Selamat malam KSJ48, gimana ceritanya...nih udah update lagi..kebetulan lagi di gebet nin nulisnya....yaudah Happy Reading aja :v
Makhluk apa itu ?
“hhaah.. apa yang terjadi padaku ?. Aaarggghhhh
…waaaaaaaaaaaaah”Gerang laki-laki itu kesakitan. Sesaat setelah seluruh badan
laki-laki itu dipenuhi oleh aura hitam. Dia berubah menjadi peti mati.
*~~~*
Keadaan yang sama terjadi di asrama. Tetapi kak
Melody, Andela dan Pak Hilman tidak berubah menjadi peti mati dan masih
mengobrol di ruang meeting. Alat pengontrol ruangan juga tidak mati dan bisa
digukanakan, karena alat tersebut dibuat dari bahan yang spesial dari
perusahaan kak Melody.
“dia masih tertidur ternyata. Walaupun keadaan telah
menjadi Dark Hour dia tidak kelihatan terkena efek dari keadaan ini”ucap pak
Hilman yang meperhatikan layar monitor terus menerus.
“mungkinkah dia…?”Tanya Andela tanpa melanjutkan
pertanyaannya.
“ya, mungkin. Karena dia masih tertidur lelap,
meskipun Dark Hour telah berlangsung. Ada kemungkinan dia juga mempunyai
Potential. Atau dia harus punya, jika dia tidak, ia akan terkena penyakit
itu.”jelas pak Hilman.
“Aku takut
dia terkena penyakit itu”ucap Andela terlihat ketakutan mendengarnya.
“oleh karena itu, kita harus memonitorinya terus
menerus.”ucap pak Hilman.
“baik pak kepala”ucap kak Melody.
“aku merasa bersalah sama Zae. Aku merasa tidak enak
aja, tiap malam harus memonitorin dia.”gumam Andela dalam hatinya.
Setelah beberapa menit, mereka masih memonitorinya,
tetapi Zae masih tertidur nyenyak dan tidak ada sesuatu yang terjadi padanya.
“pak kepala, Sepertinya dia tidak terkena
gejalanya.” Ucap kak Melody sambil menunjuk pada layar monitor.
“wah… sangat menarik Meskipun orang yang mempunyai Potential
juga cenderung akan terkena gejalanya dalam Dark Hour. Seperti hilang ingatan,
emosi tidak stabil, dan halusinasi tapi dia berbeda, dia tidak memperlihatkan
gejala-gejala apapun.”ucap pak Hilman.
“tapi aku pikir, kita telah memperlakukan dia
seperti kelinci percobaan”ucap Andela kecewa.
“saya mengerti perasaanmu. Tapi yang lebih penting
kita harus merekrut anggota baru.” balas pak Hilman.
“tapi.. pak..”belum selesai bicara, pak Hilman
langsung memotongnya.
“Bapak dengar dia sekelas dengan mu Andela. Bukankah
akan nyaman jika bekerjasama dengan teman sekelas itu ?”bujuk pak Hilman.
“ya pak, mungkin. Tapi aku masih….”belum selesai
bicara, tiba-tiba terdengar suara alarm dari sebuah alat kontrol di ruangan
tersebut. Tet tot tet tot tet tot… ternyata itu adalah sebuah panggilan masuk.
Lalu kak Melody menjawab panggilan tersebut.
“Ini Melody. Raven, inikah kamu.. kamu baik-baik aja
kan ?”Tanya kak Melody sangat khawatir.
“Mel, kamu tidak akan percaya ini. Makhluk ini
sangat besar sekali. Tapi, aku tidak punya waktu untuk menjelaskannya. Dia mengejarku.
Hah… huh… hah… ”terdengar suara seorang laki-laki yang kelelahan.
“Raven kamu dimana ?”Tanya kak melody khawatir.
“jangan khawatir mel, aku sekarang hampir sampai
kesana.”jawab kak Raven sambil mematikan transmiternya.
“hah, mungkinkah…dia membawa makhluk itu kesini
?”ucap Andela ketakutan.
“Pak kepala, kita harus menunda dulu pengamatan ini.
Kita harus bersiap untuk bertarung.”ucap kak Melody.
“baiklah, tapi kalian harus hati-hati.”jawab pak Hilman.
Tiba-tiba, Kreekk…..Buggggggg…. Terdengar suara
pintu dibuka kemudian ditutup dengan keras. Lalu kak Melody bergegas pergi
kelantai bawah. Sesampainya di bawah dia melihat seorang laki-laki yang bajunya
kotor dan kaki kanannya terluka dan berdarah.
“Agh…”ucap lak-laki itu sangat kecapean dan langsung
duduk dilantai.
“Raven ? kamu…”ucap kak Melody.
“aku baik-baik aja mel. Hah.. huh.. hah...”jawab
raven yang kecapean.
“kak Raven”ucap Andela yang baru turun dari tangga.
“ndel cepat ambil kotak P3K dilemari!”teriak kak
Melody kepada Andela.
