Hallo sahabat KSJ48, update lagi nih...gmana penasara nggak sama ceritanya...tanpa basa basi lagi.. Happy Reading :v
Part 12
Hermes!
Shadow yang menatap mereka bertiga langsung mendekat
dan mencoba menyerang mereka.
“Awas!”teiak Zae sambil menarik tangan Andela agar
terhindar dari serangan shadow tadi. Shadow tersebut mengeluar sebuah cairan
seperti lendir dari mulutnya dan menembakannya kepada mereka bertiga. Tetapi
mereka bertiga berhasil menghindarinya karena mereka langsung kabur dari tempat
dimana shadow itu berada. Shadow tersebut mengejar mereka dari belakang. Mereka
terus berlari dan berlari sampai saat pada suatu perempatan jalan Yudi
tiba-tiba berhenti.
“Ah..elo gimana sih, jadi ketua kayak gini ? biar
gue yang melawannya.”ucap Yudi, ia merasa kecewa karena daritadi berlari
terus-menerus.
“Yud..kamu jangan gegabah!”teriak Zae yang melihat
Yudi langsung berlari mendekat pada shadow tersebut. Yudi tidak mendengarkan
apa yang dikatakan oleh Zae. Dia terus berlari mendekati shadow tersebut.
Tiba-tiba shadow tesebut menembakan cairan lendirnya kearah Yudi. Tetapi tanpa
disangka-sangka yudi berhasil menghindarinya, ketika ia sangat dekat sekali
dengan shadow tersebut Yudi langsung mengayunkan katana nya dan langsung
membuat shadow tersebut terbelah menjadi dua dan menghilang.
“bener kan..? mereka bukan tandingan gue.”ucap Yudi
dengan muka sombongnya.
“Tapi yud, kamu harus berhati-hati lain kali.”ucap
Andela. Tiba-tiba transmitter mereka berbunyi kembali.
“kksssskk….ksssk…apa kalian masih mendengar kakak
?”terdengar suara kak Melody dari transmitter tersebut.
“iya kak”jawab mereka bertiga bersamaan.
“Berhati-hatilah, kakak merasakan banyak shadow
didepan sana…..kssssk…”suara dari transmitter tersebut tiba-tiba mati.
“kak..kak melody!”teriak Andela pada transmiternya,
tetapi tidak mendapat jawaban sekalipun. Mereka memutuskan untuk melanjutkan
penelusurannya.
Mereka menyusuri tiap-tiap jalan di lantai tersebut.
Memang benar apa yang tadi dikatakan oleh kak Melody. Ternyata mereka bertemu
dengan 3 shadow yang berwarna emas. Bentuk shadow tersebut lebih besar dari
shadow yang tadi mereka hadapi. Shadow tersebut kelihatan lebih menyeramkan
dari biasanya.
“bagaimana ini Zae ?”Tanya Andela, muka nya sangat
ketakutan.
“tunggu ndel. Kita lihat situasinya dulu”jawab Zae.
Dia hanya menatap shadow-shadow tersebut dengan
sangat waspada. Tetapi ada satu orang yang tidak bisa diam ketika melihat ke-3
shadow tersebut yang tak lain adalah Yudi.
“sini biar gue aja yang beresin.”ucap Yudi dengan
muka sombongnya. Tanpa pikir panjang Yudi langsung menyerang shadow tersebut
tetapi tidak memberikan dampak sekalipun. Yudi berkali-kali mengayunkan pedangnya
pada shadow tersebut. Namun apa daya, semua serangannya tidak ada yang mempan.
Tanpa disadari shadow tersebut memberikan serangan balasan dengan mengeluarkan
sebuah bola api dari tangannya dan melemparkannya pada tubuh Yudi.
Bugghh
“Aghh…!”teriak Yudi. Ia merasa kesakitan karena
terlempar oleh serangan tersebut. Tetapi Yudi masih bisa berdiri dan kembali
mendekati Andela dan Zae.
“kamu nggak kenapa-napa Yud ?”Tanya Zae.
“nggak Zae. Luka ini belum seberapa buat gue.”jawab
Yudi yang memegang perutnya menahan sakit.
Kemudian ke-3 shadow tersebut mengerluarkan lagi dan
lagi bola api yang tadi, tetapi kali ini mereka mengeluarkannya bersamaan.
Sontak Andela, Yudi dan Zae sangat terkejut ketika melihat shadow tersebut
mengeluarkan kekuatan seperti itu.
