Hantu Amnesia Part 22

Hallo sahabat KSJ48. Update lagi nih. Si hantu Amnesia sekarang pindah posting ke blog ini. Wkwkwkw. Karena diblog sebelah sedang ada masalah. Yaudah ane post disini aja. Happy Reading :v

Di kelas Melody cs tertawa puas melihat adik kelasnya yang waktu itu mengerjai mereka, harus membersihkan wc yang sudah mereka kotori. Ide Naomi muncul saat dia berkunjung ke kamar adiknya.

Ditambah lagi hari ini mereka sedang beruntung, karena saat mengambil buku tugas Kinal dan teman – temannya, dikelas tidak ada seorang pun, bahkan Luthfi yang biasanya berdiam diri di kelas, diajak oleh teman – temannya ke kantin.

Tak terasa, Kinal cs sudah selesai membereskan wc yang kotor itu, dengan peluh keringat dan badan yang terasa pegal, mereka kembali ke kelas untuk melanjutkan pelajaran selanjutnya.

Teman sekelas mereka tidak ada yang mengejek tentang kejadian itu, mungkin mereka menghargai Kinal yang notabenenya adalah seorang wakil ketua kelas.

Guru selanjutnya belum datang, Kinal cs sedang menunggu di bangku mereka, tiba – tiba ketua kelas menghampiri mereka dan menanyakan kemana buku mereka pergi.

“Buku kalian kok bisa ngilang gitu ?” tanya Risman.

“Kita dikerjain man” jawab Kinal.

“Dikerjain sama siapa ?” tanya Risman.

“Sama Melody dan kawan – kawannya” jawab Jeje dengan malasnya.

“lho, kok bisa ?” tanya Risman.

“Jadi gini man ceritanya….”

Kinal menceritakan kronologi permusuhan mereka dengan seniornya itu. Risman hanya mangut – mangut sambil sesekali memotong cerita Kinal. Apalagi saat Kinal menyebut nama Ve, sepertinya dia tak rela wakilnya itu ada masalah dengan Ve.

“Kak Ve juga ikut – ikutan ?” tanya Risman.

“Iya” jawab Ayana.

“Tapi dia sih gak banyak bicara” sambung Dhike.

“Memang harusnya sih, kak Ve gak ngegabung sama mereka. Dia itu paling cantik kalo dibandingkan sama Melody dan yang lainnya” balas Risman.

“lo aneh man, giliran sama Ve nyebut kakak, lo suka yah sama dia ?” tanya Kinal.

Risman mengangguk malu, dia mengaku menaksir kakak kelasnya itu. Kinal menyarankan agar temannya ini untuk menjauh dari Ve.
“Kok lo gitu nal ? gw ini mau coba pacaran sama cewek nal. Harusnya lo itu dukung gw” ucap Risman.

“lo belum tau sifat Ve itu kayak gimana” balas Kinal.

“Nah, maka dari itu gw mau deketin dia, biar tau sifatnya kayak gimana” ucap Risman.

Kinal cuman memperingatkan Risman untuk menjauh dari kakak kelasnya. Kinal membiarkan niatan Risman karena melihat gerak – gerik Risman yang begitu senang saat membicarakan Ve. Risman mengabaikan peringatan wakilnya itu, rencananya dia ingin berkenalan dengan Ve esok hari.

“gw mau tanya lo mulai suka sama dia sejak kapan sih ?” tanya Jeje.

Risman menjawab pertanyaan Jeje dengan senang hati, ia menceritakan bagaimana saat dia melihat Ve berjalan menuju kantin bersama teman – temannya.

Tak sengaja seniornya itu menatap ke arahnya, seketika ia menderita serangan jantung kecil, dan mukanya mulai memerah. Jeje mentertawakan jawaban Risman, ia berpendapat alasan sepele saja, bisa membuatnya jatuh cinta kepada wanita.

Risman dengan PD nya menjawab “Kali ini gw mau memperjuangkan cewek yang gw suka”.

Risman adalah ketua kelas XI IPS 2, sebagai ketua kelas dia sangat bisa diandalkan. Di kelas dia dekat dengan siapa saja, mungkin cuman Luthfi yang belum pernah bisa diajak bercanda olehnya, dia cuman bertegur sapa atau karena ada keperluan kelas saja.