“ya kak mel.”ucap Andela sambil berlari menuju
lemari yang ada disamping tangga. Andela mencari dibeberapa lemari, dan
menemukannya. Setelah itu Andela membawa kotak P3K itu dan diberikan kepada kak
Melody.
“ini kak mel”ucap Andela sambil menyerahkan kotak
P3K tersebut. Lalu seketika kak Melody membuka kotak tersebut dan mengambil
cairan penghilang rasa sakit, kemudian kak Melody membersihkan luka kak Raven
dan menutupinya dengan perban.
“sekarang kamu sudah tidak apa-apa ven ?”Tanya kak
Melody sambil mengikat perban dikakinya.
“Agh…mel…!” teriak kak Raven kesakitan karena kak
Melody mengikat perbannya terlalu kencang.
“itu akibatnya kalau kamu ceroboh.”ucap kak Melody
dengan muka jahilnya.
“iya..iya..mel. Sekarang kita harus bersiap-siap.
Makhluk itu akan datang sebentar lagi”ucap Raven.
Tak lama setelah itu sekumpulan makhluk yang
berwarna hitam itu datang kedepan asrama tersebut. Bentuknya sangat aneh-aneh,
dengan wajah yang sangat menakutkan karena wajah mereka seperti sebuah topeng
dan bentuknya badannya yang tidak karuan seperti monster. Makhluk itu kelihatan
kelaparan.
“Raven, apakah itu salah satu dari mereka ?”Tanya
pak Hilman yang melihat keluar jendela.
“ya pak, tapi bukan cuma itu saja yang mengejarku
tadi.”jawab kak Raven yang telah selesai diperban.
….Duarrr… dug…dag…dug… terdengar suara makhluk itu
sedang mencoba merusak asrama.
“Ahhh… suara apa itu ?, kak Raven pasti bercanda kan
?”ucap Andela ketakutan.
“Pak kepala, segera belindung di ruang control.
Andela, cepat pergi ke lantai 2 dan bangunkan dia. Lalu pergi melalui pintu
belakang!”teriak kak melody dengan nada keras.
“tapi, bagaimana dengan kalian berdua ?”Tanya Andela
khawatir.
“tenang saja ndel, kak Melody sama kak Raven akan
menghentikan mereka didepan sini.”jawab melody.
“baiklah kak”ucap Andela.
“Raven karena kamu sudah membawanya kesini, kita
tidak punya plihan lain selain melawannya.”ucap kak Melody.
“iya, aku akan mengalahkannya disini. Andela,
ngapain kamu masih disini, cepat pergi”ucap Raven sedikit emosi.
“ya, kak”balas Andela sambil lari ke lantai 2.
*~~~*
Dilantai 2, Zae tiba-tiba terbangun karena mendengar
suara bising yang sangat keras dari tadi. Ketika Zae mau bangun dari tempat
tidur, tiba-tiba datang seseorang kesana dan mengetuk pintu kamarnya.
Tok tok tok tok.
“Zae, cepat bangun!”teriak Andela.
“Andela”gumam Zae dalam hati.
“maaf aku akan masuk.”ucap Andela tanpa pikir
panjang membuka pintu tersebut menggunakan kunci utama. Kreek…. pintu kamarpun
telah dibuka.
“kita harus cepat keluar dari sini, sekarang!”teriak
Andela ketakutan.
“apa yang terjadi, ndel ?”tanya Zae penasaran.
“aku tidak punya waktu untuk menjelaskannya. Ayoo
pergi.”jawab Andela.
“eh…baiklah”jawab Zae.
“Cepat! Ikuti aku kelantai bawah. Kita akan keluar
lewat pintu belakang.”ucap Andela sambil berlari dari kamar tersebut.
*~~~*
Didepan asrama kak Melody dan kak Raven telah
bersiap untuk melawan makhluk tersebut. Kak Raven hanya melihat dua sosok
makhluk yang kecil dan tidak melihat satu lagi makhluk yang besar yang tadi
mengejarnya.
“Raven, kamu jangan memaksakan diri. Biar aku yang
melawannya.”ucap kak Melody dengan muka khawatir.
“nggak mel. Aku yang membawa mereka kesini. Jadi aku
harus membantumu melawannya.”jawab kak Raven.
“Tapi ven…”belum seleai ngomong kak Raven sudah
memotongnya.
“tunggu mel. Makhluk besar yang mengejarku tadi
tidak ada disini.”ucap kak Raven terkejut ketika melihat hanya dua sosok
makhluk yang kecil.
“ven, kamu tidak bohong kan ?”Tanya kak Melody
terkejut.
“nggak. Awas makhluk itu menyerang!”teriak kak Raven
ketika melihat makhluk itu mendekat.
*~~~*
Andela dan Zae terus berlari melewati tangga untuk
kabur melewati pintu belakang yang ada di bawah. Ketika mereka tiba dilantai
bawah, mereka mendengar ada yang bertarung diluar asrama. Mereka melihat Kak
Melody bersama Kak Raven sedang bertarung melawan makhluk-makhluk tersebut.
“Baiklah seharusnya kita sudah aman disini. Zae, ambil
ini, buat jaga-jaga saja.”ucap Andela sambil memberikan sebuah pedang biasa.
