Persona48 : Part 8

Part 8
Aku akan bergabung.





Malam haripun telah datang, diruang control ternyata sudah ada beberapa orang yang sedang berbincang-bincang. Mereka termasuk pak Hilman, kak Melody, Andela dan seorang laki-laki yang duduk di sebuah kursi panjang. Mereka akan mengadakan pertemuan malam ini. Tak lama setelah itu tiba-tiba datang seorang laki-laki mengetuk pintu dan membukanya. Ia sangat kaget ternyata sudah banyak orang disana.
“Selamat datang, Zae”ucap pak Hilman yang beridiri dari kursinya membuka pembicarannya.
“Ada hal pak, sampai banyak orang disini ?”Tanya Zae dengan muka penasaran.
“Sebelum itu. Silahkan duduk terlebih dahulu!”jawab pak Hilman dengan nada lembutnya. Kemudian Zae duduk di kursi panjang didekat laki-laki yang baru ia temui.
“oh iya Zae, kenalin dia juga senior kita di Akademi Teitan.”ucap Andela sambil menunjuk pada laki-laki didekatnya.
“Kenalkan aku Raven Ravenna. Aku kelas 3-E di Akademi Teitan.”ucap laki-laki tersebut.
“Salam kenal juga kak, Aku Zae.”balasnya sambil membungkukan sedikit badannya.
“Baiklah. Zae ada hal penting yang ingin bapak sampaikan. Apakah kamu percaya bahwa satu hari itu lebih dari 24 jam ?”Tanya pak Hilman dengan muka serius.
“tidak pak. maksudnya bagaimana ?”ucap Zae tampak kebingungan.
“hehe…kakak aneh aja melihat ekspresi kamu Zae. Bukannya kamu sudah pernah merasakannya keadaan waktu yang sangat berbeda ?”ucap kak Melody sedikit tertawa.
“Maksudnya gimana kak mel ?”ucap Zae yang masih penasaran. Walapun ia pernah mengalami hal-hal yang aneh, ia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.
“apakah kamu ingat, pertama kalinya kamu datang kesini ? pasti kamu melihat tanda-tanda yang anehkan. Seperti lampu tiba-tiba mati, bulan menjadi hijau, semua benda tidak bisa digunakan dan bahkan terdapat peti mati dimana-mana.”ucap kak melody.
“iya kak, pada waktu itu…”belum selesai bicara. Kak  melody memotong pembicaraan.
“apakah kamu tidak merasa bahwa kamu berada pada waktu yang lain ? itu adalah Dark Hour, waktu yang tersembunyi antara hari ini dan hari selanjutnya”jelas kak Melody.
“tersembunyi gmana kak ?”Tanya Zae penasaran.
“menurut bapak, itu adalah sesuatu yang orang lain tidak sadari. Tapi Dark Hour benar-benar ada. Itu terjadi setiap tengah malam. Malam ini juga akan terjadi sampai hari-hari berikutnya pun pasti terjadi.”jelas pak Hilman.
“bagaimana dengan orang lain ?”Tanya Zae.
“orang biasa tidak akan menyadarinya, karena mereka akan tertidur lelap menjadi peti mati selama Dark Hour berlangsung. Tapi bukan cuma itu saja yang membuat Dark Hour menjadi menyenangkan.”ucap kak Raven dengan muka sombongnya.
“eh..menyenangkan bagaimana kak ?”Tanya Zae terkejut.
“kamu tahu makhluk aneh yang kamu kalahkan kemarin ? kami menyebutnya Shadow. Mereka muncul selama Dark Hour dan menyerang orang yang tidak menjadi peti mati. Ini sudah menjadi pekerjaan kita untuk mengalahkanya. Terdengar menyenangkan, bukan ? hahaha”ucap Raven tertawa.
“Raven, kenapa kamu selalu berbicara begitu ? kamu kan terluka pada hari itu!.”ucap kak Melody sedikit emosi.
“Sudah…sudah.. dia sudah bekerja dengan baik mel.”ucap pak Hilman.
“tapi pak…” Sebelum kak Melody selesai bicara pak Hilman langsung memotong pembicaraannya.
“Zae, ceritanya sangat panjang. Singkatnya kami Specialized Extracurricular Execution Squad disingkat SEES. Pada kertas kami ini hanya sebagai ekskul sekolah biasa, tapi kenyataannya kami adalah sebuah pasukan yang di bentuk untuk memberantas Shadow. Melody adalah ketua ekskulnya dan bapak sebagai pembina sekaligus penasihat ekskul ini.”jelas pak Hilman.
“terus kak, kenapa kita harus memberantasnya nya ?”Tanya Zae yang kelihatan masih bingung.
“karena, seekor shadow memburu jiwa dan pikiran dari mangsanya kemudian memakannya. Korban yang telah di mangsanya akan menjadi mayat hidup. Merekalah yang yang menjadi penyebab atas insiden yang terjadi baru-baru ini”ucap kak melody dengan muka serius.
“Bagaimana dengan polisi kak, mereka kan seharusnya bertanggung jawab ?”Tanya Zae.
