Hantu Amnesia Part 8


Hallo sahabat KSJ48. Lanjut part 8. Jangan lupa follow twitter gw @lueth119. Happy Reading :v
Hari menjelang sore, para murid sudah berhamburan pulang ke rumah masing – masing. Tak terkecuali dengan Luthfi, dia sedang naik bus menuju rumahnya.
“nee…nee…nanti malem kamu pake baju apa ?” tanya Andela.
“Nanti lo tau sendiri” jawab Luthfi.
“fi…beliin aku baju baru donk” ucap Andela.
“Baju baru ?” tanya Luthfi heran sambil menaikan kedua alisnya.
“Iya baju baru….” jawab Andela.
“Emang hantu bisa ganti baju ?”
“Nggak tau” jawab Andela dengan polosnya.
“Haahhh”
Luthfi bingung bagaimana menanggapi kemauan hantu amnesia itu. Dia hanya diam sambil menunggu bus berhenti.Setibanya di rumah, Luthfi dikagetkan dengan sosok Yupi yang berdiri di depan rumahnya. Jarang – jarang ada cewek cantik berkunjung ke rumahnya.
“eu..mm….ngapain lo disini ?” tanya Luthfi.
“eh, kamu udah dateng, aku nungguin kamu dari tadi loh” jawab Yupi.
“Nugguin gw ?” ucap Luthfi heran.
“Iya, nungguin kamu. Aku mau maen ke rumah kamu gitu” balas Yupi.
“Jarang – jarang lo maen ke rumah gw” ucap Luthfi sambil membuka pintu rumah.
“wahh, ada temen baru Luthfi maen ke rumah” ucap Andela.
Mereka bertiga pun masuk ke rumah kecil itu, Yupi diminta menunggu di ruang tamu, sedangkan Luthfi sedang membuat 2 buah tea di dapur.Beberapa menit kemudian, dia kembali ke ruang tamu. Luthfi meletakan 2 cangkir tea itu di meja.
“lho kok cuman dua ?” tanya Yupi heran.
“Maksudnya ?” jawab Luthfi pura – pura tidak tau.
“Itu cewek yang ada di samping kamu nggak dibuatin juga ?” tanya Yupi.
Perkataan Yupi seakan dia bisa melihat Andela. Luthfi terheran – heran, ternyata ada yang bisa melihat Andela selain dirinya.
“lo bisa ngeliat hantu ?” tanya Luthfi.
“Bisa, emang dari kecil aku udah bisa liat makhluk astral gitu” jawab Yupi.
“Hallo, kamu bisa ngeliat aku juga yah ?” tanya Andela.
“bisa donk” jawab Yupi.
“Asyik, nama kamu siapa ?” tanya Andela.
“Nama aku Yupi, kalo nama kamu ?” tanya Yupi.
“Aku Andela” jawab Yupi.
Mereka berkenalan, menceritakan satu sama lain. Andela menceritakan bagaimana ia bisa tinggal di rumah Luthfi, bagaimana keseharian Luthfi di rumah, yang membuat cowok pendiam itu agak kesal. Yupi juga menceritakan pengalaman pertamanya melihat hantu dan sebagainya.Luthfi merasa diabaikan, ternyata Yupi datang ke rumahnya karena dia tertarik dengan Andela. Dia hanya bisa menjadi penyimak yang baik. Mendengar obrolan mereka, terbesit tanya di hatinya.
“eh yup, kamu tau nggak cara hantu ganti baju ?” tanya Luthfi.
“Hmm, kayaknya aku tau deh” jawab Yupi.
“Gimana caranya ?” tanya Andela dengan antusiasnya.
“Pertama kamu harus pilih dulu baju mana yang mau kamu pake. Terus kamu bakar itu baju, nanti roh dari baju itu bakal menempel ke tubuh kamu” jawab Yupi.
“Gimana kalo kamu ke rumah aku ? Aku kasih pinjem baju aku” sambung Yupi.
“Ayo…yu…sekarang” balas Andela.
“Bentar – bentar emang mau kemana sih ? Pake ganti baju segala ?” tanya Yupi heran.
“Iya gw juga heran, lagian yang lain juga nggak bakal liat lo” timpal Luthfi.