Risman tipe orang yang pemalu atau lebih tepatnya lagi suka memendam perasaan, ia mudah banget jatuh cinta saat bertatapan dengan cewek, namun karena sifatnya yang super pemalu saat berhadapan dengan orang baru di kehidupannya membuat dia lebih baik tidak melakukan apapun.

Padahal saat dia sudah mengenal orang itu lebih dalam, sifat malunya menjadi hilang.Saat bertatapan dengan Ve waktu itu, dia bertekad untuk mendekati kakak kelasnya itu.
Dia tidak ingin cuman memendam perasaannya kembali. Dia ingin masa SMAnya lebih berwarna. Padahal dia tau kak Ve adalah salah satu primadona di sekolahnya, dan suka mempermainkan hati cowok. Namun hatinya sudah teguh, ia akan mencoba untuk mendekati seniornya itu.

*~~~*

Ve yang masih penasaran dengan Luthfi, kembali menyimpang ke kelas XI IPS 2 sebelum masuk ke kelasnya, tampaknya Melody dan yang lainnya masih belum mengetahui kebiasaan baru Ve.

Kali ini dia datang kepagian, mungkin saking semangatnya. Saat tiba di kelas, sosok cowok yang di carinya belum datang. Untuk menghindari kecurigaan, dia memutuskan untuk pergi ke kelasnya untuk menyimpan tasnya dulu.

Belum jauh dari kelas Luthfi, kakinya tersandung bangku yang berada di luar kelas. Tak biasanya Ve berjalan sampai menabrak sebuah bangku, ketika berjalan otaknya memikirkan seorang cowok yang bernama Luthfi, mungkin itu yang menyebabkan dia tidak fokus dalam berjalan.

Kenapa dia begitu tertarik kepada cowok yang sama sekali tidak memperdulikannya ?.

Lutut kanan Ve sampai lecet karena benturan itu.

“Awwww”

Ia kemudian duduk di bangku tersebut sambil melihat lukanya. Tampak dari dalam kelas datang seorang cowok yang memberanikan diri untuk menghampirinya, siapa lagi kalo bukan Risman, ia mendengar suara erangan kak Ve.

Semalaman dia memikirkan cara untuk berkenalan, eh taunya yang mau diajak kenalan sedang terluka, dia berinisiatif untuk membawa kak Ve ke UKS.

“Kak Ve nggak apa – apa ? mau aku anterin ke UKS ?” tanya Risman.

Ve melirik kearah Risman yang sok membantunya, sambil menahan rasa sakit ia menjawab “Siapa sih lo sok akrab banget, gw bisa ke UKS sendiri” dengan nada jutek.

“Tapi itu, lututnya…”

Risman mencoba untuk memeriksa lututnya, namun kak Ve sudah beranjak dari duduknya, sambil jalan agak pincang ia pergi menuju UKS. Baru saja selangkah ia berjalan, terlihat seorang cowok yang ia nantikan kedatangannya.

“fi itu kak Ve kenapa kok jalannya pincang begitu ?” tanya Andela.

Luthfi mengangkat kedua bahunya sambil terus berjalan menuju kelas, mencuekan kakak Yupi itu. Ve melihat Luthfi masuk ke kelas, ia berharap cowok itu yang menolongnya bukan cowok yang sok kenal tadi.

Alih – alih kesal dia malah tambah penasaran dengan cowok cuek ini. Ve meneruskan berjalan menuju UKS, Risman tidak menyerah sampai sana, ia kembali menawarkan bantuan. Karena kakinya tambah sakit, ia tidak punya banyak pilihan, Ve menerima uluran tangan Risman. Alhasil mereka berdua pergi ke UKS.

Sesampainya di kelas, Andela menanyakan cowok yang berada di dekat kak Ve.

“Bukannya cowok yang tadi itu Risman yah ?” tanya Andela..

“Emang” jawab Luthfi.

“Tuh fi, kamu itu harus seperti Risman, dia itu perhatian sama perempuan” ucap Andela.