“Apa yang harus kita lakukan sekarang ?”Tanya Andela
dengan muka sangat panik.
“Ndel, Yud kalian bisa memanggil persona kan ?”tanya
Zae, mukanya sangat tenang.
“Tidak Zae..aku belum bisa!”jawab Andela. Ia malah
menundukan kepalanya.
“gue akan mengalahkannya sekarang.”ucap Yudi sambil
meraba-raba gantungan pinggangnya. Tetapi dia tidak menemukan Evoker miliknya.
“Hah..dimana Evoker gue ?”teriak Yudi, ia sangat terkejut
karena Evoker yang ia gantuung tiba-tiba hilang.
“Kamu tadi taruh dimana Yud ?”Tanya Zae.
“itu tadi gue taruh di gantungan sini. Tapi sekarang
nggak ada.”jawab Yudi sambil menunjuk pada gantungan dipinggangnya. Ditengah
perdebatan mereka, tiba-tiba ke-3 shadow tersebut melemparkan bola-bola api
yang tadi dikeluarkan.
Buisssss………
Bola
api itu melaju dengan sangat cepatnya mendekati mereka.
“Ndel kalau elo nggak berani, sini pinjam Evoker
elo!”teriak Yudi.
“ini Yud!”dengan sangat cepat Andela melemparkan
Evoker miliknya kepada Yudi. Tanpa pikir panjang lagi, Yudi langsung
mengarahkan Evoker itu kekepalanya.
“Persona!”teriak Yudi. ---Duarr---suara ketika Yudi
menarik pelatuk pada Evokernya. Tiba-tiba muncul sesosok bayangan ksatria yang
memakai sebuah helm dan baju dari besi. Persona Yudi membawa sebuah tongkat
yang kelihatan sangat tajam seperti pedang sebagai senjatanya. Yang tak lain
namanya adalah Hermes.
Dalam mitologi Yunani Hermes adalah seorang dewa
pembawa berita. Dia selalu memakai sandal yang memiliki sayap dan sebuah topi
petualang. Dia sering menyampaikan berita dari dewa Zeus ke dewa-dewa lainnya.
Dia juga dewa yang memiliki akses bebas untuk menemui dewa hades. Dengan
kelicikan serta ketangkasannya dalam bermain pedang dia menjadi dewa yang
selalu disegani.
SLASH….
Seketika
bola api yang mendekat kepada mereka tiba-tiba terbelah menjadi 2 dan hancur
karena dipotong oleh Hermes yang tak lain adalah persona milik Yudi.
Setelah mengeluarkan persona, Yudi merasa kekuatanya
telah bertambah. Kemudian Yudi melancarkan serangan bersama Hermes dan membuat
salah satu shadow itu hancur dan menghilang. Tetapi kedua shadow lainnya
berhasil menghindarinya dan melancarkan serangan balik kepada Andela yang
sedang lengah.
“AWAS NDEL!”teriak Yudi terkejut. Ia tidak menyadari
kedua shadow tersebut telah melancarkan serangan kejutan. Tetapi dengan sigap
Zae monodongkan Evokernya itu kekepalanya.
“Orpheus!”teriak Zae. Persona milik Zae keluar
didepan Andela dengan sebuah pelindung.
Duaaarr…
Serangan dari ke-2 shadow tersebut berhasil dihadangnya.
“Ndel, kamu nggak knpa-napa ?”Tanya Zae, ia kelihatan
khawatir.
“tidak Zae. Makasih udah nolongin aku.”jawab Andela.
Setelah Zae mengeluarkan persona miliknya itu, ia
merasa kekuatan dalam tubuhnya telah mengalir juga. Kemudian Orpheus persona
milik Zae, memainkan sebuah melodi yang sangat merdu melalui harpa nya itu.
Sesaat setelah itu, shadow yang tadi ganas sekali sekarang telah tertidur
lelap.
“Ayo serang
sekarang!”teriak Zae pada Andela dan Yudi. Mereka semua menyerang shadow itu
satu per satu. Andela menggunakan panah yang dimodifikasi olehnya. Kemudian ia
melepaskan satu tembakan dan panah tersebut langsung menembus wajah sekaligus
topeng salahsatu shadow tersebut. Yudi mengayunkan katana miliknya dan Zae
menggunakan pedangnya juga. Mereka dibantu oleh persona mereka masing-masing.
SYUUT…..SLASH…..BANG…..
Dan akhirnya semua shadow yang berwarna emas itu
bisa mereka kalahkan. Persona yang tadi Zae dan Yudi keluarkan tiba-tiba
menghilang dengan sendirinya.