“ih Luthfi apaan sih…Jadi gini yup, aku tuh mau ke rumah Shania, disana mau diadain pesta kecil – kecilan gitu” jawab Andela.
“Oh..gitu” ucap Yupi.
“Hmm, gimana kalo kamu ikut bareng kita” ajak Andela dengan antusiasnya.
“Boleh juga tuh” balas Yupi.
“Gimana fi ? bolehkan dia ikut bareng kita ?” tanya Andela.
“terserah” jawab Luthfi.
Agar tidak telat pergi ke rumah Shania, Andela dan Yupi bergegas ke rumah teman baru Andela itu. Setelah adzan magrib, mereka telah kembali ke rumah Luthfi.Luthfi yang sudah berganti baju, tengah menunggu mereka di ruang tamu sambil memainkan game. Luthfi memakai kaos polo warna abu, dan celana jeans warna biru.
tok…tok…tok
“Masuk aja, nggak di kunci kok” ucap Luthfi.Yupi pun membuka pintu rumah. Luthfi sedikit terkesima melihat Andela yang lebih cantik memakai baju yang dipinjamkan Yupi. Dia terpaku beberapa detik sampai disadarkan oleh Yupi.
“Lebih baik kita berangkat sekarang” ucap Yupi.
“oke” jawab Luthfi.
Mereka berangkat menggunakan mobil pribadi Yupi. 20 menit kemudian mereka sudah tiba di sebuah rumah yang teramat besar.
“wah besar banget rumahnya” puji Andela ketika melihat rumah Shania.
“Biasa aja kali” ucap Luthfi.
Luthfi menekan bel rumah beberapa kali, sampai salah satu pelayan Shania menghampiri mereka. Pelayan itu mempersilahkan mereka untuk masuk. Disana sudah ada Tyas, Shania, Septyan, Nabilah, dan Beby.
“Wah, pahlawan kita baru dateng nih” ucap Nabilah.
Luthfi hanya tersenyum tipis mendengar pujian tersebut.
“fi…lo ajak Yupi juga ?” tanya Beby.
Luthfi hanya menganggukan kepalanya.Seperti pada umumnya para cewek, Yupi langsung menyatu dengan Shania cs. Mereka bercanda ria sambil menikmati makanan yang tersedia di meja. Sedangkan Luthfi tengah mengobrol dengan Tyas, dan Septyan.
“fi gw baru denger lo bisa berantem” ucap Septyan.
“Waktu smp gw pernah ikut komunitas wing chun” balas Luthfi.
“Wah, pantes jago bener lo” timpal Tyas.
Di tengah sedang mengobrol sambil menikmasti segelas minuman. Malam itu di halaman belakang mereka bercanda gurau, sambil bertukar pikiran. Terkadang Tyas membuat beberapa lelucon yang membuat mereka tertawa terbahak – bahak.
Sementara Andela, mencuri kesempatan untuk memakan makanan yang ada di meja itu. Ketika mata tidak ada yang tertuju ke meja, dia langsung menyergap makanan itu dan memasukannya ke mulut. Luthfi dan Yupi yang menyadarinya hanya tersenyum geli melihat Andela.Di tengah pesta, terlihat ibu dan ayah Shania yang baru pulang, langsung menghampiri mereka.
“Wah ada pesta nih” ucap ayah Shania.
“hehe, gak apa – apa kan yah ?” tanya Shania.
“Iya nggak apa – apa lah”
“eh ada nak Luthfi” ucap ibu Shania.
“Malam tante, om” balas Luthfi.
“Yaudah kalian enjoy aja sama pestanya. Ayah sama Ibu mau ke dalam dulu” ucap ayah Shania.
Sesudah kepergian orang tua Shania, tiba – tiba saja terlintas dipikiran Septyan untuk menunjukan bakatnya.
“eh, gimana kalo kita karokean ?” tanya Septyan.
“Hmm, tapi gw nggak bisa nyanyi” jawab Tyas.
“tenang, kalo soal nyanyi serahin sama gw” ucap Septyan.
“Ide bagus tuh. Kita masuk ke dalam yuk” ajak Shania.
“Emang di rumah lo ada tempat karaoke ?” tanya Luthfi.
“Ada lah, gw malah sering karokean di rumah Shania” jawab Nabilah.