“sangat disayangkan, karena polisi juga tidak bisa melakukan apa-apa selama Dark Hour.”jawab kak Melody. Mendengar itu Zae hanya menggelengkan kepalanya, ia masih bingung, apa yang sebenarnyanya terjadi.
“terus kak, bagaimana kita melawannya ?”Tanya Zae.
“Kamu tahu kan, saat pertama kali kamu mengeluarkan kekuatan itu ?”ucap kak Melody.
“apakah persona, kekuatan untuk mengalahkan shadow tersebut ?”Tanya Zae.
“ya, benar sekali. Karena shadow hanya bisa dikalahkan oleh seorang yang bisa mengeluarkan persona saja. Sepertinya kamu sudah mengetahuinya Zae?”jawab pak Hilman yang langsung balik bertanya.
“iya pak, sebenarnya…”jawab Zae tanpa melanjutkan bicaranya.
Stetlah itu kak Melody beridiri dari kursi dan pergi ke salah satu lemari yang tidak jauh dari sana. Lalu kak melody membawa sebuah koper hitam dan membukanya di atas meja. Terlihat sebuah pistol silver yang bercahaya dari dalam koper tersebut.
“sebenarnya yang ingin dikatakan pak kepala adalah.., kami ingin kamu bergabung dengan ekskul kami. Kami akan memberikan sebuah Evoker untukmu. Kakak harap kamu bisa meminjamkan kekuatanmu.”ucap kak Melody sambil menyerahkan pistol tersebut.
Evoker adalah sebuah alat yang berbentuk seperti pistol yang digunakan untuk memanggil atau mengeluarkan Potential seseorang. Potential yaitu kekuatan untuk memangil atau mengeluarkan persona. Siapapun yang mempunyai potential tidak akan berubah menjadi peti mati selama Dark Hour. Meskipun ada kemungkinan juga untuk seseorang memanggil persona tanpa menggunakan Evoker. Kembali ke Cerita…
“tapi kak.. sepertinya aku belum siap”jawab Zae menundukan kepalanya.
“jangan terlalu dipikirkan. Cobalah untuk tinggal bersama kami dulu.”ucap kak Raven.
“kakak mohon, kami membutuhkan pertolonganmu.”ucap kak Melody memohon.
“tunggu... kenapa kalian mengatakannya seperti itu?. Siapa yang akan bilang tidak, kalau kalian memintanya dengan cara seperti itu.”ucap Andela yang terkejut melihat kak Melody memohon.
“Ndel…”ucap kak Melody untuk meyakinkan.
“Menurutku juga itu akan lebih baik jika Zae bergabung dengan kita..tapi…”ucap Andela khawatir.
“baiklah, aku akan bergabung”ucap Zae.
“Terima kasih banyak Zae. Jika kamu punya pertanyaan, jangan sungkan untuk bertanya.”ucap kak Melody.
“Terima Kasih Zae. Bapak sangat senang mendengarnya.”ucap pak Hilman.
“tapi Zae, kamu kan….”ucap Andela meyakinkan, tetapi belum selesai bicara, Zae memotongnya.
“Udah ndel jangan khawatir. Aku udah gpp.”balas Zae meyakinkan.
“oh iya bapak sampai lupa..tentang penempatan asramamu itu, bagaimana kalau kamu tinggal disini saja ? bapak tidak akan memaksamu, tapi akan lebih baik jika kita tinggal bersama.”ajak pak Hilman.
“baik, pak. Aku akan tinggal disini.”ucap Zae.
*~~~*
Diwaktu bersamaan, di Café baru yang berada di pusat kota tersebut, Yudi masih berada disana. Dia sedang mengepel lantai, dan akan dilanjutnya dengan membersihkan piring didapur.
“kenapa gue nasibnya seperti ini ya, bagai mana keluarnya “bisiknya ketika sedang melihat beberapa penjaga yang mengawasinya disana. Ia terpaksa untuk melakukan pekerjaan ini, karena jika ia tidak bisa membayar makanan yang ia makan tadi sore.
Setelah ia selesai mengepel lantai, ia segera pergi ke dapur untuk mencuci piring. Ia dengan santainya mencuci piring tersebut. Karena saking cerobohnya ia tidak sengaja mendorong piring yang ia cuci tadi sehingga, piring tersebut banyak yang pecah. Prannkk…. Mendengar itu para penjaga yang berada di ruang utama, segera bergegas ke dapur, untuk melihat apa yang terjadi. Yudi yang berada disana merasa sangat terkejut dan memutuskan untuk bersembunyi.
Setelah para penjaga itu sampai didapur, mereka tidak melihat Yudi disana. Mereka hanya melihat piring yang pecah berserakan dilantai.
“Cepat cari dia sampai ketemu..”ucap salah satu penjaga kepenjaga yang lainnya.
Yudi yang daritadi sembunyi, sekarang ia sudah berada didepan pintu Café. Ia mencoba keluar dari café tersebut. Tetapi pintu tersebut dikunci. Pada saat ia ingin mencari jalan lain. Tiba-tiba salah satu penjaga itu menarik kerah bajunya dari belakang. Kemudian Yudi berbalik dan melihat penjaga tersebut.
