Hallo sahabat KSJ48, kali ini mimin kedatangan kiriman nih dari salah satu temen mimin, kebetulan ceritan ini juga bertema fantasy... semoga menyukainya....Terus ikuti kelanjutannya...Happy Reading...:v
Chapter 1
--Shooting Star--
Menurut sebagian orang sekolah adalah
tempat yang menyenangkan.
Selain tempat untuk
menimba ilmu,
sekolah juga merupakan
tempat berkumpul dan bermain bersama teman sekaligus bisa mendapatkan teman
yang baru.
Berbeda sekali dengan
seorang laki – laki yang bernama Ridwan menurutnya sekolah adalah tempat yang
membosankan, dan paling menyebalkan.
Sebaiknya sekolah itu
dari dulu tidak ada, itulah kata – kata bodoh yang ada dalam pikirannya. Sekolah itu hanyalah tempat orang – orang
yang sombong, egois dan selalu menghina orang seperti Ridwan. Hingga suatu hari
Ridwan malas untuk pergi sekolah tetapi kakaknya selalu mensupportnya hingga
dia mau pergi sekolah.
“oy anak cupu lo masih aja sekolah,
hahaha”ucap seorang cowok yang bernama Irvan keopada Ridwan
“...”tapi Ridwan tidak menjawabnya. Dia malah mengacuhkan perkataannya dan berjalan melewatinya. Ketika Ridwan
berjalan, teman Irvan yang
bernama Kamal menendang kakinya hingga
dia terjatuh dan kakinya terkilir.
“aw.”rintih Ridwan kesakitan. Mereka berdua malah menertawakan Ridwan
yang jatuh, lalu tiba – tiba datang
seorang perempuan menghampirinya.
“woy, kalian ngapain sih, bukannya
ditolongin, malah ditertawain”ucap seorang cewek kepada Irvan dan temannya itu.
“wah induknya udah datang bro,
kabur”ucap Irvan dan langsung pergi meninggalkan mereka berdua
Cewek tersebut adalah seorang siswi
tingkat 2 di SMA Seirin sekaligus teman Ridwan sejak SMP.
“kamu gak papa kan ?”tanya Andela yang
melihat kaki Ridwan bengkak
“nggak kok, kamu ngapain tolongin
aku”ucap Ridwan
“ye, kamu gimana sih, jelas – jelas aku
khawatir sama kamu”ucap Andela
“aku gak papa kok, makasih”ucap Ridwan
“kenapa aku selalu ditolong Andela, apa
aku emang gak bisa apa – apa, apa aku emang pengecut”bisik Ridwan dalam hati
Lalu mereka berdua pergi ke kelas karena
bel sudah masuk.
Didalam kelas seperti
biasa ketika tidak ada guru yang masuk siswa – siswi banyak yang ngobrol, membaca buku dan
sebagainya.
>>0<<
Waktu sekolah skip langsung aja ke malam
hari
Disebuah rumah seorang cewek sedang
membaca sebuah Novel di kamarnya sambil melihat-lihat bintang
dari jendela rumahnya.
“sinka, makan dulu nak”ucap seorang perempuan
yang tak lain adalah mamahnya Sinka
“iya mah”bentar lagi.
Ketika Sinka membaca
novel tersebut, dia
sesekali melihat ke luar jendela dan
ia berharap semoga ada bintang jatuh malam ini. Hingga beberapa menit
kemudian, Sinka kaget karena melihat bintang jatuh
yang terhitung banyak bersamaan dengan suara sebuah ledakan. Lalu Sinka turun untuk melihat apa yang
terjadi. Sinka terlebih dahulu menceritakan kejadian tersebut kepada mamahnya tetapi mamahnya
tidak melihat 1 pun bintang jatuh tetapi
hanya mendengar sebuah ledakan saja.
Mamahnya berpikir
mungkin itu hanya suara anak – anak yang lagi bermain petasan. Tetapi Sinka sangat penasaran dan ingin melihatya
dari dekat.
“kak mau kemana ?”tanya adik Sinka yang
bernama Nabilah
“keluar
bil, tadi kakak lihat bintang jatuh dari kamar”jawab
Sinka
“aku tadi juga lihat kak, aku ikut ya”ucap Nabilah
“yaudah ayo”balas Sinka tanda setuju.
“pulangnya jangan malam – malam”ucap
mamah Sinka.
>>0<<
Di waktu yang bersamaan Disebuah taman
seorang cowok yang bernama Fikar sedang menunggu seseorang yang tak lain adalah
pacarnya yang bernama Elaine.
Dari
waktunya dia sudah menunggu lama sekali tetapi cewek itu belum juga datang, ketika dia memandangi langit yang dihiasi indahnya
bintang – bintang yang bercahaya.
Tiba-tiba datang seorang perempuan menghampirinya.