“wiuuhh….akhirnya selesai juga.”ucap Andela dengan
perasaan lega.
“elo lumayan juga Zae.”ucap Yudi. Mereka terlihat
sangat kelelahan.
“hah..huh..hah..Sekarang kita istirahat dulu
ya.”jawab Zae yang tiba-tiba langsung duduk di lantai dengan nafas yang
terengah-engah.
“kalian tidak kenapa-napa ?”sambung Zae dengan
bertanya.
“aku nggak knapa-napa Zae.”jawab Andela dengan
senyuman manisnya.
“lo kok malah tersenyum. itu semua gara-gara elo
ndel, coba kalo elo berani memanggil persona.”timpal Yudi dengan muka mengejek.
“lah…kan Evokernya kamu pinjam. Terus kenapa juga
Evoker kamu bisa hilang ?”Tanya Andela dengan muka mengejeknya.
“kalau gue tahu, gue nggak bakal minjem sama elo
ndel.”jawab Yudi sedikit emosi.
“Elo itu knapa sih ndel, kalau sama Zae, jawabnya
baik-baik aja. Kalau sama gue elo gampang emosian ?”sambung Yudi dengan
bertanya. Ia merasa anehnya aja dengan sikap Andela.
Andela hanya memalingkan wajahnya tanpa melanjutkan
pembicaraannya. Melihat mereka berdua sering bertengkar seperti itu Zae hanya
menundukan kepalanya dengan muka mengeluh.
Selang beberapa menit, mereka melanjutkan kembali
penelusurannya. Mereka menyusuri Tartarus tanpa ada yang berbicara sepatah katapun.
Andela dan juga Yudi masih memasang muka cemberutnya satu sama lain. Dan
akhirnya mereka menemukan apa yang mereka cari, yaitu tangga menuju lantai 3.
Tangga tersebut terlihat sangat mengerikan. Banyak darah yang berceceran pada
tangga tersebut. Zae dengan segera mengubungi kak Melody.
“Ksskk..hallo kak Mel, hallo..halo..”tidak ada
jawaban sama sekali. Hanya suara serak-serak yang terdengar.
“apa yang akan kita lakukan sekarang ?”Tanya Yudi.
Tiba-tiba transmitter mereka berbunyi.
“kksskk…ini kak Melody. Apa kalian masih disana
?”Tanya kak Melody melalui transmitter tersebut.
“Iya, kak. Kita sudah menemukan tangga selanjutnya
Apa yang harus kita lakukan sekarang ?”Tanya Zae.
“Wow…kalian hebat sekali. Bisa menemukan tangganya
hanya dalam beberapa menit. Sekarang kalian cari alat teleportasi didekat
disana. Kakak akan mencatat koordinat tangga tersebut.”ucap kak Melody.
“iya kak”balas Zae. Seketika transmiternya mati kembali.
“Ndel. Yud. Kata kak Melody kita harus mencari alat
teleportasi dilantai ini agar kita bisa keluar dari tempat ini.”ucap Zae kepada
rekan-rekannya.
“iya”balas Andela singkat yang masih memasang muka
cemberutnya.
“Ok serahin sama gue.”timpal Yudi dengan sombongnya.
Mereka sudah mulai berjalan kembali. Dengan rasa cape yang merasuki mereka,
mereka terus berjalan demi keluar dari ruangan tersebut. Setelah berlama-lama
berjalan kaki. Akhirnya mereka menemukan juga sebuah alat teleportasi yang
mirip seperti di lantai 1 tetapi bentuknya lebih kecil.
“itu dia alat teleportasinya!”teriak Andela yang
melihatnya dari jauh.
“iya ndel, kita harus segera kesana.”ujar Zae.
Mereka dengan segera berlari pada alat teleportasi
tersebut. Tetapi sesaat mereka mendekat pada alat teleportasi nya.
ZLEGG
Sesosok shadow mencegah mereka mendekati alat
teleportasi itu. Shadow tersebut sangat besar dan memiliki ekor yang cukup
panjang. Shadow tersebut lebih mirip dengan seekor dinosaurus. Kemudian shadow
tersebut melancarkan sebuah serangan dengan menyemburkan api dari mulutnya.
“Menghindar..!”teriak Zae dengan panik. Mereka
berhasil menghindari serangan tersebut.
“Kita harus berhati-hati. Sepertinya shadow ini
berbeda.”ucap Zae.