“Ammmpunnn..pak..saya tidak akan kabur lagi.”ucap Yudi terbata melihat penjaga yang badannya kekar itu. Tiba-tiba tanpa menjawab pembicaraannya penjaga tersebut langsung memukul perut Yudi dan menyembabkan ia terlempar cukup jauh.
“Agh…”rintih Yudi kesakitan sambil memegang perutnya. Karena merasa sakit itu Yudi menjadi sangat emosi dan langsung bangkit kembali.
“Elo ngajak berantem ya sama gue.”ucap Yudi memprovokasi penjaga tersebut. Kebetulan Yudi pernah berlatih kendo sebelum ia pindah ke daerah sini. Dengan pernah menjadi pemain baseball, itu juga memperkuat kekuatan lengannya. Mendengar perkataan Yudi, penjaga tersebut tambah emosi.
“gue nggak akan biarin elo lolos”ucap penjaga itu dan langsung melancarkan sebuah pukulan kepada Yudi. Tetapi kali ini Yudi bisa menghindarinya. Karena ada kesempatan Yudi mebalas pukulannya dan berhasil menjatuhkan penjaga tersebut.
“haha…elo udah tahukan kekuatan gue..”ucap Yudi dengan muka sombongnya. Tetapi dikarenakan ia ceroboh, salah satu penjaga yang lainnya memukul pundak Yudi dari belakang. Sehingga ia terjatuh dan dikepung oleh beberapa penjaga disana.
*~~~*
Di ruang control di asrama Teitan. Meeting tentang anggota baru yang ada disana telah selesai, dengan Zae bergabung dengan SEES. Diruangan tersebut hanya ada kak Melody dan kak Raven sedang duduk disebuah kursi panjang. Tetapi kak Melody sedang membaca sebuah majalah disana.
“Mel, aku mau keluar dulu sebentar.”ucap kak Raven sambil memakai sebuah jaket yang ada dikursi tersebut.
“emangnya kamu mau kemana ven ?”Tanya kak Melody yang masih membaca majalah.
“aku mau cari angin dulu mel.”jawab kak Raven.
“iya hati-hati ven.”balas kak Melody. Setelah itu kak Raven keluar dari ruang control itu dan pergi menuju garasi tempat ia menyimpan motornya. Kemudian ia menghidupkan motornya dan melaju dengan kencang. Ia pergi ke suatu tempat yang tak lain adalah suatu stasiun yang cukup tua. Setelah beberapa menit diperjalanan, ia sampai di staisun tersebut. Keadaan disana cukup gelap waktu telah menunjukan pulu 11.50. Hanya ada beberapa lampu yang menyala didekat tempat pembelian tiket yang sudah tidak terpakai. Kak Raven hanya melihat keadaan stasiun tersebut. Ia hanya melihat beberapa preman yang tidur disana. Kemudian ia memutuskan untuk kembali lagi ke asrama.
Diperjalan ia memicu motornya dengan kencang tetapi ia lupa bahwa bensinnya sebentar lagi mau habis. Sehingga pada saat ia sampai di dekat sebuah taman, motornya tiba-tiba mati.
“Sial, habis bensin lagi. Mana ada yang buka malam-malam begini.”ucapnya dengan sedikit emosi. Tiba-tiba keadaan disana telah menjadi tengah malam. Dan seperti yang dijelaskan kak Melody tadi. Malam ini telah menjadi Dark Hour. Dengan bulan menjadi hijau, langit menjadi kehijauan juga dan benda-benda yang menggunakan listrik tidak dapat digunakan. Kak Raven tidak merasa apa-apa, karena ia sudah terbiasa dengan keadaan malam yang seperti ini. Karena telah menjadi Dark Hour, kak Raven memutuskan untuk meninggalkan motornya dan akan segera pulang ke asrama.
Keadaan malam ini sama seperti keadaan Dark Hour sebelumnya. Hening sekali. Ketika ia melewai pusat kota, ia mendengar suara dari suatu tempat.
“Agh….Tolong…”suara yang kak Raven dengar.
Karena penasaran, kak Raven berencana untuk mencari darimana asal suara tersebut. Ia terus berjalan menyusuri tiap gedung yang ada di pusat kota tersebut. ketika ia berjalan, ia mendengar suara tersebut menjadi lebih keras. Lalu ia melihat sekeliling gedung. Dan mendengar asal suara tersebut dari sebuah Café baru yang tak jauh darinya. Kemudian kak Raven bergegas pergi mendekati café tersebut.
Dikarenakan Café itu serba kaca. Dinding dan pintunya terbuat dari kaca. Ketika mendekati café tersebut, Kak Raven melihat seseorang sedang dikelilingi oleh beberapa peti mati di dalam café tersebut. Kak Raven ingin mengeluarkan orang tersebut, tetapi bagaimana caranya ?

(To Be Continued)
Previous
Next Post »