“maaf ya nunggu lama”ucap seorang cewek
yang tiba – tiba datang yang tak lain adalah Elaine.
“gak papa kok”jawab Fikar
Lalu Elaine duduk disampingnya mulai mengobrol. Mereka juga melihat-lihat langit yang dihiasi bintang itu.
Tiba- tiba mereka melihat
bintang jatuh yang terbilang banyak,
bersamaan dengan sebuah ledakan. Karena Fikar dan Elaine juga penasaran,
mereka juga pergi menuju arah bintang jatuh tersebut.
>>0<<
Di waktu yang bersamaan juga di sebuah mall
seorang cowok yang terkenal dengan jail, sombong dan selalu merendahkan orang
lain yang tak lain adalah Kamal, sedang berjalan –
jalan di sebuah mall bersama temannya yang sifatnya berbeda jauh dengannya. Dia adalah seorang cewek yang baik, perhatian, juga suka
menolong orang yang membutuhkan.
Cewek tersebut bernama
Shania.
“kamu gimana sih, kamu itu harus
berubah, kamu itu udah SMA masa kamu gak bisa hilangin sifat buruk kamu”ucap
Shania kepada Kamal
“yah, suka – suka gue lah, lagian lo
siapanya gue, hidup juga hidup gue bukan hidup lo, lo urusin aja kehiidupan lo
sendiri, gak perlu ngurusin
orang lain”ucap Kamal dengan
kesalnya.
“ye, kamu ini, aku ini khawatir sama
kamu. Kamu itu, gimana mau punya temen kalo kayak gini
terus”ucap Shania
Perdebatan mereka berhenti karena mereka
berdua melihat bintang jatuh yang jatuhnya tak jauh dari arah mall tersebut,
tetapi pengunjung yang lain tidak melihat bintang jatuh tersebut. Kemudian mereka berdua bergegas meninggalkan
mall itu dan pergi kearah
bintang jatuh tersebut.
>o<
Ditempat lainnya Andela sedang membantu
ibunya berbelanja di sebuah pasar.
Setiap malam mamahnya Andela
selalu pergi ke pasar sendirian.
Dia jarang ditemani Andela, karena Andela selalu mempunyai
tugas sekolah yang menumpuk.
Dikarenakan malam
ini Andela tidak mempunyai tugas dari sekolah karena
sebentar lagi akan liburan, Andela memutuskan untuk ikut ke pasar meskipun hanya untuk sekedar menemani ibunya saja. Diperjalan kepasar, Andela melihat-lihat ke langit yang dipenuhi oleh
bintang-bintang. Seketika dia melihat langit tersebut,
dia melihat bintang jatuh, bersamaan dengan ledakan yang berasal dari jatuhnya
bintang tersebut yang tidak terlalu
jauh dari pasar itu.
“mah,
lihat bitang jatuh gak
?”tanya Andela
“nggak ndel, mana mungkin sih ada bintang jatuh,
kamu halusinasi kali”jawab mamah Andela
“nggak mah, tadi Andela, lihat sendiri, dan denger
suara jatuhnya gak jauh
dari sini”ucap Andela
“dari tadi mamah gak lihat ada bintang jatuh toh,
kalo suara ledakan sih denger, tapi jauh deh”balas mamah Andela
“aduh mamah ini, yaudah deh mah, Andela
lihat bentar ya”ucap Andela
“jangan jauh – jauh ya ndel”ucap mamah Andela
“nggak ko mah”ucap Andela lalu bergegas
pergi ketempat bintang jatuh tersebut
>>0<<
Ditempat lain diwaktu yang sama tepatnya
di rumah Ridwan.
Ridwan sedang melamun sendiri di kamarnya sambil melihat keluar jendela kamarnya
yang ada di lantai dua.
Sejak kepergian kedua
orangtuanya,
dia berubah drastis. Dari orang yang periang, dan suka
menolong orang, kini
berubah jadi orang yang pendiam, penakut, dan pengecut. Lamunannya tersadar
karena kakaknya yang bernama Naomi memanggilnya untuk makan malam.
“dek makan dulu”ucap Naomi
“iya kak, aku turun”ucap Ridwan lalu
turun ke bawah untuk makan malam
Di bawah tepatnya di meja makan Naomi
sedang menunggu Ridwan untuk makan
malam.
“kak
omi, kok kakak gak duluan”ucap Ridwan
“nggak dek, gak enak kalo makan
sendiri”ucap Naomi.
Lalu
mereka berdua makan malam
bersama. Setelah selesai makan malam Naomi dan Ridwan membereskan meja makannya
dan pergi ke dapur dan langsung mencuci piring, sendok yang tadi digunakan. Karena setelah kedua orangtuanya
meninggal,
mereka hanya tinggal berdua dirumah tetapi mereka dibiayai oleh
pamannya yang sedang bekerja di luar negeri.