“Ahh..elo banyak bacot. Serahin sama gue.”balas
Yudi. Ia dengan segera mengarahkan Evoer milik Andela keepalanya.
“Hermes!”teriak Yudi. Tetapi tidak terjadi apa-apa.
“Eh…kok nggak keluar.”ucap Yudi. Ia sangat bingung.
Berulang kali Yudi mengarahkan Evokernya kekepalanya, tetapi Personanya tidak kunjung
keluar.
“Kenapa sih nggak keluar-keluar ? “Yudi begitu
emosi. Tanpa disangka-sangka shadow tersebut menggunakan ekornya untuk
menyerang Yudi.
“AWAS YUD!”teriak Zae.
BUISS
TRANK
Dengan sigap Zae berhasil menghadang serangan
tersebut. Yudi sangat terkejut ketika melihat itu. Zae terlihat sudah tidak
kuat lagi menahan serangan tersebut. Tetapi dengan sangat cepat Andela
menembakan panahnya pada ekor shadow tersebut. Sehingga serangan tersebut
berhasil digagalkan.
“Kalian tidak apa-apa ?”Tanya Andela yang
menghampiri mereka berdua.
“Tidak ndel.”jawab Zae.
“Iya ndel. Kali ini gue berterima-kasih sama
elo.”ucap Yudi, mukanya terlihat memerah.
Andela hanya tersenyum bangga, mendengar Yudi
mengatakan seperti itu.
“Baiklah. Aku akan menjadi umpan Zae. Kalian
seranglah dari belakangnya.”ucap Andela, ia terlihat tidak merasa ketakutan
lagi.
“Jangan ndel. Itu berbahaya.”ucap Zae melarang
tindakannya.
“tidak apa-apa Zae. Aku bisa menyerangnya dari jarak
jauh, aku kan menggunakan panah,.”balas Andela, ia terlihat lebih besemangat
dari sebelumnya.
“Iya ndel. Tapi kamu harus berhati-hati.”balas Zae.
Andela menganggukan kepalanya tanda tidak usah khawatir.
Andela menyerang shadow tersebut bertubi-tubi dengan
panahnya. Sehingga shadow tersebut hanya melihat kearah Andela. Lalu Yudi dan
Zae mengendap-ngendap kebelakang shadow tersebut dan akan melancarkan serangan
kejutan. Zae berniat memanggil persona miliknya. Ketika ia mendongkan Evoker
kekepalanya shadow itu terlebih dahulu mengibaskan ekornya dan memukul mereka
berdua.
BUGGH
Yudi dan Zae terlempar pada alat teleportasi dan
langsung menghilang dari tempat tersebut.
“ZAE…YUDI…!”teriak Andela, ia sangat khawatir
melihat mereka berdua yang tiba-tiba menghilang.
Dilantai pertama, kak Melody dan kak Raven sedang
menunggu kedatangan mereka. Sebuah layar yang tadi kak Melody gunakan sekarang
sudah menghilang. Kak Melody terlihat berkeringat karena telah menggunakan
persona miliknya itu berlebihan.
“Mereka kemana ya, kok belum keluar juga.”ucap kak
Melody dengan muka khawatir.
“tenang aja mel. Mereka pasti baik-baik aja
kok.”balas kak Raven.
Tanpa disadari, Zae bersama Yudi keluar dari alat teleportasi
tersebut dengan cara terlempar.
Aaaaaaa……
Suara teriakan mereka berdua
Bugghh…
Zae
bersama Yudi terlempar pada dinding.
“Agghh…”mereka berdua terlihat merintih kesakitan.
Kak Melody dan Kak Raven terkejut ketika melihat
mereka keluar dari alat teleportasi dengan cara seperti itu. Kak Melody dan kak
Raven dengan segera menghampiri mereka berdua.
“Zae..Yudi..kalian tidak apa-apa ?”Tanya kak Melody
dengan muka khawatir.
“Itu…kak…An…dela masih didalam.”Jawab Zae yang masih
terbaring dilantai.
“Se..nior..disana ada shadow yang ganas.”timpal Yudi
yang merintih menahan rasa sakit.
“APA ANDELA MASIH DIDALAM!”ucap kak Melody, ia
sangat terkejut mendengarnya.
(To be Continued)
Untuk cerita yang lebih menarik lainnnya, anda bisa lihat disini.
Silahkan Berkomentar!
Terima kasih.
Silahkan Berkomentar!
Terima kasih.
EmoticonEmoticon