“Terserah gw donk, gw ya gw, dia ya dia. Jangan sama – samain orang. Semua orang memiliki warna diri yang berbeda, janganlah dibandingkan dengan orang lain…”  ucapan Luthfi terpotong.

“Walau warnanya tak biasa, inilah aku…”

“Aku juga kali itu kan lagu JKT48 yang judulnya Eiien Preasure” ucap Andela.

“lha itu lo tau”

Pagi itu di kelas cuman ada Luthfi seorang, karena Risman yang menolong Ve ke UKS, sedangkan ada beberapa murid yang sudah datang tapi sedang berada di kantin untuk sarapan.

Memang Luthfi sangat menyukai lagu – lagu yang bisa memotivasinya untuk menjalani hidup, termasuk lagu JKT48. Andela bisa mengetahui lagu tersebut, karena Luthfi pernah memutar lagu itu di rumahnya.

Sementara di UKS, Risman sedang mengobati luka seniornya itu. Terkadang Ve mengerang kesakitan saat diobati. Sesudah luka itu diobati, Risman berusaha memperkenalkan dirinya, namun apalah daya sikap jutek kak Ve keluar.

“Oh iya kak, kenalin nama aku Risman” ucap Risman sambil mencoba menjabat tangannya.

“Lo udah tau kan nama gw ?” tanya kak Ve jutek.

“Udah kak” jawab Risman.Risman yang niatnya ingin berjabat tangan dengan kak Ve, mengurungkan niatnya.

Tanpa berterima kasih kak Ve langsung pergi ke kelasnya karena takut telat. Kali ini Risman memilih untuk diam, setidaknya Ve sudah mengetahui namanya. Dia kemudian kembali ke kelasnya.

*~~~*

Saat istirahat, tidak pada umumnya, Risman yang biasanya langsung ke kantin, kali ini memilih untuk diam di kelas. Kinal yang merasa aneh, memisahkan diri dari teman – temannya yang akan pergi ke kantin dengan alasan perutnya masih kenyang. Ayana, Dhike, dan Jeje pergi ke kantin meninggalkan Kinal yang menghampiri Risman.

“man lo kenapa ? nggak biasanya lo gak ke kantin ?” tanya Kinal.

“eh elo nal, gak ah. Gw lagi males aja nal” jawab Risman.

“Pasti ada masalah yah ?” tanya Kinal.

“Iya nal” jawab Risman.

“Kalo lo mau, gw siap kok buat denger masalah lo” ucap Kinal.

Risman menceritakan kejadian tadi pagi, saat – saat ia akan menolong kak Ve, ketika ia mengobati lukanya, tak lupa dia juga mencertitakan sikap jutek kakak kelasnya itu.

“Tuh kan, udah gw bilang. Mendingan lo jauhin deh kak Ve” ucap Kinal.

“Nggak nal, gw gak boleh nyerah sampe sini. Gw mau coba satu kali lagi, gw mau ngajak dia jalan” balas Risman.

“Lo udah gila man ? bukannya gw ngehina lo, tapi dia itu gak tertarik sama cowok kayak lo” ucap Kinal.

Risman tidak membalas ucapan Kinal, ia malah tertunduk lesu. Omongan Kinal ada benarnya, tapi tetap saja ia ingin berusaha mendapatkan gadis pujaannya. Kinal hanya memberitahunya agar Risman tidak menyesali perbuatannya, kalo itu yang terbaik untuk temannya, Kinal akan mendukungnya.

Untuk ketiga kalinya, Luthfi berhasil diajak ke kantin oleh Sinka dan yang lainnya. Mereka tengah memakan pesanannya di satu meja dengan diiringi canda tawa, sesekali Luthfi hanya tersenyum tipis menanggapi gurauan Tyas.

“fi malam minggu nanti kita main yuk” ajak Sinka.

“Main ?”

“Bener tuh kata Sinka, semenjak kita jadi temen deket, kita belum pernah tuh jalan bareng” sambung Shania.

“Iya fi, jangan murung di rumah terus donk, sekali – kali kek kita main ke mall atau kemana. Biar muka lo jadi lebih ceria gitu” ucap Tyas.

“Emang muka gw nggak ceria ?” tanya Luthfi.

“Nggak” jawab semua temannya.