Mereka masuk ke dalam rumah, dan menuju ruang karaoke. Dulu pernah Shania meminta kepada Ayahnya untuk membuat tempat karaoke di rumah. Tanpa basa basi ayahnya langsung menuruti permintaannya.
Di ruang karaoke, Septyan langsung mengambil mic, sedangkan yang lain menunggu giliran sambil duduk disofa.
“Selamat malam” sapa Septyan.
“Malam”
“Ckck, kayak mc aja pake salam – salam segala” ucap Luthfi dalam hatinya.
“Malam ini gw mau bawain lagu Bruno Mars yang berjudul Marry You” ucap Septyan.
Musik diputar, dia mulai melantunkan bait demi bait lagu tersebut. Terkadang temannya ikut bernyanyi karena terbawa suasana.
Septyan memang sudah ahli dalam dunia tarik suara, dia sudah tidak diragukan lagi kemampuannya.
It’s the beautiful night.
We looking for something dam to do.
Hey beby I think I wanna marry you.
Selesai menyanyikan satu lagu, kali ini Shania selaku tuan rumah unjuk gigi. Dia mengambil mic dan mulai bernyanyi salah satu lagu dari JKT48.
*~~~*
Satu jam berlalu, mereka sudah kelelahan. Akhirnya semua teman Shania pulang ke rumah masing – masing.Di perjalanan Luthfi yang diantar pulang Yupi tengah mendengarkan ocehan Andela.
“Wah, tadi karokeannya rame banget” ucap Andela.
“Nanti kita kapan – kapan karokean lagi ya fi” sambung Andela.
Yupi dan Luthfi hanya menjadi pendengar yang baik. Sampai mereka tiba di rumah. Luthfi pun turun dari mobil Honda Jazz itu.
“Sampai ketemu di sekolah yah” ucap Yupi sambil melambaikan tangannya.
“dahh, sering – sering maen ke rumah Luthfi yah” balas Andela.
Sementara Luthfi hanya tersenyim tipis.Supir pribadi Yupi menginjak kembali gas. Luthfi dan Andela masuk ke rumah untuk beristirahat.
Pagi berikutnya Luthfi sudah siap berangkat ke sekolah. Seperti biasa dia menaiki bus untuk pergi ke sekolah. Namun ketika berjalan menuju halte bus. Ada sebuah mobil yang tak asing baginnya berhenti disamping Luthfi.
“Hai, fi mau berangkat sekolah yah ?” tanya Yupi yang sudah membuka kaca jendela mobilnya.
“ya seperti yang lo liat” jawab Luthfi.
“Hallo yupi” sapa Andela.
“Hallo juga ndel” balas Yupi.
“Kamu bareng aku aja” ajak Yupi.
“Nggak usah yup, nanti ngerepotin kamu. Aku bisa naek bus kok” tolak Luthfi.
“fi..mending kita bareng Yupi, biar cepet kan naek mobil” ajak Andela.
“Iya fi, nggak baik lho nolak kebaikan orang” ucap Yupi.
“Ckck, lah bis sama mobil kan sama sama roda empat” balas Luthfi.
“Ayolah fi, jarang – jarang kita bareng ama Yupi” bujuk Andela.
“Ckck yaudah deh” Luthfi masuk kedalam mobil berwarna biru dongkar itu, duduk di belakang bersebelahan dengan Andela.
“Jalan pak”
“Iya non”
Mobil kembali melaju.
*~~~*
Di kelas tampak Sinka cs tengah membicarakan sesuatu.
“eh sin lo udah tau ada lomba nyanyi ?” tanya Hanna.
“Dimana ? kok aku belum tau ?” jawab Sinka.
“wah ketinggalan berita nih temen gw” ucap Rona.
“SMA 11 ngadain lomba nyanyi sin. pendaftarannya dibuka hari ini” ucap Hanna.
“wah, gw harus ikut nih” balas Sinka.
“nih formulirnya, kebetulan gw ada temen disana” ucap Rona sambil menyerahkan selembar kertas.
“gw doain lo supaya lo menang” ucap Hanna.
Septyan yang mendengar obrolan Sinka cs berinisiatif untuk ikut dalam perlombaan itu.
#ToBeContinued
Previous
Next Post »