Persona48 : Part 5

Selamat malam KSJ48, gimana ceritanya...nih udah update lagi..kebetulan lagi di gebet nin nulisnya....yaudah Happy Reading aja :v
Part 5
Makhluk apa itu ?





“hhaah.. apa yang terjadi padaku ?. Aaarggghhhh …waaaaaaaaaaaaah”Gerang laki-laki itu kesakitan. Sesaat setelah seluruh badan laki-laki itu dipenuhi oleh aura hitam. Dia berubah menjadi peti mati.
*~~~*
Keadaan yang sama terjadi di asrama. Tetapi kak Melody, Andela dan Pak Hilman tidak berubah menjadi peti mati dan masih mengobrol di ruang meeting. Alat pengontrol ruangan juga tidak mati dan bisa digukanakan, karena alat tersebut dibuat dari bahan yang spesial dari perusahaan kak Melody.
“dia masih tertidur ternyata. Walaupun keadaan telah menjadi Dark Hour dia tidak kelihatan terkena efek dari keadaan ini”ucap pak Hilman yang meperhatikan layar monitor terus menerus.
“mungkinkah dia…?”Tanya Andela tanpa melanjutkan pertanyaannya.
“ya, mungkin. Karena dia masih tertidur lelap, meskipun Dark Hour telah berlangsung. Ada kemungkinan dia juga mempunyai Potential. Atau dia harus punya, jika dia tidak, ia akan terkena penyakit itu.”jelas pak Hilman.
 “Aku takut dia terkena penyakit itu”ucap Andela terlihat ketakutan mendengarnya.
“oleh karena itu, kita harus memonitorinya terus menerus.”ucap pak Hilman.
“baik pak kepala”ucap kak Melody.
“aku merasa bersalah sama Zae. Aku merasa tidak enak aja, tiap malam harus memonitorin dia.”gumam Andela dalam hatinya.
Setelah beberapa menit, mereka masih memonitorinya, tetapi Zae masih tertidur nyenyak dan tidak ada sesuatu yang terjadi padanya.
“pak kepala, Sepertinya dia tidak terkena gejalanya.” Ucap kak Melody sambil menunjuk pada layar monitor.
“wah… sangat menarik Meskipun orang yang mempunyai Potential juga cenderung akan terkena gejalanya dalam Dark Hour. Seperti hilang ingatan, emosi tidak stabil, dan halusinasi tapi dia berbeda, dia tidak memperlihatkan gejala-gejala apapun.”ucap pak Hilman.
“tapi aku pikir, kita telah memperlakukan dia seperti kelinci percobaan”ucap Andela kecewa.
“saya mengerti perasaanmu. Tapi yang lebih penting kita harus merekrut anggota baru.” balas pak Hilman.
“tapi.. pak..”belum selesai bicara, pak Hilman langsung memotongnya.
“Bapak dengar dia sekelas dengan mu Andela. Bukankah akan nyaman jika bekerjasama dengan teman sekelas itu ?”bujuk pak Hilman.
“ya pak, mungkin. Tapi aku masih….”belum selesai bicara, tiba-tiba terdengar suara alarm dari sebuah alat kontrol di ruangan tersebut. Tet tot tet tot tet tot… ternyata itu adalah sebuah panggilan masuk. Lalu kak Melody menjawab panggilan tersebut.
“Ini Melody. Raven, inikah kamu.. kamu baik-baik aja kan ?”Tanya kak Melody sangat khawatir.
“Mel, kamu tidak akan percaya ini. Makhluk ini sangat besar sekali. Tapi, aku tidak punya waktu untuk menjelaskannya. Dia mengejarku. Hah… huh… hah… ”terdengar suara seorang laki-laki  yang kelelahan.
“Raven kamu dimana ?”Tanya kak melody khawatir.
“jangan khawatir mel, aku sekarang hampir sampai kesana.”jawab kak Raven sambil mematikan transmiternya.
“hah, mungkinkah…dia membawa makhluk itu kesini ?”ucap Andela ketakutan.
“Pak kepala, kita harus menunda dulu pengamatan ini. Kita harus bersiap untuk bertarung.”ucap kak Melody.
“baiklah, tapi kalian harus hati-hati.”jawab pak Hilman.
Tiba-tiba, Kreekk…..Buggggggg…. Terdengar suara pintu dibuka kemudian ditutup dengan keras. Lalu kak Melody bergegas pergi kelantai bawah. Sesampainya di bawah dia melihat seorang laki-laki yang bajunya kotor dan kaki kanannya terluka dan berdarah.
“Agh…”ucap lak-laki itu sangat kecapean dan langsung duduk dilantai.
“Raven ? kamu…”ucap kak Melody.
“aku baik-baik aja mel. Hah.. huh.. hah...”jawab raven yang kecapean.
“kak Raven”ucap Andela yang baru turun dari tangga.
“ndel cepat ambil kotak P3K dilemari!”teriak kak Melody kepada Andela.