Setelah selesai mencuci piring, Ridwan pergi
kekamarnya yang
disusul oleh kakaknya. Di kamarnya,
Ridwan melihat lagi keluar jendela
dan sengaja melihat bintang jatuh. Kakaknya Naomi melihat adiknya aneh, karena ia
bengong ketika melihat keluar jendela.
“kamu kenapa dek, kok mukanya kayak di
tekuk gitu sih”ucap Naomi
“nggak kok kak, aku gak papa, Cuma aku
kangen aja sama mamah dan papa”ucap Ridwan
“iya kakak juga sama, tapi kamu harus
ikhlas dek, biar mereka bisa
tenang di surga”ucap Naomi
“iya kak, aku udah ikhlas kok”ucap
Ridwan
Pembicaraan mereka berhenti karena ada
sebuah ledakan dihalaman depan
rumah mereka.
Seketika mereka berdua bergegas
keluar dari rumah untuk melihat
apa yang sedang terjadi di halaman rumah mereka.
>>0<<
Di tempat lain di sebuah lapangan basket
yang sepi karena dinginnya
malam. Tidak ada seorang pun yang melewati
tempat itu.
Sebuah bintang terjatuh tepat di tengah
lapangan tersebut dan
mengeluarkan sebuah cahaya yang sangat terang.
Tak lama kemudian Sinka yang disusul oleh Nabilah dari belakang sampai
di sana dan melihat bintang tersebut.
“dek, lihat bintang cahaya itu”ucap
Sinka kepada adiknya
“dek kamu dimana”teriak Sinka yang
melihat adiknya menghilang entah kemana
“aku disini kak”ucap Nabilah yang
melihat kejadian yang sama, yang
tak jauh dari lapangan basket dimana
Sinka berada.
“disini juga ada kak”ucap Nabilah
Lalu Sinka mendekati cahaya tersebut dan
menyentuhnya.
Lalu seketika Sinka berada didalam dimensi lain yang tidak tahu entah itu
dimana. Tetapi di dimensi tersebut, ruangannya seperti di luar angkasa
dan ada seorang perempuan cantik berpakaian seperti putri seperti dari kerajaan yang
berbicara padanya.
“apa kah kamu masterku ?”ucap perempuan
tersebut.
“maksudnya apa ? maaf kalo boleh tahu, emangnya kamu siapa
?”sinka balik nanya.
“aku adalah Diviner, namaku FallingStar”ucap perempuan
tersebut. Lalu perlahan sinka kembali ke
lapangan basket lagi dan keadaanya kembali seperti semula dan perempuan itu
menghilang.
Sesaat
ketika
sinka mulai tersadar, dia langsung kaget karena bintang yang disentuhnya itu berubah
menjadi
sebuah senjata yang tergolong kedalam jenis Rapier yang awalnya hanya sebuah
cahaya bintang saja.
“i..i..ini
apa ?”ucap Sinka kaget
Di
tempat lain yang gak jauh dari sana, Nabilah menyentuh cahaya
bintang
tersebut. Kemudian Nabilah
juga
masuk ke
sebuah
dimensi lain yang sama seperti Sinka. Di sana sama seperti diluar angkasa tetapi ada seorang laki – laki
berbadan besar yang berpakaian biru disana. Laki-laki itu mulai berbicara kepada Nabilah.
”nona
muda, saya Diviner bernama Oberisk siap melayani
Anda, mohon kerjasamanya”ucap laki – laki tersebut.
“tunggu
sebentar, aku masih belum mengerti kamu siapa sebenarnya ?”ucap Nabilah.
Tapi laki – laki itu tidak menjawab. Kemudia Nabilah sudah kembali sadar
dan berada ditempat semula.
Tanpa ia sadari cahaya
bintang
yang disentuh Nabilah itu berubah menjadi sebuah senjata yang tergolong kedalam
jenis Blade.
Karena keanehan yang terjadi, Nabilah
menghampiri kakaknya, dengan membawa senjata tersebut.
“kamu
kenapa bil ?”ucap Sinka melihat adiknya menghampirinya
“i..ini
kak”ucap Nabilah memperlihatkan senjatanya
“ka..kamu
juga ya dek, kakak juga”ucap Sinka memperlihatkan sebuah
Rapier kepada adiknya
Lalu
tiba – tiba sebuah gempa bumi menggetarkan bumi untuk beberapa menit. Ditengah terjadinya gempa, Nabilah dan Sinka terlihat
sangat panik.
Mereka
merasa jika
senjata ini dibiarkan,
takut diambil oleh orang yang yang
nggak bener
dan dipakai untuk membunuh.
Tetapi jika di bawa, apa yang akan di katakan oleh
ibu nya.