“hahahahaha” semua temannya tertawa lepas meledek Luthfi.

“Sialan lo yas” ucap Luthfi.

“Abisnya muka lo di jarang senyum sih. Bahkan gw belum pernah liat muka lo tertawa terbahak – bahak” ledek Tyas.

“Bener banget yas, dia kalo senyum kayaknya berat banget” sambung Yupi.

“Terserah lo dah” balas Luthfi.

“oh iya, gw punya ide nih, gimana kalo kita pergi ke pameran di alun – alun kota ?” ajak Beby.

“Ide bagus tuh beb” ucap Nabilah.

“yuk kita kesana, kayaknya seru tuh” ucap Sinka.

“Ada yang jualan baju gak beb ?” tanya Shania.

“Ada donk shan, malah disana akan ada diskon besar – besaran. Soalnya mereka mau cuci gudang, tapi barangnya masih oke – oke” jawab Beby.

“Pasti seru nih, lo ikut kan fi ?” tanya Tyas.

Luthfi malah asyik menyantap nasi goreng saat temannya membicarakan soal pameran itu.

Dia menelan nasi goreng yang telah ia kunyah, kemudian menjawab pertanyaan Tyas.

“Sorry yas, gw gak ikut” jawab Luthfi.

“Kenapa fi ? ikut donk, pasti seru, apalagi kalo bareng sama mereka” bujuk Andela.

“Ayo lah fi, sesekali jalan bareng temen gitu” ajak Yupi.

“Disana juga ada yang jualan CD game terbaru lho” ucap Beby.

“Beneran beb ?” tanya Luthfi.

“Iya, bahkan gak cuman game, ada manga, novel, sama buku – buku pelajaran” jawab Beby.

“Tuh fi, disana kan kamu bisa beli game terbaru” ucap Andela.

“Gimana kamu mau ikut ?” kali ini Yupi yang bertanya.

Luthfi menganggukan kepalanya, kemudian ia melanjutkan menyantap makanannya. Untuk pertama kalinya, Luthfi akan kembali bermain bersama teman – temannya ke sebuah acara.

Sedangkan di meja yang lainnya, Melody cs sedang mengobrol tentang cowok – cowok mereka sambil mengisi perut.

Ternyata Ve dari tadi mendengarkan percakapan Luthfi cs, rencananya dia akan mengikuti Luthfi ke pameran itu.

Dia jadi teringat kembali sosok cowok yang menolongnya tadi pagi.

Melody menyadari temannya yang satu ini dari tadi hanya melamun dan terkadang melihat ke arah Luthfi. Makanannya hanya diaduk – aduk tanpa dimasukan ke dalam mulutnya.

“Ve dari tadi gw perhatiin lo ngelamun mulu sih” ucap Melody memecah lamunan Ve.

“eh gak kok, gw gak melamun” balas Ve sambil memulai menyantap makanannya.

“Iya bener mel, Ve akhir – akhir ini agak beda” ucap Naomi.

“Beda gimana mi ? gw biasa – biasa aja, perasaan lo aja kali” balas Ve.

“Masa sih ?” ucap Naomi.

“Udah – udah, gw mau cerita nih tentang cowok gw yang baru” ucap Yona menghentikan perdebatan yang tidak ada artinya.

“Sialan, udah ganti pacar lagi lo ? perasaan baru 1 minggu lo jadian sama Rahman” balas Melody.

“Gw gitu…”Yona menceritakan cowoknya yang baru, Naomi dan Melody begitu tertarik dengan ceritaanya.

Sedangkan Ve memasang tampang mendengarkan tapi pikirannya sedang memikirkan cara, bagaimana ia bisa jalan bareng dengan Luthfi di pameran 4 hari lagi.

#ToBeContinued

Makasih banget yang udah ngikutin Hantu Amnesia sampe part 22. Sekedar info di blog ini Magic Love sama Hantu Amnesia bakal gw update satu part seminggu. Harinya gak bisa gw tentuin. Pokoknya satu part satu minggu oke. Kalo mau liat karya gw yang lain, klik aja daftar isi. Ditunggu kritik saran maupun komentar anda. Thanks.

Previous
Next Post »