg--
 “Awww”belum selesai bicara seseorang laki-laki tengah berlari kearah Sinka dan tanpa sengaja menabraknya. Sehingga sinka terjatuh ke tanah. Tetapi laki-laki itu langsung lari ke belakang gymnasium sekolah.
“Dut, kamu nggak papa ?”Tanya Naomi khawatir yang menjulurkan tangannya untuk membantu adiknya berdiri.
“nggak cici. Aku cuma kaget aja tadi. Tiba-tiba ada yang menabrakku.”jawab Sinka yang menerima uluran tangan dari kakaknya.
Tak lama setelah itu seorang guru yang tinggi datang kearah sinka cs dengan muka yang kelihatan emosi.
“Kalian lihat seorang laki-laki yang datang kesini ?”Tanya guru tersebut.
“iya pak. Dia pergi kearah sana.”ucap Yupi dan Viny bebarengan sambil menunjuk kearah jalan yang dilewati laki-laki tadi.
“Terimakasih banyak”ucap guru tersebut yang langsung meninggalkan sinka cs.
“laki-laki tadi siapa ya ? main nabrak aja. Nggak punya mata apa.”ucap Viny dengan muka kesal.
“udah vin. Aku nggak papa kok. oh iya, kenalin ini cici aku.”ucap Sinka dengan tersenyum.
“Aku Naomi ”ucap kakaknya sambil menjulurkan tangannya.
“Aku Viny kak”
“Aku Yupi”mereka membalas dengan berjabat tangan.
“yaudah yuk, bukannya kalian mau lihat hasil seleksinya ?”Tanya Naomi.
“iya kak”jawab Yupi dan Viny bebarengan. Mereka berjalan ke depan SMA Blue Rose. Di lapangan upacara tersebut terdapat sebuah mading yang cukup bersar. Mading tersebut sudah dipenuhi oleh siswa-siswa yang berseragam putih biru. Banyak siswa yang terlihat sangat senang dan gembira. Ada juga yang terlihat murung setelah melihat mading tersebut.
“Wah..ci udah banyak orang. Aku keterima nggak ya ?”ucap Sinka dengan muka penasarannya. Dia merasa gerogi untuk melihat mading tersebut.
“Kalian coba keluarin kartu peserta ujiannya kemarin. Terus lihat nomornya ada di mading atau tidak !”ucap Naomi kepada mereka bertiga. Mereka bertiga melakukan apa yang Naomi bilang. Kemudian mereka melihat-lihat mading tersebut.
“Yeaa…aku keterima.!”teriak Viny bersama Yupi bebarengan. Sinka hanya memasang muka tegang, karena dia belum menemukan nomor persertanya pada mading tersebut. Dia terus menerus melihat nomor pada mading tersebut secara berurutan.  
“Cici aku lulus seleksi!”teriak sinka yang langsung memeluk kakaknya itu dengan muka yang mengembirakan.
“Selamat ya dudut. Akhirnya kita satu sekolah juga.”ucap Naomi, ia mencium pipi adiknya itu karena merasa sangat senang. SMA tersebut meupakan sekolah yang sangat dinginkan oleh sinka karena kakaknya yang tak lain Naomi itu merupakan siswa tahun ke-3 d SMA tersebut.
Sinka cs bergembira ria, karena semua teman dekat sinka keterima di SMA tersebut. Ketika sedang asik-asiknya, tiba-tiba laki-laki yang menabrak sinka tadi, sedang berlari dilapangan sambil dikejar oleh seorang guru yang tadi bertanya. Laki-laki tersebut terus main kejar-kejaran dengan guru tersebut. Tiba-tiba salah seorang siswa yang cukup tinggi mendekati guru tersebut dari koridor sekolah dan langsung melancarkan satu pukulan yang tepat di muka guru tersebut. Guru tersebut langsung tersungkur dan jatuh ketanah.
“Aaaaaaaaaaaaa!”sontak semua siswa baru yang berada dilapangan tersebut panik dan berlari menuju koridor.
“dut, cepat kesini!”perintah Naomi. Mereka bertiga segera menuju kak Naomi yang berada didekat pohon cherry.
Siswa yang memukul tadi merupakan senior dari laki-laki yang dikejar tadi.
“Kamu berani melawan guru. Bapak akan laporkan kepada kepala sekolah agar kamu dikeluarkan.!”ancam guru tersebut.
“haha..coba aja kalau bisa.”balas senior itu, ia mengepalkan tangannya dengan muka yang sangat sombong.
Dikoridor sekolah ada dua orang laki-laki yang berpakaian sangat rapih, sedang melihat kejadian di lapangan sekolah tersebut. Laki-laki yang pertama itu sedang duduk pada sebuah meja yang mereka bawa dari kelasnya. Dan satu orang lagi sedang mengutak-atik laptopnya dengan cepatnya.
“Ah…dia cuma main-main kerjanya.”ucap laki-laki yang sedang duduk dimeja.
“haha..dia kan kayak gitu orangnya.”balas laki-laki yang sedang terfokus sama laptopnya.
Dilapangan upacara, guru yang tadi dipukul tadi, berusaha berdiri dan akan membalas pukulan dari senior yang tinggi tadi. Tetapi siswa itu hanya menjentikan jarinya. Tiba-tiba guru tersebut langsung bersujud dan minta maaf pada laki-laki tinggi itu. Kejadian itu sempat menjadi pusat perhatian semua siswa yang berada disana.
“Maafkan bapak ya. Bapak yang salah”ucap guru tersebut.
“hahahaha…sana elo pergi”ucap senior itu, ia menendang punggung guru yang bersujud tadi. ia juga tertawa dengan keras sekali. Kemudian guru itu langsung kabur dari tempat kejadian. Laki-laki yang dikejar tadi hanya bengong melihat kejadian itu.
“Terima Kasih Senior.”ucap laki-laki yang dikejar tadi dengan membungkukan badannya.
“Awas kalau elo cari gara-gara lagi.”ancam seniornya itu.
“Iya senior.”jawab laki-laki itu kemudian langsung berlari meninggalkan seniornya.
Melihat kejadian itu, Sinka hanya merasa aneh. Karena melihat ada seorang guru yang dipermalukan oleh siswa nya sendiri.
“Cici..sebenarnya dia siapa ?”Tanya Sinka dengan muka penasaran.

(To be Continued)

Untuk cerita yang lebih menarik lainnnya, anda bisa lihat disini
Silahkan Berkomentar!
Terima kasih. 
Previous
Next Post »