Setelah
gempa berhenti sesosok monster berkuping panjang dan bertubuh besar kira – kira
dengan diatas tinggi rata – rata manusia, berwarna hijau dengan palu
dari kayu sebagai senjatanya,
tiba-tiba
muncul dan membuat tanah
disekitar mereka bergetar sedikit. Monster
tersebut
melihat kearah mereka berdua dengan tatapan yang seperti ingin memakan mereka.
“i..i..itu
apa kak ?”ucap Nabilah terbata karena takut
“kakak
juga gak tau, ayo kabur bil”ucap Sinka yang ketakutan.
>>0<<
Di pinggir sungai dekat hutan, terlihat
dua bintang jatuh yang jatuhnya tepat di lapangan tersebut, tak lama kemudian
Fikar dan pacarnya sampai disana.
“lah kok Cuma ada dua, tadi kalo gak
salah aku lihat ada delapan deh bintang jatuhnya”ucap Elaine..
”jatuh di tempat lain kali ay”ucap Fikar. Mereka melihat bintang jatuh itu nampak bercahaya. Karena penasaran
Fikar dan Elaine menghampiri cahaya
tersebut dan menyentuhnya bersamaan.
Seketika
Fikar berada di dimensi yang lain seperti di luar angkasa, di sana terlihat
seorang perempuan yang memakai Dress berwarna biru gelap yang membelakanginya.
Lalu perempuan itu berbalik
dan mengatakan sesuatu
“salam kenal master aku Diviner milikmu namaku Francisca”ucap
perempuan tersebut.
“hah,
maksudnya apaan sih ?”ucap Fikar yang aneh mendengar perkataan itu. Belum
sempat di jawab, Fikar sudah dalam keadaan normal dan kembali lagi ke lapangan
tadi, tanpa dia sadari cahaya bintang tersebut berubah menjadi sebuah Axe/kapak
yang berwarna biru gelap. “maksudnya apaan nih ?”ucap Fikar kaget.
Di
sisi lain Elaine mengalami hal yang sama ketika dia menyentuh cahaya tersebut. Dia langsung berada di dimensi
lain yang tak lain seperti berada diluar angkasa. Di sana ada seorang perempuan
berpakaian rapi.
Perempuan itu bebicara kepada
Elaine.
“Master,
perkenalkan aku Diviner milikmu.
Namaku Vesver”ucap perempuan
tersebut dengan sedikit membungkukan badannya.
“sebentar,
maksudnya gimana ini ?”tanya Elaine. Seperti yang dialami Fikar
belum sempat dijawab Elaine sudah sadar dan kembali kelapangan tersebut. Tiba-tiba
cahaya tersebut berubah menjadi sebuah cambuk “ini apa, kok bisa jadi begini sih
?”ucap Elaine kaget..
“ay,
kamu gimana ?”ucap Fikar yang menghampiri Elaine dengan membawa kapak besar
“ka..kamu
bawa apaan tuh ?”tanya Elaine heran
“ini
dari bintang jatuh tadi, aku juga gak tau nih, kamu gimana ?”ucap Fikar
“kamu
liat aja sendiri”ucap Elaine memperlihatkan sebuah cambuk yang mengeluarkan
cahaya.
Tiba
– tiba
terjadi
sebuah gempa yang cukup besar menggetarkan bumi untuk beberapa menit. Elaine sangat panik dengan
kejadian tersebut, sehingga dia memeluk Fikar sangat erat. “ay tenang aja ada
aku kok”ucap Fikar.
Kemudian setelah gempa berhenti,
sesosok monster berkuping panjang dan bertubuh besar kira – kira dengan tinggi diatas rata – rata
manusia, berkulit merah agak kehitamanan dan bersayap menyerupai seekor
kelelawar.
Muncul dan membuat angin
disekitar mereka bertiup kencang sehingga tubuh Elaine yang kecil hampir
terbang
terbawa angin.
Untungnya Fikar memegang tangan
Elaine sampai angin tersebut kembail normal. Sehingga Elaine bisa selamat dari tiupan angin
tersebut.
“gimana
nih ?”ucap Elaine panik dan sangat ketakutan
“kita
lari aja deh”ucap Fikar, tetapi tiba – tiba kaki Elaine tidak bisa bergerak,
karena sangat ketakutan, malah kakinya gemeteran tidak bisa berhenti.
“kamu
gak papa ay ?”tanya Fikar yang berusaha tetap tenang agar pacarnya bisa tenang
sedikit.
“kaki
aku gak bisa bergerak”ucap Elaine dengan muka ketakutan.
“Sekarang kita harus bagaimana, monster itu
mendekat.”ucap Fikar yang sedikit ketakutan.
..............................To Be Continued..................................
Karya : Kaito 1412
EmoticonEmoticon