“ya kak mel.”ucap Andela sambil berlari menuju lemari yang ada disamping tangga. Andela mencari dibeberapa lemari, dan menemukannya. Setelah itu Andela membawa kotak P3K itu dan diberikan kepada kak Melody.
“ini kak mel”ucap Andela sambil menyerahkan kotak P3K tersebut. Lalu seketika kak Melody membuka kotak tersebut dan mengambil cairan penghilang rasa sakit, kemudian kak Melody membersihkan luka kak Raven dan menutupinya dengan perban.
“sekarang kamu sudah tidak apa-apa ven ?”Tanya kak Melody sambil mengikat perban dikakinya.
“Agh…mel…!” teriak kak Raven kesakitan karena kak Melody mengikat perbannya terlalu kencang.
“itu akibatnya kalau kamu ceroboh.”ucap kak Melody dengan muka jahilnya.
“iya..iya..mel. Sekarang kita harus bersiap-siap. Makhluk itu akan datang sebentar lagi”ucap Raven.
Tak lama setelah itu sekumpulan makhluk yang berwarna hitam itu datang kedepan asrama tersebut. Bentuknya sangat aneh-aneh, dengan wajah yang sangat menakutkan karena wajah mereka seperti sebuah topeng dan bentuknya badannya yang tidak karuan seperti monster. Makhluk itu kelihatan kelaparan.
“Raven, apakah itu salah satu dari mereka ?”Tanya pak Hilman yang melihat keluar jendela.
“ya pak, tapi bukan cuma itu saja yang mengejarku tadi.”jawab kak Raven yang telah selesai diperban.
….Duarrr… dug…dag…dug… terdengar suara makhluk itu sedang mencoba merusak asrama.
“Ahhh… suara apa itu ?, kak Raven pasti bercanda kan ?”ucap Andela ketakutan.
“Pak kepala, segera belindung di ruang control. Andela, cepat pergi ke lantai 2 dan bangunkan dia. Lalu pergi melalui pintu belakang!”teriak kak melody dengan nada keras.
“tapi, bagaimana dengan kalian berdua ?”Tanya Andela khawatir.
“tenang saja ndel, kak Melody sama kak Raven akan menghentikan mereka didepan sini.”jawab melody.
“baiklah kak”ucap Andela.
“Raven karena kamu sudah membawanya kesini, kita tidak punya plihan lain selain melawannya.”ucap kak Melody.
“iya, aku akan mengalahkannya disini. Andela, ngapain kamu masih disini, cepat pergi”ucap Raven sedikit emosi.
“ya, kak”balas Andela sambil lari ke lantai 2.
*~~~*
Dilantai 2, Zae tiba-tiba terbangun karena mendengar suara bising yang sangat keras dari tadi. Ketika Zae mau bangun dari tempat tidur, tiba-tiba datang seseorang kesana dan mengetuk pintu kamarnya.
Tok tok tok tok.
“Zae, cepat bangun!”teriak Andela.
“Andela”gumam Zae dalam hati.
“maaf aku akan masuk.”ucap Andela tanpa pikir panjang membuka pintu tersebut menggunakan kunci utama. Kreek…. pintu kamarpun telah dibuka.
“kita harus cepat keluar dari sini, sekarang!”teriak Andela ketakutan.
“apa yang terjadi, ndel ?”tanya Zae penasaran.
“aku tidak punya waktu untuk menjelaskannya. Ayoo pergi.”jawab Andela.
“eh…baiklah”jawab Zae.
“Cepat! Ikuti aku kelantai bawah. Kita akan keluar lewat pintu belakang.”ucap Andela sambil berlari dari kamar tersebut.
*~~~*
Didepan asrama kak Melody dan kak Raven telah bersiap untuk melawan makhluk tersebut. Kak Raven hanya melihat dua sosok makhluk yang kecil dan tidak melihat satu lagi makhluk yang besar yang tadi mengejarnya.
“Raven, kamu jangan memaksakan diri. Biar aku yang melawannya.”ucap kak Melody dengan muka khawatir.
“nggak mel. Aku yang membawa mereka kesini. Jadi aku harus membantumu melawannya.”jawab kak Raven.
“Tapi ven…”belum seleai ngomong kak Raven sudah memotongnya.
“tunggu mel. Makhluk besar yang mengejarku tadi tidak ada disini.”ucap kak Raven terkejut ketika melihat hanya dua sosok makhluk yang kecil.
“ven, kamu tidak bohong kan ?”Tanya kak Melody terkejut.
“nggak. Awas makhluk itu menyerang!”teriak kak Raven ketika melihat makhluk itu mendekat.
*~~~*
Andela dan Zae terus berlari melewati tangga untuk kabur melewati pintu belakang yang ada di bawah. Ketika mereka tiba dilantai bawah, mereka mendengar ada yang bertarung diluar asrama. Mereka melihat Kak Melody bersama Kak Raven sedang bertarung melawan makhluk-makhluk tersebut.