“hah, ini pedang kan”balas Zae heran. Tiba-tiba Hp
milik Andela berdering. Ternyata itu telepon dari kak Melody. Kemudian Andela
mengangkatnya.
“Hallo, Ada apa kak mel ?”Tanya Andela.
“Andela, apakah kamu mendengar kakak.”ucap kak Melody.
“ya kak, aku mendengarnya.”jawab Andela.
“Andela, berhati-hatilah, ternyata makhluk yang kakak
hadapi disini, bukan makhluk besar yang mengejar kak raven tadi.”ucap kak
Melody.
“apa kak
?”teriak Andela terkejut.
….Dug…dag…dug…dag… terdengar suara sesuatu sedang
mencoba masuk dari belakang asrama tersebut. Seketika Andela mematikan
teleponnya. Walaupun mendengar suara-suara yang menyeramkan, Zae tidak kelihatan
ketakutan.
“suara apa itu ndel ?”tanya Zae.
“hah.., Zae ayo cepat kembali keatas.”jawab Andela
ketakutan.
Merekapun kembali berlari keatas dan pergi menuju lantai 4. Dilantai 4 ternyata masih terdengar
suara tersebut. Dug…dag…dug…dag… dan praankkk… terdengar suara kaca pecah. Dari
suatu tempat di asrama.
“suara apakah itu ?. Sepertinya itu semakin
dekat..”ucap Andela tambah ketakutan.
“sebenarnya ada apa ndel, ?”Tanya Zae semakin
penasaran.
“terus berlari! kita akan ke atap asrama ini.”jawab
Andela
Merekapun sampai di atap asrama tersebut. Atap
asrama Teitan memang dibuat datar seperti atap-atap pada bangunan di jepang. Keadaan
disana gelap dengan angin malam yang menghiasinya. Hanya cahaya dari warna
bulan hijau yang menerangi tempat tersebut. Kemudian Andela mengunci pintu atap
tersebut.
“hah… huh…seharusnya kita sudah aman disini.”ucap
Andela kecapean.
…...Roaaarrrrrr…. Terdengar suara raungan dari suatu
tempat di asrama tersebut.
“suara apa lagi itu ndel ?”Tanya Zae tambah
penasaran.
Tiba-tiba dari bawah atap tersebut, datang sesosok makhluk
besar yang naik ke atap tersebut. Bentuknya sangat meyeramkan dan makhluk itu
memiliki tanda aneh di tubuhnya. Wajahnya juga mirip dengan sebuah topeng.
“ini pasti bercanda kan. Kenapa makhluk itu bisa
datang kesini. ”ucap Andela ketakutan ketika makhluk tersebut.
*~~~*
Di ruang control diwaktu bersamaan. Ternyata kak
Raven sama kak Melody sudah selesai melawan makhluk yang ada didepan asrama
tersebut. Mereka melihat Andela dan Zae berada di atap asrama dengan makhluk
yang mengerikan itu melalui layar monitor.
“Lihat mel, mereka ada diatap.”ucap kak Raven.
“Raven, apakah itu Shadow yang mengejarmu tadi
?”Tanya Kak melody.
“iya mel, cepat kita susul mereka ke atas.”jawab
Raven kesal, karena ia merasa itu adalah kesalahanya, membiarkan Shadow itu
berhadapan dengan Andela dan Zae.
“tunggu”ucap pak Hilman yang baru datang.
*~~~*
Kembali lagi keatap asrama. Andela dan Zae masih
melihat makhluk itu dengan rasa ketakutan.
“Aku tidak boleh membiarkan Zae terluka. Aku harus
melindunginya.”gumam Andela dalam hatinya. Disana Andela sudah bersiap mau
bertarung melawan Shadow tersebut.
“Andela, makhluk apa itu ?”Tanya Zae.
“itu …. Itu makhluk yang menyerang asrama kita
tadi.”jawab Andela gugup.
“Andela, apa kamu mau melawannya ?”
“ya, aku harus melawan.”jawab Andela sedikit
ketakutan.
“Jangan, ndel. sepertinya makhluk itu
berbahaya!”teriak Zae melarang tindakannya.
Lalu Zae melihat Andela mengeluarkan sebuah benda
yang mirip pistol dari sakunya. Dan ia seperti sudah berencana melakukan
sesuatu.
“Baiklah, aku harus bisa memanggil Persona
miliku”gumam Andela dalam hatinya.
Lalu Andela menodongkan sebuah benda tersebut
kekepalanya dan bersiap menarik pelatuknya. Tetapi karena Andela masih
ragu-ragu… bugggg…. Andela diserang oleh shadow tersebut sebelum sempat
memanggil persona miliknya.
“aghhhh…!”teriak Andela terlempar cukup jauh.
“ANDELA…!”teriak Zae sambil berlari menuju padanya.
(To Be Continued)
Untuk cerita yang lebih menarik lainnnya, anda bisa lihat disini.
Silahkan Berkomentar!
Terima kasih.
Untuk cerita yang lebih menarik lainnnya, anda bisa lihat disini.
Silahkan Berkomentar!
Terima kasih.
EmoticonEmoticon