“Baiklah seharusnya kita sudah aman disini. Zae, ambil ini, buat jaga-jaga saja.”ucap Andela sambil memberikan sebuah pedang biasa.
“hah, ini pedang kan”balas Zae heran. Tiba-tiba Hp milik Andela berdering. Ternyata itu telepon dari kak Melody. Kemudian Andela mengangkatnya.
“Hallo, Ada apa kak mel ?”Tanya Andela.
“Andela, apakah kamu mendengar kakak.”ucap kak Melody.
“ya kak, aku mendengarnya.”jawab Andela.
“Andela, berhati-hatilah, ternyata makhluk yang kakak hadapi disini, bukan makhluk besar yang mengejar kak raven tadi.”ucap kak Melody.
 “apa kak ?”teriak Andela terkejut.
….Dug…dag…dug…dag… terdengar suara sesuatu sedang mencoba masuk dari belakang asrama tersebut. Seketika Andela mematikan teleponnya. Walaupun mendengar suara-suara yang menyeramkan, Zae tidak kelihatan ketakutan.
“suara apa itu ndel ?”tanya Zae.
“hah.., Zae ayo cepat kembali keatas.”jawab Andela ketakutan.
Merekapun kembali berlari keatas dan pergi menuju  lantai 4. Dilantai 4 ternyata masih terdengar suara tersebut. Dug…dag…dug…dag… dan praankkk… terdengar suara kaca pecah. Dari suatu tempat di asrama.
“suara apakah itu ?. Sepertinya itu semakin dekat..”ucap Andela tambah ketakutan.
“sebenarnya ada apa ndel, ?”Tanya Zae semakin penasaran.
“terus berlari! kita akan ke atap asrama ini.”jawab Andela
Merekapun sampai di atap asrama tersebut. Atap asrama Teitan memang dibuat datar seperti atap-atap pada bangunan di jepang. Keadaan disana gelap dengan angin malam yang menghiasinya. Hanya cahaya dari warna bulan hijau yang menerangi tempat tersebut. Kemudian Andela mengunci pintu atap tersebut.
“hah… huh…seharusnya kita sudah aman disini.”ucap Andela kecapean.
…...Roaaarrrrrr…. Terdengar suara raungan dari suatu tempat di asrama tersebut.
“suara apa lagi itu ndel ?”Tanya Zae tambah penasaran.
Tiba-tiba dari bawah atap tersebut, datang sesosok makhluk besar yang naik ke atap tersebut. Bentuknya sangat meyeramkan dan makhluk itu memiliki tanda aneh di tubuhnya. Wajahnya juga mirip dengan sebuah topeng.
“ini pasti bercanda kan. Kenapa makhluk itu bisa datang kesini. ”ucap Andela ketakutan ketika makhluk tersebut.
*~~~*
Di ruang control diwaktu bersamaan. Ternyata kak Raven sama kak Melody sudah selesai melawan makhluk yang ada didepan asrama tersebut. Mereka melihat Andela dan Zae berada di atap asrama dengan makhluk yang mengerikan itu melalui layar monitor.
“Lihat mel, mereka ada diatap.”ucap kak Raven.
“Raven, apakah itu Shadow yang mengejarmu tadi ?”Tanya Kak melody.
“iya mel, cepat kita susul mereka ke atas.”jawab Raven kesal, karena ia merasa itu adalah kesalahanya, membiarkan Shadow itu berhadapan dengan Andela dan Zae.
“tunggu”ucap pak Hilman yang baru datang.
*~~~*
Kembali lagi keatap asrama. Andela dan Zae masih melihat makhluk itu dengan rasa ketakutan.
“Aku tidak boleh membiarkan Zae terluka. Aku harus melindunginya.”gumam Andela dalam hatinya. Disana Andela sudah bersiap mau bertarung melawan Shadow tersebut.
“Andela, makhluk apa itu ?”Tanya Zae.
“itu …. Itu makhluk yang menyerang asrama kita tadi.”jawab Andela gugup.
“Andela, apa kamu mau melawannya ?”
“ya, aku harus melawan.”jawab Andela sedikit ketakutan.
“Jangan, ndel. sepertinya makhluk itu berbahaya!”teriak Zae melarang tindakannya.
Lalu Zae melihat Andela mengeluarkan sebuah benda yang mirip pistol dari sakunya. Dan ia seperti sudah berencana melakukan sesuatu.
“Baiklah, aku harus bisa memanggil Persona miliku”gumam Andela dalam hatinya.
Lalu Andela menodongkan sebuah benda tersebut kekepalanya dan bersiap menarik pelatuknya. Tetapi karena Andela masih ragu-ragu… bugggg…. Andela diserang oleh shadow tersebut sebelum sempat memanggil persona miliknya.
“aghhhh…!”teriak Andela terlempar cukup jauh.
“ANDELA…!”teriak Zae sambil berlari menuju padanya.


(To Be Continued)

Untuk cerita yang lebih menarik lainnnya, anda bisa lihat disini.
Silahkan Berkomentar!
Terima kasih.
Previous
Next Post »